Oleh : Oky maulana (@N07-OKY)
untuk meraih sukses,
seseorang perlu keberanian untuk mengambil suatu kesempatan yang berisiko. Coba
bayangkan ketika Anda menginginkan suatu benda di dalam ruang tertutup dengan
kunci baja di sebelah rumah Anda. Jika Anda hanya berdiam diri, apakah Anda
akan mendapatkannya? Jelas, tidak kan? Namun, kalau Anda keluar rumah, lalu
menyeberang jalan yang ramai—meski risiko ditabrak mobil, motor dan
semacamnya—kesempatan Anda untuk memiliki benda tersebut jelas ada.
Pendahuluan
Dalam dunia usaha atau
profesi apa pun, sayangnya, tak sedikit orang yang berani mengambil risiko,
tetapi bukan risiko yang diperhitungkan sebelumnya. Bukan risiko yang
benar-benar risiko. Risiko yang mereka perhitungkan justru yang tidak
membutuhkan tenaga dan pengorbanan apa-apa.
Pembahasan
Pengertian
Risiko adalah tolak ukur
seseorang. Orang yang berani mengambil risiko adalah mereka yang berusaha untuk
menjaga semangat dalam dirinya ketika melalui langkah-langkah dan menikmati
hasil usahanya. Artinya, orang berhasil bukan sekadar karena melalui
langkah-langkah pencapainnya, tapi juga siap menerima risiko yang
ditimbulkannya. Merekalah orang sukses yang sesungguhnya.
Macam-Macam Risiko
a. Menurut sifatnya
dibedakan ke dalam :
1) Risiko murni, risiko
yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan
terjadinya tanpa sengaja.
Misal : kebakaran, bencana alam, pencurian,
penggelapan, dan sebagainya.
2) Risiko spekulatif,
risiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang
bersangkutan agar
memberikan keuntungan bagi pihak tertentu. Misal:
utang piutang,
perdagangan berjangka, dan sebagainya.
3) Risiko fundamental,
risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan
kepada seseorang dan yang
menderita cukup banyak. Misal : banjir,
angin topan, dan
sebagainya. Risiko khusus, risiko yang bersumber
pada peristiwa yang
mandiri dan umumnya mudah diketahui
penyebabnya, seperti
kapal kandas, pesawat jatuh, dan sebagainya.
4) Risiko dinamis, risiko
yang timbul karena perkembangan dan kemajuan
masyarakat di bidang
ekonomi, ilmu, dan teknologi, seperti risiko
penerbangan luar angkasa.
b. Menurut
sumber/penyebab timbulnya :
1) Risiko intern, risiko
yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri,
seperti kerusakan aktiva
karena kesalahan karyawan, kecelakaan
kerja.
2) Risiko ekstern, risiko
yang berasal dari luar perusahaan, seperti
pencurian, persaingan
dalam bisnis, fluktuasi harga, dan sebagainya.
Upaya penanggulangan
risiko berdasar pada sifat dan objek yang terkena
risiko ada beberapa cara
untuk menanggulangi atau meminimumkan risiko,
sebagai berikut:
a. Mengadakan pencegahan
dan pengurangan terhadap kemungkinan
terjadinya peristiwa yang
menimbulkan kerugian.
b. Melakukan retensi,
yakni mentolerir terjadinya kerugian.
c. Melakukan pengendalian
terhadap risiko
d. Mengalihkan risiko
kepada pihak lain (asuransi).
Daftar Pustaka
https://www.bbc.com/indonesia/vert-cap-40329998
Tidak ada komentar:
Posting Komentar