Berani Mengambil Resiko
Oleh : Gayatri
Wahyu Andini (@P13-GAYATRI)
Kata Kunci
: berani, keputusan, akibat, bertanggung jawab
Abstrak :
Segala jenis tindakan yang dilakukan oleh setiap orang akan
berakibat pada terjadinya sebuah akibat, baik itu adalah keberhasilan atas
tindakan yang dilakukan atau bahkan sebuah akibat yang megnakibatkan pada
kegagalan.
I.
Pendahuluan
Sudah menjadi sebuah hukum alam tentunya, seperti pepatah
yang mengatakan “barang siapa yang menanam maka ia yang akan memetik hasilnya”
artinya barang siapa yang berusaha untuk mewujudkan apa yang diinginkan
seseorang melalui sebuah tindakan dan kerja keras, maka hasilnya adalah ia akan
menuai kesuksesan, begitu juga dengan ketika ia mengalami kegagalan dalam
perjuangannya, hal tersebut hanyalah sebuah peringatan dan pembelajaran bagi
setiap orang yang melakukannya dan itulah sebuah resiko yang di sebabkan oleh
sebuah tidakan, akan tetapi sebuah resiko tidak akan di alami oleh seseorang
yang tidak pernah melakukannya, melainkan ia tidak akan pernah mengetahui hasil
dari sebuah tindakan yang belum pernah ia lakukan.
II.
Permasalahan
1. Apa itu
Berani Mengambil Resiko ?
2. Apa saja
jenis resiko yang biasa kita temukan ?
3. Bagaimana cara
agar dapat berani mengambil resiko ?
III.
Pembahasan
Berani mengambil resiko merupakan berani bertanggung jawab
atau menerima akibat apa pun yang telah kita lakukan.
Risiko itu ada
bilamana waktu yang akan datang (future) tidak diketahui (uknown).
Jadi, dengan perkataan lain resiko itu ada bila ada ketidakpastian (uncertainty).
Berhubungan akibat daripada resiko itu sangat tidak kita kehendaki, maka setiap
orang akan bertindak sebgai risk manager, bukan karena dipilih
tetapi karena terpaksa. Berhubung resiko itu banyak ragamnya, dalam tahap ini
akan dibahas terutama resiko yang dihadapi oleh business firm dan
selanjutnya resiko yang dihadapi oleh keluarga.
Beberapa jenis
resiko:
1. Objective risk : ialah
resiko yang terjadi secara alami (nature) yang sama bagi semua orang dan
cara mengatasinya pun sama.
2. Subjective
risk : adalah
resiko yang diperkirakan akan terjadi oleh setiap orang sebagai akibat objective
risk.
3. Uncertainty : adalah
kesadaran orang akan adanya resiko dalam situasi tertentu, tetapi sulit untuk
memperkirakan mana dari sekian akibat atau hasil yang akan terjadi.
Membuat
keputusan memang membutuhkan pemikiran yang matang. Cenderung orang gak percaya
dengan diri sendiri. Mereka justru percaya orang lain ketimbang dirinya
sendiri. Padahal hal itu menyangkut dirinya sendiri. Berikut tips
atau caranya, sebagai berikut :
1. Percaya pada diri
sendiri
Menjadikan orang lain sebagai penentu keputusan, justru
membuatmu merasa tak bertanggung jawab atas keputusan tersebut. Jadi ketika
keputusan itu salah, kamu gak merasa sakit. Karena keputusan itu bukan kamu
yang membuatnya, dan bisa melampiaskan emosi kepada orang lain. Stop melakukan
hal itu.
Percayalah pada dirimu sendiri. Jika keputusan itu salah,
setidaknya kamu sendiri yang memilih dan menentukan. Jadikan dirimu
sebagai pemimpin untuk diri sendiri. Dengan pemikiran matang sebelumnya, kamu
pasti bisa membuat keputusan yang benar. Kamu jugalah yang akan merasa
begitu puas.
2.
Bersikap tegas
Kalau kamu gak mulai berinisiatif menentukan pilihan, hal ini
hanya akan menahan diri kamu sendiri. Kamu akan kehilangan
kesempatan-kesempatan baik di masa depan. Membuat diri gak terbuka dalam
perubahan akan mengurangi kualitas hidup berdasarkan yang kamu inginkan.
Jangan sampai hal ini terjadi. Kamu akan terus beranjak dewasa
dan banyak tantangan dalam hidup. Mulailah tegas dalam membuat sebuah
keputusan.
3.
Jangan mengelak dari kesalahan
Ketika kamu salah dalam mengambil keputusan,
jangan buat ini sebagai alasan untuk kamu yang gak mau lagi jadi seorang
pemimpin. Jadikan kesalahan tersebut sebagai pelajaran. Jangan coba mengelak.
Hal ini cuma akan buat kamu berkecil hati dan tak bisa menerima kenyataan,
hingga berakhir takut untuk membuat pilihan lagi ke depannya.
4.
Seimbangkan perasaan dan logika
Dalam membuat sebuah keputusan, cenderung memilih hal yang
kita sukai saja. Gak salah memang. Siapa juga yang gak ingin hidup dengan hal
yang kita senangi.
5.
Tak perlu taku akan hal yang baru
Tak perlu takut memilih hal baru dalam hidupmu. Jangan cuma
karena takut, kamu gak jadi memilih yang sebenarnya memberikan banyak
keuntungan.
Gak ada salahnya memilih
hal yang kamu takuti bila itu pilihan terbaik untukmu. Saat keputusan itu telah
dijalani, kamu juga yang akan merasakan manfaatnya.
Manfaat
Keberanian Mengambil Risiko
Anda berharap usaha yang Anda rintis
terus berkembang pesat maka wajib mengetahui manfaat sebuah risiko dalam
mengambil keputusan. Semakin Anda berani mengambil lebih banyak risiko maka
hal-hal berikut ini bakal Anda dapatkan.
1)
Membawa perubahan yang variatif dalam kehidupan seseorang
Keberanian mengambil sebuah risiko akan
membuat seorang pengusaha bersiap menghadapi kemungkinan terburuk seperti gagal
dan lain-lain. Tentu saja hal yang bakal terjadi tersebut akan memberikan perubahan
yang variatif dari skala kecil hingga besar. Setidaknya hal itu pula yang
membuat pebisnis mempersiapkan diri secara maksimal sebelum mengambil
keputusan.
2) Membuat kehidupan lebih berwarna
Pasang surut sebuah usaha juga ditentukan oleh sikap
berani mengambil risiko. Memang terkadang risiko bisa saja membuat banyak
pelaku usaha tertekan dan stress jika tidak sesuai hasil yang didambakan.
Namun, Anda bisa merasakan dampak positif dengan menjadi pribadi yang tidak
gampang menyerah pada kegagalan sebelumnya.
IV.
Kesimpulan dan
Saran
Marilah kita kembali lagi kepada
pemabahasan awal tentang resiko. Menjadi seorang interpreneur adalah
sebuah keputusan yang harus dipertimbangkan dengan matang-matang karena
didalamnya penuh dengan tantangan dan persaingan yang semuanya itu dapat
dipastikan akan berbuah resiko. Seorang interpreneur selalu siap menghadapi
resiko terhadap tindakan yang ia lakukan dengan dirinya sendiri. Seorang
interpreneur akan menghadi resiko dengan lapang dada dan mampu bangkit dari
kegagalan yang mereka alami serta selalu mampu berinovasi tanpa menyalahkan
orang lain ketika mengalami kegagalan. Menyalahkan diri sendiri ataupun orang
lain ketika mengalami sebuah kegagalan pada dasarnya tindakan tersebut tiada
berguna sama sekali, karena tindakan tersebut tidak mungkin akan meyelesaikan
masalah yang sedang dihadapi, justru tindakan tersebut akan membuatnya
mengalami depresi dan keputusasaan bahkan akan dimusuhi oleh orang lain. untuk
itu hadapilah segala resiko yang Anda alami dengan lapang dada dan berfikirlah
positif untuk segera bangkit dari kegagalan tersebut.
Daftar Pustaka
Unkwon. 2012.
Jenis Resiko. Dalam http://dikdikali.blogspot.com/2012/11/pengambilan-resiko.html
Prio Suyogi, 2010. Selagi Muda Berwirausaha. Yogyakarta :
Laskar Matahari Publishing
Nelson,
Tinto. Cara Berani Mengambil Resiko. Dalam https://www.idntimes.com/life/inspiration/tinto-nelson/cara-mengambil-keputusan-sendiri-c1c2/full
Tidak ada komentar:
Posting Komentar