Jumat, 29 September 2023

Kamis, 28 September 2023

Empati Dalam Komunikasi Yang Efektif

 


Apa yang Komunikasi dengan empati berarti komunikasi yang dilandasi kesadaran untuk memahami dengan perasaan, kepedulian dan perhatian terhadap komunikan. Karena itu, dalam komunikasi empatik yang perlu diperhatikan adalah cara memahami orang lain.

 

Peran empati dalam komunikasi

Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan, pikiran, dan pengalaman orang lain. Dalam konteks komunikasi, empati memainkan peran yang sangat penting dalam menciptakan hubungan yang empatik dan saling mendukung. Ketika kita mampu merasakan dan memahami apa yang orang lain rasakan, kita dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan memperkuat ikatan interpersonal. Salah satu aspek penting dari empati dalam komunikasi adalah mendengarkan secara aktif. Mendengarkan dengan empati bukan hanya tentang memperhatikan apa yang dikatakan orang lain, tetapi juga mencoba memahami dan merasakan apa yang mereka rasakan. Ini melibatkan memberikan perhatian penuh pada mereka, mengabaikan gangguan, dan menunjukkan minat yang tulus terhadap cerita dan pengalaman mereka.

Empati juga memainkan peran dalam mengungkapkan emosi dengan cara yang tepat. Ketika kita mampu memahami perasaan orang lain, kita dapat merespons dengan empati dan kepekaan. Ini melibatkan menggunakan bahasa yang menghormati, menunjukkan dukungan, dan menawarkan pengertian dalam situasi yang emosional. Dengan berempati, kita dapat membangun hubungan yang lebih dalam dan saling mendukung.

 

Bagaimana Menggabungkan Empati untuk Komunikasi Efektif

 

1.Menjadi Pendengar yang Baik.

Menjadi pendengar yang baik mungkin terdengar mudah untuk dilakukan namun, faktanya kita harus mengerti apa yang sedang dirasakan orang tersebut dan itu bagi sebagian orang bukanlah hal yang mudah. Tidak semua orang dengan mudah dapat merasakan empati, namun bukan berarti kita tidak dapat berempati. Dan kita dapat mengajarkan diri kita bagaimana cara berempati. Mendengarkan keluhan, kesedihan, dan kebahagiaan seseorang bisa menjadi salah satu cara untuk melatih kemampuan kita berempati.

 

2. Memberikan Masukan

Selain menjadi pendengar yang baik yang bisa kita lakukan selanjutnya adalah dengan memberikan masukan. sebagai seorang pendengar yang baik dan berempati berarti menahan penilaian atau penghakiman kita walau dalam memberikan masukan atau nasihat. Jika kita selalu mendapatkan cara untuk menilai seseorang karena apa yang sudah mereka lakukan sebelumnya, mungkin sekarang saatnya untuk berhenti. 

Berempati memiliki artian bahwa kita mengerti apa yang sudah mereka lakukan dan kita tidak berhak untuk menilai baik itu salah ataupun benar.

 

3. Memberikan Kenyamanan

Faktanya, empati adalah sesuatu yang setiap manusia miliki. Kita dapat dengan mudah berempati dengan orang lain secara alami, otak kita secara tidak sadar bisa memahami emosi orang lain. Berempati dalam berkomunikasi selanjutnya yaitu dengan memberi kenyamanan. Memberi kenyamanan yang dimaksud bukan hanya bersifat kenyamanan emosional saja, namun bisa juga secara fisik. 


Sikap Terbuka Dalam Konsep Berpikir Positif

Disusun Oleh: Nabilla Lailatul Fauziah (@B34-NABILLA)


   Memiliki pola pemikiran yang terbuka atau open minded kerap dianggap sebagai hal positif pada diri seseorang. Tak hanya memiliki pikiran yang positif, orang open minded juga punya empati dan sikap rendah hati yang tinggi.Open minded yaitu kemampuan berpikir terbuka yang ada pada diri seseorang terhadap semua bentuk informasi, gagasan, opini, ide, dan argumen. Kemampuan ini akan membuat seseorang bisa lebih rasional, kritis, dan mudah mendapatkan solusi saat menghadapi masalah.

Tak hanya itu, memiliki pemikiran yang terbuka juga membuat kamu lebih mudah mendapatkan pengalaman dan wawasan baru, serta menjalin relasi yang lebih baik. Tak ketinggalan, membuat mental menjadi lebih sehat karena selalu memiliki pikiran dan energi yang optimis serta positif. Seseorang dengan pola pikir terbuka akan memiliki beberapa ciri khas yang cukup menonjol, seperti:

• Sangat terbuka dengan pendapat, gagasan, ide, argumen, dan pemikiran orang lain.

• Tidak takut mengemukakan pendapat dan pemikiran sendiri.

• Berani untuk mengambil risiko.

• Punya rasa empati dan sikap rendah hati yang tinggi.

• Meyakini kalau setiap orang punya hak untuk mengatakan apa yang sedang dipikirkan.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melatih diri untuk dapat bersikap open minded dari segi psikologi pertama dengan menerima ketidaktahuan. Memiliki banyak hal yang tidak diketahui tidak lantas menjadikan dirimu kurang pandai. Sebaliknya, kamu justru akan memiliki pola pikir dan pandangan yang lebih terbuka melalui ketidaktahuan tersebut. Sebab, kamu menerima bahwa orang lain memiliki pengetahuan yang lebih dibandingkan dengan diri sendiri. Kedua adalah introspeksi diri jika sebelumnya kamu merasa sulit untuk menerima opini dan saran orang lain terhadap diri sendiri. Tanyakan pada dirimu, mengapa kamu tidak berkenan dengan saran tersebut, atau adakah sisi positif yang bisa kamu dapatkan dengan menerima saran tadi. Dengan demikian, kamu bisa mengambil keputusan dan sikap yang lebih rasional, terbuka, dan bijaksana. Ketiga dapat dilakukan dengan menemukan perbedaan untuk dapat melebarkan relasi dengan orang yang memiliki suku, budaya, agama, dan latar belakang yang berbeda. Cara ini bisa membuat diri kita toleran dan terbiasa terhadap perbedaan, sehingga menerima bahwa hidup tidak selalu sama dalam segala hal. Memang benar, menjadi pribadi dengan pemikiran terbuka tidak bisa didapatkan secara spontan. Meski begitu, dengan disiplin untuk menerapkan cara-cara yang ada, lambat laun juga bisa memiliki karakter sekaligus merasakan efek positif dari open minded.

Daftar Pustaka

halodoc & Fadli, d. R. (2022, September 1). Tak Melulu Berpikir Positif, Kenali Ciri Orang Open Minded. Diakses September 28, 2023, dari https://www.halodoc.com/artikel/tak-melulu-berpikir-positif-kenali-ciri-orang- open-minded


Pengalaman Hidup dalam Konsep Pengembangan Diri

  Pengalaman Hidup dalam Konsep Pengembangan Diri

disusun oleh Daniswara, Hugo


Pengalaman hidup dalam konsep pengembangan diri merujuk pada proses di mana seseorang aktif mencari pengalaman dan belajar dari mereka untuk meningkatkan dirinya secara pribadi, baik dalam hal pengetahuan, keterampilan, maupun pemahaman diri. Hal ini menekankan pentingnya pengalaman sebagai sarana untuk pertumbuhan dan perkembangan individu. Ini berarti bahwa setiap pengalaman yang kita alami dalam hidup kita, baik yang menyenangkan maupun yang sulit, dapat menjadi pelajaran berharga yang membantu kita tumbuh dan berkembang sebagai individu.

Pengembangan diri adalah suatu konsep yang menekankan bahwa pertumbuhan pribadi adalah proses seumur hidup yang terus berlanjut. Ini mencakup upaya yang berkelanjutan untuk meningkatkan diri, baik dalam hal pengetahuan, keterampilan, atau pemahaman diri. Proses ini melibatkan beberapa elemen penting:

·         Usaha Berkelanjutan

Pengembangan diri tidak terjadi secara instan. Ini adalah perjalanan yang memerlukan usaha yang berkelanjutan. Ini berarti kita perlu terus-menerus mencari peluang untuk belajar dan tumbuh.

·         Refleksi Diri

Bagian penting dari pengembangan diri adalah kemampuan untuk merenungkan pengalaman kita. Ini membantu kita memahami bagaimana pengalaman tersebut memengaruhi kita dan apa yang dapat kita pelajari darinya.

·         Komitmen untuk Belajar

Seseorang yang terlibat dalam pengembangan diri memiliki komitmen untuk terus belajar. Mereka membuka diri terhadap pengetahuan baru dan pengalaman baru.

·         Mencapai Potensi Maksimal

Tujuan akhir dari pengembangan diri adalah mencapai potensi maksimal sebagai individu. Ini melibatkan pencapaian kesuksesan pribadi dan profesional, serta mencapai kebahagiaan dalam hidup.

Pengembangan diri juga mencakup pemahaman tentang nilai-nilai dan tujuan pribadi, yang membantu mengarahkan tindakan dan keputusan kita dalam hidup. Ini membantu kita menjadi pribadi yang lebih bijaksana, lebih sadar diri, dan lebih adaptif terhadap perubahan.

Mengapa Pengalaman Hidup itu Berharga

Pengalaman hidup memiliki nilai yang tak ternilai karena mereka adalah sumber utama pembelajaran, pertumbuhan, dan pemahaman dalam kehidupan kita. Setiap pengalaman, baik yang positif maupun yang penuh tantangan, membawa pelajaran berharga yang membentuk kita sebagai individu. Melalui pengalaman hidup, kita memahami apa yang berhasil dan apa yang tidak, mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi masa depan, dan merenungkan nilai-nilai dan tujuan kita. Pengalaman juga membantu kita mengerti dunia dengan lebih baik, melatih empati, dan meningkatkan kecerdasan emosional. Mereka menciptakan kenangan berharga dan memberikan makna pada perjalanan hidup kita. Selain itu, pengalaman hidup dapat menginspirasi kita untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan dalam kehidupan. Dengan demikian, pengalaman hidup adalah guru yang berharga yang membentuk dan memperkaya perjalanan kehidupan kita.

Tujuan

Tujuan dari pengembangan diri melalui pengalaman hidup adalah mencapai pertumbuhan pribadi yang lebih baik, mencapai potensi maksimal, dan mencapai kebahagiaan serta kesuksesan dalam hidup. Berikut adalah beberapa tujuan khusus dalam konteks pengembangan diri melalui pengalaman hidup:

1.       Peningkatan Keterampilan dan Pengetahuan

Pengalaman hidup membantu kita mengembangkan keterampilan baru dan memperluas pengetahuan kita. Ini bisa mencakup keterampilan profesional, seperti komunikasi atau manajemen waktu, serta pengetahuan dalam berbagai bidang.

2.       Peningkatan Kesadaran Diri

Melalui refleksi atas pengalaman hidup, kita dapat menjadi lebih sadar akan diri sendiri. Ini termasuk pemahaman tentang nilai-nilai, kekuatan, dan kelemahan kita. Kesadaran diri ini menjadi dasar untuk pertumbuhan pribadi yang lebih baik.

3.       Pengembangan Hubungan yang Sehat

Pengalaman hidup dalam hubungan interpersonal membantu kita belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain secara efektif. Ini juga membantu kita mengembangkan empati, pemahaman, dan keterampilan dalam menjalin hubungan yang sehat.

4.       Pengelolaan Stres dan Tantangan

Ketika kita menghadapi pengalaman hidup yang menantang, tujuan pengembangan diri adalah belajar bagaimana mengelola stres, mengatasi hambatan, dan tetap tenang dalam situasi sulit.

5.       Pencapaian Tujuan Pribadi dan Profesional

Pengalaman hidup membantu kita mengarahkan upaya kita untuk mencapai tujuan pribadi dan profesional. Dengan refleksi dan pembelajaran dari pengalaman, kita dapat mengidentifikasi langkah-langkah konkret untuk mencapai tujuan tersebut.

6.       Peningkatan Kematangan Emosional

Kehidupan seringkali membawa kita pada situasi emosional yang intens. Tujuan pengembangan diri adalah menjadi lebih matang emosional, yaitu memiliki kemampuan untuk mengatasi emosi dengan bijak dan menghadapinya dengan kepala dingin.

7.       Peningkatan Adaptabilitas

Tujuan lain adalah menjadi lebih adaptif terhadap perubahan. Pengalaman hidup yang beragam membantu kita beradaptasi dengan situasi baru dan berubah dengan lebih mudah.

8.       Peningkatan Kualitas Hidup

Pada akhirnya, tujuan pengembangan diri adalah meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan. Ini mencakup pencapaian kebahagiaan, kepuasan dalam pekerjaan dan hubungan, serta kemampuan untuk mengatasi tantangan hidup dengan lebih baik.

Contoh Pengembangan Diri yang dapat dicapai Melalui Penglaman Hidup

 

a)      Pengembangan Keterampilan Komunikasi

Seseorang yang memiliki pengalaman bekerja dalam tim atau di posisi yang memerlukan banyak interaksi dengan orang lain dapat mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik. Mereka belajar cara berbicara dengan jelas, mendengarkan dengan baik, dan menyampaikan pesan dengan efektif.

b)      Peningkatan Kepemimpinan

Seseorang yang pernah memimpin proyek atau tim dalam situasi sulit dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan mereka. Mereka belajar bagaimana mengambil keputusan, mengelola konflik, dan menginspirasi orang lain.

c)       Pengembangan Empati

Pengalaman hidup, terutama yang melibatkan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang, dapat membantu seseorang mengembangkan empati. Mereka dapat belajar untuk lebih memahami perasaan dan perspektif orang lain.

d)      Pengelolaan Stres

Seseorang yang menghadapi situasi yang penuh tekanan dalam pekerjaan atau kehidupan pribadi dapat mengembangkan keterampilan pengelolaan stres. Mereka belajar bagaimana tetap tenang dan berfokus dalam situasi yang sulit.

e)      Peningkatan Kreativitas

Pengalaman hidup yang menantang dapat merangsang kreativitas. Seseorang mungkin harus mencari solusi baru untuk masalah atau mengatasi hambatan, yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif mereka.

Kesimpulan

Dalam konsep pengembangan diri, pengalaman hidup adalah inti dari pertumbuhan dan perkembangan individu. Pengalaman, baik yang positif maupun penuh tantangan, menjadi guru yang berharga dalam perjalanan kehidupan kita. Melalui pengalaman ini, kita dapat mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan pemahaman diri yang lebih baik. Refleksi atas pengalaman membantu kita memahami nilai-nilai dan tujuan pribadi, sementara kemampuan untuk belajar dari kegagalan membawa pelajaran berharga. Pengalaman juga membantu kita menjadi lebih adaptif, empatik, dan matang emosional. Dengan pengalaman hidup sebagai pedoman, pengembangan diri menjadi proses yang berkelanjutan menuju mencapai potensi maksimal dan mencapai kebahagiaan serta kesuksesan dalam hidup. Dengan kata lain, pengalaman hidup adalah fondasi yang tak ternilai dalam membangun diri kita menjadi individu yang lebih baik dan lebih bijaksana.

 

Daftar Pustaka

Aminullah, M., & Ali, M. (2020). Konsep Pengembangan Diri Dalam Menghadapi Perkembangan Teknologi Komunikasi Era 4.0. KOMUNIKE: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam, 12(1), 1-23.

Damanik, B. E., & SE, M. (2018). Pengaruh Motivasi Dan Pengembangan Diri Terhadap Prestasi Kerja Dosen. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis (EK & BI), 20-28.

Widyarini, M. N. (2013). Kunci pengembangan diri. Elex Media Komputindo.

Supriadi, H. (2016). Peranan pendidikan dalam pengembangan diri terhadap tantangan era globalisasi. Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang, 3(2), 92-119.

Saputro, N. D., & Suseno, M. N. M. (2010). Hubungan antara kepercayaan diri dengan employability pada mahasiswa. Jurnal Psikohumanika, 3(1), 21-30.

Zahro, I. F. (2019). Pengaruh pelatihan empati melalui kartu ekspresi emosi terhadap perilaku menolong dan perilaku agresif pada anak prasekolah. JCE (Journal of Childhood Education), 1(1).

Nafiah, D. (2015). Optimalisasi peran sekretaris di era global melalui upaya pengembangan diri. Efisiensi: Kajian Ilmu Administrasi, 13(1).

Miranda, D. (2012). Pengembangan Diri Melalui Pemberdayaan Diri. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, 1(1).

Kepahaman audiensi terhadap komunikasi efektif


 

Disusun oleh :

Aris Sigit Riyanto

@B-45 ARIS

No. Peserta : 43123010160


A. Pengertian Audiens

Audiens adalah seseorang yang berkomunikasi dengan anda melalui setiap media, baik itu blog, sosial media, dan lain sebagainya. Mereka adalah penonton yang suka menonton karya anda

B. Tujuan Audiens

Tujuan utama dalam komunikasi audiens adalah menyampaikan pesan. Kemampuan mengubah audiens menjadi pelanggan atau justru membuat audiens menjauh, bergantung pada bagaimana cara kita berkomunikasi dengan mereka. 

C. Fungsi Audiens

fungsi dari audience. Karena, audience adalah istilah yang mengacu pada pembaca dan juga banyak penulis lebih suka mengadopsi gaya suara yang berbeda, seperti campuran, formal, serta santai tergantung pada audiens yang dituju.

Dengan Anda memahami audience, Anda juga dapat membantu blogger atau penulis untuk menentukan level detail apa yang harus dia berikan, serta jenis pilihan kata apa yang mungkin mereka buat, karena pilihan kata dan nada tersebut harus sesuai dengan harapan audience.

Biasanya, peran penonton dalam sebuah drama dan sandiwara panggung adalah unik, karena audience akan mengirimkan energi serta emosi mereka kepada para pemain dan aktor melalui tanggapan mereka selama pertunjukan.

D. Jenis- jenis Audiens

  • Audience Awam

Yang pertama adalah audiens awam. Jenis ini adalah mereka akan terhubung dengan aspek minat manusia dari sebuah artikel.

Biasanya, penonton awam ini adalah mereka yang tidak memiliki pengetahuan khusus. Mereka biasanya membutuhkan informasi latar belakang serta mengharapkan lebih banyak definisi dan deskripsi, juga mereka mungkin menginginkan grafik atau visual yang lebih menarik.

  • Audience Manajerial

Audience manajerial mungkin memiliki lebih banyak pengetahuan daripada audience awam tentang subjek. Tidak hanya itu, mereka juga membutuhkan pengetahuan sehingga mereka dapat membuat sebuah keputusan tentang masalah tersebut.

  • Audience Akademik

Pada audience akademik, dengan asumsi Anda sedang menulis makalah untuk kelas, tanyakan pada diri diri Anda bahwa siapa yang akan menjadi pembaca di tulisan Anda?

Dalam jenis audiens akademik ini, pembaca yang paling penting mungkin adalah instruktur. Tanyakan pada diri Anda sendiri apa yang Anda ketahui tentang guru dan pendekatannya terhadap disiplin.

  • Audience Non-Akademik

Jenis audiens yang terakhir ini adalah biasanya penonton jenis ini ingin membaca tulisan Anda karena alasan selain untuk menilai Anda.

Sebagai contohnya, misal ada beberapa guru yang menugaskan makalah yang secara khusus meminta siswa untuk menulis untuk audiensi non-akademik.  Maka, mereka akan mendapatkan informasi dari tulisan Anda tersebut.

Cara Audiens berkomunikasi efektif

Terdapat 4 cara yang perlu Anda lakukan ketika ingin berkomunikasi dengan audiens:


1. Temukan alasan pesan harus disampaikan

Harus ada alasan mengapa sebuah pesan disampaikan, baik itu untuk membuat seseorang membeli produk, meningkatkan brand awareness, atau mencari partner bisnis yang sesuai. Ketahui tujuan Anda dengan menjawab pertanyaan : ‘mengapa saya harus melakukan hal ini?’. Sehingga, dari pesan yang disampaikan Anda mengerti goals yang ingin dicapai.

2. Tentukan siapa audiensnya

Setelah tahu apa tujuan pesan dibuat, sekarang saatnya menentukan kepada siapa pesan tersebut akan disampaikan. Jadi, Anda harus menentukan target audiens. Jika Anda belum tahu siapa target audiens baginya. 

4. Pesan apa yang ingin disampaikan

Jika target audiens telah ditentukan, selanjutnya tentukan pesan seperti apa yang ingin disampaikan. Hal yang perlu diingat ketika membuat pesan adalah pesan tersebut harus menjawab 4 pertanyaan berikut :

1. Apa yang Anda tawarkan?

2. Apakah itu penting bagi audiens?

3. Apa call to action (CTA) dari pesan?

4. Pilih media yang tepat

Banyak sekali media (channel) marketing yang ada untuk menyampaikan pesan kepada audiens. Akan tetapi, bukan berarti Anda harus memanfaatkan seluruh channel tersebut, karena semakin banyak channel yang digunakan artinya semakin banyak pula budget dan effort yang diperlukan. 

5. Pilih beberapa channel yang sesuai dengan target audiens. Sebagai tips tambahan, sebelum tergiur untuk mencoba channel baru, ada baiknya untuk memaksimalkan channel yang sudah dimiliki dengan cara yang telah kami tuliskan


Optimisme Dalam Konsep Berpikir Positif


Disusun Oleh: Desy Nuraini Syach (@B33-DESY)
 Optimisme

Dalam hidup, kita harus memiliki sikap optimis ketika berhadapan dengan berbagai masalah. Optimisme sendiri merupakan bentuk sikap untuk senantiasa berpikir positif dalam memandang suatu hal. Sikap optimis tentunya harus selalu dilakukan. Sebab, sikap optimis akan membantu kita dalam menjaga kesehatan mental dan fisik demi kualitas hidup yang lebih baik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), optimisme adalah keyakinan atas segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan. Optimisme juga dapat diartikan sebagai rasa optimis terhadap kejadian di masa depan akan memiliki hasil yang positif.

Orang yang memiliki sikap optimis cenderung memiliki pikiran dan sudut pandang yang positif dalam melihat suatu fenomena. Dengan sikap optimis, seseorang juga akan pantang menyerah karena memiliki harapan yang menjadi keyakinannya. Sebaliknya, lawan kata dari sikap optimis adalah pesimis, di mana seseorang yang pesimis selalu memiliki pikiran atau cara pandang yang seolah tidak memiliki harapan. Sikap pesimis cenderung membuat orang untuk berpikir negatif dan menyalahkan diri sendiri atas suatu hal yang memengaruhi kehidupannya.

Cara Menerapkan Optimisme

Optimisme bukanlah hal yang ada dan melekat pada diri manusia sejak lahir. Optimisme juga dapat dipupuk dan diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan optimisme dalam kehidupan.

1. Mulai Memandang Setiap Hal dengan Positif

Salah satu langkah awal untuk menerapkan sikap optimis adalah dengan mulai memandang setiap hal dengan cara pandang yang positif. Sebab, pemikiran positif akan membuatmu terbiasa untuk bersikap optimis.

2. Mensyukuri Setiap Hal Kecil

Sering menganggap segala sesuatu sebagai kekurangan adalah salah satu ciri sikap pesimis. Untuk mulai menerapkan sikap optimis, kamu bisa mulai mensyukuri setiap hal yang kamu dapatkan dan lakukan dengan baik, meskipun hal tersebut bukan hal yang menyenangkan sekalipun.

3. Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri

Saat menemui kegagalan, jangan sepenuhnya menyalahkan diri sendiri. Alih-alih menyalahkan diri sendiri, kamu bisa mulai menganggap bahwa kegagalan tersebut sebagai pelajaran dan dorongan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi ke depannya.

4. Hindari Kata-Kata Negatif

Mulailah menerapkan afirmasi positif pada dirimu dengan mengganti kata-kata negatif seperti “saya tidak bisa” menjadi “saya pasti bisa”. Ungkapan negatif tidak hanya akan menghambatmu untuk berpikir positif, melainkan juga dapat menurunkan semangat dan motivasimu.

5. Mulailah Bergaul dengan Orang-Orang yang Berpikiran Positif

Tentunya, semua hal tersebut dapat terwujud jika kamu berada di lingkungan yang tepat. Untuk itu, mulailah bergaul dengan orang-orang yang berpikiran positif, karena orang-orang yang memberikan aura negatif secara tidak langsung akan memengaruhimu juga.


KESIMPULAN 

Sikap optimis menjadikan seseorang keluar dengan cepat dari permasalahan yang dihadapi karena adanya pemikiran dan perasaan memiliki kemampuan juga didukung anggapan bahwa setiap orang memiliki keberuntungan masing-masing. Dengan kata lain, optimis membuat kita selalu percaya dan yakin pada kemampuan diri sendiri. Dan juga terdapat hubungan positif yang signifikan antara berfikir positif dengan perilaku optimisme, yang artinya semakin tinggi berfikir positif maka semakin tinggi optimisme belajar pada mahasiswa / mahasiswi. Tetapi sebaliknya semakin rendah berfikir positif maka semakin rendah optimisme belajar pada mahasiswa mahasiswi.



Daftar Pustaka

Willytiyo, Kurniawan. (2019) RELATIONSHIP BETWEEN THINK POSITIVE TOWARDS THE OPTIMISM OF PSYCHOLOGY STUDENT LEARNING IN ISLAMIC UNIVERSITY OF RIAU https://media.neliti.com/media/publications/327946-relationship-between-think-positive-towa-0ace5cee.pdf 

Tifanny, Revita. (2022). Optimisme adalah : Pengertian, Ciri-ciri, Manfaat dan cara menerapkannya. https://dailysocial.id/post/optimisme-adalah 


DEFINISI KARIR

Disusun oleh : (@B22-RAIHAN) 



 Apa Itu Karir?

Karir adalah kombinasi dari jumlah pekerjaan yang sudah diambil, berbagai pencapaian, hingga pelatihan yang sudah dilalui agar dapat meraih tujuan profesionalitas.


Tentunya memilih karir harus dilakukan dengan hati-hati, karena nantinya akan berdampak pada arah hidup, profesionalitas, dan rasa kepuasan di dalam hidup.


Jenis-Jenis Karir


1. Karier dari pekerjaan yang tidak terkait


Contohnya, kamu menjadi seorang sales associate di dalam industri retail, lalu menjadi seorang customer service pada perusahaan IT, lalu menjadi seorang community manager di perusahaan startup keuangan.

Dengan jenis ini, kamu bisa mempunyai banyak sekali pengalaman dalam berbagai jenis bidang. 


2. Karier yang berkembang dari satu pekerjaan

Jenis karir yang satu ini umumnya dikenal dengan jalur karir linear. Akan lebih fokus pada satu bidang ataupun satu industri saja terlepas dari perusahaan yang sama atau berbeda.

Sebagai contoh, kamu memulai karir di bidang penulisan sebagai seorang asisten editor di perusahaan XY. Mungkin saja kamu akan menjadi seorang editor ketika pindah ke perusahaan ZX, dan kemudian diangkat sebagai editor senior setelah setahun bekerja.

Jenjang karir seperti contoh di atas banyak dilakukan banyak orang karena perkembangan karirnya jelas.


3. Karir dari pekerjaan yang berbeda di satu industri

Bentuk dari alur karir ini adalah bekerja di satu industri, tapi menjalani berbagai jenis pekerjaan.

Sebagai contoh, kamu memiliki tujuan untuk menjadi seorang creative director di bidang industri kreatif. Kamu bisa saja memulai karirmu dengan bekerja sebagai seorang copywriter di agency lalu pindah ke agency lain sebagai videographer.

Seiring berjalannya waktu, kamu mungkin memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda di setiap pekerjaan, tapi tetap berada di industri kreatif. 


Manfaat Perencanaan Karir

Di dalam dunia kerja, manfaat perencanaan karir dapat diperoleh jika maksimal dalam melakukannya.

Tentunya perencanaan karir memiliki banyak manfaat. Berikut ini beberapa manfaat perencanaan karir bagi karyawan dan perusahaan.

Manfaat Perencanaan Karir bagi Karyawan

1. Mencapai kepuasan pribadi

Dalam membangun perencanaan karir, kepuasan karir adalah tujuan yang harus dimasukkan secara pribadi. Karna akan menghabiskan waktumu untuk bekerja, jadi harus memilih karir yang tepat agar mendapatkan keuntungan serta kepuasan pribadi.

2. Memperoleh kesadaran dan pemahaman diri

untuk mendapatkan pemahaman terhadap diri sendiri secara sadar. Pemahaman seseorang terhadap dirinya untuk mendapatkan pengetahuan dalam mengelola kesulitan-kesulitan yang terjadi di dalam hidupnya.


3. Membangun efisiensi usaha dan penggunaan waktu

Di sini dapat memilih tahapan karir secara lebih sistematis. harapannya agar dapat meminimalisasi proses trial-and-error serta membuat lebih dekat dengan arah tujuan yang kamu inginkan.


4. Mempersiapkan diri dalam memperoleh tempat dan penghasilan yang sesuai

Dengan perencanaan karir ini, kamu dapat fokus bekerja pada karir yang tepat sesuai dengan kemampuan dan skill-mu.

Sebagai pekerja, juga perlu membandingkan aset dan kewajiban dengan syarat dan permintaan dari berbagai jenis karir. 


Manfaat Perencanaan Karir bagi Perusahaan


1. Mendorong pertumbuhan karyawan

Perencanaan karir yang baik akan mendorong para karyawan untuk memiliki semangat kerja serta tumbuh dan berkembang bersama perusahaan. Hal ini tentu akan berdampak baik untuk perusahaan.


2. Menjaga loyalitas karyawan yang menurunkan perputaran karyawan

Tentunya cara ini membuat perusahaan akan memiliki karyawan yang loyal serta terus meningkat secara kualitas. Dengan loyalitas karyawan yang terjaga, turn over pegawai di perusahaan juga dapat ditekan.

3. Siap akan regenerasi

Perusahaan menjadi lebih siap dalam menghadapi regenerasi. Ketika setiap karyawan sudah memiliki mapping yang baik, mereka dapat mengisi posisi-posisi kosong di dalam perusahaan tersebut di masa depan.

4. Mempersiapkan penempatan di luar negeri

Bagi perusahaan yang sudah taraf global, membuat perancangan karir yang baik dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi serta mempersiapkan penempatan karyawan potensial di luar negeri.

5. Mengembangkan promosi pegawai

Dalam hal ini penawaran internal atas pegawai yang bisa dipromosikan akan terbangun.

Perusahaan juga dengan mudah dapat mencari pengganti kekosongan jabatan yang disebabkan oleh masa pensiun, karyawan resign, atau lain sebagainya.

6. Memuaskan kebutuhan karyawan sehingga dapat mendukung karyawan potensial

Perencanaan karir juga bisa memberikan jalan untuk karyawan potensial. Mereka menjadi lebih berani untuk melangkah maju dan meningkatkan kemampuan potensial mereka karena adanya tujuan karir yang lebih spesifik.


Cara Menemukan Karir

1. Melakukan networking

Dengan melakukan networking, bisa membangun dan menjaga hubungan profesional dengan orang lain. Akan membantumu untuk melihat dan memilih karir yang sesuai dengan kemampuan serta skill-mu.

2. Membuat planning

Awalilah meniti karir dengan membuat planning. Walaupun kamu sudah membuat rencana, harus tetap terbuka dan fleksibel saat ada kesempatan lain yang hadir. Hal penting yang berguna untukmu, tujuan profesional, dan hal yang kamu sukai dari pekerjaanmu saat ini.

3. Terus belajar

Tentunnya belajar adalah suatu kewajiban, terlebih lagi dengan adanya perkembangan teknologi yang mewajibkan kamu untuk terus berinovasi dan juga beradaptasi.


4. Memperhatikan dunia industri yang sedang dijalani

Sebisa mungkin, cobalah untuk membaca beragam berita terkait industri yang ingin atau sedang kamu jalani saat ini. Cara ini akan membuatmu untuk terus mengikuti tren dan memperoleh gambaran pekerjaan yang sesuai untuk karirmu.

5. Bersiap untuk mengubah karir

Apabila kamu berada di dalam industri yang trennya sedang mengalami penurunan, pertimbangkanlah untuk beralih ke karir yang berbeda.


Faktor yang Mempengaruhi Karir


1. Kepribadian karyawan

Kepribadian dan motivasi karyawan adalah syarat yang perlu untuk bekerja pada posisi pekerjaan tertentu. Kepribadian karyawan merupakan salah satu kunci yang berpengaruh langsung terhadap pengembangan karir.

2. Pendidikan, pelatihan, dan kursus yang diikuti

Pendidikan yang memadai, kursus yang diselesaikan, dan program pelatihan adalah salah satu faktor dasar yang memengaruhi perkembangan karir serta promosi jabatan dalam struktur organisasi perusahaan.

3. Prestasi kerja dan faktor atasan

Salah satu faktor yang mempengaruhi karir yaitu hasil kerja yang dicapai. Tetapi yang dilihat dari perusahaan tidak hanya itu saja. Terdapat faktor penting yang mempengaruhi karirmu yaitu penilaian dari atasan secara langsung.

4. Posisi pekerjaan yang dilakukan

Posisi pekerjaan yang dilakukan harus sesuai dengan tujuan karirmu. kamu harus menemukan tempat kerja yang memadai untuk pengembangan karirmu.

5. Situasi perusahaan

Situasi juga berpengaruh terhadap karir setiap karyawannya. Misalnya, karyawan memiliki semua syarat untuk promosi jabatan, tapi situasi di perusahaan tidak memungkinkan sehingga pengembangan karir bisa saja terhambat.


Karir adalah sebuah alur atau rangkaian perilaku serta sikap yang berkaitan dengan pengalaman kerja pada kehidupan seseorang dan menjadi serangkaian kegiatan kerja berkelanjutan.

Faiqotul Himma. (2022). Karir Adalah Definisi, Jeni, dan Cara Menemukan Karir. Jakarta: Majoo.id

https://majoo.id/solusi/detail/karir-adalah


Pengalaman Kerja dan Dalam Pengembangan Karir

Disusun Oleh: Ainur Deswita ( @B28-AINUR)


 A.Pengertian Pengalaman kerja

Pengalaman kerja adalah suatu proses pembelajaran dan  pertambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik dari bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun nonformal atau  bisa diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi. Suatu pembelejaran juga mencakup perubahan yang relatif tepat dari perilaku yang diakibatkan pengalaman, pemahaman dan praktek (Knoers & Haditono, 2009 dalam Asih 2012). Purnamasari (2011) memberikan kesimpulan bahwa seorang karyawan yang memiliki pengalaman kerja yang tinggi akan memiliki keunggulan dalam beberapa hal diantaranya seperti medeteksi kesalahan, memahami kesalahan, dan mencari sebab munculnya permasalahan.


B.Indikator yang mempengaruhi pengalaman kerja  ada beberapa hal untuk menentukan dan mengetahui pegawai  berpengalaman atau tidak dan sekaligus sebagai indikator pengalaman kerja adalah sebagai berikut: 

1.Lama waktu atau jam kerja  ukuran tentang lamannya waktu atau jam kerja yang telah ditempuh seseorang dapat memahami tugas-tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakaan dengan baik. 

2.Tingkat intelektualitas dan keterampilan  Intelektualitas merujuk kepada konsep, prinsip, prosedur, kebijakan dan atau informasi lain yang telah dibutukan oleh pegawai. Selain itu intelektulitas jugameliputi kemampuan untuk bisa memahami dan menerapkan informasi pada tanggung jawab pekerjaan. Sedangkan keterampilan juga merujuk kepada kemampuan fisik yang telah dibutuhkan untuk mencapai atau menjalankan suatu tugas atau pekerjaan. 

3.Penguasaan pada pekerjaan dan peralatan tingkatan peguasaan seseorang dalam pelaksanaan kegiatan dan aspek-aspek peralatan dan teknik pekerjaan.


C.Faktor-faktor Pengalaman Kerja selain itu ada juga beberapa  faktor yang mempengaruhi pengalaman kerja karyawan. Beberapa faktor lain mungkin yang berpengaruh dalam kondisikondisi tertentu menurut Handoko dalam Basari (2012) adalah sebagai berikut : 

1.Latar belakang pribadi, mencakup pendidikan, kursus, latihan, bekerja. Untuk menunjukkan apa yang telah dilakukan seseorang di waktu yang lalu. 

2.Bakat dan minat, untuk memperkirakan minat dan kapasitas atau kemampuan seseorang.

3.Sikap dan kebutuhan (attitudes dan needs) untuk meramalkan tanggung jawab dan wewenang seseorang. 

4.Kemampuan-kemampuan analisis dan manipulatif untuk mempelajari kemampuan penilaian dan penganalisaan. Keterampilan dan kemampuan teknik, untuk menilai kemampuan dalam aspek-aspek teknik pekerjaan.


D.Pengukuran Pengalaman Kerja Pengukuran pengalaman kerja sebagai sarana untuk menganalisa dan mendorong efisiensi dalam pelaksanaan tugas pekerjaan. Menurut Asri dalam Basari (2012) Ada beberapa hal yang digunakan untuk mengukur pengalaman kerja seseorang adalah :

1.Gerakannya mantap dan lancer Setiap pegawai yang berpengalaman akan melakukan gerakan yangmantap dalam bekerja tanpa disertai keraguan.

2.Gerakannya berirama Artinya terciptanya dari kebiasaan dalam melakukan pekerjaan seharihari.

3.Lebih cepat menanggapi tanda -tanda  Artinya tanda -tanda seperti akan terjadi kecelakaan kerja.

4.Dapat menduga akan timbulnya kesulitan sehingga lebih siap menghadapinya karena didukung oleh pengalama kerja dimilikinya maka seorang pegawai yang berpengalaman dapat menduga akan adanya kesulitan dan siap menghadapinya.

5.Bekerja  dengan  tenang  Seorang pegawai  yang  berpengalaman akan memiliki rasa percaya diri yang cukup besar.


E.Manfaat  Pengalaman  Kerja suatu perusahaan akan cenderung memilih tenaga kerja berpengalaman dari pada yang tidak berpengalaman. Hal ini disebabkan mereka yang berpengalaman lebih berkualitas dalam melaksanakan pekerjaan sekaligus tanggung jawab yang diberikan perusahaan dapat dikerjakan sesuai dengan ketentuan atau perintah perusahaan. Maka dari itu pengalaman kerja mempunyai manfaat bagi perusahaan.Manfaat pengalaman kerja adalah untuk kepercayaan, kewibawaan, pelaksanaan pekerjaan, dan memperoleh penghasilan. Berdasarkan masa kerja tersebut maka seseorang yang telah memilikmasa kerja yang lebih lama apabila dibandingkan dengan orang lain akan memberikan manfaat seperti :

1.Mendapatkan kepercayaan yang semakin baik dari orang lain dalam pelaksaan tugasnya.

2.Kewibawaan akan semakin meningkat sehingga dapat mempengaruhi orang lain untuk bekerja sesuai dengan keinginannya.

3.Pelaksanaan pekerjaan akan berjalan lancar karena orang tersebut telah memiliki sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

4.Dengan adanya pengalaman kerja yang semakin baik, maka orang akan memperoleh penghasilan yang lebih baik.Kinerja karyawan dipengaruhi oleh pengalaman kerja karyawan, semakin lama pengalaman kerja akan semakin mudah dalam menyelesaikan suatu produk dan semakin kurang berpengalaman kerja karyawan akan mempengaruhi kemampuan berproduksi, karyawan dalam menyelesaikan suatu produk.


F.Pengertian Pengembangan karir

Pengembangan karier adalah proses peningkatan kemampuan kerja individu yang  dicapai dalam rangka mencapai karier yang diinginkandapat disimpulkan bahwa  pengembangan karier adalah suatu proses berkesinambungan yang dilalui individu  melalui upaya-upaya pribadi dalam rangka mewujudkan tujuan perencanaan  kariernya yang disesuaikan dengan kondisi organisasi. Meskipun bagian pengelola  sumber daya manusia dapat turut berperan dalam kegiatan pengembangan tersebut, sesungguhnya yang paling bertanggung jawab adalah pegawai yang bersangkutan sendiri, karena dialah yang berkepentingan dan kelak yang akanmemetik dan menikmati hasilnya (Fattah, N.2019).


G.Faktor Pengembangan Karir Seseorang yang berkarir akan menemukan banyak faktor yang akan mempengaruhinya untuk melakukan pengembangan. Siagian (2019:152) mengungkapkan terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan karir karyawan yaitu : 

1.Prestasi kerja Faktor paling penting untuk meningkatkan dan mengembangkan karir seorang karyawan adalah pada prestasi kerjanya dalam melakukan tugas yang dipercayakan kepadanya. Tanpa prestasi kerja yang memuaskan, sukar bagi seorang pekerja untuk diusulkan oleh atasannya agar di pertimbangkan untuk dipromosikan ke pekerjaan atau jabatan yang lebih tinggi dimasa depan 

2.Kesetiaan pada organisasi Merupakan dedikasi seorang karyawan yang ingin terus berkarya dalam organisasi tempatnya bekerja untuk jangka waktu lama. 

3.Mentors dan sponsors  Mentors adalah orang yang memberikan nasehat atau saran-saran kepada karyawan dalam upaya mengembangkan karirnya. Sedangkan sponsor adalah seorang didalam perusahaan yang dapat menciptakan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan karirnya. 

4.Dukungan para bawahan Merupakan dukungan yang diberikan para bawahan dalam bentuk mensukseskan tugas manajer yang bersangkutan. 

5.Kesempatan untuk bertumbuh merupakan kesempatan yang diberikan kepada karyawan untuk meningkatkan kemampuannya, baik melalui pelatihan-pelatihan, kursus dan juga melanjutkan jenjang pendidikannya. 


H.Tujuan Pengembangan Karir Sutrisno (2017:166) menjelaskan pengembangan karir bertujuan untuk : 

1.Memberikan kepastian arah karir karyawan dalam kiprahnya di lingkup organsiasi. 

2.Meningkatkan daya tarik organisasi atau institusi bagi para pegawai yang berkualitas. 

3.Memudahkan manajemen dalam menyelenggarakan programprogram pengembangan sumber daya manusia, khususnya dalam rangka mengambil keputusan di bidang karir serta perencanaan sumber daya manusia organisasi atau perusahaan yang selaras dengan rencana pengembangan organisasi. 

4. Memudahkan administrasi kepegawaian, khususnya dalam melakukan administrasi pergerakan karyawan dalam hal karir promosi, rotasi ataupun demosi jabatan.


I.Tahapan pengembangan karir menurut Mu’ah (2017:447) yaitu: 

1. Fase awal, menekankan perhatian untuk memperoleh jaminan terpenuhinya kebutuhan dalam tahuntahun awal pekerjaan. 

2.Fase lanjutan, di mana pertimbangan jaminan keamanan sudah mulai berkurang, namun lebih menitikberatkan pada pencapaian, harga diri dan kebebasan.

3.Fase mempertahankan, pada fase ini individu mempertahankan pencapaian keuntungan atau manfaat yang telah diraihnya sebagai hasil pekerjaan di masa lalu. Individu telah merasa terpuaskan, baik secara psikologis maupun financial. 

4.Fase pensiun, individu telah menyelesaikan satu karier, dan akan berpindah ke karier lain, dan individu memiliki kesempatan mengekspresikan aktualisasi diri


J.Bentuk – bentuk Pengembangan Karir bentuk-bentuk pengembangan karir menurut Sugiharjo (2017:447) dapat dibagi menjadi tiga, yaitu : 

1.Pendidikan dan pelatihan Suatu kegiatan perusahaan yang dimaksudkan untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan, dan pengetahuan para pegawai sesuai keinginan dari perusahaan yang bersangkutan.

 2.Promosi Suatu perubahan posisi atau jabatan dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi, perubahan ini biasanya akan diikuti dengan meningkatnya tanggung jawab, hak, serta status sosial sestatus sosial seseorang. 

3.Mutasi Bagian dari proses kegiatan yang dapat mengembangkan posisi atau status seseorang dalam suatu organisasi. Atau suatu perubahan posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun vertikal (promosi/demosi) di dalam suatu organisasi.






DAFTAR PUSTAKA

http://repository.umpalopo.ac.id/1562/3/BAB_201720089.pdf

https://www.academia.edu/36024898/MAKALAH_PENGEMBANGAN_KARIR

https://www.academia.edu/79935818/Pengaruh_Pengalaman_Kerja_Dan_Pengembangan_Karir_Terhadap_Kinerja_Karyawan_Pada_PT_Sinar_Niaga_Sejahtera_Kota_Lubuklinggau

https://ecampus.pelitabangsa.ac.id/pb/AmbilLampiran?ref=23304&jurusan=&jenis=Item&usingId=false&download=false&clazz=ais.database.model.file.LampiranLain

http://repository.stei.ac.id/8672/3/BAB 2.pdf

https://www.kajianpustaka.com/2020/08/pengalaman-kerja.html?m=1

https://journal.yrpipku.com/index.php/msej/article/view/867







Perencanaan karir

Oleh: Dita Auliyah (@B26-DITA)


PERENCANAAN KARIR

Perencanaan karir merupakan proses yang perlu dilalui dalam upaya mencapai tujuan karir yang diinginkan. Proses serta tahapan yang perlu dilakukan dalam perencanaan karir beragam, meliputi identifikasi, perencanaan, serta pelaksanaan. 

Perencanaan karier merupakan suatu proses yang mencakup penjelajahan pilihan dan persiapan diri untuk sebuah karier (Corey & Corey, 2006). Jadi, perencanaan karir adalah usaha untuk membuat rencana jenjang apa saja yang akan kita duduki di perusahaan yang kita inginkan.

Lewat career planning, seseorang mengevaluasi kemampuan dan minat, mempertimbangkan kesempatan karir alternatif, menyusun tujuan karir, dan merencanakan aktivitas pengembangan diri secara praktis. Kita tak hanya bisa mencapai keberhasilan dalam bidang karir profesional. Namun, kita juga akan memperoleh manfaat lain dalam mengembangkan kepribadian secara personal.

Aspek Perencanaan Karir

Perencanaan karir terdiri dari tiga aspek, yaitu: pengetahuan diri, sikap, dan keterampilan. Indikator masing-masing aspek sebagai berikut:

1. Aspek pengetahuan diri

Dalam perencanaan karir, seseorang harus memiliki pemahaman akan bakat, minat, kemampuan diri, serta tujuan yang jelas terhadap pilihan karir.

2. Aspek sikap

Aspek sikap menuntut pada seseorang untuk memiliki cita-cita yang jelas terhadap pekerjaan, dorongan untuk maju dalam bidang pendidikan atau pengembangan diri untuk meraih pekerjaan yang diinginkan tersebut.Selain itu, seseorang juga harus memberikan penghargaan atau persepsi positif terhadap pekerjaan, serta mandiri dalam proses pengambilan keputusan.

3. Aspek keterampilan

Aspek keterampilan dalam perencanaan karir adalah kemampuan seseorang mengelompokkan pekerjaan yang diminati sesuai bidangnya, dan menunjukkan cara-cara yang realistis untuk mencapai pilihan karirnya

Tujuan Perencanaan Karir

Perjuangan untuk mewujudkan pilihan karir tidaklah mudah, bukan hanya sekedar ketekunan dan kerja keras, namun dibutuhkan langkah-langkah yang sistematis dalam merencanakan karir.

Perencanaan karir individu bertujuan untuk:

1. Mencapai kepuasan Pribadi
Dalam membangun perencanaan karir, kepuasan pribadi merupakan salah satu bentuk tujuan akhir dari upaya perencanaan karir. Kepuasan tersebut pun dapat memunculkan perasaan bahagia dan membuat seseorang tidak mengalami kesulitan dalam menjalankan pekerjaannya.

2. Memperoleh Kesadaran dan Pemahaman Diri
Tujuan perencanaan karir di sisi pengembangan diri adalah mendapatkan pemahaman terhadap diri sendiri secara sadar. Pemahaman seseorang terhadap dirinya dapat mencapai kecerdasan yang efisien dalam kehidupannya dan mendapatkan pengetahuan bagaimana mengelola kesulitan-kesulitan yang terjadi dalam hidupnya.

3. Efisiensi Usaha dan Pengunaan Waktu
Tujuan perencanaan karir berupa pemanfaatan waktu dan usaha yang efisien. Perencanaan dapat membantu dalam memilih dan menentukan karir secara sistematis. Harapannya dengan perancangan karir yang baik, seseorang dapat meminimalisir proses trial-and-error dan membuatnya lebih dekat dengan arah tujuan yang diinginkan.

4. Mempersiapkan Diri dalam Memperoleh Penempatan dan Penghasilan yang Sesuai
Tujuan perencanaan karir dalam bekerja perlu berfokus pada apa karir yang paling cocok bagi individu. Sebagai pekerja, kamu juga perlu membandingkan aset dan kewajiban dengan persyaratan dan permintaan berbagai jenis karir. Pendekatan tersebut akan membantu individu menemukan karir serta siap dalam menerima kesempatan karir yang datang.

Langkah-langkah dan Tahapan Perencanaan Karir

Langkah-langkah dalam menyusun perencanaan karir terdiri dari beberapa tahap, antara lain:

1. Menilai Potensi Diri Sendiri
Pemahaman tentang diri sendiri merupakan aspek utama dalam perancangan karir. Mengetahui bakat yang dimiliki, kelebihan serta kekurangan akan mempermudah seseorang dalam mengenali kesempatan-kesempatan, peluang-peluang, kendala-kendala, pilihan serta posisi yang cocok untuk mereka masukkan ke dalam perancangan karir yang mereka buat.

2. Menentukan Tujuan Karir
Tentu saja dalam membuat perencanaan apapun tujuan akhir atau goal-nya harus diketahui agar bisa menentukan jalan mana yang harus ditempuh.  Penting setelah seseorang tahu mengenai keunggulan dan kelemahan serta potensi-potensi apa yang sekiranya terbuka sebagai kesempatan kerja, sehingga tujuan karir jangka pendek dan jangka panjang pun harus diidentifikasi kemudian dibentuk.

3. Membangun Perencanaan Career Path
Dengan mengacu pada identifikasi diri dan tujuan akhir buatlah perencanaan yang konkrit agar kita bisa mencapai tujuan yang diinginkan dengan berbekal apapun yang kita punya saat ini, baik secara skill dan potensi di kantor. Perancangan career path yang dimaksud adalah dengan mulai memetakan cara atau strategi yang bisa kamu lakukan untuk meraih profesi yang kamu inginkan.

4. Mengetahui Informasi Peluang Karir di Masa Kini
Kita harus tetap keep update terhadap perkembangan karir yang terus bergerak di masa kini. Hal ini juga dapat membantu untuk terus memprediksi serta mempertimbangkan profesi atau jabatan apa yang sedang ramai dicari dengan prospek karir yang bagus. Kita juga mengetahui perkembangan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan pada masa kini untuk mendorong kamu mengasah skill dan mengembangkan potensi dirimu.

5. Eksekusi dan Mengevaluasi Diri
Tahap yang paling penting dalam perencanaan karir adalah mengeksekusinya. Sembari melalukan eksekusi, kita juga perlu secara berkala melakukan evaluasi diri. Evaluasi diri dengan mengingat apa saja yang telah kamu lakukan dapat mendukung persiapan karir ke depannya yang lebih baik. 

Manfaat Perencanaan Karir

Manfaat perencanaan karir sangat penting bagi individu maupun organisasi. Martoyo (2007) mengemukakan bahwa terdapat tujuh manfaat atas dilakukannya perencanaan karir, antara lain:

1. Mengembangkan para pegawai yang dapat dipromosikan, dapat membantu suplai karyawan internal, terutama mereka yang cukup potensial. 

2. Menurunkan perputaran karyawan, perhatian terhadap karir individual dalam perencanaan karir yang telah ditetapkan, akan meningkatkan loyalitas pada organisasi di mana mereka bekerja. 

3. Mengungkap potensi karyawan, dengan adanya perencanaan karir yang jelas dan mantap akan mendorong karyawan secara individual maupun kelompok untuk menggali kemampuan potensial masing-masing untuk dapat mencapai sasaran-sasaran karir yang diinginkan. 

4. Mendorong pertumbuhan, perencanaan karir yang baik akan mendorong semangat kerja karyawan untuk dapat tumbuh dan berkembang serta meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan oleh suatu jabatan. 

5. Mengurangi penimbunan, perencanaan karir dapat mengangkat kembali para karyawan yang berkualifikasi untuk maju, sehingga tidak tertimbun tanpa harapan. 

6. Memuaskan kebutuhan karyawan, dengan adanya perencanaan karir berarti adanya penghargaan terhadap individu karyawan yang berarti pula adanya pengakuan dan penghargaan terhadap prestasi individu. 

7. Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui, yang berarti perencanaan karir dapat membantu para anggota kelompok agar siap untuk jabatan-jabatan yang lebih penting.

   DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/perencanaan-dan-pengembangan-karir/
https://www.qoala.app/id/blog/perencanaan-keuangan/perencanaan-karir/
https://www.gurubk.com/2022/12/perencanaan-karir.html?m=1


Jelajah Diri

Oleh: Lismayani (B27-Lismayani)




 Pentingnya Mengenal Diri Sendiri

Mengenal diri sendiri berarti memahami diri sendiri,sensasi, pikiran, keyakinan, nilai, dan perilaku diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri, seseorang mengetahui apa yang mesti jadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian ia lebih mampu menemukan makna dan kepenuhan dari hidupnya.

Memeriksa diri sendiri membutuhkan kesadaran diri yang konstan. Selanjutnya akan membentuk cara dalam berinteraksi dengan orang lain dan dapat mengarah pada hubungan yang lebih dalam dan lebih bermanfaat. Hal itu juga akan membebaskan diri dari ekspektasi orang lain, memungkinkan seseorang menjadi diri sendiri yan sejati.

Dengan mengenal diri sendiri, maka akan mulai belajar untuk menerima siapa diri sendiri. Penerimaan diri benar-benar meliputi semua yang ada di dalam diri sendiri, bahkan keanehan, kekurangan, dan kelemahan diri sendiri. Kebenarannya adalah penerimaan diri sulit untuk dipraktikkan. Apalagi jika sudah terbiasa menerima hal-hal baik saja tentang diri sendiri dan menyalahkan diri sendiri atas kesalahan dan kelemahan yang dimiliki.


Cara-Cara Untuk Mengenal Diri Sendiri

Mengenal diri sendiri amat penting dalam hidup ini.

Seseorang yang mengenal dirinya akan mengetahui

kelebihan dan kekurangannyaIa akan pandai

menempatkan diri dalam pergaulan. Juga mampu 

mengelola kelebihannya (potensiuntuk meraih

kesuksesan hidup di masa depanBeberapa langkah

yang dapat dilakukan untuk mengenal diri sendiri adalah :

a. Mencatat kelebihan dan kekurangan kita.

Ambil waktu yang luang dan tenang untuk melakukan hal ini. Lalu biarkan pikiran kita menjelajah masa lalu. Catat prestasi-prestasi yang pernah kita lakukan, sifat-sifat kita yang baik atau yang kurang baik atau kesukaan (hobi) yang kita miliki. Bisa juga kita minta bantuan orang yang kita percayai dan mengenal diri kita secara dekat untuk ditanyai tentang apa sebenarnya kelebihan dan kekurangan kita.

b. Untuk membantu mengenal kelebihan dan kekurangan diri dekatkan diri kita kepada Allah SWT.

c. Gunakan catatan itu untuk memperbaiki kekurangan

kitaSebaliknyamenggunakan kelebihan yang kita

miliki untuk merancang cita-cita yang sesuai dengan

potensi (kelebihan) yang kita miliki.

d. Jangan lakukan mengenal diri hanya dengan mengenal kekurangan diri kita saja.

Sebabnya dampaknya membuat kita menjadi minder. Apalagi jika kekurangan tersebut adalah kekurangan yang dicapkan orang lain kepada kita. Jangan hidup dengan label yang diberikan orang lain kepada kita padahal kita belum tentu seperti itu. Misalnya, kita percaya bahwa kita orang malas hanya karena beberapa orang mengatakan hal itu, padahal sebenarnya kita adalah orang yang rajin.

e. Mengenal diri sebenarnya bukan hanya siapa diri kita pada saat ini, tapi juga siapa diri kita di masa mendatang (konsep diri). Oleh sebab itu, kita bisa membentuk diri kita seperti apa yang kita kehendaki. Caranya, masukkan terus menerus pikiran positif seperti apa diri kita di masa mendatang. Yakin bahwa kita bisa berubah seperti apa yang kita maui. Niscaya diri kita di masa mendatang akan lebih baik dari diri kita di masa kini (terjadinya peningkatan kualitas diri)


Manfaat Penting Mengenal Kepribadian Diri

Setiap orang memiliki jenis karakter kepribadian yang berbeda-beda. Setiap jenis karakter memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ibarat buah. Kita tidak bisa menilai bahwa semangka itu lebih baik daripada melon, atau sebaliknya. Karena setiap buah memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh sebab itu, yang dapat anda lakukan adalah jadilah diri anda yang terbaik. Perbaiki kekurangan anda. Dan tingkatkan terus kelebihan-kelebihan karakter yang anda miliki.

Adapun, manfaat mengenal kepribadian diri sendiri diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Mengetahui kelebihan yang anda miliki, dan meningkatkannya
  • Mendeteksi kelemahan yang anda miliki dan memperbaikinya
  • Mengetahui potensi-potensi diri yang ada pada diri anda dan mengoptimalkannya untuk kesuksesan anda dalam karir dan kehidupan
  • Menyadarkan diri sendiri bahwa anda masih memiliki banyak kekurangan sehingga pantang untuk bersikap sombong dan merendahkan orang lain.
  • Dapat mengetahui jenis pekerjaan apa yang paling cocok dengan kepribadian karakter anda, sehingga anda melakukan pekerjaan tersebut dengan bahagia. Bahagia karena pekerjaan tersebut cocok untuk anda. Dan bahagia karena mendapatkan imbalan sepadan terhadap apa yang anda kerjakan dengan sepenuh hati.
  • Dapat menempatkan diri dalam menjalin relasi dengan orang lain sehingga dapat membantu kesuksesan anda
  • Mengenal diri sendiri dapat membantu anda untuk berkompromi dengan diri sendiri dan orang lain dalam berbagai situasi.
  • Mengenal kepribadian (personality) diri dapat membantu anda menerima dengan ihlas segala kelebihan dan kekurangan diri sendiri, sekaligus menerima dan bertoleransi terhadap kelebihan dan kelemahan orang lain (suami/isteri, anak, rekan kerja, atasan, kakak, adik, atau siapapun juga). 
Faktor-faktor yang berperan dalam Penerimaan diri

