Definisi
Resiko
Risiko
adalah tolak ukur seseorang. Orang yang berani mengambil risiko adalah mereka
yang berusaha untuk menjaga semangat dalam dirinya ketika melalui
langkah-langkah dan menikmati hasil usahanya. Artinya, orang berhasil bukan
sekadar karena melalui langkah-langkah pencapainnya, tapi juga siap menerima
risiko yang ditimbulkannya. Merekalah orang sukses yang sesungguhnya.
Ya,
untuk meraih sukses, seseorang perlu keberanian untuk mengambil suatu
kesempatan yang berisiko. Coba bayangkan ketika Anda menginginkan suatu benda
di dalam ruang tertutup dengan kunci baja di sebelah rumah Anda. Jika Anda
hanya berdiam diri, apakah Anda akan mendapatkannya? Jelas, tidak kan? Namun,
kalau Anda keluar rumah, lalu menyeberang jalan yang ramai meski risiko
ditabrak mobil, motor dan semacamnya kesempatan Anda untuk memiliki benda
tersebut jelas ada.
Pada
ilustrasi di atas mungkin Anda pernah mendengar istilah risiko yang
diperhitungkan calculated risk. Artinya, memang Anda punya risiko untuk
bertabrak mobil dan motor ketika menyeberang jalan, tapi memang sudah
sepantasnya Anda melihat ke kiri dan ke kanan sebelum menyeberang sehingga
persentase tertabrak mobil pun akan menjadi lebih kecil.
Disatu
sisi, ada juga orang yang tidak berani mengambil risiko sama sekali. Mereka
memilih untuk tinggal di rumah dan hanya terus membayangkan benda yang mereka
inginkan di toko seberang rumahnya tadi. Mereka itulah orang-orang yang tidak
akan pernah maju. Seperti layaknya seorang yang berjalan di tempat, orang tipe
seperti itu tidak akan pernah mencapai tujuan yang diinginkannya.
Cara
Berani Mengambil Resiko
Agar
berani mengambil risiko, paling tidak seseorang mesti memiliki beberapa hal:
1.
Berbaik sangka kepada Allah
Meyakini adanya takdir buruk yang
datang dari Allah adalah bagian dari keimanan. Takdir buruk terjadi atas izin
Allah dan ada yang benar-benar menjadi cobaan maupun pelajaran bagi manusia.
Namun, ada juga takdir buruk yang justru terjadi karena keteledoran manusia.
2.
Yakin bahwa kesuksesan punya
proses
Hampir tak ada kejadian yang
tidak melalui proses. Orang hidup saja melalui proses. Dilahirkan dan begitu
seterusnya. Begitu juga orang mati, dia mesti melalui sakaratul maut. Dan
begitu seterusnya. Dalam konteks yang lain, hampir tak ada yang mendapatkan
kesuksesan tanpa usaha serta tantangan yang bergulat di dalamnya.
3.
Percaya bahwa semuanya berisiko
Memiliki impian itu gratis, tapi
menjadikannya sebagai sesuatu yang nyata atau mewujudkannya butuh kerja keras
dan berisiko tinggi. Satu hal yang mesti dimiliki adalah berani mengambil
sekaligus menerima risiko. Mengapa? Karena tidak ada yang diperoleh dalam hidup
ini yang tidak berisiko.
4.
Percaya diri atas hasil usaha
Orang sukses adalah dia yang siap
menerima hasil akhir dari usaha maksimalnya. Apapun impiannya, jika perwujudannya
dilalui dengan langkah-langkah terbaik dan dilalui dengan sungguh-sungguh,
apapun hasilnya, itu adalah keberhasilan.
5.
Percaya akan peluang
Orang sukses selalu meyakini
bahwa satu jalan tempuh yang sudah dicoba dan menghasilkan sesuatu yang belum
memuaskan bukanlah hasil akhir yang sesungguhnya. Itu justru pertanda bahwa dia
mesti menata kembali langkah-langkah sebelumnya, atau jika tidak, dia mesti
mencari jalan atau langkah-langkah baru yang lebih jitu.
Kesimpulan
Jangan
takut untuk mengambil resiko karena pada hakikatnya resiko merupakan jurang
keberhasilan yang akan kita lewati. Dan yakinlah bahwa setelah kesulitan pasti
ada kemudahan. Jangan lupa untuk mengingat Tuhan sang pencipta alam semesta ini
hanya kepadanya kita bergantung.
Daftar
Pustaka
·
Kadir
Syamsudin. 2018. Berani Mengambil Resiko
·
Akbar
Rais. 2018. Beranilah Ambil Resiko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar