Senin, 20 November 2017

Pengendalian Diri (Mujahadah An-nafs)


@D05-Yulia, @ProyekB10
Oleh : Yulia Puspitasari










Assalamu’alaikum wr.wb

Selamat siang, ketemu lagi dengan saya dalam perbincangan hangat seputar 14 karakter unggul yang kali ini akan membahas karakter unggul yang ke-10 yaitu mengenai pengendalian diri. Asikkkk ala-ala pembawa acara tv gitu…. 

Menurut islam, pengendalian diri atau control diri (Mujahadah An-nafs) adalah menahan diri dari segala perilaku yang dapat merugikan diri sendiri dan juga orang lain, seperti sifat serakah atau tamak. Dalam literature islam, pengendalian diri dikenal dengan dengan istilah as-saum atau puasa. Puasa adalah salah satu sarana mengendalikan diri. Hal tersebut dalam hadis Rasulullah Saw. Yang artinya :

“wahai golongan pemuda! Barangsiapa dari antaramu mampu menikah, hendaklah dia nikah, karena yang demikian itu amat menundukkan pemandangan dan amat memelihara kehormatan, tetapi barangsiapa tidak mampu, maka hendaklah dia puasa, karena (puasa) itu menahan nafsu baginya.” (HR. Bukhari)

Tentu setiap orang memiliki suatu masalah dalam hidupnya baik kecil maupun besar. Namun semua itu tergantung dari kita yang menyikapinya. Kalau saya sendiri mecoba selalu menyikapi masalah dengan bersikap huznuzon kepada allah, walaupun tujuan awalnya hanyalah untuk menenangkan diri agar tidak terlalu menjadi beban pikiran, namun dengan bersikap huznuzon ternyata menerapkan sikap dari suri tauladan kita yaitu nabiyyina Muhammad saw yaitu sikap bersyukur. Bersyukur bukan hanya atas apa yang rezeki kita peroleh, melainkan suatu masalah hidup pun perlu kita syukuri karena dengan adanya masalah kita lebih menjadi pribadi yang lebih dewasa. Itu salah satu cerita dari ribuan manfaat mengendalikan diri.

Sesuai dengan riwayat Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah Saw. Bersabda :
“orang yang perkasa bukanlah orang yang menang dalam perkelahian, tetapi orang yang perkasa adalah orang yang mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Perilaku yang mencerminkan sikap pengendalian diri :
1. Bersabar dengan tidak membalas terhadap ejekan atau cemoohan teman yang tidak suka terhadap kamu.
2. Memaafkan kesalahan teman dan orang lain yang  membuat “aniaya” kepada kita.
3. Ikhlas terhadap segala bentuk cobaan dan musibah yang menimpa, dengan terus berupaya memperbaiki diri dan lingkungan.
4. Menjauhi sifat dengki atau iri hati kepada orang lain dengan tidak membalas kedengkian mereka kepada kita.
5. Mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah Swt. Kepada kita, dan tidak merusak nikmat tersebut; seperti menjaga lingkugan agar selalu bersih, menjaga tubuh dengan merawatnya, berolahraga, mengonsumsi makanan dan minuman yang halal, dan sebagainya.

Jadi, jelaslah bahwa pengendalian diri diperlukan oleh setiap manusia agar dirinya terjaga dari hal-hal yang dilarang oleh Allah Swt. Dan aku percaya kalau kamu adalah salah satu dari jutaan orang yang pandai mengendalikan diri. Sekian bahasan kita kali ini. Wassalamu’alaikum wr.wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar