Senin, 31 Desember 2018

Bersikap Adil


Oleh: Aif Rayhan Daryansyah (@J05-Alif)

Adil berasal dari bahasa Arab yang berarti berada di tengah-tengah, jujur, lurus, dan tulus. Secara terminologis adil bermakna suatu sikap yang bebas dari diskriminasi, ketidakjujuran. Dengan demikian orang yang adil adalah orang yang sesuai dengan standar hukum baik hukum agama, hukum positif (hukum negara), maupun hukum sosial (hukum adat) yang berlaku.

Orang yang adil selalu bersikap imparsial, suatu sikap yang tidak memihak kecuali kepada
kebenaran. Bukan berpihak karena pertemanan, persamaan suku, bangsa maupun agama. Penilaian, kesaksian dan keputusan hukum hendaknya berdasar pada kebenaran walaupun kepada diri sendiri, saat di mana berperilaku adil terasa berat dan sulit.

Dengan demikian perbuatan adil adalah suatu tindakan yang berdasar kepada kebenaran, bukan mengikuti kehendak hawa nafsu pribadi.

Allah swt berfirman dalam Q.S. Al-Maidah ayat 8 yang artinya:

5:8. Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.  Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam keadilan:
  1. Allah SWT, senantiasa melakukan pengawasan terhadap semua tindakan manusia termasuk apakah berperilaku adil atau zalim.
  2. Allah SWT, melarang seseorang berlaku sewenang-wenang karena sebab yang bersangkutan itu dibenci musuh atau lawan.
  3. Allah SWT, karena berbuat adil akan mendekatkan dengan ketaqwaan.

Macam-macam perilaku adil

1. Berlaku adil kepada Allah swt

Maksud dari berlaku adil kepada Allah adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Allah swt berfirman dalam Q.S. Ads-Dzariaat ayat 56 yang artinya:

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

Kita harus yakin bahwa nikmat yang kita terima selama hidup di dunia ini adalah pemberian dari Allah swt. Maka berbuat adil dalam arti berlaku proporsional kepada Allah adalah dengan memenuhi hak-Nya. Dalam hadit qudsi Allah swt berfirman, yang artinya:

Aku tidak akan memerhatikan hak hamba-Ku, sebelum menunaikan ak-Ku. HR. Thabrani

Hak Allah swt adalah disembah, dan kewajiban kita adalah menyembahnya. Ini bisa dilakukan dengan menjalankan segala perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya.

2. Berlaku adil kepada diri sendiri

Maksud dari perilaku adil terhadap diri sendiri adalah meletakkan diri pribadi pada tempat yang bak dan juga tempat yang benar. Dimana kita harus memenuhi kebutuhan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan norma-norma syariat. Contoh berlaku adil terhadap diri sendiri, makan makanan yang halal dan baik. Istirahat yang cukup, tidak menyiksa diri sendiri seperti mentato, minum alkohol, narkoba, dan lain sebagainya.

3. Berlaku adil kepada orang lain

Maksud dari berlaku adil kepada orang lain artinya adalah meletakkan orang lain pada tempat yang seharusnya. Berperilaku adil kepada orang lain harus kita lakukan, dan itu kita lakukan kepada semuanya tidak terkecuali bahkan kepada musuh atau orang yang kita benci sesuai dengan Q.S. Al-Maidah ayat 8 yang sudah saya bahas di atas tadi. Contoh berlaku adil kepada orang lain yaitu, tidak menghukum orang lain dengan berlebihan (tidak sesuai dengan besar kesalahannya), tidak mengejek dan menghina karena kita pasti juga tidak mau bila di ejek atau dihina oleh orang lain.

4. Berlaku adil kepada makhluk hidup yang lain (hewan dan tumbuhan) serta lingkungan

Maksud dari berlaku adil yang ke empat ini adalah kita harus menyayangin dan merawat hewan atau tumbuhan serta lingkungan yang ada disekitar kita. Terlebih lagi apabila kita memelihara hewan seperti burung, kelinci, kucing atau yang lainnya maka kita harus berbuat adil, diantaranya dengan merawatnya dengan sebaik-baiknya, memberikan makan dan minum setiap hari, tidak menyiksanya dan lain sebagainya.

Membiasakan sikap adil dalam kehidupan sehari-hari

Perilaku adil adalah perilaku yang terpuji, kita dapat membiasakan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang sederhana berikut ini:
  • Menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi apa saja yang telah di larang oleh Allah swt
  • Memberikan rasa keadilan kepada orang lain, dari mulai keluarga, teman, tetangga dan lain sebagainya.
  • Selalu mengargai dan menghormati orang lain, tanpa adanya sikap diskriminasi (membeda-bedakan)
  • Memberikan hak-hak orang lain, misal: tidak merokok di samping orang yang tidak merokok
  • Menghormati orang yang sedang berbicara dengan cara mendengarkannya
  • Tidak menyakiti diri sendiri, tidak merokok, mabuk-mabukan, narkoba dan lain sebagainya
  • Tidak suka menyiksa hewan, tidak mengadu hewan, dll
  • Selalu merawat hewan dan tumbuhan dengan sebaik-baiknya, juga tidak merusak lingkungan sekitar.


Hikmah berperilaku adil

Berperilaku adil pasti ada hikmahnya, dan berikut ini beberapa hikmah yang akan kita dapatkan apabila kita berbuat adil yaitu:
  • Menjadi pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt, karena adil lebih dekat dengan taqwa (Q.S. Al-Maidah ayat 8)
  • Menjadi pemimpin dan teladan sekaligus pengayom bagi orang lain
  • Disegani dan dipercaya oleh masyarakat sekitar
  • Menumbuhkan rasa kepuasan, aman dan nyaman bagi orang lain
  • Menciptakan ketentraman dalam kehidupan bermasyarakat
  • Mempererat tali persaudaraan dan pesatuan
  • Doanya cepat dikabulkan oleh Allah swt, dan juga mendapatkan perlindungan/pertolongan (naungan) dari Allah swt ketika di akhirat nanti, jika kita menjadi pemimpin yang adil. 


Contoh adil:
  • Dua orang pencuri tertangkap basah oleh warga sedang melakukan aksinya. Mereka diserahkan kepada pihak yang berwajib dan keduanya di sidang di pengadilan, dan hakim manjatuhkan vonis hukuman 5 tahun penjara untuk kedua pencuri tersebut. Tidak ada perbedaan sangsi yang mereka terima. kedua pencuri tersebut masing-masing dihukum penjara selama 5 tahun sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Tentunya contoh kasus ini mencerminkan sebuah keadilan. Yakni mereka di hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan masing-masing pencuri menerima sangsi yang sama. sehingga terciptalah yang namanya ADIL.
  • Anak kembar sedang meributkan sebuah buku bacaan, dan seorang ibu membelikannya untuk mereka berdua.


Daftar Pustaka:

Qomsyatun, gustini. 2015. Manfaat Sikap perilaku adil. Dalam: http://gustiniqomsyatun.blogspot.co.id/2015/11/manfaat-sikap-perilaku-adil.html. (diakses pada 31 Desember 2018)

Kirana, Candra. 2013. Pengertian Adil Beserta Contohnya. Dalam: 

Hidayat, Rahmad. 2015. Pengertian,Macam, dan Hikmah Perilaku Adil. Dalam: http://www.kitapunya.net/2015/07/pengertian-macam-dah-hikmah-perilaku.html (diakses 31 Desember 2018)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar