Tampilkan postingan dengan label @B47-ANNASTASIA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @B47-ANNASTASIA. Tampilkan semua postingan

Kamis, 16 November 2023

Menggali Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan yang ada pada diri seseorang, terutama untuk mempengaruhi, memotivasi dan mengarahkan orang lain dalam mencapai tujuan bersama. 




Terdapat beberapa konsep di dalam kepemimpinan yaitu

1. Adanya tujuan (visi & tujuan)

2. Situasional (yaitu pendekatan yang menekankan bahwa pemimpin harus mampu menyesuaikan gaya kepemimpinan sesuai dengan situasi & karakterisitik anggota tim nya)

3. Empati (pemimpin yang baik memahami dan peduli terhadap perasaan, kebutuhan dan kekhawatiran anggota tim nya)

4. Kepemimpinan Transformasional, (mampu menginspirasi dan memotivasi orang untuk mencapai potensi terbaik mereka)

5. Kepercayaan & Integritas, (pemimpin harus membangun kepercayaan dengan anggota tim nya)

6. Kepemimpinan Partisipatif, (pemimpin yang bisa melibatkan anggota tim dalam proses pengambilan keputusan)

7. Keterampilan komunikasi, (kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif sangat penting dalam kepemimpinan)

8. Pemberian dukungan & pengembangan, (mampu memberikan dukungan kepada semua anggota tim nya)

Pemimpin beretika adalah pemimpin harus bertindak & beretika dan keadilan. Memimpin dengan contoh dan memastikan bahwa keputusan dan tindakan yang diambil menghormati nilai nilai norma organisasi serta masyarakat

Kerja Sama Tim yang Menginspirasi

 Kerjasama tim adalah kerjasama antar individu yang memiliki tujuan bersama untuk mencapai sukses. 



Kerjasama tim memiliki konsep kunci yaitu: 

1. Tujuan bersama, tim yang sukses memiliki tujuan yang jelas dan dipahami bersama

2. Pembagian tugas dan tanggung jawab, anggota tim harus memahami peran masing masing

3. Komunikasi yang efektif

4. Kepercayaan, saling dukung satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama

5. Penghargaan dan pengakuan, penghargaan dan pengakuan atas kontribusi tim dapat meningkatkan motivasi dan semangat kerja

6. Penyelesaian konflik

7. Fleksibelitas dan keterbukaan

Mengukir Jejak Profesional

 Terdapat beberapa komponen yaitu norma, sikap, perilaku. Profesional berkaitan dengan potensi. Profesional memiliki kaitan dengan kompetensi, etika, tanggung jawab yang tinggi. Profesionalitas melibatkan kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan atau tugas mereka dengan tingkat keahlian yang tinggi.



 3 aspek dalam keahlian yaitu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang diperlukan untuk menjalankan tugas tugas tersebut secara efektif. Profesionalitas menyangkut etika. Profesionalitas juga mencakup komitmen untuk pengembangan diri. Profesionalitas juga mencakup ketepatan waktu. Profesionalitas dapat bervariasi tergantung bidang kerja. 

Rahasia Kesuksesan Profesionalisme

 Profesional merupakan seseorang yang memiliki keahlian, pengetahuan, keterampilan dan komitmen untuk menjalankan pekerjaan dan tugas tertentu. 



Elemen kunci menjadi seorang yang profesional yaitu:

1. Keahlian & pengetahuan

2. Etika & integritas

3. Tanggung jawab

4. Kemampuan komunikasi. Menguasai lisan maupun non lisan

5. Kreativitas

6. Kerjasama tim

7. Kepatuhan hukum 

Profesionalisme adalah konsep yang mencerminkan kualitas dan perilaku seseorang dalam konteks pekerjaan atau profesi mereka. (Kata kunci dari profesionalisme adalah Kualitas dan Perilaku) 

Karakteristik Para Profesional Terbaik

 


Karakter para profesional tentu dapat bervariasi tergantung pada bidang kerja masing masing. Tentu saja terdapat beberapa karakteristik umum yang sering di temukan pada karakteristik profesional yang dihormati. Karakter dapat membantu menciptakan profesional yang dihormati dan diandalkan dalam lingkungan kerja atau kehidupan sehari hari.

Membangun Kepercayaan Diri melalui Pendidikan Karakter

 Karakter adalah serangkaian sifat, nilai, dan perilaku yang membentuk kepribadian seseorang atau kelompok. Karakter terbagi dua yaitu karakter pribadi & karakter kelompok. Mencakup aspek moral, etika, integritas dan bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain serta menjalani kehidupan sehari hari. 




Pendidikan karakter adalah profesi yang sistemasi, terencana yang bertujuan membentuk dan memperkuat kelompok.

Pendidikan karakter meliputi unsur unsur:

nilai moral, kejujuran, integritas, kebaikan, nilai hormat dan empati. Etika yang baik, mendorong perilaku bertanggung jawab melalui pembelajaran, pengajaran dan pengalaman yang merangsang pemahaman, penerimaan dan penerapan nilai nilai etika dalam kehidupan sehari hari.

Selasa, 07 November 2023

Pendidikan Anti Korupsi & Pembangunan Ekonomi: Menyelaraskan Pertumbuhan Ekonomi dengan Nilai Nilai Integritas

 • Pendidikan anti korupsi memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Pendidikan anti korupsi memiliki peran penting dalam upaya menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dengan nilai-nilai integritas. Berikut adalah beberapa cara di mana pendidikan anti korupsi dapat mendukung pembangunan ekonomi yang berlandaskan integritas:

1. Kesadaran dan Pendidikan: Pendidikan anti korupsi dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, termasuk para pelaku ekonomi, tentang dampak negatif korupsi terhadap pertumbuhan ekonomi. Ini dapat mengilhami individu untuk mematuhi nilai-nilai integritas.

2. Mendorong Etika Bisnis: Pendidikan anti korupsi dapat membantu perusahaan dan wirausahawan memahami pentingnya etika bisnis yang tinggi. Hal ini dapat mengurangi praktik korupsi dalam lingkungan bisnis dan menciptakan persaingan yang sehat.

3. Memperkuat Sistem Hukum: Dengan memahami konsekuensi hukum korupsi, pendidikan anti korupsi dapat mendorong penegakan hukum yang lebih kuat dan adil. Ini akan mendukung perlindungan nilai-nilai integritas dalam ekonomi.

4. Partisipasi Masyarakat: Pendidikan anti korupsi juga dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian korupsi. Ini akan membantu menciptakan tekanan sosial untuk integritas dalam pengambilan keputusan ekonomi.

5. Investasi dan Kepercayaan Asing: Dengan mengurangi tingkat korupsi, negara dapat menjadi lebih menarik bagi investasi asing, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Kepercayaan eksternal yang lebih tinggi juga dapat meningkatkan perdagangan internasional.

Dengan menyatukan pendidikan anti korupsi dan pembangunan ekonomi, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berlandaskan integritas. Ini akan menguntungkan seluruh masyarakat, mengurangi kesenjangan sosial, dan menciptakan keadilan ekonomi yang lebih besar.

Pendidikan anti korupsi dapat menjadi landasan yang kuat untuk pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dengan memastikan bahwa nilai-nilai integritas, transparansi, dan etika menjadi bagian integral dari budaya bisnis dan kebijakan ekonomi.



• Menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dengan nilai-nilai integritas adalah penting untuk menciptakan masyarakat yang berkelanjutan dan etis. Hal ini dapat dicapai dengan memastikan bahwa kebijakan ekonomi dan praktik bisnis mengutamakan prinsip-prinsip moral, transparansi, dan tanggung jawab sosial. Selain itu, pendidikan dan kesadaran akan pentingnya integritas dalam kehidupan ekonomi dapat membantu membangun budaya yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dengan nilai-nilai integritas adalah suatu tujuan yang sangat penting dalam pembangunan sosial dan ekonomi. Hal ini dapat dicapai dengan menerapkan prinsip-prinsip etika dan integritas dalam kebijakan ekonomi dan tindakan pemerintah. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencapai tujuan ini meliputi:

1. Memastikan Transparansi: Memastikan bahwa proses pengambilan keputusan ekonomi dan penggunaan sumber daya publik dilakukan dengan transparan dan terbuka, sehingga mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

2. Memperkuat Hukum dan Penegakan Hukum: Menerapkan hukum yang kuat dan efektif serta menegakkan hukum secara adil untuk melindungi nilai-nilai integritas dan menghukum tindakan yang melanggarnya.

3. Mengembangkan Etika Bisnis: Mendorong perusahaan dan individu dalam sektor swasta untuk beroperasi dengan etika bisnis yang tinggi, termasuk mematuhi standar etika dan tanggung jawab sosial perusahaan.

4. Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya integritas dalam pembangunan ekonomi dan memberikan pendidikan yang mengedukasi nilai-nilai tersebut.

5. Kebijakan Inklusif: Mengembangkan kebijakan ekonomi yang inklusif, sehingga pertumbuhan ekonomi tidak hanya menguntungkan segelintir orang, tetapi juga seluruh masyarakat.

Penting untuk diingat bahwa menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dengan nilai-nilai integritas memerlukan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Hal ini akan membantu menciptakan lingkungan di mana pertumbuhan ekonomi dapat mencapai hasil yang berkelanjutan dan adil.


Minggu, 15 Oktober 2023

Pengelolaan Prokrastinasi

 Prokrastinasi berasal dari bahasa latin yaitu “pro” yang berarti “maju”, ke depan, lebih menyukai dan “crastinus” yang berarti “besok” (Steel, 2006). Jadi dari asal katanya prokrastinasi adalah lebih suka melakukan tugasnya besok. Orang yang melakukan prokrastinasi disebut sebagai prokrastinator. Prokrastinasi adalah menunda dengan sengaja kegiatan yang diinginkan walaupun mengetahui bahwa penundaannya dapat menghasilkan dampak buruk. 



Menurut Ferrari et.al (1995) menyimpulkan bahwa pengertian prokrastinasi dapat dipandang dari berbagai sudut pandang yaitu 1).prokrastinasi adalah setiap perbuatan untuk menunda mengerjakan tugas tanpa mempermasalahkan tujuan dan alasan penundaan. 

2). Prokrastinasi sebagai suatu pola perilaku (kebiasaan) yang mengarah kepada trait dan penundaan yang dilakukan sudah merupakan respon yang menetap seseorang dalam menghadapi tugas dan biasanya disertai dengan keyakinan yang irrasional.

3). Prokrastinasi sebagai suatu trait kepribadian, tidak hanya perilaku menunda tetapi melibatkan struktur mental yang saling terkait.


Di bidang Akademik cukup sering terlihat secara langsung perilaku prokrastinasi di kalangan mahasiswa. Menurut Ferrari et al (1995), sebagai suatu perilaku penundaan, prokrastinasi akademik dapat termanifestasikan dalam indikator tertentu dan diamati melalui ciri-ciri tertentu berupa :

-Penundaan untuk memulai menyelesaikan tugas yang dihadapi

-Keterlambatan dalam menyelesaikan tugas, karena melakukan hal-hal lain yang tidak dibutuhkan.

-Kesenjangan waktu antara rencana yang ditetapkan dan kinerja aktual

-Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada tugas yang harus dikerjakan (seperti ngobrol, nonton, mendengarkan musik, jalan-jalan, dll).




Prokrastinasi ini bisa disebabkan oleh sejumlah hal, antara lain.

1. Gangguan Mental

Penyebab prokrastinasi yang pertama adalah adanya gangguan mental, seperti depresi, kecemasan, dan jenis-jenis gangguan mental lainnya. Seseorang yang mengalami gangguan mental akan merasa kehilangan motivasi dan semangat untuk melakukan pekerjaan, sehingga membuat tugasnya menumpuk.


2. Stres

Penyebab prokrastinasi berikutnya adalah akibat stres dan tertekan. Stres bisa ditimbulkan karena tekanan dari rekan atau atasan, sehingga proses pengerjaan kurang maksimal. Pasalnya, orang yang merasa tertekan dan stres akan sulit berkonsentrasi, sehingga cenderung suka menunda-nunda pekerjaannya. 


3. Kurangnya Penghargaan Diri

Penyebab prokrastinasi terakhir adalah kurangnya penghargaan terhadap diri sendiri atau self-depreciation. Orang yang sulit menghargai sendiri akan lebih mudah menyalahkan diri apabila terjadi kegagalan atau kekeliruan. Akibatnya, tugas pun menjadi lebih sering ditunda-tunda.




Jenis-jenis prokrastinasi terbagi menjadi dua, antara lain.

1. Prokrastinasi Fungsional

Jenis-jenis prokrastinasi yang pertama adalah fungsional atau menunda pekerjaan karena ada tujuan untuk memperoleh informasi yang lebih detail. Terjadinya prokrastinasi fungsional ini dilakukan untuk mengumpulkan sejumlah informasi penting terlebih dahulu, sehingga proses pengerjaan tugas bisa berlangsung lancar.


2. Prokrastinasi Disfungsional

Jenis-jenis prokrastinasi yang terakhir adalah disfungsional atau menunda pekerjaan karena memiliki tujuan, tetapi dapat memperburuk keadaan dan menimbulkan suatu masalah.




Prokrastinasi disfungsional ini terbagi menjadi dua, yaitu.

-Avoidance procrastination adalah bentuk penundaan perilaku yang terlihat. Jenis prokrastinasi ini dilakukan untuk menghindari tugas yang dianggap susah dan tidak menyenangkan.

-Decisional procrastination adalah Jenis penundaan suatu keputusan. Jenis prokrastinasi ini dilakukan karena merasa tertekan atau stres, sehingga memilih untuk menunda pekerjaan.




Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu menghadapi Prokrastinasi:

-Kesadaran Diri, Langkah pertama untuk mengatasi prokrastinasi adalah memiliki kesadaran diri tentang kebiasaan tersebut. Kenali pola prokrastinasi Anda, identifikasi tugas-tugas yang cenderung Anda tunda, dan pahami dampak negatif yang muncul akibatnya. Kesadaran diri akan membantu Anda menghadapi kebiasaan tunda dengan lebih efektif.

-Membuat Rencana dan Mengatur Prioritas. Buatlah rencana yang jelas dan terstruktur untuk tugas-tugas yang perlu diselesaikan. Tentukan prioritas berdasarkan deadline dan tingkat urgensi. Mengatur prioritas membantu Anda fokus pada tugas yang paling penting dan menghindari penundaan yang tidak perlu.

-Pembagian Tugas, Tugas yang besar atau kompleks seringkali menjadi alasan untuk menunda pekerjaan. Bagi tugas tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah diatasi. Setelah itu, tentukan tenggat waktu untuk setiap bagian sehingga Anda memiliki panduan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan pada setiap tahap.

-Buat Jadwal yang Teratur, Membuat jadwal yang teratur dan konsisten membantu Anda mengalokasikan waktu secara efektif untuk belajar, mengerjakan tugas, dan melakukan kegiatan lainnya. Jadwal yang teratur membantu mencegah penundaan karena Anda memiliki waktu yang telah ditentukan untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut.

-Mengenal dan Mengatasi Penyebab Prokrastinasi, Identifikasi penyebab prokrastinasi Anda. Apakah itu karena kurangnya motivasi, ketakutan akan kegagalan, rasa cemas, atau tugas yang terlalu menantang? Setelah mengetahui penyebabnya, cari strategi yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut. Misalnya, jika motivasi menjadi masalah, temukan sumber inspirasi atau ajak teman untuk saling mendukung.

-Hilangkan Gangguan dan Ciptakan Lingkungan yang Produktif, Hilangkan atau minimalisir gangguan yang dapat mengalihkan perhatian Anda, seperti ponsel, media sosial, atau televisi. Buatlah lingkungan belajar yang nyaman dan bebas dari gangguan sehingga Anda dapat fokus sepenuhnya pada tugas yang sedang dikerjakan.


-Reward dan Self-Care, Berikan reward kepada diri sendiri setelah menyelesaikan tugas atau mencapai target tertentu. Reward ini dapat berupa waktu luang, hiburan, atau aktivitas yang menyenangkan. Selain itu, jangan lupakan self-care. Pastikan Anda memiliki waktu untuk beristirahat, tidur yang cukup, dan menjaga keseimbangan antara kegiatan akademik dan kegiatan lainnya.




Mengatasi prokrastinasi bukanlah proses yang instan, tetapi dengan kesabaran, disiplin, dan penerapan strategi yang tepat, Anda dapat mengubah kebiasaan tunda menjadi kebiasaan produktif. Mulailah dengan langkah kecil, tetapkan tujuan yang realistis, dan jaga konsistensi. Dengan waktu, Anda akan melihat peningkatan yang signifikan dalam produktivitas dan pencapaian akademik Anda

Rabu, 04 Oktober 2023

Review Video Youtube

 Annastasia

@B47-ANNASTASIA

Komunikasi yang efektif

Komunikasi yang efektif merupakan proses komunikasi dimana ada pesan atau informasi yang disampaikan dengan jelas, dipahami dengan baik & mencapai tujuan yang di inginkan. Beberapa aspek penting dalam komunikasi yang efektif yaitu: keterampilan mendengarkan, pemahaman tentang audiens, klaritas (kesederhanaan), kepatuhan waktu, bahasa tubuh & ekspresi wajah, keterbukaan & kejujuran, konteks & tujuan, feedback, menunjukkan empati / simpati. Komunikasi yanh efektif ialah keterampilan yang sangat berharga.


Pengembangan diri

Pengembangan diri adalah suatu proses yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan & kualitas pribadi seseorang. Beberapa point dalam konsep pengembangan diri yaitu: pendidikan & pembelajaran, keterampilan & kompetensi, kesadaran diri, pengelolaan waktu & tujuan, kesehatan fisik & mental, hubungan sosial, pemberdayaan, kreatifias & ekspresif pribadi, pertumbuhan emosional, pengalaman hidup.


Potensi Diri

Potensi diri merujuk pada kapasitas / kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk mengembangkan diri, mencapai tujuan & menjadi versi terbaik diri sendiri. Konsep ini mencakup aspek keterampilan, bakat, pengetahuan, minat. Beberapa point penting dalam konsep potensi diri yaitu: menyangkut kepribadian & identitas, mengembangkan keterampilan, bakat & minat, pengetahuan & pembelajaran, pengelolaan waktu, tujuan & motivasi, mengatasi hambatan, pengembangan hubungan, keseimbangan hidup. Potensi diri adalah konsep yang terus berkembang sepanjang hidup & dapat ditingkatkan melalui usaha, pengalaman.


Pengembangan karier

Karier adalah suatu perjalanan yang melibatkan pengembangan, kemajuan & evolusi dalam pekerjaan & profesi seseorang sepanjang hidupnya. Pengembangan karier merupakan upaya sadar meningkatkan kemampuan, keterampilan, pengetahuan, kompetensi yang relevan dengan tujuan profesional. Melibatkan perencanaan & tindakan untuk mencapai tujuan karier. Pendidikan & pelatihan adalah komponen penting dalam karier mencakup gelar pendidikan yang tinggi. Perencanaan karier adalah proses merencanakan langkah langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan karier. Keterampilan komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam pengembangan karier, membantu seseorang untuk mampu berinteraksi dengan rekan, atasan. Kemampuan beradaptasi sangat diperlukan dan bersifat fleksibel. Evaluasi berkala (evaluasi terhadap proses yang berkelanjutan). Hal hal yang di evaluasi yaitu: tujuan karier, progres, rencana yang ada, adanya penyesuaian (jika diperlukan)



Berpikir Positif

Berpikir positif adalah suatu sikap mental dimana seseorang cenderung melihat hal hal dari sudut pandang yang optimis, fokus pada solusi. Beberapa aspek penting dalam konsep berpikir positif yaitu: menyangkut optimisme, sikap terbuka, rasa syukur, fokus & solusi, kebijaksanaan emosional, menyangkut pemberdayaan, pertumbuhan pembelajaran, hubungan sosial, penerimaan terhadap kenyataan, efek positif pada kesehatan

Selasa, 26 September 2023

Kepatuhan Waktu dalam Komunikasi yang Efektif

 Komunikasi efektif, berasal dari kata komunikasi dan efektif. Secara etimologis, kata efektif seringkali diartikan sebagai mencapai sasaran yang diinginkan (producing desired result), berdampak menyenangkan (having a pleasing effect), bersifat actual dan nyata (actual and real). Dengan demikian Komunikasi Efektif dapat diartikan sebagai penerimaan pesan oleh komunikan sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator, kemudian komunikan memberikan respon positif sesuai dengan yang diharapkan.

Jadi komunikasi efektif itu terjadi apabila terdapat aliran informasi dua arah antara komunikator dengan komunikan. Dan informasi tersebut sama-sama direspon sesuai dengan harapan kedua pelaku komunikasi tersebut (komunikator dan komunikan).


Efektifitas Komunikasi Verbal

Kualitas sebuah komunikasi verbal sangat ditentukan oleh tonalitas suara atau tinggi rendah dan lemah lembutnya suara, keras tidak suara dan perubahan nada suara. Akan tetapi tonalitas suara saja tidak cukup, karena tonalitas suara bisa saja membuat komunikasi verbal kurang hidup. Oleh karena itu tonalitas suara sebaiknya dibarengi dengan ekspresi atau raut muka yang sesuai. Sebuah hasil riset menyatakan bahwa dalam komunikasi verbal, khususnya pada saat presentasi, keberhasilan penyampaian informasi 55% tergantung pada bahasa tubuh (body language), postur, isyarat dan eye contact. 38% ditetntukan pleh nada suara dan 7% saja yang ditetntukan oleh kata-kata. Mechribian dan Ferris dalam O’connor dan Seymour). Riset lain juga menunjukkan bahwa komunikasi akan lebih efektif apabila disampaikan secara berbarengan antara bahasa lisan dengan bahasa tulisan. Masyarakat senang dengan komunikasi lisan pada saat media tulisan memberitakanhal-hal yang tidak jelas, dan msayarakat akan senang menggunakan media tulisan apabila media lisan tidak jelas.


Efektifitas Komunikasi Non Verbal


1. Cara Berpakaian Cara berpakaian telah mengkomunikasi siapa dan apa status seseorang, baik dalam pekerjaan sehari-hari maupundalam waktu-waktu tertentu seperti; pesta, rapat-rapat, kunjungan resmi dan sebagainya. Masyarakat cenderung memiliki percayaan diri yang tinggi kalau ia berpakaian danberpenampilan secara sempurna. Demikian juga deangan adanya perbedaan cara berpakaian. Bahkan cara berpakaian ini pun telah mengelompokkan jenis pekerjaan seseorang. 

2. Waktu Bagi sebagian orang, waktu adalah sesuatu yang sangat berarti. ”Time is money” adalah prinsip yang dipegang oleh para pengusaha bahkan oleh orang-orang yangmemanfaatkan hidupnya untuk suatu produktifitas yang bermanfaat. Dokter, akuntan, dosen, bahkan sebagian guru seringkali dibayar berdasarkan jam kerja. Dalam konteks organisasi, dimana masing-masing bagian memiliki tugas yang harus diselesaikan, maka komuikasi secara tepat sangatlah diperlukan. Artinya, dalam berkomunikasi hendaklah memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

3. Tempat Sama seperti waktu, tempatpun sangat menentukan efektifitas sebuah komunikasi. Kantor adalah tempat bekerja, restoran adalah tempat makan, lapangan golf adalah tempat olah raga dan sebagainya. Meskipun demikian seringkali urusan rumit di kantor bisa terselesaikan dengan baik di meja makan, atau lapangan olahraga.


Ada lima aspek yang harus dipahami dalam membangun komunikasi yang efektif:


1. Kejelasan (Clarity) : bahasa maupun informasi yang disampaikan harus jelas. Dalam kehidupan kita sehari-hari, seringkali kita mendengar ucapan-ucapan

2. Ketepatan (accuracy) : bahasa dan informasi yang disampaikan harus betul-betul akurat atau tepat. Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan informasi yang disampaikan harus benar.

3. Konteks (contex) : bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan danlingkungan dimana komunikasi itu terjadi. Bisa saja kita menggunakan bahasa dan akurasi yang tepat tetapi karena konteksnya tidak tepat, reaksi yang kita dapatkan tidak sesuai dengan yang di harapkan. 

4. Alur (Flow) : keruntutan alur bahasa dan informasi akan sangat berarti dalam menjalin komunikasi yang efektif. Sewaktu kita meminjam uang, misalnya, kita cenderung mengemukakan kesulitan-kesulitan kita terlebih dahulu sebelum kita menyampaikan maksud kita untuk meminjam uang. Mungkin begitu juga pada saat kita pertama kali menyampaikan perasaan jatuh cinta pada seseorang.

5. Budaya (culture) : aspek ini tidak hanya menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga tata karama atau etika. Bersalaman dengan satu tangan bagi orang Sunda mungkin terkesan kurang sopan, tetapi bagi etnis lain mungkin suatu hal yang biasa.

Strategi Membangun Komunikasi yang Efektif

1. Ketahui Mitra Bicara (Audience)

 2. Ketahui Tujuan

 3. Perhatikan Konteks

 4. Pelajari Kultur

 5. Pahami Bahasa


Ada beberapa fungsi yang dapat menunjukkan komunikasi non verbal, yaitu:

1. Repetition (pengulangan). Pengulangan pesan dari individu dilakukan dengan verbal.

2. Contradiction (pertentangan/penyangkalan). Penyangkalan pesan yang dilakukan terhadap seseorang. Misalnya; mengangkat bahu, menggelengkan kepala, melambaikan tangan.

3. Subtitution (pengganti pesan). Misalnya seseorang berkomunikasi dengan Fire in his eyes (mendelik), mengepalkan tangan.

4. Complementing (melengkapi pesan verbal). Mengatakan bagus sambil menunjukkan ibu jari, mengatakan orang tidak waras sambil menyilangkan telunjuk di kening.

5. Accenting (penekanan). Penekanan disini artinya menggari bawahi pesan verbal. Misalnya berbicara dengan sangat pelan.