Minggu, 17 November 2019

Berani Mengambil Resiko

Berani Mengambil Resiko

Oleh : Gayatri Wahyu Andini (@P13-GAYATRI)

Kata Kunci : berani, keputusan, akibat, bertanggung jawab

Abstrak :
Segala jenis tindakan yang dilakukan oleh setiap orang akan berakibat pada terjadinya sebuah akibat, baik itu adalah keberhasilan atas tindakan yang dilakukan atau bahkan sebuah akibat yang megnakibatkan pada kegagalan.

I.                    Pendahuluan
Sudah menjadi sebuah hukum alam tentunya, seperti pepatah yang mengatakan “barang siapa yang menanam maka ia yang akan memetik hasilnya” artinya barang siapa yang berusaha untuk mewujudkan apa yang diinginkan seseorang melalui sebuah tindakan dan kerja keras, maka hasilnya adalah ia akan menuai kesuksesan, begitu juga dengan ketika ia mengalami kegagalan dalam perjuangannya, hal tersebut hanyalah sebuah peringatan dan pembelajaran bagi setiap orang yang melakukannya dan itulah sebuah resiko yang di sebabkan oleh sebuah tidakan, akan tetapi sebuah resiko tidak akan di alami oleh seseorang yang tidak pernah melakukannya, melainkan ia tidak akan pernah mengetahui hasil dari sebuah tindakan yang belum pernah ia lakukan.
           
II.                  Permasalahan
1.      Apa itu Berani Mengambil Resiko ?
2.      Apa saja jenis resiko yang biasa kita temukan ?
3.      Bagaimana cara agar dapat berani mengambil resiko ?

III.                Pembahasan
Berani mengambil resiko merupakan berani bertanggung jawab atau menerima akibat apa pun yang telah kita lakukan.
Risiko itu ada bilamana waktu yang akan datang (future) tidak diketahui (uknown). Jadi, dengan perkataan lain resiko itu ada bila ada ketidakpastian (uncertainty). Berhubungan akibat daripada resiko itu sangat tidak kita kehendaki, maka setiap orang akan bertindak sebgai risk manager, bukan karena dipilih tetapi karena terpaksa. Berhubung resiko itu banyak ragamnya, dalam tahap ini akan dibahas terutama resiko yang dihadapi oleh business firm dan selanjutnya resiko yang dihadapi oleh keluarga.
Beberapa jenis resiko:
1.      Objective risk                :      ialah resiko yang terjadi secara alami (nature) yang sama bagi semua orang dan cara mengatasinya pun sama.
2.      Subjective risk              :      adalah resiko yang diperkirakan akan terjadi oleh setiap orang sebagai akibat objective risk.
3.      Uncertainty                  :      adalah kesadaran orang akan adanya resiko dalam situasi tertentu, tetapi sulit untuk memperkirakan mana dari sekian akibat atau hasil yang akan terjadi.

Membuat keputusan memang membutuhkan pemikiran yang matang. Cenderung orang gak percaya dengan diri sendiri. Mereka justru percaya orang lain ketimbang dirinya sendiri. Padahal hal itu menyangkut dirinya sendiri. Berikut tips atau caranya, sebagai berikut :
1.      Percaya pada diri sendiri
Menjadikan orang lain sebagai penentu keputusan, justru membuatmu merasa tak bertanggung jawab atas keputusan tersebut. Jadi ketika keputusan itu salah, kamu gak merasa sakit. Karena keputusan itu bukan kamu yang membuatnya, dan bisa melampiaskan emosi kepada orang lain. Stop melakukan hal itu.
Percayalah pada dirimu sendiri. Jika keputusan itu salah, setidaknya kamu sendiri yang memilih dan menentukan. Jadikan dirimu sebagai pemimpin untuk diri sendiri. Dengan pemikiran matang sebelumnya, kamu pasti bisa membuat keputusan yang benar. Kamu jugalah yang akan merasa begitu puas.
2.      Bersikap tegas
Kalau kamu gak mulai berinisiatif menentukan pilihan, hal ini hanya akan menahan diri kamu sendiri. Kamu akan kehilangan kesempatan-kesempatan baik di masa depan. Membuat diri gak terbuka dalam perubahan akan mengurangi kualitas hidup berdasarkan yang kamu inginkan.
Jangan sampai hal ini terjadi. Kamu akan terus beranjak dewasa dan banyak tantangan dalam hidup. Mulailah tegas dalam membuat sebuah keputusan.
3.      Jangan mengelak dari kesalahan
Ketika kamu salah dalam mengambil keputusan, jangan buat ini sebagai alasan untuk kamu yang gak mau lagi jadi seorang pemimpin. Jadikan kesalahan tersebut sebagai pelajaran. Jangan coba mengelak. Hal ini cuma akan buat kamu berkecil hati dan tak bisa menerima kenyataan, hingga berakhir takut untuk membuat pilihan lagi ke depannya.
4.      Seimbangkan perasaan dan logika
Dalam membuat sebuah keputusan, cenderung memilih hal yang kita sukai saja. Gak salah memang. Siapa juga yang gak ingin hidup dengan hal yang kita senangi.
5.      Tak perlu taku akan hal yang baru
Tak perlu takut memilih hal baru dalam hidupmu. Jangan cuma karena takut, kamu gak jadi memilih yang sebenarnya memberikan banyak keuntungan.
Gak ada salahnya memilih hal yang kamu takuti bila itu pilihan terbaik untukmu. Saat keputusan itu telah dijalani, kamu juga yang akan merasakan manfaatnya.

Manfaat Keberanian Mengambil Risiko
Anda berharap usaha yang Anda rintis terus berkembang pesat maka wajib mengetahui manfaat sebuah risiko dalam mengambil keputusan. Semakin Anda berani mengambil lebih banyak risiko maka hal-hal berikut ini bakal Anda dapatkan.
1) Membawa perubahan yang variatif dalam kehidupan seseorang
Keberanian mengambil sebuah risiko akan membuat seorang pengusaha bersiap menghadapi kemungkinan terburuk seperti gagal dan lain-lain. Tentu saja hal yang bakal terjadi tersebut akan memberikan perubahan yang variatif dari skala kecil hingga besar. Setidaknya hal itu pula yang membuat pebisnis mempersiapkan diri secara maksimal sebelum mengambil keputusan.
2) Membuat kehidupan lebih berwarna
Pasang surut sebuah usaha juga ditentukan oleh sikap berani mengambil risiko. Memang terkadang risiko bisa saja membuat banyak pelaku usaha tertekan dan stress jika tidak sesuai hasil yang didambakan. Namun, Anda bisa merasakan dampak positif dengan menjadi pribadi yang tidak gampang menyerah pada kegagalan sebelumnya.
IV.               Kesimpulan dan Saran
Marilah kita kembali lagi kepada pemabahasan awal tentang resiko. Menjadi seorang interpreneur adalah sebuah keputusan yang harus dipertimbangkan dengan matang-matang karena didalamnya penuh dengan tantangan dan persaingan yang semuanya itu dapat dipastikan akan berbuah resiko. Seorang interpreneur selalu siap menghadapi resiko terhadap tindakan yang ia lakukan dengan dirinya sendiri. Seorang interpreneur akan menghadi resiko dengan lapang dada dan mampu bangkit dari kegagalan yang mereka alami serta selalu mampu berinovasi tanpa menyalahkan orang lain ketika mengalami kegagalan. Menyalahkan diri sendiri ataupun orang lain ketika mengalami sebuah kegagalan pada dasarnya tindakan tersebut tiada berguna sama sekali, karena tindakan tersebut tidak mungkin akan meyelesaikan masalah yang sedang dihadapi, justru tindakan tersebut akan membuatnya mengalami depresi dan keputusasaan bahkan akan dimusuhi oleh orang lain. untuk itu hadapilah segala resiko yang Anda alami dengan lapang dada dan berfikirlah positif untuk segera bangkit dari kegagalan tersebut.

Daftar Pustaka
Prio Suyogi, 2010. Selagi Muda Berwirausaha. Yogyakarta : Laskar Matahari Publishing


Tidak ada komentar:

Posting Komentar