Rabu, 05 Oktober 2016

Bangkitkan Rasa Saling Peduli

Peduli adalah sebuah nilai dasar dan sikap memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan di sekitar kita. Peduli adalah sebuah sikap keberpihakan kita untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitar kita.
Orang-orang peduli adalah mereka yang terpanggil melakukan sesuatu dalam rangka memberi inspirasi, perubahan, kebaikan kepada lingkungan di sekitarnya. Ketika ia melihat suatu keadaan tertentu, ketika ia menyaksikan kondisi masyarakat maka dirinya akan tergerak melakukan sesuatu. Apa yang dilakukan ini diharapkan dapat memperbaiki atau membantu kondisi di sekitarnya.
Sebagai makhluk sosial, sudah sepatutnya kita mempunyai rasa peduli terhadap sesama yang membutuhkan. Ini biasa disebut dengan sifat kepahlawanan.
Macam-macam peduli dan contohnya :
    1.      Peduli terhadap diri sendiri
Peduli pada diri sendiri bukan berarti bersikap egois, melainkan anak diajarkan peduli pada kebutuhan dirinya sendiri. Contoh, diajarkannya menjaga kebersihan tubuhnya dengan cara mandi, menyikat gigi, berpakaian, makan tiga kali sehari, dan seterusnya. Ini adalah wujud kepedulian orangtua terhadap anak sehingga ia merasa dipedulikan dan akhirnya ikut peduli pada dirinya sendiri dan orang lain.

     2.      Peduli terhadap kakak atau adik
Untuk menanamkan rasa peduli anak pada kakak atau adik, ada beberapa hal yang harus orangtua ajarkan, yaitu:
*   Mengekspresikan rasa kasih sayang.
Mintalah anak untuk mencium adik dalam gendongan, mencium ayah dan ibu sebelum berangkat sekolah atau sebelum tidur, dan memeluk kakak yang hendak berangkat sekolah, memintanya kakak untuk menemani sang adik bermain, memberi tahu ayah atau ibu jika adik menangis, tidak merepotkan ayah dan ibu jika kakak atau adik sedang sakit, dan sebagainya.
*  Selalu berbagi.
Ingatkan pula pada si prasekolah untuk selalu berbagi. Kalau punya makanan dan adik atau kakaknya minta sedikit, minta si prasekolah untuk membaginya. Mainan pun begitu, minta dia bergiliran memainkannya dengan sang adik atau kakak.
*  Biasakan berkata dan bersikap yang baik.
Gunakan selalu kata-kata “sakti”, maaf, tolong, dan terima kasih. Sebelum si kecil dapat menggunakannya dengan tepat, orangtualah yang harus lebih dulu mencotohkan dalam keseharian. Kata-kata tersebut merupakan salah satu bentuk ekspresi saling menghargai dan menghormati. Kepedulian anak pada adik maupun kakak, membuatnya belajar bagaimana bersikap menyayangi, menghargai, dan menghormati orang lain. Tentu saja, anak pun belajar membangun rasa empati. Pasti kebahagiaan akan meliputi dirinya, sebab sikap baik terhadap adik/kakak membuahkan respons yang menyenangkan dari mereka. Demikian pula sebaliknya.

    3.      Peduli terhadap orang tua
    4.      Peduli terhadap teman
    5.      Peduli terhadap sesama
Sikap peduli yang terbentuk di lingkungan rumah, memudahkan anak untuk menaruh peduli pada lingkungan sosial yang lebih luas. Namun, anak tetap perlu contoh bahwa kedua orangtuanya peduli pada orang lain, bahkan orang yang tidak mereka kenal. Contoh kecilnya, menyisihkan uang ke kotak amal, atau menerima/menolak dengan sopan para peminta sedekah yang mampir ke rumah. Libatkan anak dengan mengajaknya mengumpulkan pakaian bekas guna disumbangkan kepada anak pembantu di rumah, korban bencana, atau panti asuhan. Jelaskan betapa senangnya jika baju-baju bekas itu diterima orang yang membutuhkan. Anak yang punya rasa peduli pada sesama akan menunjukkan pribadi yang hangat, murah hati, mudah berempati, dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi pada lingkungan sekitarnya.
             Oleh karena itu jadikanlah diri kita menjadi sesuatu yang ada agar dapat tumbuh sikap peduli atas sesama. Karena hanya dengan demikian sikap peduli bisa tumbuh, tanpa menjadikan diri kita sesuatu yang ada maka orang lain tidak akan dapat melihat kita sebagai individu sehingga tingkat kepedulian atas diri kita akan berkurang bahkan hilang. Tetapi jika kita mampu menjadikan diri kita menjadi sesuatu yang ada, maka orang akan bisa melihat kita dan kepedulian yang kita harapkanpun dapat kita rasakan, nikmati dan dapat menjadi selimut dalam pergaulaan secara umum.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.(2012).menumbuhkan-rasa-peduli.[online].Tersedia:
Hartono,dimas.(2013). Siapa-yang-sebagai-makluk-sosial-kita. [online].Tersedia:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar