BERADAPTASI
Pengertian Adaptasi
Salah satu ciri yang
membedakan makhluk hidup dengan makhluk tidak hidup adalah kemampuan adaptasi.
Kondisi lingkungan menentukan jenis makhluk hidup pada tempat tersebut,
misalnya burung yang memiliki sayap dapat dengan mudah terbang dan berpindah
tempat, ikan yang hidup di air dapat bernafas karena adanya insang, kaktus dapat
hidup dengan baik pada suhu ekstrem karena memiliki daun berbentuk jarum, dan
sebagainya.
Menurut Rohadi et al.
(2016) adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan hidupnya. Adaptasi dapat berupa penyesuaian bentuk tubuh, penyesuaian
tingkah laku, dan penyesuaian fungsi tubuh. Penyesuaian tersebut dapat
dilakukan melalui genetik maupun dari habitat. Makhluk hidup dapat mencari
habitat yang sesuai dengan cara hidup mereka maupun mengubah organ tubuh
mereka.
Seorang ahli biologi
Perancis, Lamarch (1744-1829), menjelaskan perubahan yang dilakukan makhluk
hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Ia menjelaskan tingkat
perkembangan suatu organ sebanding dengan penggunaannya. Perubahan organ
tersebut bersifat kekal dan dapat diturunkan bila terdapat perkawinan. Namun
menurut ahli biologi Britania Raya, Wallace (1963), proses adaptasi yang sudah
berlangsung turun temurun disebut dengan evolusi. Menurutnya semua proses
evolusi tidak selalu sama dengan proses adaptasi.
Definisi adaptasi secara umum adalah kemampuan makhluk hidup untuk mengatasi tekanan dan faktor pembatas dari lingkungan untuk dapat bertahan hidup. Cara yang digunakan setiap makhluk hidup untuk beradaptasi berbeda-beda tergantung dari kemampuan individu tersebut. Misalnya tumbuhan beradaptasi dengan memodifikasi daun dan hewan beradaptasi dengan mengubah perilaku. Makhluk hidup yang sudah mengalami proses adaptasi pada suatu habitat akan sulit untuk tinggal pada habitat lain dengan kondisi yang berbeda.
Tujuan Adaptasi
- Menghindari bahaya akibat strees (tekanan) lingkungan
Beberapa keadaan lingkungan yang berbahaya bagi manusia seperti kadar
oksigen yang rendah, pengaruh suhu lingkungan, dan lain-lain merespon tubuh
manusia untuk menyesuaikan dirinya. Berbagai bentuk adaptasi membantu manusia
menghadapinya. Adaptasi fisiologis seperti meningkatnya kadar sel darah merah
pada orang yang tinggal di daerah pegunungan agar lebih banyak oksigen
yang terikat oleh sel darah merah, produksi keringat, dan respon
menggigil saat kedinginan, serta adaptasi morfologi seperti perubahan warna
kulit akibat sinar matahari merupakan beberapa contoh adaptasi pada manusia.
Selain itu, stress lingkungan membantu manusia mempelajari
keadaan tersebut untuk selanjutnya dapat diatasi dengan beradaptasi secara
tingkah laku. Contohnya saat dingin, manusia cenderung menggunakan pakaian
hangat. Adaptasi jenis ini tidak dapat diturunkan melalui gen namun dapat
dipelajari dari setiap individunya. Manusia mempunyai kemampuan akan hal itu
- Memenuhi kebutuhan hidupnya
Kebutuhan makan, pakaian, dan sebagainya (sebut saja sandang, pangan,
papan) mempengaruhi manusia untuk terus berusaha dalam mempertahankan dan
menunjang kehidupanya. Selain faktor fisiologis, faktor morfologi manusia
seperti anggota gerak yang dimilikinya terlihat sempurna jika dibandingkan
dengan kelompok makhluk hidup lain, contohnya hewan. Keterbatasan hewan dalam
memperoleh makanan seperti cuaca, populasi mangsanya, cara berburu dan
keterbatasan lainnya bisa jadi mengancam hidup mereka.
Manusia mampu memanfaatkan akalnya dan menggunakan semua anggota gerak
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya misalnya dengan berkebun dan berternak
ataupun melakukan berbagai jenis pekerjaan. Manusia mempunyai keahlian khusus,
bahkan manusia dapat meniru beberapa perilaku hewan seperti dalam memanjat,
berenang, ataupun berlari.
Manusia termasuk konsumen dalam jaring-jaring makanan, tingkatanya bisa
dikatakan cukup tinggi karena manusia tergolong omnivora atau pemakan segalanya
baik itu tumbuhan (produsen) dan beberapa jenis hewan. Sistem pencernaan
manusia beradaptasi terhadap berbagai jenis makanan. Gigi yang terdapat
pada manusia mempunyai 3 jenis gigi yang cocok untuk semua jenis makanan, enzim
pencernaan pada manusia yang kompleks (sesuai dengan jenis yang dimakan), dan
sebagainya.
- Melestarikan jenisnya
Untuk melanjutkan kehidupan atau mempertahankan jenisnya manusia
melakukan aktivitas reproduksi. Insting untuk bereproduksi dimiliki oleh semua
makhluk hidup termasuk manusia. Contohnya, perilaku/kebiasaan yang dilakukan
oleh beberapa orang sebagai bentuk penyesuaian/adaptasi agar dapat menarik
perhatian lawan jenisnya atau adanya respon tubuh dalam menghasilkan hormon
penarik (feromon) untuk menghasilkan respon perilaku dan fisiologis. Contoh
lain yang bisa dipelajari dan ditemukan selain yang ada pada manusia yaitu
beberapa jenis burung jantan memiliki bulu yang sangat indah, suara yang merdu,
atau berupa atraksi yang dapat menarik perhatian betina.
Manusia adalah makhluk sosial. Komunikasi berperan dalam proses ini guna
tetap menjaga hubungan baik. Sifat saling membutuhkan dan insting untuk
membantu satu dan lainnya membutuhkan kecakapan dalam berkomunikasi. Sejak dulu
manusia telah beradaptasi di lingkunganya agar tetap terhubung dengan yang
lain, yaitu dengan membentuk sistem komunikasi yang saat ini masih digunakan.
Sejak kecil, anak beradaptasi di lingkungan keluarganya dengan belajar
berkomunikasi sebelum bisa bergabung di komunitasnya.
- Mempertahankan hidup dari bahaya musuh
Bahaya bisa berarti benda tidak hidup dan hidup. Istilah musuh berupa
benda hidup, dapat berupa hewan buas, sesama manusia, ataupun penyakit. Contoh
yang bisa dirasakan adanya sistem pertahanan tubuh manusia seperti rambut yang
ada di dalam hidung untuk menghalau benda-benda asing selain udara, adanya
semacam zat lilin dan rambut halus dihasilkan oleh telinga manusia yang dapat
melindungi telinga dari serangga atau benda asing lainnya, respon tubuh secara
spontan yang dimiliki manusia saat adanya bahaya seperti dikejar anjing atau
menyentuh benda panas, mekanisme pertahanan penyakit dalam tubuh menggunakan
antibodi, dan contoh adaptasi lainnya
Keesimpulan
Beradaptasi sangat penting
untuk mahkluk hidup karaena beradaptasi menciptakan kebiasaan terbiasa untuk
hal hal yang baru kita hadapi untuk itu beradaptasi sangat penting
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar