Selasa, 14 November 2017

Jika Berani Mengambil Resiko maka Anda Beresiko Lebih Sukses



Jika Berani Mengambil Resiko maka Anda Beresiko Lebih Sukses

@D30-Rafli
Oleh : Rafli Jabar Ainuna Azidan

Banyak yang bilang ke saya kalau saya ini terlalu "NGAWUR" dalam berbisnis.. Saya akan kasih beberapa contoh kenapa orang ngomong "NGAWUR"..

1. "Ajukan saja pinjaman ke Bank senilai 3x lipat yang kita butuhkan, kenapa harus takut kita tidak bisa membayar cicilan ke Bank itu?"

2. "Adakan renovasi sesuai dengan kreatifitas kita.. Jangan berpikir mau habis berapa, tapi pikirlah efek dari renovasi itu akan menghasilkan 10x lipat dana yang kita keluarkan"

3. "Bikin bisnis jangan nanggung, kalau gak ada dana, pikir bagaimana cari dana itu, bukan berpikir bagaimana nanti bisnis ini akan laku atau tidak.. Jalani dulu, kalau untung ya Hogi kita, kalau buntung ya itu ilmu yang nantinya akan kita perbaiki bagaimana kita bisa sukses"

Bagaimana, apakah ini terkesan "NGAWUR"? Saya yakin akan banyak pro dan kontra tetang "KENGAWURAN" saya ini..
FYI, saya bukan seorang MARKETING yang menyukai membaca buku "how to set up your business".. Saya bukan seseorang yang suka mencari info seminar MARKETING "how to sell your brand".. atau seseorang yang suka membaca buku diktat yang isinya malah membuat otak saya pusing..

Dari segi seorang pebisnis itu mungkin salah, tetapi sebenarnya saya melihat ilmu Marketing itu dari lingkungan saya.. Kesuksesan seorang penjual bakso, kegigihan seorang manager store sebuah toko baju, kesuksesan penjual sate kelapa dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan.. 1 hal yang saya lihat, awal dari sebuah kesuksesan itu adalah BERANI AMBIL RESIKO.. Kita tidak perlu pintar, kita tidak perlu kaya, kita tidak perlu hebat yang kita perlukan adalah memiliki hati dan jiwa besar dalam berbisnis..

Terkadang kita iri, "Kok bisa ya orang itu kaya dan sukses", "Kok bisa ya bisnisnya mejamur dan disukai orang banyak"... Semua itu jangan dijadikan hambatan, karena "IRI" membuat kita bisa menjadi lebih baik atau lebih buruk..

Untuk memulai bisnis Event Organizer, saya harus meyakinkan teman - teman saya saat masih kuliah, bahwa bisnis ini tidak akan mati sampai kapanpun, yang kita perlukan hanya "BERANI dan KREATIF" walpoun pada dasarnya masih ada faktor lain, tetapi 2 hal tadi saya pegang teguh sejak awal 1999.
"IRI" yang menjadikan saya untuk membuktikan bahwa bukan hanya "KAMU" saja yang bisa, tapi saya juga "BISA".. Memulai bisnis EO itu saya berdarah - darah, tetapi saya terus berusaha, bahkan satu - persatu teman saya pergi begitu saja dan mencemooh saya bahwa bisnis ini bisnis yang tidak akan berjalan baik.. Saya tidak menyerah, saya terus menjalankan bisnis ini tetapi sebagai sidejob saya saat tahun 2000.. Walopun tidak banyak event yang saya dapat, tetapi semakin lama ide saya ini diwujudkan oleh teman saya untuk membuka EO sendiri walopun itu tidak bertahan lebih dari 1 bulan dan bubar.. Saya tetap berjalan sampai saat ini.. Bahkan sekarang teman saya berkata "Gak nyangka, cuman kamu dari kumpulan kita yang berhasil".. Ini merupakanKasih Karunia Tuhan dengan kegigihan ini membuat saya memiliki kantor dan karyawan yang cukup kompeten dan kreatif di bisnis ini.. Selain itu kesuksesan saya juga bukan karena kegigihan saya, dukungan dari team dan SDM yang ada membuat saya semakin optimis menjalankan bisnis ini.. Sekalipun dalam perjalanannya saya juga ditusuk dari belakang oleh SDM sendiri atau bahkan dikabarkan yang negatif, buat saya itu bukan msalah besar, yang terpenting saya berhasilkan menularkan ilmu / mendidik untuk berani berbisnis di bisnis yang sama dan mereka memakai ilmu saya walaupun saya dicaci atau dihina.. Suatu saat nanti mereka akan tahu hasil didikan itu dan suatu saat nanti mereka juga akan belajar banyak dari pengalaman mereka saat berbisnis saat ini.. 

Kalau ada yang bilang "SAYA BODOH".. Ya, mungkin saya bodoh, saya tidak teratur, saya malas dan apapun itu, saya hanya akan menjawab "SAYA KREATIF"..
"MENJADI KREATIF TIDAK HARUS PINTAR, HANYA DIBUTUHKAN BERANI BEDA".. Saya membuat kalimat ini saya memposisikan "SAYA MANUSIA TERBODOH", ternyata Tuhan berkata lain "SAYA MANUSIA KREATIF"..
Kreatif tidak dituntut harus S3 atau bahkan lulusan dari Harvard University, yang dibutuhkan untuk menjadi Kreatif adalah BERANI BEDA atau BERANI ambil RESIKO.

Saya tidak mengajarkan anda untuk malas, tidak teratur atau tidak perlu mencari ilmu dari sebuah bisnis yang ingin anda jalankan.. Saya sendiri masih terus belajar dan belajar walopun caranya berbeda, saya hanya membutuhkan metode yang tepat untuk saya mau belajar baik itu dari sisi "how to set up a good business" atau "how to be a good business man"..
So, BERANIKAH ANDA MENGAMBIL RESIKO ?

Daftar Pustaka :
i. Kurniawan.Rico, 2011, Mau Sukses Harus Ambil Resiko!, Dalam http://www.ricokurniawan.com/2011/03/mau-sukses-harus-berani-ambil-resiko.html
ii. Sustika.Irma, 2013, Mau Hidup Ya Harus Beresiko, Dalam http://irmasustika.com/home/mau-hidup-ya-harus-berani-resiko/
iii. Kadir.Syamsudin, 2012, Berani Mengambil Resiko, Dalam https://akarsejarah.wordpress.com/2012/07/30/berani-mengambil-risiko/
iv. Subagya.Hari, 2009, Jika Berani Mengambil Resiko maka Anda Beresiko Lebih Sukses, Dalam http://www.harisubagya.com/risiko.html
v. Agustinus.Nur, 2013, Mau Sukses? Ambil Resiko!, Dalam http://nur-agustinus.blogspot.co.id/2013/05/mau-sukses-ambil-resiko-46.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar