Kamis, 31 Agustus 2017

Kendalikan dirimu

MENGENDALIKAN DIRI
Dalam keadaan tertentu kita kadang sulit untuk mengendalikan diri sendiri di mana banyak hal yang sangat membuat kita ingin marah dan berontak terhadap sesuatu hal yang membuat kita ingin marah. Semua itu timbul karena emosi yaitu perasaan yang timbul dalam diri kita sendiri secara alami itu bisa berupa amarah, sedih, senang, benci, cinta, bosan, dan sebagainya yang merupakan efek atau respon yang terjadi dari sesuatu yang kita alami.Berbicara soal emosi maka kita harus tahu kecerdasan emosi itu sendiri dimana merupakan kemampuan manusia untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadap frustasi, mengendalikan dorongan hati (kegembiraan, kesedihan, kemarahan, dan lain-lain), mengatur suasana hati dan mampu mengendalikan stres dan keadaan yang melanda kita.

Saya pernah pernah di ejek dengan teman teman saya. Saya dianggap orang yang aneh yang tidak punya teman sama sekali. ketika saya di jelek jelekan oleh teman saya. Saya hanya bisa melawan dengan kata kata kata yang membuat mereka berhenti. selepas dari itu saya tidak memendamnya kedalam hati karna saya tau apa yang dilakukan mereka mungkin ada yang benernya, saya mengikuti sisi positifnya saja.
CARA MENGENDALIKAN DIRI:
  • Mengenali diri kita sendiri dan mengidentifikasi apa yang sesungguhnya Anda rasakan. Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran, Anda harus dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan dan di rasakan oleh kita apakah marah, senang, sedih atau hal lainnya.
  • Memahami dampak dari emosi yang timbul dari diri kita sendiri apakah itu berdampak negatif atau positif ??? Jika kita dapat memahami dampak dari emosi yang timbul itu maka kita bisa mengetahui apa yang akan terjadi dari emosi yang ada tersebut. Jadi emosi hanyalah awal dari respon manusia dalam sebuah peristiwa atau kejadian. Kemampuan kita untuk mengendalikan dan mengelola emosi dapat membantu Anda mencapai kesuksesan
  • sering mengungkit-ungkit masalah lama sehingga emosi Anda meluap lagi? Mulai sekarang, maafkan mereka yang telah memberi Anda masalah (misalnya menyakiti, membohongi, merendahkan, atau menjelekkan Anda) dan lupakan.

Daftar Pustaka
-http://superkomplit.blogspot.co.id/2011/03/mengendalikan-diri-sendiri.html
-http://www.tipspengembangandiri.com/cara-mengendalikan-emosi/

Kapan kita JUJUR?

 

Kapan kita terakhir kalinya jujur?
Apa kita tau, jujur itu apa?
Kali ini saya akan memberi pokok bahasan tentang jujur.
menurut saya, jujur adalah suatu kata yang mudah di ungkapkan tetapi sulit untuk diaplikasikan. Itu hanya definisi saya saja ya.
Menurut Tabrani Rusyan, arti jujur dalam bahasa Arab merupakan terjemahan dari kata shidiq yang artinya benar, dapat dipercaya. Dengan kata lain, jujur adalah perkataan dan perbuatan sesuai dengan kebenaran.

Diriwayatkan dari Abdullâh bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta (pembohong).’”  (HR. Muslim)

Sudah jelas kan apa itu jujur dan begitu pentingnya jujur dalam kehidupan. Ada pepatah "jujur itu menyakitkan" tapi jujur dalam hal apa dulu, kita harus tau kapan persepsi jujur harus di aplikasikan dalam kehidupan.
Lalu Kapan jujur itu melemah dan kapan jujur itu menjadi kuat?
Menurut Indri Astuti Nur "Jujur akan kuat apabila didukung dengan iman yg kuat sebaliknya jujur akan lemah apabila iman yg dimiliki seseorang juga lemah sehingga akan mudah terhasut oleh ketakutan diri sendiri untuk berkata jujur apalagi apabila jujur itu dapat membahayakan ataupun mempermalukan diri kita sendiri". 
Disamping itu jujur pula dibagi menjadi beberapa macam. sebagai berikut.

1. Jujur dalam Berbicara
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang agung." al-Ahzab [33]:70-71)
Ucapan perkataan yang benar sama arti dengan kata jujur, maka dari itu jujur dalam berbicara adalah suatu ucapan atau lisan yang kita keluarkan harus bersifat apa adanya, realistis, tapi jujur dalam berbicara pun harus berkewajiban menjaga lisannya. contohnya berkata jujur untuk menyindir atau berbicara atas kekurangan orang lain.

2. Jujur dalam niat
Kejujuran dalam niat sangat bergantung pada keikhlasan seseorang tersebut. Contohnya apabila kita pura-pura jujur, itu sama halnya dengan kita tidak ikhlas maka itu sama saja seperti kebohongan.
...Mereka mengucapkan sesuatu dengan mulutnya yang tidak ada dalamhatinya.." (al-Fath[48]:11)
ini adalah gambaran dimana saat kita mengucapkan sesuatu tetapi tidak berasal dari hati nurani kita sendiri. 

3.  Jujur dalam berkeinginan dan dalam meralisaikannya
Jujur ini berkaitan dengan menepati janji. Contohnya saat seseorang mendapat rejeki, dia membuat janji untuk bersedekah tetapi pada saat meralisaikannya mungkin dia akan tergoda dengan nafsu, sehingga dia akan mengabaikan janji yang pernah dia buat.

4. Jujur dalam hal keagamaan
Kejujuran menyangkut hal keagamaan sangantlah berat karena tanggungan kita lebih besar dibandingkan dengan janji lainnya karena jujur dalam hal keagamaan langsung berhubungan dengan tuhan sendiri. contohnya jujur dalam beribadah, memiliki rasa takut terhadap Allah SWT dan mengharapkan ridho-Nya. Jujur dalam keagamaan menjadi tolak ukur seseorang dalam mengaplikasikan kejujuran di dalam segala hal.

5. Jujur dalam Bertindak
Dalam hal ini, jujur dalam bertindak adalah suatu apa yang akan kita perbuat harus sejalan dengan lahiriah dan batiniah. Apabila suatu tindakan berasal dari batiniah, tapi disisi lain lahiriah tidak sangup menjalankannya dan tetap di realisasikan berarti itu sama saja dengan kebohongan begitu pula sebaliknya.

Lalu, Bagaimana cara anda merealisakikan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hati maupun dalam perkataan?
Yakni dengan membiasakan diri berlaku jujur baik dalam hati maupun perkataan kepada orang lain. Selain itu, kita juga harus menumbuhkan rasa ketakutan akan akibat dari berbohong. Bahwa berbohong akan mengakibatkan hati kita tidak tenteram dan tidak dipercayai orang lain. Karena apabila anda melakukan satu kebohongan, maka akan timbul kebohongan-kebohongan lain .

Jadi kapan mau mulai Jujur? Mari mulai dari SEKARANG.


DAFTAR PUSTAKA

( Diakses tanggal 31 Agustus 2017) 
( Diakses tanggal 31 Agustus 2017)  
( Diakses tanggal 31 Agustus 2017) 
 ( Diakses tanggal 31 Agustus 2017) 


Terima kasih.
Semoga Bermanfaat.