Senin, 03 Oktober 2016

Pedulilah Terhadap Sesama !




Definisi Peduli Menurut Para Ahli

 Menurut Swanson (1991) mendefinisikan kepedulian sebagai salah satu cara untuk memelihara hubungan dengan orang lain, dimana orang lain merasakan komitmen dan tanggung jawab pribadi.
Meneurut Noddings (2002) menyebutkan bahwa ketika kita peduli dengan orang lain, maka kita akan merespon positif apa yang dibutuhkan oleh orang lain dan mengeksresikannya menjadi sebuah tindakan.
Menurut Bender (2003) kepedulian adalah menjadika n diri kita terka it
dengan orang lain dan apapun yang terjadi terhadap orang tersebut.
Menurut May (dalam Leininger 1981) mendefinisikan kepedulian sebagai perasaan yang menunjukk an sebuah hubungan dimana kita mempersoalkan kehadiran orang lain, terdapat hubungan pengabdian juga, bahkan mau menderita demi orang lain.
Menurut Heidegger (dalam Leininger 1981) mengatakan bahwa kepedulian
merupakan “sumber dari kehendak”. Menurut Heidigger,kehendak itulah yang mendorong kekuatan hidup dan kepedulian adalah sumbernya. Peduli merupakan fenomena dasar dari eksistensi manusia termasuk dirinya sendiri, dengan kata lain jika kita tidak peduli, maka kita akan kehilangan kepribadian kita, kemauan kita dan diri kita.
            Dapat disimpulkan bahwa kepedulian merupakan sikap kepekaan yang muncul dalam diri seseorang untuk memberikan perhatian yang lebih terhadap orang lain atau memberikan motivasi kepada orang lain dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang sedang dialami oleh orang lain. Kepedulian sangat mendorong kita untuk bisa menjalin hubungan baik dengan orang lain. Kepedulian didasarkan pada hasrat secara penuh untuk membina ikatan dengan orang lain dan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kepedulian itu bermula dari perasaan, dan perasaan akan mendorong tindakan kita untuk bersikap peduli terhadap orang lain. Sikap peduli juga merupakan sikap untuk berusaha membangkitkan kemandirian yang ada di masyarakat. Orang-orang yang peduli adalah orang-orang yang tidak bisa tinggal diam melihat kelemahan dan membiarkan keadaan-keadaan yang buruk terus terjadi di masyarakat. Sikap peduli juga turut serta untuk ikut merasakan penderitaan orang lain, ikut merasa bersedih ketika orang lain atau saudara kita tertimpa musibah, kesulitan, dan sedang tertimpa keadaan-keadaan yang memberatkan dan membangkitkan rasa kasihan dan iba.
           

Dimensi Kepedulian
            Menurut swanson(2000) terdapat 5 dimensi kepedulian

1.      Mengetahui
Berusaha keras memahami kejadian-kejadian yang memiliki makna dalam kehidupan orang lain. Pada aspek ini menghindari asumsi tentang kejadian yang dialami orang lain sangat penting, berpusat pada kebutuhan orang lain, melakukan penilaian yang mendalam, mencari isyarat verbal dan non verbal, dan terlibat pada kedua isyarat tersebut.
2.      Turut hadir
Hadir secara emosi dengan menyampaikan ketersedian, berbagi perasaan, dan memantau apakah orang lain terganggu atau tidak dengan emosi yang diberikan.
3.      Melakukan
Melakukan sesuatu bagi orang lain, seperti melakukannya untuk diri sendiri,  apa bila memungkinkan, seperti menghibur, melindungi, dan mendahulukan, seperti melakukan tugas-tugas dengan penuh keahlian dan
kemampuansaat mempertahankan martabat.
4.      Memungkinkan
Memfasilitasi perjalanan hidup dan kejadian yang tidak biasa yang dimiliki oleh orang lain dengan memberikan informasi, memberikan penjelasan, memberikan dukungan, fokus pada perhatian yang sesuai, dan
memberikan alternatif.
5.      Mempertahankan keyakinan
Mendukung keyakinan orang lain akan kemampuannya menjalani kejadian atau masa transisi dalam hidupnya dan menghadapi masa yang akan
datang dengan penuh makna. Tujuan tersebut untuk memungkinkan orang lain dapat memaknai dan memelihara sikap yang penuh harapan.


Tujuan Peduli

Sikap peduli harus dikembangkan pada setiap insan. Karena kepedulian sangat berdampak positif terhadap kehidupan manusia. Dengan kita memiliki tingkat kepedulian yang tinggi maka hal tersebut dapat memudahkan pencapain aktualisasi diri satu sama lain. Kepedulian juga bertujuan untuk memperbaiki perhatian seseorang, pengalaman, dan lain-lainnya dalam segi positif. Dengan kita memiliki sikap peduli terhadap sesama kita akan mudah bersosialisasi dalam lingkungan masyarakat, karena kita akan diterima baik oleh mereka. Kepedulian juga mengajarkan seseorang dalam memiliki pribadi serta moral yang baik terhadap sesama. Kepedulian meningkatkan rasa tolong-menolong antar sesama manusia menjadi tinggi sehingga orang lain akan memandang baik pribadi kita. Kepedulian mendorong kita bagaimana kita dalam bertingkah laku, dengan peduli kita juga turut ikut membantu kelemahan orang lain. Orang yang memiliki tingkat kepedulian yang tinggi dipandang sangat baik terhadap sesamanya. Maka dari itu sikap peduli sangat penting kita kembangkan dalam kehidupan ini.

Fakto-faktor yang mempengaruhi kepedulian

1) Budaya
Budaya mempengaruhi bagaimana kepedulian tersebut diekspresikan dan diwujudkan ke dalam tindakan. Budaya mengendalikan bagaimana aksi atau tindakan tersebut diwujudkan.Penerimaan sosial dan harapan sosial  juga mempengaruhi bagaimana kepedulian diberikan di tempat tertentu. Dalam budaya dapat mewujudkan sikap kepedulian terhadap budaya dalam negara kita sendiri terutama. Seorang manusia akan menunjukan kepeduliannya jika dia merasa empati terhadap arus budaya yang terjadi. Sikap kepedulian manusia terhadap budaya dapat ditunjukkan dengan dia memelihara dan menjaga budayanya sendiri agar tidak punah atau tertukar dengan budaya lain.

2) Nilai yang dianut oleh individu
Nilai yang dianut oleh individu sangat berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan bagi seseorang, seperti bagaimana menentukan prioritas, mengatur keuangan, waktu dan tenaga. Motivasi, maksud dan tujuan juga bergantung pada nilai yang dianut. Nilai yang dianut oleh individu juga berpengaruh terhadap kepedulian dalam diri manusia. Misalkan seseorang menganut nilai yang positif maka individu tersebut akan memiliki perasaan yang peka terhadap lingkungannya sehingga tercipta rasa kepedulian yang tinggi. Tetapi sebaliknya jika seseorang menganut nilai yang negatif maka individu tersebut akan bersikap tidak acuh terhadap lingkungannya sehingga tidak terciptanya sikap kepedulian dalam diri individu tersebut.

3) Harga.
 Harga apa yang kita dapatkan ketika kita bersedia untuk memberikan waktu, tenaga, bahkan uang, harus sesuai dengan nilai dari hubungan kita dengan orang lain. Kepedulian yang sungguh-sungguh tidak akan membuat waktu, uang, dan tenaga yang bersedia kita berikan menjadi sia-sia atau tidak bijaksana. Untuk mencapai suatu tujuan yang sangat penting (misalnya demi keselamatan nyawa), orang yang peduli mungkin akan melukai dirinya sendiri. Tetapi jika mengarah kepada hal yang membahayakan tentu saja bukan termasuk wujud dari kepedulian.

4) keeksklusifan.
            Pada sebuah hubungan, hal ini bisa saja dialami. Jika hal ini terus terjadi, maka faktor ini akan memberikan pengaruh yang negatif dan oleh karena itu bukan lagi merupakan wujud dari kepedulian. Hubungan lain terlihat sebagai kebutuhan untuk kondisi manusia seperti untuk bertumbuh, stimulasi, memperdulikan, tetapi bagi hubungan yang eksklusif, hal ini tidak akan diberikan.

5) Level kematangan dari keprihatinan seseorang dalam sebuah hubungan
Kepedulian dapat berpengaruh terhadap kualitas dan tipe hubungan
kepedulian tersebut. Hubungan kepedulian membutuhkan kesatuan dari
kepedulian yang dilengkapi dengan keintegritasan dari kepribadian seseorang. Kepedulian dapat diukur mealui level hubungan seseorang. Seseorang akan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap orang-orang yang spesial dalam setiap individu tesebut. Namun, bukan berarti dengan demikian individu tersebut menjadi tak acuh terhadap yang lain. Itu hanyalah sebatas lelev atau tingkat kepedulian jika diliaht dari segi jenus hubungan individu tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar