Kamis, 13 Oktober 2016

Kepedulian Sosial


Pengertian Peduli Sosial
Kepedulian sosial adalah perasaan bertanggung jawab atas kesulitan yang dihadapi olehorang lain di mana seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu untuk mengatasinya.
“Kepedulian Sosial” dalam kehidupan bermasyarakat lebih kental diartikan sebagai
 perilaku baik seseorang terhadap orang lain di sekitarnya. Kepedulian sosial dimulai dari kemauan “MEMBERI” bukan “MENERIMA”. Bagaimana ajaran Nabi Muhammad untuk mengasihi yang KECIL dan Menghormati yang BESAR; orang-orang kelompok “besar” hendaknya mengasihi dan menyayangi orang-orang kelompok “kecil”, sebaliknya orang “kecil” agar mampu memposisikan diri, menghormati, dan memberikan hak kelompok “besar”. Berjiwa sosial dan senang membantu merupakan sebuah ajaran yang universal dan dianjurkan oleh semua agama. Meski begitu, kepekaan untuk melakukan semua itu tidak bisa tumbuh begitu saja pada diri setiap orang karena membutuhkan proses melatih dan mendidik. Memiliki jiwa peduli terhadap sesama sangat penting bagi setiap orang karena kita tidak bisa hidup sendirian di dunia ini. Faktor lingkungan tentunya sangat berpengaruh dalam proses menumbuhkan jiwa kepedulian sosial. Lingkungan terdekat seperti keluarga, teman-teman, dan lingkungan masyarakat tempat dimana kita tumbuhdan bersosialisasi sangat berpengaruh besar dalam menentukan tingkat kepedulian sosial. Semua nilai-nilai tentang kepedulian sosial kita dapatkan melalui lingkungan. Kepedulian sosial yang dimaksud bukanlah untuk mencampuri urusan orang lain, tetapi lebih pada membantu menyelesaikan permasalahan yang di hadapi orang lain dengan tujuan kebaikan dan perdamaian. Nilai-nilai yang tertanam itulah yang nanti akan menjadi suara hati kita untuk selalu membantu dan menjaga sesama.


Arti Kepedulian
Peduli sendiri memiliki arti sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Peduli sosial menuntut kepekaan hati sesorang terhadap situasi disekitar.
      Pilar kepedulian dirumuskan didalam beberapa lembaga diantaranya Indonesia Heritage Foundation merumuskan Sembilan karakter dasar yang menjadi tujuan pendidikan karakter, yaitu:
a. Cinta Tuhan dan alam semesta beserta isinya.
b. Tanggung jawab, kedisiplinan, dan kemandirian.
c. Kejujuran.
d. Hormat dan santun.
e. Kasih sayang, kepedulian, dan kerjasama.
f. Percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah.
g. Keadilan dan kepemimpinan.
h. Baik dan rendah hati.
i. Toleransi, cinta damai dan persatuan.

Macam-macam Kepedulian
1.      Peduli bangsa. Bangsa merupakan sebuah kata yang berarti luas. Mewakili sekelompok besar masyarakat, atau golongan. Mengapa bangsa perlu dipedulikan? Bagi individu yang hidup di sebuah bangsa, seharusnya ia turut memedulikan bangsanya. Dengan sikap peduli bangsa inilah, setiap individu dalam sebuah bangsa dapat saling mengerti bangsa, memiliki satu tujuan, yakni untuk memajukan bangsa bersama – sama. Peduli bangsa juga meliputi segala sesuatu yang ada pada bangsa tersebut. Termasuk budaya serta sejarahnya. Peduli pada budaya yang dimiliki bangsa. Melestarikannya, memperlajarinya, dan mengambil pelajaran berharga dari hal baik tersebut. Peduli pada sejarah bangsa. Mengetahui dan memahami sejarah bangsa yang telah melahirkan kita.
2.      Peduli lingkungan bermasyarakat. Memedulikan lingkungan sekitar, menelaah dan menjalin komunikasi baik. Memperhatikan suatu yang unik, dan sarat akan makrifat yang dapat kita jadikan sebagai pengalaman baru.
3.      Peduli sesama. Usia remaja, dengan kegiatan bersosialisasi antar teman juga sebagai cerminan perilaku peduli. Peduli sesama juga patut ditanamkan sejak dini. Agar seorang dapat menghargai sesama selayaknya. Memperbaiki hubungan antar individu, dan terus menjalin komunikasi yang baik.
4.      Peduli keluarga. Keluarga adalah dasar pendidikan seorang dalam hidupnya. Karena hanya keluarga yang mampu mendidik seorang anak menjadi individu yang cerdas, tangkas, peduli, berbudaya, dan berilmu dengan akhlak yang mulia. Faktor keluarga yang kurang mampu memberikan pendidikan dasar kepribadian pada anaknya, akan memperngaruhi kehidupan anak tersebut di kemudian hari.
5.      Peduli diri sendiri. Dalam diri kita terdapat beberapa kepribadian terpendam. Sifat asli bawaan lahir seperti; akhlak, watak, dan perasaan. Sifat asli yang dikembangkan dengan kebaikan dan nilai positif kehidupan, dapat menghasilkan individu berkualitas. Mengapa diri sendiri perlu dipedulikan? Karena, sebelum orang lain peduli terhadap kita, sebaiknya kita memperlihatkan suatu kemampuan yang patut khalayak perhatikan, hargai dan nilai. Maka dari itu sikap peduli dan tanggap pada diri sendiri juga perlu untuk memotivasi diri menjadi lebih baik.

  
Daftar Pustaka



Pangastuti, Hera Wahyuningtyas. Jumat, 13 februari 2015. https://www.scout.org/node/52163

Tidak ada komentar:

Posting Komentar