Minggu, 24 November 2019

PENGENDALIAN DIRI



NAMA : SATRIA AJI SURYA (@N15-SATRIA)
PENDAHULUAN
Pengertian Pengendalian diri memang terasa sedikit susah untuk menerangkannya dengan tepat, karena pengendalian diri termasuk ke dalam ilmu sosial yang mana di dalam ilmu sosial tidak ada kepastian seperti dalam ilmu alam yang memilik nilai atau ukuran yang lebih pasti. Biasanya masyarakat luas sering mengaitkan  pengendalian diri dengan berbuat sesuatu, atau kadang - kadang dihubungkan dengan kesulitan untuk berkonsekuensi dari suatu perbuatan. Banyaknya pendapat para ahli tentang persoalan pengendalian diri ini menyebabkan kita merasa sulit untuk merumuskan kata – kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh setiap individu. Tetapi jika kita amati bersama yang lebih jauh, pengertian ini selalu berkisar pada kesadaran dalam melakukan, mengendalikan emosi dan berpikir tenang.
PEMBAHASAN
Pengertian pengendalian diri

     Pengendalian diri merupakan kemampuan diri dalam mengendalikan perilaku untuk mencapai tujuan tertentu. Seorang individu dengan pengendalian diri yang baik dapat memahami benar konsekuensi akibat tindakan yang akan mereka lakukan. Pengendalian diri atau dalam bahasa inggris disebut “self control” didefinisikan sebagai “pengaturan proses fisik, psikologis, dan perilaku seseorang, dengan kata lain berbagai macam proses yang membentuk dirinya sendiri”. Pengendalian diri merupakan keseluruhan dari proses yang membentuk diri individu yang mencakup proses pengaturan fisik, psikologis dan perilaku. Pengendalian diri atau disebut juga kendali diri dapat pula diartikan sebagai suatu aktivitas pengendalian tingkah laku. Pengendalian tingkah laku mengandung makna, yaitu melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu untuk bertindak. Dengan menggunakan berbagai pertimbangan sebelum bertindak, individu tersebut mencoba untuk mengarahkan diri mereka sesuai dengan yang mereka kehendaki. Dengan kata lain, semakin tinggi kendali diri yang dimiliki seseorang semakin intens pengendalian terhadap tingkah laku.
       Pengendalian diri dapat digunakan untuk mereduksi efek psikologis yang negatif dan sebagai upaya pencegahan. Dengan memiliki pengendalian diri, individu mampu membuat perkiraan terhadap perilaku yang hendak dilakukan sehingga individu mampu mencegah sesuatu hal yang tidak menyenangkan yang akan diterimanya kelak. Hal tersebut diperkuat dengan definisi yang menjelaskan alasan individu menggunakan kendali diri.
     Menurut Thoreson dan Mahoney menjelaskan bahwa ‟demi tujuan jangka panjang, dia sengaja menghindari melakukan perilaku yang biasa dikerjakan atau yang segera memuaskannya yang tersedia secara bebas baginya, tetapi malah menggantinya dengan perilaku yang kurang biasa atau menawarkan kesenangan dengan tidak segera‟.
          Menurut Ronen (1993) menjabarkan bahwa “kendali diri merupakan proses yang terjadi ketika dalam situasi tanpa batasan dari lingkungan eksternal anak melakukan suatu jenis perilaku yang sebelumnya sedikit tidak mungkin muncul dibandingkan perilaku alternatif lainnya‟. Dapat pula diartikan sebagai proses yang dilakukan individu atas dasar kemauan dan pemikiran yang mereka miliki. Dengan kata lain , individu dapat memunculkan suatu perilaku positif ketika situasinya memungkinkan dan sebaliknya. Pengendalian diri atau self control dapat pula diartikan sebagai ”perbuatan membina tekad untuk mendisiplinkan kemauan, memacu semangat, mengikis keseganan dan mengarahkan energi untuk benar-benar melaksanakan apa yang harus dikerjakan. Dengan memiliki pengendalian diri yang baik, individu dapat mengoptimalkan tindakan mereka dan menahan diri untuk berbuat yang tidak seharusnya mereka perbuat. Pengendalian diri dijabarkan sebagai “kemampuan seseorang melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu dengan mendisiplinkan kemauan atau dorongan-dorongan dalam diri seseorang, serta menahan diri dengan sadar untuk bertindak guna mencapai hasil dan tujuan sesuai yang diinginkan”. Maka dapat disimpulkan bahwa, pengendalian diri adalah tindakan mengendalikan atau mengarahkan tingkah laku seseorang, sebagai upaya pencegahan (preventif), sebagai suatu tindakan penundaan pemuasan kebutuhan,
sebagai suatu keterampilan, keahlian, potensi, perbuatan untuk pembinaan tekad.

Cara Mengendalikan Diri
  1. Atur irama pernapasan

2.      Tahan amarah dan kendalikan diri

3.      Kontrol tingkat kesadaran diri

4.      Lakukan aktivitas yang kamu sukai untuk mengalihkan pikiran

5.      Ubah sudut pandang

6.      Bayangkan jika itu hari terakhirmu di dunia

7.      Lebih bijak dalam bertindak

8.      Saling memaafkan

9.      Jangan terlalu membesarkan masalah

10.  Keseimbangan hidup

11.  Memahami diri sendiri

12.  Bersikap efektif

13.  Memegang kepemimpinan

14.  Bergaul dengan orang lain

15.  Hidup secara positif

Contoh Sikap Pengendalian diri

      Pengendalian diri juga merupakan unsur penting dari budaya demokrasi. Pengendalian diri tidak hanya berlaku dalam kehidupan bernegara, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
1. Contoh sikap pengendalian diri dalam keluarga adalah sebagai berikut.
a) mengatur kegiatan rumah tangga dengan tertib,
b) menghindari perkataan yang menyakitkan hati orang tua/anggota keluarga, dan
c) selalu mengingat kebutuhan anggota keluarga yang lain.
2. Contoh sikap pengendalian diri di lingkungan sekolah adalah sebagai berikut.
a) tidak membuat gaduh ketika pelajaran berlangsung
b) menghindari perkataan yang menyakiti hati guru atau teman, dan
c) menggunakan waktu istirahat untuk kegiatan yang positif.
3. Contoh sikap pengendalian diri di lingkungan tempat tinggal kita adalah sebagai berikut.
a) menghindari penggunaan kata-kata yang menyakiti hati orang lain,
b) bergaul dengan tetangga dan masyarakat sekitar sesuai dengan norma lingkungan, dan
c) tidak membuat keonaran di kampung.

DAFTAR PUSTAKA

Adjisoedarmo,soedito,dkk.2018.Pendidikan Karakter Jati Diri UNSOED.Purwokerto: UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
http://seputarpengertian.blogspot.com/2015/08/pengertian-pengendalian-diri.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar