Rabu, 06 November 2019

Penampilan Diri dengan Kepribadian Menarik Saling Berhubungan?

Penampilan Diri dengan Kepribadian Menarik Saling Berhubungan?
Oleh : Hana Muyesca (@P10-HANA)

Abstrak :
Kepribadian dilihat dari pengaruhnya terhadap orang lain, orang yang berpengaruh atau besarnya pengaruh terhadap orang lain dipandang berpribadi, sedang yang kecil atau tidak ada pengaruhnya dipandang tidak berpribadi. Pengaruh seseorang terhadap orang lain sering kali dilatarbelakangi oleh kekuasaan atau kekuatan yang dimilikinya. Orang berpengaruh karena ilmunya, karena kedudukannya, jabatannya, popularitasnya, kecantikannya.
Kata Kunci :
Kepribadian, menarik, sifat
I.                   Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari kita lazim mendengar istilah kepribadian atau pribadi. Maksud penggunaan istilah itu tidak selalu sama, dan munggkin juga jauh berbeda dari pengertian yang sesungguhnya. Marilah kita lihat beberapa penggunaan dari istilah kepribadian tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kepribadian diartikan sebagai kepribadian yang menarik dan kepribadian yang membosankan. Kepribadian yang menarik atau yang subut (lot of personality), menggambarkan sebuah sosok yang memiliki sifat-sifat: mudah menarik simpati orang, mengesankan, berbudi pekerti, sopan santun, memberikan kesan pertama yang baik.
II.                Permasalahan
Bagaimana cara membangun kepribadian yang menarik ?
III.             Pembahasan
3.1  Pengertian Kepribadian
Kepribadian mencakup keseluruhan pikiran, perasaan, dan tingkah laku, kesadaran, dan ketidaksadaran. Kepribadian pembimbing orang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Sejak awal kehidupan, kepribadian berpotensi membentuk kesatuan. Ketika mengembangkan kepribadian, orang harus berusaha mempertahankan kesatuan antar elemen kepribadian.
3.2  Proses Membangun Kepribadian
Menurut Murray bahwa faktor-faktor genetika dan pematangan mempunyai peranan penting dalam perkembangan kepribadian. Setiap masa perkembangan manusia terjadi proses genetik pematangan. Selama masa pertama, yaitu masa kanak-kanak, adolesen dan masa dewasa awal, komposisi strukturan baru muncul dan menjadi bertambah banyak. Masa usia setengah baya ditandai oleh rekomposisi konservasif atas struktur dan fungsi yang telah muncul. Selama masa terakhir, masa usia lanjut, kapasitas untuk membentuk komposisi baru menjadi berkurang. Sebaliknya atrofi dari bentuk dan fungsi yang ada menjadi meningkat.
Menurut Sobur, lingkungan juga berpengaruh dalam proses pembentuk kepribadian anak. Dalam hubungan mempengaruhi perkembangan anak dengan memperlihatkan sifat-sifat yang tertuju pada lingkungan. Lingkungan menerima sifat tersebut dan memperlihatkan reaksi yang dibentuk atas dasar sifat, penampilan, dan pengolahan lingkungan itu. Jadi, lingkungan juga berubah dan memperlihatkan proses perubahan. Lingkungan yang berubah itu memberikan juga perangsang pada anak, yang berpengaruh terhadap perkembangan anak.
3.3  Hubungan Penampilan Diri Dengan Kepribadian
Penampilan diri mempengaruhi dan menunjang kepercayaan diri, kematangan diri, kesuksesan dalam pekerjaan, karier atau dunia profesi, yang pada akhirnya mempengaruhi kepribadian seseorang. Kepribadian berhubungan dengan sikap, dan dipengaruhi oleh cara berfikir seseorang, cara berkomunikasi, cara berbicara, kecakapan atau intelegensi atau tingkat pendidikan, kesehatan jasmani, dan keseimbangan emosi seseorang. Kesehatan jasmani banyak dipengaruhi oleh kebiasaan yang dilakukan seseorang seperti
1.      Pola makan, seperti makanan empat sehat lima sempurna
2.      Perawatan diri, seperti mandi dan selalu bersih
3.      Pemakaian kosmetik
4.      Iklim atau cuaca dan sinar matahari.
Keseimbangan emosi erat kaitannya dengan kesehatan mental seseorang atau dikenal dengan inner beauty. Keseimbangan emosi akan nampak pada ekspresi wajah seseorang, seperti ketidak sabaran, cepat marah, emosi yang tidak stabi, murung, gelisah yang pada akhirnya mempengaruhi seluruh ritme kehidupan seseorang. Kesehatan mental atau kesehatan rohani dapat mempengaruhi air muka, sehingga ekspresi yang keluar dapat mencerminkan kesehatan batin seseorang.
IV.             Kesimpulan dan Saran
Untuk meningkatkan kualitas kepribadian kita tidak boleh menyalahkan faktor-faktor lingkungan maupun faktor genetik, karena kepribadian akan berkualitas lewat gaya hidup dan kebiasaan kita. Apabila kita membiasakan merawat diri sendiri, menjaga pola makan, olah raga teratur, maka akan berpengaruh kepada kepribadian kita yang menjadi rajin, tekun, rapih, disipli, dan sebagainya
V.                Daftar Pustaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar