Pengertian
Risiko
adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses
yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang asuransi,
risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di mana jika
terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian.
Risiko selalu menghadang setiap individu maupun berbagai institusi, termasuk
organisasi bisnis. Resiko, dalam manajemen resiko, memiliki beberapa tingkatan
(derajat resiko/ risk degree), yaitu resiko besar dan resiko kecil.
Jenis-Jenis
Risiko Secara Umum
Secara umum, jenis risiko dapat dibedakan dalam empat kelompok.
Berikut ini adalah beberapa jenis risiko tersebut:
1. Risiko Murni (Pure Risk)
Pengertian risiko murni adalah suatu risiko yang bila terjadi
akan mengakibatkan kerugian dan bila tidak terjadi tidak mengakibatkan
keuntungan. Ada dua hal yang dapat diakibatkan risiko ini, yaitu rugi atau
break even
Contoh risiko murni; kecelakaan lalu lintas, kebakaran, pencurian,
dan lain-lain
2. Risiko Spekulatif (Speculative Risk)
Pengertian risiko spekulatif adalah risiko yang dapat
menimbulkan kerugian dan juga keuntungan. Ada tiga hal yang dapat diakibatkan
risiko ini, yaitu rugi, untung, break even.
Contoh risiko spekulasi; judi, bursa efek, membeli undian
berhadiah
3. Risiko Partikular
Risiko partikular merupakan risiko yang sumbernya dari individu
dan berdampak secara lokal. Contohnya kecelakaan kendaraan.
4. Risiko Fundamental
Risiko fundamental merupakan risiko yang bersumber dari alam
atau lingkungan dan berdampak besar. Contohnya tsunami, gempa bumi, banjir
bandang, angin topan.
Manfaat Keberanian Mengambil Risiko
Anda berharap usaha yang
Anda rintis terus berkembang pesat maka wajib mengetahui manfaat sebuah risiko
dalam mengambil keputusan. Semakin Anda berani mengambil lebih banyak risiko
maka hal-hal berikut ini bakal Anda dapatkan.
1) Membawa perubahan yang
variatif dalam kehidupan seseorang
Keberanian mengambil
sebuah risiko akan membuat seorang pengusaha bersiap menghadapi kemungkinan
terburuk seperti gagal dan lain-lain. Tentu saja hal yang bakal terjadi tersebut
akan memberikan perubahan yang variatif dari skala kecil hingga besar.
Setidaknya hal itu pula yang membuat pebisnis mempersiapkan diri secara
maksimal sebelum mengambil keputusan.
2) Membuat kehidupan lebih berwarna
Pasang surut sebuah
usaha juga ditentukan oleh sikap berani mengambil risiko. Memang terkadang
risiko bisa saja membuat banyak pelaku usaha tertekan dan stress jika tidak
sesuai hasil yang didambakan. Namun, Anda bisa merasakan dampak positif dengan
menjadi pribadi yang tidak gampang menyerah pada kegagalan sebelumnya.
3) Risiko bisnis mengajari
seorang pengusaha sejati pentingnya sebuah proses
Pernahkah Anda melihat
seorang jutawan mendadak dalam merintis sebuah usaha? Mungkin ada segelintir
orang yang mengalami hal tersebut namun banyak pula yang harus melalui banyak
hal.
Dari berbagai hal
berisiko yang dijalani, banyak pemula menjadi pengusaha sejati. Mereka memiliki
sikap berani mengambil risiko terburuk sekali pun. Tak heran jika pengusaha
model seperti ini lebih tahan banting terhadap perubahan tren pasar. Mereka
lebih terbuka dan berani tanpa harus meninggalkan sikap hati-hati. Ciri inilah
yang akan membuat Anda sukses mengembangkan sebuah usaha.
Kesimpulan
Resiko bagi para wirausaha bukanlah sebagai
suatu hambatan untuk meraih kesuksesan tetapi dijadikan sebagai suatu
tantangan. Wirausaha adalah orang yang lebih menyuka ihal-hal yang menantang
untuk lebih mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Pengambilan resiko menurut
perspektif wirausaha yaitu dengan mengambil resiko yang tidak terlalu tinggi
dan tidak terlalu rendah. Karena seorang wirausaha selalu ingin berhasil mereka
menjauhi resiko yang tinggi, dan menghindari resiko yang lebih rendah karena bagi
mereka tidak ada tantangan. Beberapa jenis resiko: Objective
risk, Subjective risk, Uncertainty. dan Risk
managemen procces terdiri dari lima langkah sebagai berikut: Harus
adanya pembinaan prosedur dan komunikasi dalam organisasi secara baik, Selalu melakukan
identifikasi pada risk, Pengambilan keputusan (decision maker), Implementasi
daripada metode yang sudah dipilih dan Evalusi terhadap keputusan yang telah
diambil.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar