Senin, 31 Desember 2018

Berperilaku Adil

Disusun Oleh:
Bayu Anggara Judiansyah (@K04-Bayu)


Adil berasal dari bahasa Arab yang berarti berada di tengah-tengah, jujur, lurus, dan tulus. Secara terminologis adil bermakna suatu sikap yang bebas dari diskriminasi, ketidakjujuran. Dengan demikian orang yang adil adalah orang yang sesuai dengan standar hukum baik hukum agama, hukum positif (hukum negara), maupun hukum sosial (hukum adat) yang berlaku.
Dengan demikian, orang yang adil selalu bersikap imparsial, suatu sikap yang tidak memihak kecuali kepada kebenaran. Bukan berpihak karena pertemanan, persamaan suku, bangsa maupun agama.


Dalil tentang Adil
Dalam Al-Qur'an Allah SWT. menyuruh kepada umat Islam berlaku adil. Hal itu disebutkan dalam QS. an-Nahl: 90.

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ


Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.(QS. an-Nahl: 90.)
Adil itu sifat mulia dan sikap yang lurus serta tidak terpengaruh oleh faktor keluarga, hubungan kasih sayang, karib kerabat, golongan, dan sebagainya. Sebagai pemimpin dan hakim hendaknya berlaku adil sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw. yang artinya: Dari Abdullah bin Auf, bersabda Rasulullah saw, "Sesungguhnya Allah beserta para hakim selama hakim itu tidak curang. Apabila ia telah curang, Allah pun menjauh dari hakim itu dan mulailah setan menjadi teman yang erat bagi hakim itu." (HR- Tirmizi)

Macam-Macam Perilaku Adil Dalam Agama Islam:
Berlaku adil dapat diklasifikasikan kepada empat bagian, yaitu sebagai berikut.
a. Berlaku adil kepada Allah SWT., yaitu menjadikan Allah SWT. sebagai satu-satunya Tuhan yang memiliki kesempurnaan.
b. Berlaku adil pada diri sendiri, yaitu menempatkan diri pribadi pada tempat yang baik dan benar.
c. Berlaku adil kepada orang lain, yaitu menempatkan orang lain pada tempat yang sesuai, layak, benar, memberikan hak orang lain dengan jujur dan benar serta tidak menyakiti serta merugikan orang lain.
d. Berlaku adil kepada makhluk lain, yaitu dapat memperlakukan makhluk Allah SWT. yang lain dengan layak sesuai syariat dan menjaga kelestariannya dengan merawat serta tidak merusaknya.

Manfaat Berprilaku  Adil :
Adil terhadap diri sendiri dapat meningkatkan ketakwaan kita
Jika kita adil terhadap diri sendiri, maka kita akan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah, karena apa yang diajarkan Allah dan Rasulnya adalah sesuatu yang akan kita rasakan manfaatnya baik di dunia maupun di akhirat. Karena “derajat manusia dihadapan Tuhannya adalah sama kecuali ketakwaannya.”
Membuat hidup kita menjadi tenang
Adil juga menuntun kita untuk melakukan dan memenuhi hak dan kewajiban kita terhadap diri sendiri. Sehingga kita akan merasa aman karena telah melaksanakan  kewajiban dan  merupakan cara agar hati tengang.
Membuat hidup kita lebih baik
Hal ini termasuk menempatkan diri kita pada tempat yang seharusnya. Misalnya kita berbakat di bidang politik, maka jika berlaku adil pada diri kita, maka kita akan meletakkan diri kita pada bidang politik. Begitupun jika kita mempunyai bakat dan minat pada melukis, maka jika kita adil, kita akan mengembangkan bakat dan minat kita pada melukis itu sendiri.  Sehingga membuat kita terarah (tau tujuan) dan membuat kita lebih baik.

Daftar Pustaka:
Tita, sari, M. 2016. “7 Keutamaan Adil Terhadap Diri Sendiri”. http://dalamislam.com/info-islami/keutamaan-adil-terhadap-diri-sendiri . 30 Desember 2018.
Anonim. 2015. “Pengertian Dan Macam Adil Menurut Islam”. http://www.katapengertian.com/2015/12/pengertian-dan-macam-adil-menurut-islam.html . 30 Desember 2018
Anonim. 2015. “Adil”. https://id.wikipedia.org/wiki/Adil . 30 Desember 2018.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar