Tampilkan postingan dengan label @B32-DIKI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @B32-DIKI. Tampilkan semua postingan

Jumat, 17 November 2023

Mengungkap Misteri Kepemimpinan Efektif: Kunci Rahasia Menjadi Pemimpin Berpengaruh


Kepemimpinan melibatkan kombinasi keterampilan komunikasi yang kuat, keberanian dalam pengambilan keputusan, dan kemampuan untuk memberdayakan anggota tim. Pemimpin yang sukses memotivasi, memberikan arahan yang jelas, dan membangun hubungan yang positif. Mereka juga memiliki kemampuan untuk mengadaptasi gaya kepemimpinan mereka sesuai dengan situasi. Kepemimpinan seperti ini dapat menciptakan iklim yang mendukung inovasi, pertumbuhan tim, dan pencapaian hasil yang luar biasa.

Rahasia Sukses Tim: Bentuk Kinerja Tim untuk Hasil Terbaik

Kinerja tim yang optimal membutuhkan sinergi antara struktur, komunikasi, dan kolaborasi. Bentuk kinerja tim melibatkan pembagian peran yang jelas, komunikasi terbuka, dan pemahaman bersama terhadap tujuan. Tim yang berhasil mempromosikan keberagaman dan saling mendukung, memotivasi anggotanya, serta memiliki mekanisme evaluasi kinerja yang konstruktif. Dengan demikian, bentuk kinerja tim yang efektif menciptakan lingkungan di mana setiap anggota dapat berkontribusi secara maksimal untuk mencapai tujuan Bersama.

Mengukir Kesuksesan: Menyelami Konsep Profesionalitas untuk Karir Berkelanjutan

Profesionalitas ialah konsep kunci dalam mencapai kesuksesan karir berkelanjutan. Dengan menunjukkan integritas, tanggung jawab, dan kemampuan komunikasi yang baik, seseorang membangun reputasi positif. Profesionalitas menciptakan fondasi untuk pertumbuhan, pengembangan, dan kepercayaan, mengokohkan karir yang sukses dan berkelanjutan dalam jangka panjang

Kunci Kesuksesan: Profesionalitas dan Peningkatan Kualitas Kerja

 


Profesionalitas mencerminkan standar tinggi dalam kinerja dan perilaku di lingkungan kerja. Ini melibatkan integritas, tanggung jawab, dan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif. Profesionalisme membentuk kualitas kerja, menciptakan lingkungan yang produktif, dan memperkuat reputasi individu atau organisasi. Kesadaran terhadap etika, kemampuan adaptasi, dan fokus pada kualitas mengukuhkan profesionalitas sebagai landasan kesuksesan dalam karir dan bisnis.

Kunci Kesuksesan di Dunia Kerja: Menerapkan Profil Karakter Profesional

 

Karakter profesional mencakup serangkaian atribut, sikap, dan perilaku yang membedakan individu sebagai pekerja yang handal dan bertanggung jawab. Karakter profesional tidak hanya menciptakan lingkungan kerja yang positif tetapi juga memberikan landasan yang kuat bagi pertumbuhan karir jangka panjang. Profesional yang memadukan keahlian dengan karakter profesional yang baik memiliki peluang lebih besar untuk mencapai kesuksesan dalam karir mereka.


Kunci Kesuksesan: Membangun Kepercayaan Melalui Pendidikan Karakter


pendidikan karakter tidak hanya membentuk individu yang sukses secara pribadi, tetapi juga berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang lebih baik. Individu yang memiliki karakter kuat memiliki landasan moral yang kokoh, memudahkan mereka untuk mengatasi hambatan, membangun hubungan yang baik, dan mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi dalam berbagai aspek kehidupan

Kamis, 09 November 2023

Pendidikan Anti Korupsi dan Kepemimpinan Moral: Menyusun Agenda Pendidikan untuk Membangun Kepemimpinan yang Berintegritas


 Diki Hermawan 

@B32-DIKI







Integritas adalah kualitas moral dan etika yang menggambarkan keselarasan antara tindakan dan nilai-nilai yang diyakini seseorang. Integritas dalam konteks pribadi didefinisikan sebagai kejujuran, ketulusan, dan konsekuensi dalam tindakan dan keputusan yang diambil. Integritas juga melibatkan kepercayaan, orang yang berintegritas dianggap dapat diandalkan, adil, dan dapat bertanggung jawab atas pilihan mereka.

            Kepemimpinan yang berintegritas adalah aspek penting dalam mengarahkan suatu masyarakat, organisasi, atau negara menuju kemajuan yang berkelanjutan. Integritas dalam kepemimpinan menekankan pada nilai-nilai moral, etika, dan prinsip-prinsip yang kuat, sehingga pemimpin dapat memberikan contoh yang baik bagi yang dipimpinnya. Agar masyarakat memiliki pemimpin yang berintegritas, penting untuk mengembangkan agenda pendidikan yang mendukung pembentukan karakter dan nilai-nilai ini sejak dini. Penyusunan agenda ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam membentuk sikap kepemimpinan yang berintegritas. Berikut pada artikel ini akan dibahas mengenai penyusunan agenda pendidikan untuk membangun kepemimpinan yang berintegritas.

1.     Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah pendekatan dalam pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan karakter dan nilai-nilai moral yang kuat. Pendidikan karakter merupakan konsep yang semakin penting dalam dunia pendidikan di era globalisasi sekarang ini. Pendidikan karakter memiliki peran penting dalam membangun fondasi moral yang kuat, membentuk individu yang bertanggung jawab, membentuk sikap menghargai keragaman, meningkatkan kualitas kepemimpinan, menanggapi tantangan dan juga krisis moral. Melalui pendidikan karakter nilai-nilai moral, etika, dan sikap positif ditanamkan pada individu untuk membentuk karakter yang kuat dan bermakna.

Pendidikan karakter meliputi pendidikan kejujuran, tanggung jawab, kepedulian, kerjasama, kedisiplinan, kesopanan, empati dan penerimaan daan keanekaragaman.

 

2.     Pengajaran Etika dan Moral

Etika dan moral memanglah sangat penting diterapkan dalam lingkungan kehidupan di masyarakat, terutama di dalam membangun kepemimpinan yang berintegritas, etika dan moral merupakan pondasi utamanya. Sebenarnya etika dan moral tidak terlalu jauh berbeda. Sama-sama berhubungan dengan perilaku benar dan salah. Namun etika mengacu pada aturan yang dijadikan pegangan oleh sekelompok orang yang berasal dari faktor eksternal, contoh kode-kode etik dan prinsip keagamaan, sementara moral lebih pada prinsip masing-masing individu yang berisikan nilai dan norma yang mengatur tingkah laku manusia dan bernilai benar atau salah. Ada beberapa contoh praktik pengajaran etika dan moral diantaranya yaitu: Pembelajaran kasus, diskusi kelas dan penilaian sikap tindakan.

 

3.     Kesadaran Tentang Dampak Tindakan

Pendidikan harus mengajarkan tentang dampak dari tindakan mereka terhadap diri mereka sendiri, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya. Ini akan membantu mereka memahami pentingnya bertindak dengan integritas dan bagaimana tindakan mereka dapat memengaruhi orang lain. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan dampak tindakan sebelum mengambil tindakan dan bertanggung jawab atas dampak tindakan yang telah diambil. Contoh praktik pembelajaran kesadaran tentang dampak tindakan dapat dilakukan berupa diskuli kelas dan debat.

 

4.     Pembelajaran Kolaboratif

Pembelajaran kolaboratif adalah metode pembelajaran kerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Pendekatan ini berfokus pada komunikasi, kerja sama, pembagian peran, dan interaksi antara anggota kelompok. Jika diterapkan dengan benar, pembelajaran kolaboratif dapat menjadi alat yang kuat untuk membangun kepemimpinan yang berintegritas. Pembelajaran kolaboratif dapat membantu mengembangkan keterampilan sosial, etika, dan nilai-nilai moral dalam kelompok, dan menjadikan pemimpin yang jujur, tanggung jawab dan perhatian terhadap kepentingan bersama. Hal ini lah yang mengakibatkan pembelajaran kolaboratif dikatakan sebagai alat yang kuat untuk membangun kepemimpinan yaang berintegritas.

            Menyusun agenda pendidikan yang mendukung pembangunan kepemimpinan yang berintegritas adalah langkah krusial dalam mempersiapkan generasi muda untuk menjadi pemimpin yang dapat diandalkan. Pendidikan dapat menghasilkan pemimpin masa depan yang memiliki integritas tinggi dengan menekankan pendidikan karakter, pengajaran etika dan moral, kesadaran tentang dampak tindakan, dan pembelajaran kolaboratif. Agenda pendidikan harus dievaluasi dan diperbarui secara teratur, karena pendekatan yang efektif dapat berubah seiring berjalannya waktu. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa metode pengajaran yang digunakan terus berubah untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan dunia yang berkembang. Agenda pendidikan yang kuat dan terus dievaluasi memungkinkan kita menghasilkan pemimpin yang dapat mengubah masyarakat dan dunia secara keseluruhan.


DAFTAR PUSTAKA

 

Apriono, D. (2013). PEMBELAJARAN KOLABORATIF: Suatu Landasan untuk Membangun Kebersamaan dan Keterampilan Kerjasama. Diklus, 17 (1), 292-303.

Arfa, A. M. (2023). MEMERANGI KORUPSI MELALUI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI: MEMBENTUK INTEGRITAS, KESADARAN, DAN KEMAMPUAN KRITIS DALAM MASYARAKAT. Jurnal Jendela Pengetahuan, 16 (2), 128-142.

Astariyani, N. L. G. (2017). ETIKA DAN MORAL DALAM PELAKSANAAN TRI DHARMA. Diakses dari https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/3bc2ebabf30697fb1dfa6fb04181d7dd.pdf

Mahmudi, A. (2006). Pembelajaran Kolaboratif. Diakses dari

https://eprints.uny.ac.id/11996/1/PM%20-%2057%20Ali%20Mahmudi.pdf

Raharjo. Jayadiputra, E. Husnita, L. (2023). PENDIDIKAN KARAKTER (Membangun Generasi Unggul Berintegritas) (edisi pertama). Jambi: PT. Sonpedia Publishing Indonesia.


Rabu, 18 Oktober 2023

Pengorbanan dan Penyesuaian Dalam Menegakkan Disiplin


 Oleh: Diki Hermawan (@B32-DIKI)




Pengorbanan dan Penyesuaian Dalam Menegakkan Disiplin

Menurut Asy Mas’udi (2000) disiplin adalah kesadaran untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dengan penuh tanggung jawab tanpa paksaan dari siapa pun. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggungjawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya.  Pengorbanan dan penyesuaian adalah dua aspek penting dalam menegakkan disiplin, terutama dalam konteks pendidikan, pekerjaan, atau dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini penjelasan tentang keduanya:

Pengorbanan

Dalam menegakkan disiplin, pengorbanan berarti kemampuan seseorang untuk mengorbankan keinginan atau kepuasan pribadi mereka untuk mematuhi aturan, standar, atau tugas yang telah ditetapkan. Ini mungkin berarti mengorbankan waktu, tenaga, atau bahkan hiburan pribadi untuk tetap disiplin. Selain itu, pengorbanan dalam disiplin juga bisa berarti kehilangan finansial. Banyak orang mengeluarkan uang untuk pendidikan atau pelatihan khusus untuk mencapai tujuannya. Ini bisa termasuk mengambil pinjaman untuk memulai bisnis, membayar biaya kuliah yang tinggi, atau membeli sumber daya yang dibutuhkan untuk meningkatkan keterampilan tertentu. Pengorbanan finansial ini sering kali memerlukan perencanaan yang baik dan kesediaan untuk menghadapi risiko Contoh pengorbanan dalam menegakkan disiplin:

Ø  Mengorbankan tidur lebih lama untuk menyelesaikan tugas sekolah atau pekerjaan demi mencapai tujuan yang diinginkan.

Berikut adalah beberapa aspek penting pengorbanan dalam menegakkan disiplin:

1.     Waktu dan Keprioritasan, salah satu pengorbanan terbesar dalam menegakkan disiplin adalah waktu dan prioritas. Menjaga disiplin berarti memberikan prioritas pada tugas-tugas. Ini mungkin berarti mengurangi waktu untuk aktivitas hiburan atau hal-hal yang tidak produktif dan memberikan prioritas pada tugas-tugas yang membutuhkan perhatian.

2.   Kenyamanan dan Kebiasaan, banyak pribadi seseorang terjebak dalam kebiasaan yang tidak produktif atau bahkan merugikan. Untuk mengubah kebiasaan ini, harus mengorbankan kenyamanan yang dirasakan saat ini.

3.     Gengsi dan Ego, mengorbankan gengsi dan ego pada saat-saat tertentu. Mengakui bahwa diri pribadi tidak selalu benar atau sempurna adalah langkah pertama menuju disiplin yang lebih baik. Pengorbanan yang sangat penting dalam perjalanan disiplin adalah mengakui kesalahan dan belajar dari kesalahan.

Penyesuaian

Penyesuaian adalah bagian integral dari disiplin. Kemampuan beradaptasi dalam konteks penerapan disiplin menyangkut kemampuan beradaptasi terhadap perubahan situasi dan keadaan. Artinya, harus siap mengubah rencana, mengatasi hambatan yang muncul, dan tetap fleksibel untuk mencapai tujuan sesuai peraturan dan standar yang berlaku sebelumnya. Hal ini mencakup kemampuan untuk menerapkan disiplin secara konsisten, bahkan ketika situasi atau keadaan berubah. Contoh penyesuaian dalam menegakkan disiplin:

Ø  Mengadaptasi metode belajar atau bekerja ketika tugas atau pelajaran menjadi lebih kompleks atau berubah.

Berikut beberapa aspek penting penyesuaian dalam menegakkan disiplin:

1.     Resiliensi, reseliansi adalah kemampuan seseorang untuk bangkit kembali atau pulih dari kesulitan, tekanan, krisis, atau tantangan dalam kehidupan tanpa merasa hancur atau terpengaruh secara negatif. Resiliensi juga mencakup kemampuan untuk mengatasi stres, ketidakpastian, perubahan, dan kegagalan.

2.     Fleksibilitas, situasi yang tidak terduga seringkali mengubah rencana yang telah dibuat. diperlukan dalam menangani segala perubahan.

Pengorbanan dan penyesuaian saling berkaitan. Untuk menerapkan disiplin, pengorbanan dan penyesuaian juga memerlukan pengendalian diri. Untuk mencapai tujuan jangka panjang, harus dapat menahan diri dari keinginan dan godaan cepat. Ini bisa berarti menahan diri dari pengeluaran yang tidak perlu, mengabaikan keinginan untuk bermalas-malasan, atau melawan keinginan untuk bersenang-senang sesaat. Kekuatan batin yang kuat dan keinginan yang tulus untuk mencapai tujuan diperlukan untuk pengendalian diri ini. Seseorang akan lebih efektif menjalankan disiplin dalam berbagai situasi jika mereka bersedia mengorbankan sebagian kenyamanan atau keinginan pribadi mereka dan bersedia menyesuaikan diri dengan situasi yang mungkin mengganggu disiplin. Selain itu, menjaga keseimbangan antara penyesuaian dan pengorbanan sangat penting untuk mempertahankan disiplin yang kuat dan bertahan lama.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4278/3/T1_172009012_BAB%20II.pdf

https://rean.bnn.go.id/makna-dari-sebuah pengorbanan/#:~:text=Sobat%20Cegah%2C%20pengorbanan%20adalah%20suatu,tidak%20berharap%20imbalan%20dari%20suatu

https://repositori.uma.ac.id/jspui/bitstream/123456789/1040/5/118320123_file5.pdf

https://smkbikuningan.sch.id/cara-meningkatkan-kedisiplinan-diri.html

Rabu, 04 Oktober 2023

Menjadi Pribadi Yang Lebih Baik Dengan Menerapkan Komunikasi Efektif, Konsep Berpikir Positif, Konsep Pengembangan Diri, Konsep Potensi Diri, Serta Konsep Karir dan Pengembangan Terhadap Karir. Review Konten Video Youtube

 Diki Hermawan (@B32-DIKI


1.     Komunikasi Efektif

            Komunikasi efektif merupakan proses komunikasi dimana pesan atau informasi yang disampaikan dengan jelas, dipahami dengan baik, dan mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini bertujuan agar terhindar dari kesalahpahaman dalam berkomunikasi dan dapat memberikan pesan sesuai tujuan yang ingin dicapai. Syarat terjadinya komunikasi efektif yaitu: (1) Pesan disampaikan dengan jelas;  (2) Dipahami dengan baik oleh lawan bicara; (3) Mencapai tujuan komunikasi yang diinginkan. Beberapa aspek penting yang dapat menjelaskan betapa pentingnya komunikasi efektif, yaitu: (1) Keterampilan mendengarkan; (2) Pemahaman tentang audiens; (3) Kesederhanaan, yaitu penyampaian pesan semudah mungkin agar mudah untuk dipahami; (4) Kepatuhan waktu, menyesuaikan waktu dengan audiens; (5) Gestur tubuh, ekpresi wajah, dan juga intonasi dalam berbicara agar sesuai dengan apa yang disampaikan; (6) Keterbukaan dan kejujuran agar tumbuh rasa saling percaya; (7) Memahami konteks dan tujuan jelas yang ingin di capai; (8) Meminta dan memberikan umpan balik sesuai dengaan konteks untuk memastikan bahwa pesan telah diterima dengan baik; (9) Menunjukkan rasa empati dan simpati; (10) Konsistensi dalam memberikan pesan.

2.     Konsep Berpikir Positif

            Berpikir positif merupakan sikap mental dimana seseorang cenderung melihat hal-hal dari sudut pandang optimis, berfokus kepada solusi dan tidak berfokus pada masalah.  Selalu yakin dan memiliki peluang untuk proses pelajaran, perbaikan, tumbuh dan berkembang. Aspek-aspek pemting dalam berpikir positif, yaitu: (1) Memliki pikiran optimis; (2) Sikap terbuka terhadap pengalaman dan hal-hal baru; (3) Mempunyai rasa syukur terhadap hal-hal yang di alaminya; (4) Berfokus terhadap solusi dan tidak terus terusa terjebak dalam pemikiran yang negatif; (5) Memiliki kemampuan mengelola emosi secara bijaksana; (6) Memiliki kesadaram bahwa dirinya memegang kendali atas kehidupannya sendiri; (7) Belajar dari kehidupan yang dilewatinya baik itu keberhasilan maupun kegagalan; (8) Adanya dukungan sosial; (9) Menerima segala kenyataan yang terjadi dalam kehidupannya; (10) Berdampak positif terhadap kesehatan fisik dan mental.

3.     Konsep Pengembangan Diri

            Pengembangan diri adalah suatu proses yang memeliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan kualitas diri. Hal ini merupakan suatu bentuk upaya kesadaran demi menjadi pribadi yang lebih baik dari kemarin.  Pengembangan diri dilakukan melalui berbagai cara yaitu: (1) pembelajaran; (2) Pertumbuhan; dan (3) Transformasi pribadi. Konsep ini mencakup beberapa bidang seperti intelektual, fisik, sosial, spiritual, dan sebagainya. Berikut adalah berapa aspek penting yang dapat menjelaskan pentingnya konsep ini yaitu: (1) Pendidikan dan pembelajaran; (2) Keterampilan dan kompetennsi; (3) Memiliki kesadaran diri berupa pemahaman mengenai diri sendiri; (4) Pengelolaa waktu dan tujuan; (5) Memiliki kesehatan fisik dan mental; (6) Memiliki Hubungan sosial yang sehat; (7) Pemberdayaan terhadap diri sendiri; (8) Kreatifitas dan menjelaskan ekspresi diri; (9); Dapat memhami dan melakukan pengelolaan terhadap emosi; (10) Belajar dari segala pengalaman-pengalaman kehidupan.

4.     Konsep Potensi Diri

            Konsep ini terus berkembang selama hidup, ini merujuk pada kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengembangkan segala potensi yang dimilikinya demi mencapai tujuan dan menjadi pribadi yang lebih baik. Konsep ini mencakup beberapa aspek termasuk keterampilan, bakat, pengetahua, minat dan sumber daya yang dimiliki pribadi seseorang. Ada beberapa aspek penting dalam konsep potensi diri, yaitu: (1) Memiliki pemahaman mengenai diri sendiri, ini melibatkan pengembangan kesadaran, pengelolaan atas kekuatan dan kelemahan; (2) Pengembangan keterampilan dan peningkatan terhadap kompetensi; (3) Memahami bakat dan minat diri sendiri; (4) Meningkatkan pengetahuan; (5) Pengelolaan waktu dan rencana dengan baik; (6) Memiliki tujuan dan motivasi; (7) Kemampuan mengatasi hambatan dan rintangan; (8) Mengembangkan relasi dengan hubungan sosial yang positif; (9) Keseimbangan dalam hidup.

5.     Konsep Karir dan Pengembangan Terhadap karir

            Karir melibatkan kemajuan dan pengembangan profesi pekerjaan individu selama hidupnya. Ini merupakan pengelolaan individu terhadap dirinya dalam konteks profesionalitas. (1) Karir adalah perjalanan yang dimana dalam cakupannya terdapat serangkaian pekerjaan atau posisi yang dijalani seseorang dalam kehidupannya, termasuk beberapa tahapan di dalamnya yaitu pendidikan, pelatihan, pekerjaan awal, perkembangan dan kemajuan hingga pada masa pensiun. (2) Pengembangan karir merupakan upaya kesadaran dalam meningkatkan kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan kompetensi yang relevan dengan tujuan profesionalitas individunya masing-masing. Hal ini melibatkan perencanaan dan tindakan untuk mencapai tujuan dari karir yag ingin dicapai. Aspek-aspek penting dalam pengembangan karir, yaitu: (3) Pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualifikasi profesionalisme; (4) Perencanaan karir merupakan proses merencanakan langkah-langkah demi mencapai tujuan karir; (5) Jelajah diri (pemahaman tentang diri sendiri); (6) Pengalaman kerja; (7) Mengambangkan relasi; (8) Memiliki keterampilan komunikasi dan manajemen waktu; (9) Dapat beradaptasi dan bersifat fleksibel; (10) Evaluasi berkala (tujuan, proses, dan karir). 


Kamis, 28 September 2023

Evaluasi Berkala

  

Oleh: Diki Hermawan (@B32-DIKI) 


A.    Pengertian Evaluasi Berkala

            Pengembangan karir ialah proses peningkatan kemauan kerja individu yang di capai dalam rangka mencapai karir yang diinginkan. Dalam proses pengembangan karir diperlukan beberapa aspek, salah satunya adalah evaluasi berkala. Lantas apa aitu evaluasi berkala?

            Evaluasi berkala adalah ialah suatu kegiatan penilaian yang dilakukan secara teratur untuk memastikan bahwa kinerja dan kegiatan pengembangan karir berjalan lancar dan apapun tujuan dapat tercapai secara optimal. Evaluasi berkala membantu perusahaan dan tenaga kerja  dalam mengevaluasi kinerja dan perkembangan karir mereka secara teratur, memastikan rencana pengembangan karir tetap relevan dengan perkembangan zaman ataupun perusahaan dan dapat disesuaikan dengan perubahan kebutuhan tenaga kerja.

            Dalam konteks pengembangan karir, evaluasi berkala membantu pegawai-pegawai atau individu-individu yang bersangkutan dapat mengembangkan diri mereka secara maksimum.  

 

B.    Model Evaluasi

            Ada beberapa model evaluasi yang populer, salah satunya adalah model evaluasi yang dikembangkan oleh pakar evaluasi pelatihan dan pengembangan SDM, Donald Kirkpatrick. Dalam model Evaluasi Kirkpatrick ini, ada 4 tahapan yang dilakukan sebagai bagian dari proses evaluasi, yaitu:

1.     Tahap Reaksi, bertujuan mencari tahu seberapa penting program pelatihan dan pengembangan yang telah diajukan bagi karyawan

2.     Tahap Pembelajaran, tahap ini berupaya menggali informasi bagaimana karyawan bisa meningkatkan keahlian, sikap, pengetahuan, kepercayaan diri, dan komitmen mereka dalam melakukan pekerjaannya dari program pelatihan dan pengembangan yang diikuti

3.     Tahap Perilaku, Evaluator akan melihat seberapa jauh karyawan mengaplikasi hasil program pelatihan dan pengembangan karyawan yang mereka ikuti ke dalam pekerjaannya sehari-hari di tempat kerja

4.     Tahap Hasil, hasil yang dimaksud dalam tahapan ini adalah efek yang dikehendaki oleh perusahaan dari program pelatihan dan pengembangan karyawan

 

C.      Tahapan Evaluasi Efektif

            Evaluasi program ini lebih menekankan pada bagaimana caranya mengumpulkan informasi hingga cara mengolah informasi tersebut. Menurut Notoatmojo dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Penelitian Kesehatan”, Beliau mengutarakan Langkah-langkah dalam kegiatan evaluasi yaitu:

1.     Menetukan topik evaluasi, dipastikan terlebih dahulu telah mengetahui apa yang akan dijadikan bahan untuk evaluasi

2.     Merancang kegiatan evaluasi yang mampu menentukan keberhasilan program

3.     Menetapkan cara ataupun metode evaluasi yang akan digunakan

4.     Melaksanakan evaluasi, mengolah, dan menganalisis hasil dari evaluasi tersebut

5.     Menentukan keberhasilan program yang dievaluasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan

6.     Menyusun rekomendasi terhadap program berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut

D.    Tujuan Evaluasi Berkala

         Tujuan utama dari evaluasi berkala dalam konsep pengembangan karir adalah untuk meningkatkan kinerja karyawan agar lebih efektif dan efisien serta memberikan hasil yang memuaskan dalam mencapai tujuan yang diharapkan organisasi. Berikut adalah beberapa tujuan lain dari evaluasi berkala:

1. Meningkatkan komunikasi antara manajer dan karyawan.

2. Meningkatkan kepuasan dan retensi kerja.

3. Meningkatkan kinerja dan profitabilitas.

4. Mengidentifikasi kandidat untuk promosi.

5. Memberikan bantuan bagi karyawan yang membutuhkan pelatihan.

6. Menunjukkan seberapa jauh kemajuan yang diperoleh akibat pelaksanaan program.

7. Menunjukkan apakah program sesuai atau tidak.

8. Menunjukkan efektivitas program.

9. Membantu menemukan titik lemah pelaksanaan program.

          Evaluasi berkala ini memberikan umpan balik yang berharga tentang kinerja, sikap, dan keterlibatan karyawan, yang kemudian dapat digunakan untuk merencanakan dan menerapkan strategi pengembangan karir yang lebih efektif. Dengan demikian, evaluasi berkala berfungsi sebagai alat penting untuk memastikan bahwa tujuan karir individu dan organisasi selaras, dan bahwa karyawan terus tumbuh dan berkembang dalam peran mereka. Dengan demikian, evaluasi berkala sangat penting dalam proses pengembangan karir karena dapat membantu individu dan organisasi untuk terus tumbuh dan berkembang.

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

8 Manfaat Pengembangan Karier Bagi Perusahaan (greatnusa.com)

OrangT - Digital Training - Pentingnya Evaluasi Pelatihan dan Pengembangan Karyawan (myorangt.com)

8 Manfaat Pengembangan Karier Bagi Perusahaan (greatnusa.com)

Evaluasi adalah: Tahapan, Tujuan, dan Fungsinya (detik.com)

Pengembangan Karir: Pengertian, Tujuan, Indikator, Tahapan, dsb - serupa.id

Infographic: How to Find the Right Career for Me (successatschool.org)