Faktor-faktor yang berperan dalam penerimaan diri yang positif sebagai :

a. Adanya pemahaman tentang diri sendiri

Hal ini dapat timbul dari kesempatan seseorang untuk mengenali kemampuan dan ketidakmampuannya. Pemahaman diri dan penerimaan diri berjalan dengan berdampingan, maksudnya semakin orang dapat memahami dirinya, maka semakin dapat menerima dirinya.

b. Adanya harapan yang realistik

Hal ini bisa timbul bila individu menentukan sendiri harapannya dan disesuaikan dengan pemahaman mengenai kemampuannya, dan bukan diarahkan oleh orang lain dalam mencapai tujuannya.

c. Tidak adanya hambatan didalam lingkungan

Walaupun seseorang sudah memiliki harapan yang realistik, tetapi bila lingkungan disekitarnya tidak memberikan kesempatan atau bahkan menghalangi maka harapan orang tersebut tentu akan sulit tercapai.

d. Sikap-sikap anggota masyarakat yang menyenangkan

Tidak adanya prasangka, adanya penghargaan terhada kemampuan sosial orang lain dan kesediaan individu untuk mengikuti kebiasaan lingkungan

e. Tidak adanya gangguan emosional yang berat

Yang membuat individu dapat bekerja sebaik mungkin dan merasa bahagia

f. Pengaruh keberhasilan yang dialami, baik secara kualitatif maupun kuantitatif

Keberhasilan yang dialami dapat menimbulkan penerimaan diri dan sebaliknya kegagalan yang dialami dapat mengakibatkan adanya penolakan diri.

g. Identifikasi dengan orang yang memiliki penyesuaian diri yang baik

Mengindentifikasi diri dengan orang yang Well adjusted dapat membangun sikap-sikap yang positif terhadap diri sendiri, dan bertingkah laku dengan baik yang bisa menimbulkan penilaian diri yang baik dan penerimaan diri yang baik.

h. Adanya prespektif diri yang luas

Yaitu mempertahatikan juga pandangan orang lain tentang diri. Prespektif diri yang luas ini diperoleh melalui pengalaman dan belajar. Dalam hal ini usia dan tingkat pendidikan memegang peranan penting bagi seseorang untuk mengembangkan prespektif dirinya.

i. Pola asuh dimasa kecil yang baik

Anak yang diasuh secara demokratis akan cenderung berkembang sebagai orang yang dapat menghargai dirinya sendiri

j. Konsep diri yang stabil

Individu yang tidak memiliki konsep diri stabil misalnya, maka kadang individu menyukai dirinya, dan kadang ia tidak menyukai dirinya, akan sulit menunjukan pada orang lain siapa dirinya yang sebenarnya, sebab individu.


Aspek Pemahaman Diri

Banyak aspek yang harus dipahami oleh seseorang, diantaranya :

1. Aspek Fisik

Seluruh anggota badan individu harus mengenali dan memahami kondisi jasmaniahnya dengan segala potensinya. Apakah kondisi jasmani semua sehat?, Apakah kondisi jasmaniahnya normal dan sebagainya. Hal ini penting agar individu mampu mengambil keputusan dengan tepat dan mampu menyikapi hidup ini dengan benar.

2. Aspek Psikis,

Adalah yang berhubungan dengan kondisi kejiwaan individu. Bagaimana kecerdasannya, bagaimana emosinya. Sehingga individu mampu menyikapi pilihan-pilihan karir dan masa depan juga mampu menempatkan dirinya dalam berhubungan dengan orang lain

3. Aspek Minat.

Minat adalah rasa tertarik yang kuat terhadap obyek tertentu. Hal ini penting untuk dipahami individu, karena dengan adanya minat yang kuat terhadap obyek pilihan maka prestasi, keberhasilan yang diharapkan mudah tercapai demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu perlu penanaman minat terhadap diri individu terhadap berbagai obyek positif,sehingga timbul rasa menyenangi dengan motivasi tinggi.

4. Aspek Bakat.

Bakat adalah kemampuan yang dibawa oleh seseorang sejak lahir dan bersifat menurun (genetik). Pentingnya individu memahami bakat iniadalah agar individu mampu mengembangkan dirinya secara optimal. Bakat akan cepat berkembang dengan baik apabila ditunjang dengan sarana dan prasarana. Oleh karena itu peran semua masyarakat untuk memberi wadah penyaluran bakat-bakat terpendam positif sehingga memunculkan putra- putri berbakat di tanah air kita.

5. Aspek Cita-cita.

Cita-cita adalah gambaran diri yang ada pada diri seseorang. Ada yang menyebut “Potret Diri” seseorang. Artinya apabila individu mengatakan dengan lisan, misalnya : “Cita-cita saya ingin menjadi TNI/POLRI”. Individu harus memahami apakah dirinya sudah memiliki potret diri menjadi seorang TNI/POLRI..Sudah tergambarkah secara keseluruhan dalam diri individu kriteria , syarat-syarat dan sebagainya yang mutlak harus dipenuhi untuk bisa menjadi anggota TNI/POLRI. Hal ini penting untuk dipahami dengan cermat gambaran dirinya, sehingga ia benar-benar mampu dan dapat memilih karir sesuai dengan cita-citanya.

6. Aspek Kebutuhan-kebutuhan Pokok

Hal ini penting juga untuk dipahami oleh individu,kebutuhan-kebutuhan pokok seperti apa yang diinginkan dalam menjalani kehidupan ini. Apakah hidup ini hanya untuk makan atau makan untuk hidup. Apakah individu hanya menginginkan kebutuhan jasmani saja, atau individu disamping perlu kebutuhan-kebutuhan untuk jasmani,juga memerlukan kebutuhan bathin, dan sebagainya, aktualisasi. Oleh karena itu individu perlu menentukan kebutuhan-kebutuhan pokok seperti apa yang diinginkan dalam hidup ini.

7. Aspek Gaya Hidup

Gaya hidup yang diinginkan oleh masing-masing orang berbeda antara satu dengan lainnya. Ada yang ingin bergaya hidup elite, ada yang ingin bergaya hidup biasa-biasa saja atau bergaya hidup sederhana. Oleh karena itu gaya hidup atau “life style”,ini perlu dipahami dengan benar. Individu hendaknya menyesuaikan dengan kemampuannya,sehingga dalam menyikapi hidup ini tidak diperbudak oleh hawa nafsunya.Ketrampilan, kerja keras, pengalaman dan sebagainya akan mempermudah untuk memutuskan gaya hidup seseorang.


TIPS “Bangga Menjadi Dirimu Sendiri”

  1. Datalah Kelebihan Dirimu, pasti kamu akan menemukan, ternyata kamu memiliki bakat dan keahlian yang tidak dimiliki oleh orang lain.
  2. Bersikaplah Tegas, sikap keras akan membantumu dalam mengekspresikan diri secara langsung dan jujur.
  3. Belajarlah Mengatakan Hal-hal Yang Positif Pada Siri Sendiri, dengan demikian kamu akan lebih menghargai dirimu sendiri.
  4. Bertanggungjawablah Terhadap Perilakumu, dengan begitu kamu akan merasa percaya diri dalam bertindak.
  5. Teguhkan Dirimu Bahwa Kamu Sedang Menuju Kesuksesan, tetapkan sasaran yang sangat realistis untuk kamu wujudkan.
  6. Hormatilah Pilihan dan Keputusan Dirimu Sendiri, berpegangteguhlah pada keyakinan yang kamu anggap benar. Kalau kamu tidak menghormati keputusanmu, apalagi orang lain.
  7. Bantulah Orang Lain, setiap kali kamu membantu orang lain, kamu juga menolong dirimu sendiri
Kesimpulan

  Mengenal diri merupakan salah satu ciri khas manusia, sebagai makhluk istimewa, terutama karena memiliki akal budi dan kehendak bebas. Mengenal diri: suatu keberhasilan memahami hal-hal yang penting tentang diri sendiri dan orang lain, yang membantu dalam usaha membangun sikap baik dan positif, mau menerima dan mengembangkan diri sendiri dan orang lain. Utamanya: mengenal kepribadian, watak dan temperamen, bakat dan potensi, serta dapat memetakan diri sendiri perihal kekuatan dan kelemahan.

   Penerimaan diri merupakan sikap positif terhadap dirinya sendiri, ia dapat menerima keadaan dirinya secara tenang, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Mereka bebas dari rasa bersalah, rasa malu, dan rendah diri karena keterbatasan diri serta kebebasan dari kecemasan akan adanya penilaian dari orang lain terhadap keadaan dirinya.

   Menghargai adalah suatu sikap menghormati dan menjaga diri sendiri, tidak membiarkannya terlantar dan menjadi beban orang lain, serta tidak membiarkannya, diperalat atau dimanipulasi oleh orang lain.