PRESENTASI KELAS
Senin, 30 Oktober 2023
PRESENTASI KELAS (27 OKTOBER 2023)
PRESENTASI KELAS (20 OKTOBER 2023)
PRESENTASI KELAS
PRESENTASI KELAS (13 OKTOBER 2023)
PRESENTASI KELAS
PRESENTASI KELAS (13 OKTOBER 2023)
PRESENTASI KELAS
Minggu, 29 Oktober 2023
Rabu, 25 Oktober 2023
Pendelegasian dalam manajemen waktu
NAMA:YUSRAN YUSUF
NIM:43123010149
1. Pengertian Manajemen Waktu
Kemampuan untuk fokus dan memprioritaskan sebuah tugas adalah kunci bagi siapapun yang ingin mempertahankan produktivitas di manapun. Masing-masing dari kita tentunya memiliki tugas-tugas yang ingin dan harus dikerjakan dalam beraktivitas sehari-hari. Untuk mencapai target dari tugas-tugas yang dikerjakan, kita harus paham mengenai manajemen waktu.
2. Sifat waktu
Waktu adalah perkembangan keberadaan dan peristiwa dari masa lalu ke masa depan. Berikut adalah karakteristik dari waktu;
1.Tidak sengaja
Waktu sering kali dideskripsikan sebagai dimensi keempat dari panjang, lebar dan tinggi. Tidak seperti dimensi lainya, berjalannya waktu adalah ketidaksengajaan. Secara teori, kamu bisa berhenti di satu titik luar angkasa, dan berdiri di sana sementara planet bumi tetap berputar.
2.Tidak dapat diubah
waktu terjadi sebagai urutan kejadian yang tidak dapat diubah sehingga begitu sesuatu terjadi, sesuatu itu tidak bisa tidak terjadi. Ada hubungan di antara kejadian yang disebut sebab akibat yang mana sesuatu di masa lampau mempengaruhi apa yang terjadi di masa sekarang, namun hal yang terjadi di masa depan tidak dapat mempengaruhi masa lampau
3. Sesuatu yang dibutuhkanu
Waktu adalah suatu hal yang menjadi persyaratan agar segala sesuatu terjadi. Dengan kata lain, tidak ada yang terjadi dalam sekejap tanpa perkembangan waktu.
4. Dapat dihitung
Waktu dapat diukur dengan satuan yang disebut detik. Waktu adalah pengukuran yang penting untuk hampir setiap pekerjaan manusia termasuk sains, seni, bisnis dan kegiatan sehari-hari.
5. Waktu yang mutlak
Waktu yang mutlak adalah gagasan bahwa waktu konstan di seluruh alam semesta untuk semua pengamat. ini adalah dasar untuk sistem fisika yang dikemukakan oleh Sir Isaac Newton yang dikenal sebagai Hukum Newton.
3. Manfaat manajemen waktu
Mengelola waktu dengan baik memungkinkan seseorang untuk melakukan pekerjaan yang benar dan waktu yang tepat. Manajemen waktu memiliki peran penting dalam kehidupan pribadi maupun profesional seseorang. Berikut beberapa manfaat manajemen waktu.
1. Manajemen waktu membuat seseorang menjadi tepat waktu dan disiplin.
2. Manajemen waktu membuat seseorang menjadi lebih rapi atau terorganisir.
3. Manajemen waktu meningkatkan moral seseorang dan menjadi lebih percaya diri.
4. Manajemen waktu bisa mengurangi kadar stres dan kecemasan.
Minggu, 22 Oktober 2023
Mengembangkan kebiasaan baik dalam menegakkan disiplin
Disusun oleh: Desy Nuraini Syach (@B33-DESY)
A. Kebiasaan Baik
Kebiasaan baik merupakan suatu hal yang penting dalam hidup kita. Kebiasaan baik dapat membantu kita mencapai tujuan hidup
dengan lebih baik dan menjaga kesehatan mental
dan fisik. Namun, mengembangkan kebiasaan baik tidaklah mudah. Berikut 7 tips yang dapat membantu anda mengembangkan kebiasaan baik dalam hidup.
1.
Tentukan tujuan yang ingin Anda capai
Sebelum mengembangkan kebiasaan baik, Anda harus memiliki tujuan yang jelas dan tepat. Mengidentifikasi tujuan yang ingin Anda capai akan membantu Anda fokus pada apa yang perlu dilakukan
2. Mulailah dengan
kebiasaan yang mudah
Jangan mencoba mengubah semua kebiasaan Anda sekaligus. Mulailah dengan kebiasaan sederhana seperti bangun pagi atau berolahraga 15 menit sehari. Jika mencoba melakukan terlalu banyak hal sekaligus, maka akan merasa kewalahan dan mudah kehilangan semangat.
3. Mengutamakan kebiasaan
baru
Untuk mengembangkan kebiasaan baru, Anda harus menjadikannya sebagai prioritas utama. Jika Anda terus membiarkan kebiasaan lama menghalangi Anda, Anda tidak akan pernah bisa mengembangkan kebiasaan baru yang baik.
4. Luangkan waktu
untuk membentuk kebiasaan baru
Membangun kebiasaan baru memerlukan waktu dan kesabaran. Jangan berharap untuk melihat perubahan besar dalam semalam. Konsisten dan sabar, lama kelamaan kebiasaan baru akan menjadi lebih mudah dan alami.
5.
Membuat jadwal dan catatan
Membuat jadwal dan catatan dapat membantu Anda tetap teratur dan melacak kemajuan kebiasaan baru. Buat jadwal dan catatan yang jelas dan mudah diikuti.
6. Temukan Motivasi
Temukan motivasi yang kuat untuk membantu Anda mengembangkan kebiasaan baru. Cari tahu apa yang memotivasi Anda untuk melakukan perubahan dan ingat mengapa Anda memulai perubahan tersebut.
7. Jangan menyerah
Mengembangkan kebiasaan baru memang tidak mudah. Anda mungkin mengalami kesulitan atau kegagalan selama proses ini. Jangan menyerah dan terus berusaha mencapai tujuan Anda.
Mengembangkan kebiasaan baik memerlukan waktu dan kesabaran. Mulailah dengan kebiasaan
sederhana dan teruslah berusaha.
Dengan latihan dan tekad, Anda dapat mengembangkan kebiasaan baik yang membawa
manfaat positif bagi hidup Anda.
B.
Cara Membangun Kebiasaan
Baik Menurut Atomic Habits
1.
Make it Obvious
(Buat Jadi Terlihat)
Kita harus tau apa saja kebiasaan baik yang ingin
diperkuat. Misalnya, kamu ingin rutin
berolahraga. Buatlah proses atau kebiasaan menjadi lebih jelas. Menurut James, jika kita hanya sekadar niat berolahraga
saja tanpa memutuskan waktu dan tempat, maka
akan sulit untuk diwujudkan. Oleh karena itu, kamu perlu membuatnya jadi terlihat.
Contohnya,
sebelum tidur, kamu bisa menyiapkan baju olahraga yang akan terlihat jelas di kamar. Kamu bisa menaruh sepatu dan baju olahraga di dalam kamar, sehingga
saat kamu bangun tidur, kamu akan
langsung melihatnya. Hal ini akan mendorongmu untuk melakukan aksi nyata dan benar-benar memulai
kebiasaan berolahraga.
2.
Make it Attractive (Buat Jadi Menarik)
Semakin menarik sesuatu, maka akan semakin besar untuk kita
mengadopsinya menjadi kebiasaan. Nah, dengan mencatat
deretan hal menarik
yang dapat membuatmu
memulai kebiasaan baru.
Di buku ini, James Clear juga mengenalkan konsep dopamine loop. Dopamin adalah hormon yang dilepaskan tubuh ketika seseorang
merasakan keseruan dari sebuah kegiatan, yang membuatnya ingin melakukan
kegiatan itu lagi.
Lalu, bagaimana cara membuat sebuah kegiatan baru menjadi menarik? Misalnya, kamu ingin mulai kebiasaan baru untuk berolahraga dengan berlari di atas treadmill.
3. Make it Easy (Buat Jadi Mudah)
Cara membangun kebiasaan baik selanjutnya adalah dengan membuatnya menjadi lebih mudah. Sebagai manusia, kita cenderung termotivasi untuk melakukan sesuatu yang mudah. Tidak ada salahnya untuk memilih bagian yang paling mudah terlebih dahulu untuk memulai kebiasaan baik baru. Nantinya, bagian yang lebih sulit akan mengikuti, begitu bagian yang mudah sudah dilaksanakan dan menjadi rutinitas. Contohnya, jika kamu ingin mulai belajar dan menambah keterampilan, kamu bisa memulainya dengan pembelajaran yang mudah.
4.
Make it Satisfying (Buat Jadi Menyenangkan)
Untuk membangun kebiasaan
jangka panjang, kamu harus membuat
sebuah kebiasaan menjadi hal
yang menyenangkan dan memuaskan. Contohnya, kamu bisa memberikan reward pada
diri sendiri, jika sudah berhasil melakukan pengubahan ke kebiasaan
baik baru.
C.
Disiplin
Disiplin berasal dari bahasa Inggris “disciple” yang berarti murid atau murid. Disiplin dalam bahasa Latin “discere” artinya belajar. Dan dari kata inilah muncul kata “disiplin” yang artinya mengajar atau melatih. Disiplin dapat diartikan sebagai kepatuhan terhadap peraturan atau ketundukan pada pengawasan dan pengendalian. Disiplin bertujuan untuk mengembangkan diri agar mampu berperilaku tertib. Disiplin waktu berarti mampu menggunakan dan membagi waktu dengan tepat.
Pada dasarnya disiplin bersumber dari kebiasaan hidup, gaya
hidup belajar dan mengajar yang teratur serta rasa cinta dan
penghargaan terhadap pekerjaan seseorang. Kesuksesan dapat diraih dengan memanfaatkan waktu yang dimiliki
dengan sebaik- baiknya. Karena waktu sangat berharga,
kita harus memanfaatkannya sebaik mungkin. Mengetahui
cara memanfaatkan waktu dengan baik memang tidak mudah, perlu latihan. apalagi bagi yang belum disiplin pada awalnya. Berikut beberapa cara melatih
disiplin waktu.
1. Identifikasi prioritas
Mulailah mengatur
waktu Anda secara lebih efektif
dengan mengidentifikasi prioritas. Tugas yang Anda anggap penting harus selalu menjadi prioritas jadwal Anda.
2. Hindari kebiasaan
menunda-nunda
Jangan
biasakan menunda-nunda tugas atau pekerjaan, karena akan membuat tugas anda semakin menumpuk. Semakin banyak
tugas yang Anda tunda, semakin tidak produktif waktu Anda.
3. Bersikap tegas
Artinya
mengatakan “tidak” dan menolak tugas yang tidak dapat kita selesaikan. Jika kita tidak
menyelesaikannya, jangan pernah memaksakan
diri.
4.
Hindari perfeksionisme
Mempelajari cara menghindari perfeksionisme akan membantu Anda mengatur waktu. Mengupayakan kesempurnaan, apalagi pada hal-hal sepele dan tidak penting, justru akan membuang-buang waktu Anda.
5.
Perencanaan darurat
Memulai
rencana cadangan akan sangat membantu Anda ketika rencana utama Anda belum terselesaikan,
sehingga akan membuat waktu Anda lebih
produktif.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas. (2017). Lakukan 5 Cara Melatih Disiplin
Waktu Ini Agar Waktumu Lebih Efisien. Di akses dari https://www.smanegeri3polewali.sch.id/read/6/lakukan-5-cara-melatih- disiplin-waktu-ini-agar-waktumu-lebih-efisien
Haryanto, B. (2023). 7 Cara Mengembangkan Kebiasaan Baik
Dalam Hidup. Di akses dari https://id.linkedin.com/pulse/7-cara-mengembangkan-kebiasaan-baik-dalam-hidup- bambang-haryanto
Larasati, A. (2022). 4 Cara Membangun Kebiasaan Baik Menurut
Buku Atomic Habits.
Di akses dari https://www.gamelab.id/news/1873-4-cara-membangun-kebiasaan-baik-menurut- buku-atomic-habits
Meraih Kesuksesan dengan Manajemen Waktu yang Efektif
Jumat, 20 Oktober 2023
PENGATURAN WAKTU DALAM MENGGAKKAN DISIPLIN
Dicki Setiawan
(@B31-DICKI)
1. Pentingnya bersifat disiplin
Disiplin merupakan sikap
yang harus dimiliki oleh semua orang. Karena dengan disiplin, hidup seseorang
akan teratur. Salah satu contohnya adalah disiplin waktu. Yang dimaksud
disiplin waktu adalah taat terhadap waktu. Bagaimana kita bisa menghargai waktu
yang sudah diberikan. Menurut pandangan saya, objek yang terkena dampak negatif
yang ditimbulkan karena tidak disiplin waktu terbagi atas dua, yaitu diri
sendiri dan orang lain.
Tidak disiplin waktu
dapat merugikan diri sendiri. Contoh kasusnya adalah saat kegiatan perkuliahan.
Dosen sudah hadir di dalam kelas, namun ada beberapa mahasiswa yang datang
terlambat. Dampaknya mereka yang datang terlambat tidak mengerti materi apa
yang sedang dijelaskan oleh dosen. Hal tersebut dapat menyebabkan menurunnya
prestasi mereka dalam perkuliahan.
Selain itu, tidak
disiplin waktu dapat merugikan orang lain. Salah satu implementasinya adalah
ketika melaksanakan rapat, diskusi atau semacamnya. Terdapat undangan
menghadiri acara tersebut dengan waktu yang telah ditentukan. Sering kali
terdapat anggota rapat datang melebihi waktu yang telah ditentukan. Terlepas
dari pernyataan setiap manusia memiliki urusan masing-masing, terdapat manusia
yang rela menyempatkan hadir tepat waktu dan meninggalkan urusannya. Akibatnya,
anggota rapat yang sudah hadir harus menunggu beberapa waktu untuk menantikan
kehadiran anggota rapat yang belum hadir. Anggota rapat yang hadir tepat waktu
merasa dirugikan karena mungkin memiliki urusan yang lebih penting daripada
menunggu kehadiran anggota rapat yang terlambat. Contoh lainnya adalah
mahasiswa yang terlambat masuk kelas. Hal tersebut dapat mengganggu proses
berlangsungnya perkuliahan karena mahasiswa lain yang sudah di dalam kelas
terganggu oleh kedatangan mereka dan menjadi tidak fokus terhadap materi yang
disampaikan dosen. Dengan kita hadir tepat waktu, itu merupakan bentuk
penghargaan kita terhadap waktu yang telah orang lain berikan untuk kita.
Jadi, bisa disimpulkan
bahwa disiplin waktu adalah sikap kita untuk taat terhadap waktu yang telah
ditentukan dan sikap menghargai waktu orang lain.
Pengaturan
waktu dalam menegakkan disiplin sangat penting. Berikut beberapa langkah yang
dapat membantu:
1. Tetapkan Aturan
dan Harapan: Jelaskan dengan jelas aturan dan harapan terkait disiplin di tempat
kerja atau dalam keluarga.
2. Konsistensi:
Terapkan aturan dengan konsisten. Pastikan bahwa aturan diterapkan pada setiap
orang dengan adil.
3. Komunikasi:
Berbicaralah secara terbuka dengan individu yang melanggar aturan dan berikan
mereka kesempatan untuk menjelaskan diri mereka.
4. Tindakan
Konsekuensi: Tetapkan konsekuensi yang jelas untuk pelanggaran aturan. Pastikan
konsekuensi tersebut sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
5. Monitoring:
Pantau dan evaluasi pelaksanaan aturan secara berkala untuk memastikan bahwa
mereka tetap efektif.
6. Pembinaan:
Selain memberikan hukuman, berikan juga kesempatan untuk pembinaan dan
perbaikan perilaku.
7. Teladan:
Tunjukkan teladan yang baik dengan mengikuti aturan dan menjaga disiplin
pribadi.
8. Evaluasi
Reguler: Lakukan evaluasi rutin terhadap proses penegakan disiplin dan
sesuaikan jika diperlukan.
Ingatlah bahwa
pengaturan waktu dalam menegakkan disiplin adalah hal yang harus berlangsung
sepanjang waktu dan memerlukan kesabaran dan konsistensi.
2. kesimpulan
Dari pembahasan
diatas dapat disimpulkan berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat diambil:
1. Disiplin adalah kunci
untuk kehidupan yang teratur: Disiplin merupakan
sikap yang penting bagi individu dan masyarakat. Pengaturan waktu adalah salah
satu aspek penting dari disiplin ini.
2. Ketidakdisiplinan waktu
berdampak negatif: Tidak mematuhi waktu
dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Ini dapat memengaruhi pencapaian
tujuan, baik dalam pendidikan maupun dalam situasi sosial seperti rapat atau
pertemuan.
3. Pengaturan waktu adalah
bentuk penghargaan terhadap waktu: Mematuhi waktu
yang telah ditentukan adalah cara untuk menghormati waktu yang telah diberikan
oleh orang lain. Ini mencerminkan sikap menghargai.
4. Pengaturan waktu
memerlukan pengaturan aturan dan konsistensi:
Untuk menciptakan disiplin waktu, aturan dan harapan yang jelas perlu
ditetapkan dan diterapkan dengan konsisten. Konsekuensi yang jelas juga
diperlukan untuk pelanggaran aturan.
5. Komunikasi dan pembinaan
juga penting: Selain memberikan hukuman, penting
untuk berkomunikasi dengan individu yang melanggar aturan dan memberikan
kesempatan untuk perbaikan perilaku. Pembinaan juga merupakan bagian penting
dalam pengaturan disiplin.
6. Teladan dan evaluasi
berkala: Menunjukkan teladan dengan mengikuti
aturan sendiri adalah cara yang efektif untuk menginspirasi orang lain untuk
mematuhi waktu. Evaluasi berkala diperlukan untuk memastikan keefektifan aturan
dan proses disiplin.
Dalam keseluruhan, pengaturan waktu dalam
menegakkan disiplin adalah praktek yang sangat penting dalam menciptakan
kehidupan yang teratur, produktif, dan menghargai waktu diri sendiri serta
orang lain. Langkah-langkah yang dijelaskan dalam teks dapat membantu dalam
mencapai tujuan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://medium.com/@hendriantonugroho0706/pentingnya-disiplin-waktu-3e041b79a9f6
PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DALAM KERJA SAMA TIM
Sebuah tim bisa mencapai target dan tujuannya jika setiap anggotanya dapat bekerja dengan efektif. Kerja efektif dapat ditentukan oleh beberapa hal salah satunya adalah adanya kejelasan dalam pembagian tugas dan tanggung jawab dalam tim.
Dengan adanya pembagian tugas yang jelas setiap anggota tim memiliki arahan atau petunjuk tentang apa yang harus dikerjakannya. Pembagian tugas yang jelas juga dapat digunakan untuk memastikan semua hal yang harus dikerjakan dapat diselesaikan.
pembagian kerja yang baik agar setiap anggota kelompok dapat menjalankan tugasnya dengan baik
berikut adalah contoh contohnya :
1. Kenal karakteristik dan kondisi anggota kelompok
Ini dilakukan untuk memahami sifat, kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh anggota kelompok sehingga pembagian tugas dapat
disesuiakan dengan kemampuan mereka.
2. Memahami anggota kelompok yang memiliki kemampuan lebih
Ini dilakukan untuk memahami kemampuan anggota yang memiliki kemampuan lebih dalam mengerjakan tugas. Sehingga dengan
kelebihannya tersebut dapat dimanfaatkan menjadi tolak ukur dalam hasil pengerjaan tugas kelompok.
3. Pembagian tugas yang merata dan adil
Pembagian tugas dilakukan secara adil dan merata dengan menyesuaikan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota kelompok.
4. Ada konsekuensi
Dalam melakukan pengerjaan tugas kelompok tentunya akan ada beberapa anggota yang malas atau tidak mengerjakan bagiannya
dengan baik dan tanggung jawab. Oleh karena itu, agar kerja kelompok berjalan kondusif maka perlu adanya konsekuensi atau hukuman
yang disepakati kelompok supaya anggota yang biasa tidak mengerjakan tugas dapat lebih terkontrol sehingga mereka menjadi aktif dalam
mengerjakan tugas.
PEMAHAMAN
pemahaman terlebih dahulu mengenai kualitas dari masing-masing anggotanya sehingga kita bisa menentukan posisi atau porsi seperti apa yang tepat diberikan kepada setiap anggota tersebut dan pastinya disini dengan pembagian itu diharapkan akan memperkecil kemungkinan konflik yang akan terjadi dan yang ada hanya saling membantu, saling mem-back up, dan saling berkolaborasi sesuai potensi masing-masing sehingga dapat mempercepat untuk satu kelompok ini mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.
PEMIMPIN
Dengan kata lain, faktor utama dari seorang pemimpin adalah bagaimana ia memberikan pengaruh (influence) bagi para pengikutnya. Pemimpin harus bisa mengarahkan anggota atau pengikutnya untuk mengalami perubahan yang lebih baik agar semakin dekat dengan tujuan yang ingin dicapai.
Misalnya, seorang dekan fakultas di sebuah perguruan tinggi tentu ingin membuat fakultas yang dipimpinnya menjadi yang terbaik. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan sinergi dan kerja sama yang baik antara pemimpin dan dosen atau antara sesama dosen.
Pemimpin juga hendaknya menjadi sosok yang bisa diandalkan dalam keadaan apapun. Sebab, pada akhirnya segala keputusan dalam sebuah organisasi harus mendapat persetujuan pemimpinnya. Apabila pemimpin tidak bisa diandalkan, keputusan-keputusan yang dibuat justru bisa berdampak buruk pada organisasi, berikut adalah beberapa contohnya:
1. Menginspirasi dan Memotivasi
Seperti yang telah disebutkan, pemimpin adalah motor penggerak yang harus dapat mengarahkan anggotanya untuk mencapai tujuan. Pemimpin harus bersikap ambisius dalam mencapai tujuannya. Mereka bukan tipe orang yang mudah menyerah dalam melakukan tugasnya dan selalu memperlihatkan inisiatif untuk melakukan suatu perubahan.
2. Bertanggung Jawab
Seorang pemimpin harus memiliki keinginan yang kuat untuk memimpin para anggotanya. Dalam hal ini, pemimpin yang baik seharusnya mempunyai keinginan untuk bertanggung jawab atas perbuatannya maupun anggota kelompok lain yang memengaruhi organisasi.
3.Jujur dan Berintegritas
Seorang pemimpin harus bisa membangun sebuah hubungan dengan anggotanya yang dilandasi dengan rasa saling percaya satu sama lain. Pemimpin yang baik harus selaras antara apa yang diucapkan dan dilakukan. Dengan demikian, akan timbul rasa percaya yang tinggi dari anggota terhadap pemimpinnya.
4. Percaya Diri
Rasa kepercayaan diri yang tinggi sangat diperlukan dalam diri seorang pemimpin. Tujuannya untuk meyakinkan para anggotanya bahwa mereka melakukan sesuatu yang benar dan sedang mencapai sebuah tujuan yang berarti. Dengan begitu, anggota akan merasa yakin dan percaya terhadap segala keputusan yang dibuat pemimpin.
5. Cerdas
Pemimpin haruslah merupakan sosok yang cerdas dan berpengetahuan luas, terutama yang berkaitan dengan tujuan organisasi tersebut. Hal Itu dibutuhkan agar bisa memecahkan masalah dan membuat keputusan yang tepat serta menyadari dampak dari keputusan yang dibuatnya itu.
Kerja Sama dan Kolaborasi dalam Kerja Sama Tim
Disusun Oleh : Diva Anjelika (@B15-Diva)
Dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari, kerja sama dan kolaborasi dalam kerja sama tim merupakan unsur kunci untuk mencapai tujuan bersama. Baik di dunia bisnis, pendidikan, maupun berbagai sektor lainnya, kemampuan untuk bekerja bersama dengan efisien dan efektif sangat penting. Artikel ini akan menjelaskan pentingnya kerja sama dan kolaborasi dalam konteks kerja sama tim.
Kerja sama dalam tim adalah koordinasi tindakan berbagai individu untuk mencapai tujuan bersama. Tanpa kerja sama yang baik, bahkan tim yang penuh dengan individu berbakat mungkin gagal mencapai tujuannya. Dalam kerja sama tim, beberapa hal yang harus dipertimbangkan adalah komunikasi, pembagian tugas, pemahaman peran masing-masing anggota, dan respek terhadap perbedaan pendapat.
Salah satu aspek terpenting dalam kerja sama tim adalah komunikasi yang efektif. Tim yang mampu berkomunikasi dengan baik memiliki peluang lebih besar untuk mencapai kesuksesan. Ini melibatkan mendengarkan dengan seksama, berbicara secara terbuka, dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Selain itu, transparansi dalam komunikasi sangat penting. Semua anggota tim harus mengetahui tujuan bersama, serta perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam proyek atau tugas yang dikerjakan.
Pembagian tugas yang tepat juga merupakan bagian integral dari kerja sama tim yang sukses. Setiap anggota tim memiliki keahlian dan pengetahuan yang berbeda. Oleh karena itu, tugas harus dialokasikan berdasarkan kemampuan individu. Dalam kerja sama tim yang baik, setiap anggota harus merasa bahwa peran mereka memiliki arti dan kontribusi yang berharga terhadap keseluruhan tujuan tim. Selain itu, pemahaman peran adalah hal yang penting dalam kolaborasi tim. Ketika setiap anggota tim tahu apa yang diharapkan darinya dan apa yang diharapkan dari anggota lain, kolaborasi menjadi lebih mulus. Hal ini membantu mencegah tumpang tindih tugas dan konflik yang tidak perlu dalam tim.
Kerja sama tim juga melibatkan respek terhadap perbedaan pendapat. Dalam tim, mungkin saja anggota memiliki sudut pandang yang berbeda atau ide yang berbeda tentang cara mencapai tujuan. Sebagai contoh, konflik sehat yang muncul dari perbedaan pendapat dapat menghasilkan solusi yang lebih baik. Namun, penting untuk mengelola konflik ini dengan baik, agar tidak merusak hubungan dalam tim.
Selain dari segi individu, ada juga elemen penting dalam kerja sama tim yang disebut kolaborasi. Kolaborasi adalah tindakan bersama untuk mencapai tujuan bersama. Ini melibatkan memadukan berbagai kemampuan, pengetahuan, dan sumber daya untuk mencapai hasil yang lebih baik daripada yang dapat dicapai individu. Kolaborasi seringkali melibatkan kreativitas, inovasi, dan pemecahan masalah yang efektif.
Kolaborasi dapat diwujudkan melalui berbagai cara, seperti rapat tim, pertukaran ide, atau proyek bersama. Dalam konteks bisnis, kolaborasi juga bisa melibatkan mitra eksternal, pelanggan, atau pihak ketiga yang mendukung tujuan perusahaan. Dalam dunia pendidikan, kolaborasi antara guru, siswa, dan orang tua dapat membantu meningkatkan hasil pembelajaran.
Dalam dunia yang semakin kompleks dan terkoneksi, kerja sama dan kolaborasi dalam kerja sama tim menjadi semakin penting. Tim yang mampu bekerja sama dengan efisien dan efektif memiliki peluang lebih besar untuk mencapai tujuan dan menghadapi perubahan dengan lebih baik. Oleh karena itu, penting bagi individu dan organisasi untuk mengembangkan keterampilan dalam kerja sama dan kolaborasi. Ini melibatkan pengembangan kemampuan komunikasi, manajemen konflik, kepemimpinan, dan kerja sama lintas fungsi.
Dalam kesimpulan, kerja sama dan kolaborasi dalam kerja sama tim adalah kunci keberhasilan kelompok dalam berbagai konteks. Untuk mencapai tujuan bersama, tim perlu fokus pada komunikasi yang efektif, pembagian tugas yang tepat, pemahaman peran, dan respek terhadap perbedaan pendapat. Selain itu, kolaborasi adalah cara untuk menggabungkan sumber daya dan mencapai hasil yang lebih baik. Dengan fokus pada kerja sama dan kolaborasi, tim dapat mencapai keberhasilan yang lebih besar daripada yang dapat dicapai secara individu.
Kamis, 19 Oktober 2023
Perencanaan Manajemen Waktu dalam Menegakkan Disiplin
Oleh: Nabilla Lailatul Fauziyah (@B34-Nabilla)
Untuk berhasil dalam kehidupan pribadi dan profesional, orang harus memiliki dua keterampilan penting: manajemen waktu dan kepemimpinan disiplin. Manajemen disiplin melibatkan kemampuan untuk mengatur waktu secara efektif, mengidentifikasi prioritas, dan menyelesaikan tugas dalam waktu yang ditentukan. Dengan memberikan contoh yang baik bagi karyawan dan anggota tim mereka, pemimpin yang disiplin akan mampu memimpin dengan baik. Mereka akan mendorong disiplin dalam hal memenuhi tenggat waktu dan tenggat waktu, mematuhi kebijakan dan prosedur, dan memperhatikan kualitas pekerjaan yang dihasilkan. Selain itu, seorang pemimpin disiplin akan memberikan kritik yang bermanfaat dan membantu anggota tim memperbaiki area disiplin yang mereka miliki. Sementara itu, manajemen waktu yang baik adalah keterampilan penting untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Istilah "manajemen waktu" berasal dari dua kata, "manajemen" dan "waktu", yang berasal dari bahasa Inggris "management", yang berarti mengelola atau mengatur suatu hal untuk mencapai tujuan tertentu, dan "waktu" berasal dari bahasa Jerman, "Zeit", yang berarti durasi atau periode yang diukur dalam satuan detik, menit, atau jam.
Untuk tetap produktif dan mencapai tujuan, manajemen waktu adalah proses mengatur, mengalokasikan, dan mengoptimalkan waktu untuk mencapai tujuan. Manajemen waktu juga mencakup identifikasi tugas dan prioritas yang perlu diselesaikan, penjadwalan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, dan penggunaan teknik untuk meningkatkan efisiensi penggunaan waktu. Seseorang yang memiliki manajemen waktu yang baik dapat memanfaatkan waktu mereka dengan sebaik-baiknya, menghindari tugas yang tidak perlu, mengurangi stres, dan menjadi lebih efisien di tempat kerja.
Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan terhadap produktivitas waktu. Dan cara kita dalam membentuk suatu aturan-aturan yangsudah ditentukan dan dalam hal ini dibutuhkan ketaatan dan kepatuhan dalam melaksanakannya
Cara efektif dalam mengelola waktu:
Untuk mulai mengatur waktu, kita harus tahu bagaimana kita menggunakan waktu; survei waktu akan membantu kita mengetahui berapa banyak waktu yang telah dihabiskan untuk melakukan sesuatu. Ini akan membantu kita membuat perkiraan yang akurat,
Berbagai jadwal waktu dapat disesuaikan dengan kepribadian kita, jadi setelah kita memilih gaya tertentu, langkah berikutnya adalah membuat jadwalnya dengan menyisakan sedikit waktu untuk istirahat setiap jam, sementara setengah jam tambahan dialokasikan untuk jadwal yang sangat padat.
Tidak ada orang yang sempurna, jadi berusahalah untuk siap menghadapi kekalahan. Kami membutuhkan tujuan yang dapat dicapai dengan kemampuan kita saat ini.Tugas berat biasanya berakhir dengan penolakan atau penundaan.
Batasan-bataasan untuk memanajemen waktu antara lain:
Metode pengaturan waktu dapat digabungkan dengan metode yang sudah ada. Selain mematuhi jadwal, yang paling penting adalah kemampuan untuk beradaptasi jika jadwal tidak terpenuhi karena ada sesuatu yang di luar kemampuan kita. Meskipun kita dapat mengontrol beberapa faktor yang menentukan kesuksesan suatu pekerjaan, yang lain berasal dari sumber luar yang tidak dapat kita kontrol. Hidup manusia menjadi lebih bermakna dan tidak mudah putus asa jika kita memiliki kearifan seperti "manusia berkehendak tapi Tuhan juga yang menentukan".
Penerapan Manajemen Waktu dan Kedisiplinan
Manajemen waktu adalah bagian penting dari manajemen diri karena, seperti halnya kehidupan, waktu juga harus dikelola dan dikendalikan dengan sebaik-baiknya agar dapat mencapai tujuan dan tujuan pekerjaan dan kehidupan secara lebih efisien dan efektif.
Manajemen waktu hanya didefinisikan sebagai cara mengalokasikan waktu secara efisien. Selain itu, prioritas mengatur waktu dengan mempertimbangkan pentingnya dan urgensinya. untuk membuat daftar tugas yang harus diselesaikan, dilaksanakan, dan diatasi. Semakin baik kita mengelola waktu kita, semakin efisien dan efektif kita hidup. Namun, pendekatan yang hanya menekankan waktu dan prioritas tidak cukup.Untuk menjadi individu yang produktif dan mandiri, berikut adalah beberapa prinsip yang harus kita pahami saat menggunakan manajemen waktu:
Cara Meningkatkan Manajemen Waktu
Manfaat Manajemen Waktu
Cara kita membagi waktu kita adalah manajemen waktu. Hidup sehari-hari kita akan lebih teratur dengan membaginya ke dalam skala prioritas. Ini karena Anda mengetahui kapan harus menyelesaikan pekerjaan rumah, tugas sekolah, kantor, dll.
Anda juga akan terbiasa dengan disiplin dengan membagi waktu dengan cara ini. Pada awalnya, mungkin sulit untuk menyesuaikan kegiatan apa yang Anda lakukan pada jam berapa, tetapi membiasakan diri dengan kebiasaan ini akan membantu Anda menjadi lebih disiplin.
Kedisiplinan yang Anda miliki dalam kehidupan sehari-hari juga akan meningkatkan produktivitas Anda. Menjaga kebiasaan melakukan suatu kegiatan pada waktu tertentu akan membuatnya lebih mudah untuk mengatur pekerjaan tambahan.
Manfaat lain dari manajemen waktu adalah tujuan terpenuhi. Dengan peningkatan produktivitas, semakin banyak kewajiban yang terselesaikan, yang berarti tujuan awal juga terpenuhi.
Selain itu, memenuhi tujuan secara tidak langsung menurunkan tingkat stres. Bayangkan saja jika Anda tidak mengatur waktu dengan baik, beberapa kebutuhan mungkin terbengkalai tanpa disadari. Ini akan menimbulkan kecemasan. Untuk menghindari resiko yang disebabkan oleh kelalaian, manajemen waktu adalah langkah yang tepat untuk dilakukan.
Daftar Pustaka
Adi, P., P, S., & Chotimah, C. (n.d.). Manajemen Waktu dan Kedisiplinan. SCRIBD. https://www.scribd.com/doc/38075028/Manajemen-Waktu-Dan-Kedisiplinan
Wahyudiyanto, A. (2023, April 13). Kepemimpinan, Disiplin, dan Manajemen Waktu Halaman 1. Kompasiana.com. Retrieved October 16, 2023, from https://www.kompasiana.com/akbarwahyudiyanto/6437688408a8b50652798d22/kepemimpinan-disiplin-dan-manajemen-waktu