Kepemimpinan melibatkan kombinasi keterampilan komunikasi yang kuat, keberanian dalam pengambilan keputusan, dan kemampuan untuk memberdayakan anggota tim. Pemimpin yang sukses memotivasi, memberikan arahan yang jelas, dan membangun hubungan yang positif. Mereka juga memiliki kemampuan untuk mengadaptasi gaya kepemimpinan mereka sesuai dengan situasi. Kepemimpinan seperti ini dapat menciptakan iklim yang mendukung inovasi, pertumbuhan tim, dan pencapaian hasil yang luar biasa.
Jumat, 17 November 2023
Mengungkap Misteri Kepemimpinan Efektif: Kunci Rahasia Menjadi Pemimpin Berpengaruh
Kepemimpinan melibatkan kombinasi keterampilan komunikasi yang kuat, keberanian dalam pengambilan keputusan, dan kemampuan untuk memberdayakan anggota tim. Pemimpin yang sukses memotivasi, memberikan arahan yang jelas, dan membangun hubungan yang positif. Mereka juga memiliki kemampuan untuk mengadaptasi gaya kepemimpinan mereka sesuai dengan situasi. Kepemimpinan seperti ini dapat menciptakan iklim yang mendukung inovasi, pertumbuhan tim, dan pencapaian hasil yang luar biasa.
Rahasia Sukses Tim: Bentuk Kinerja Tim untuk Hasil Terbaik
Kinerja
tim yang optimal membutuhkan
sinergi antara struktur, komunikasi, dan kolaborasi. Bentuk kinerja tim
melibatkan pembagian peran yang jelas, komunikasi terbuka, dan pemahaman
bersama terhadap tujuan. Tim yang berhasil mempromosikan keberagaman dan saling
mendukung, memotivasi anggotanya, serta memiliki mekanisme evaluasi kinerja
yang konstruktif. Dengan demikian, bentuk kinerja tim yang efektif menciptakan
lingkungan di mana setiap anggota dapat berkontribusi secara maksimal untuk
mencapai tujuan Bersama.
Mengukir Kesuksesan: Menyelami Konsep Profesionalitas untuk Karir Berkelanjutan
Profesionalitas ialah konsep kunci
dalam mencapai kesuksesan karir berkelanjutan. Dengan menunjukkan integritas,
tanggung jawab, dan kemampuan komunikasi yang baik, seseorang membangun
reputasi positif. Profesionalitas menciptakan fondasi untuk pertumbuhan,
pengembangan, dan kepercayaan, mengokohkan karir yang sukses dan berkelanjutan
dalam jangka panjang
Kunci Kesuksesan: Profesionalitas dan Peningkatan Kualitas Kerja
Kunci Kesuksesan di Dunia Kerja: Menerapkan Profil Karakter Profesional
Karakter
profesional mencakup serangkaian atribut, sikap, dan perilaku yang membedakan
individu sebagai pekerja yang handal dan bertanggung jawab. Karakter profesional tidak hanya
menciptakan lingkungan kerja yang positif tetapi juga memberikan landasan yang
kuat bagi pertumbuhan karir jangka panjang. Profesional yang memadukan
keahlian dengan karakter profesional yang baik memiliki peluang lebih
besar untuk mencapai kesuksesan dalam karir mereka.
Kunci Kesuksesan: Membangun Kepercayaan Melalui Pendidikan Karakter

pendidikan karakter tidak hanya membentuk individu yang sukses secara pribadi, tetapi juga berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang lebih baik. Individu yang memiliki karakter kuat memiliki landasan moral yang kokoh, memudahkan mereka untuk mengatasi hambatan, membangun hubungan yang baik, dan mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi dalam berbagai aspek kehidupan
Kamis, 09 November 2023
Pendidikan Anti Korupsi dan Kepemimpinan Moral: Menyusun Agenda Pendidikan untuk Membangun Kepemimpinan yang Berintegritas
Diki Hermawan
@B32-DIKI
Integritas
adalah kualitas moral dan etika yang menggambarkan keselarasan antara tindakan
dan nilai-nilai yang diyakini seseorang. Integritas dalam konteks pribadi
didefinisikan sebagai kejujuran, ketulusan, dan konsekuensi dalam tindakan dan
keputusan yang diambil. Integritas juga melibatkan kepercayaan, orang yang berintegritas
dianggap dapat diandalkan, adil, dan dapat bertanggung jawab atas pilihan
mereka.
Kepemimpinan yang berintegritas
adalah aspek penting dalam mengarahkan suatu masyarakat, organisasi, atau
negara menuju kemajuan yang berkelanjutan. Integritas dalam kepemimpinan
menekankan pada nilai-nilai moral, etika, dan prinsip-prinsip yang kuat, sehingga
pemimpin dapat memberikan contoh yang baik bagi yang dipimpinnya. Agar
masyarakat memiliki pemimpin yang berintegritas, penting untuk mengembangkan
agenda pendidikan yang mendukung pembentukan karakter dan nilai-nilai ini sejak
dini. Penyusunan agenda ini diharapkan dapat membantu
masyarakat dalam membentuk sikap kepemimpinan yang berintegritas. Berikut pada artikel
ini akan dibahas
mengenai penyusunan agenda
pendidikan untuk membangun kepemimpinan yang berintegritas.
1.
Pendidikan
Karakter
Pendidikan
karakter adalah pendekatan dalam pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan
karakter dan nilai-nilai moral yang kuat. Pendidikan karakter merupakan konsep yang semakin
penting dalam dunia pendidikan di era globalisasi sekarang ini. Pendidikan
karakter memiliki peran penting dalam membangun fondasi moral yang kuat, membentuk
individu yang bertanggung jawab, membentuk sikap menghargai keragaman, meningkatkan
kualitas kepemimpinan, menanggapi tantangan dan juga krisis moral. Melalui
pendidikan karakter nilai-nilai
moral, etika, dan sikap positif ditanamkan pada individu untuk membentuk
karakter yang kuat dan bermakna.
Pendidikan karakter meliputi pendidikan kejujuran, tanggung
jawab, kepedulian, kerjasama, kedisiplinan, kesopanan, empati dan penerimaan
daan keanekaragaman.
2.
Pengajaran
Etika dan Moral
Etika dan moral memanglah sangat
penting diterapkan dalam
lingkungan kehidupan di masyarakat, terutama di dalam membangun kepemimpinan
yang berintegritas, etika dan moral merupakan pondasi utamanya. Sebenarnya
etika dan moral tidak terlalu jauh berbeda. Sama-sama berhubungan dengan
perilaku benar dan salah. Namun etika mengacu pada aturan yang dijadikan
pegangan oleh sekelompok orang yang
berasal dari faktor eksternal, contoh kode-kode
etik dan prinsip keagamaan, sementara moral lebih pada prinsip masing-masing
individu
yang berisikan nilai dan norma yang
mengatur tingkah laku manusia dan bernilai benar atau
salah. Ada beberapa
contoh praktik pengajaran etika dan moral diantaranya yaitu: Pembelajaran kasus, diskusi kelas dan penilaian sikap
tindakan.
3.
Kesadaran
Tentang Dampak Tindakan
Pendidikan
harus mengajarkan tentang dampak dari tindakan mereka terhadap diri mereka
sendiri, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya. Ini akan membantu mereka
memahami pentingnya bertindak dengan integritas dan bagaimana tindakan mereka
dapat memengaruhi orang lain. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan
dampak tindakan sebelum mengambil tindakan dan bertanggung jawab atas dampak
tindakan yang telah diambil. Contoh praktik pembelajaran kesadaran tentang dampak
tindakan dapat dilakukan berupa diskuli kelas dan debat.
4.
Pembelajaran
Kolaboratif
Pembelajaran
kolaboratif adalah metode pembelajaran kerja sama dalam kelompok untuk mencapai
tujuan tertentu. Pendekatan ini berfokus pada komunikasi, kerja sama, pembagian
peran, dan interaksi antara anggota kelompok. Jika diterapkan dengan benar,
pembelajaran kolaboratif dapat menjadi alat yang kuat untuk membangun
kepemimpinan yang berintegritas.
Pembelajaran kolaboratif dapat membantu mengembangkan keterampilan sosial,
etika, dan nilai-nilai moral dalam kelompok, dan menjadikan pemimpin yang jujur,
tanggung jawab dan perhatian terhadap kepentingan bersama. Hal ini lah yang
mengakibatkan pembelajaran kolaboratif dikatakan sebagai
alat yang kuat untuk membangun kepemimpinan yaang berintegritas.
Menyusun agenda pendidikan yang
mendukung pembangunan kepemimpinan yang berintegritas adalah langkah krusial
dalam mempersiapkan generasi muda untuk menjadi pemimpin yang dapat diandalkan.
Pendidikan dapat menghasilkan pemimpin masa depan yang memiliki integritas
tinggi dengan menekankan pendidikan
karakter, pengajaran etika dan moral, kesadaran tentang dampak tindakan, dan
pembelajaran kolaboratif. Agenda pendidikan harus dievaluasi dan diperbarui
secara teratur, karena pendekatan yang efektif dapat berubah seiring
berjalannya waktu. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa metode pengajaran
yang digunakan terus berubah untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan dunia yang
berkembang. Agenda pendidikan yang kuat dan terus dievaluasi memungkinkan kita
menghasilkan pemimpin yang dapat mengubah masyarakat dan dunia secara
keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Apriono, D. (2013). PEMBELAJARAN
KOLABORATIF: Suatu Landasan untuk Membangun Kebersamaan dan Keterampilan
Kerjasama. Diklus, 17 (1),
292-303.
Arfa, A. M. (2023). MEMERANGI
KORUPSI MELALUI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI:
MEMBENTUK INTEGRITAS, KESADARAN, DAN KEMAMPUAN KRITIS DALAM MASYARAKAT. Jurnal Jendela Pengetahuan, 16 (2), 128-142.
Astariyani, N. L. G. (2017). ETIKA DAN MORAL DALAM
PELAKSANAAN TRI DHARMA. Diakses dari https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/3bc2ebabf30697fb1dfa6fb04181d7dd.pdf
Mahmudi, A. (2006). Pembelajaran Kolaboratif. Diakses dari
https://eprints.uny.ac.id/11996/1/PM%20-%2057%20Ali%20Mahmudi.pdf
Raharjo. Jayadiputra, E. Husnita, L. (2023). PENDIDIKAN
KARAKTER (Membangun Generasi Unggul Berintegritas) (edisi pertama).
Jambi: PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Senin, 30 Oktober 2023
PRESENTASI KELAS (20 OKTOBER 2023)
PRESENTASI KELAS
Rabu, 18 Oktober 2023
Pengorbanan dan Penyesuaian Dalam Menegakkan Disiplin
Oleh: Diki Hermawan (@B32-DIKI)
Pengorbanan dan Penyesuaian Dalam Menegakkan Disiplin
Menurut
Asy Mas’udi (2000) disiplin adalah kesadaran untuk melakukan sesuatu pekerjaan
dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dengan
penuh tanggung jawab tanpa paksaan dari siapa pun. Disiplin yang baik
mencerminkan besarnya rasa tanggungjawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Pengorbanan dan penyesuaian adalah dua aspek
penting dalam menegakkan disiplin, terutama dalam konteks pendidikan,
pekerjaan, atau dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini penjelasan tentang
keduanya:
Pengorbanan
Dalam
menegakkan disiplin, pengorbanan berarti kemampuan seseorang untuk mengorbankan
keinginan atau kepuasan pribadi mereka untuk mematuhi aturan, standar, atau
tugas yang telah ditetapkan. Ini mungkin berarti mengorbankan waktu, tenaga,
atau bahkan hiburan pribadi untuk tetap disiplin. Selain itu, pengorbanan
dalam disiplin juga bisa berarti kehilangan finansial. Banyak orang
mengeluarkan uang untuk pendidikan atau pelatihan khusus untuk mencapai
tujuannya. Ini bisa termasuk mengambil pinjaman untuk memulai bisnis, membayar
biaya kuliah yang tinggi, atau membeli sumber daya yang dibutuhkan untuk
meningkatkan keterampilan tertentu. Pengorbanan finansial ini sering kali
memerlukan perencanaan yang baik dan kesediaan untuk menghadapi risiko Contoh
pengorbanan dalam menegakkan disiplin:
Ø Mengorbankan
tidur lebih lama untuk menyelesaikan tugas sekolah atau pekerjaan demi mencapai
tujuan yang diinginkan.
Berikut adalah beberapa aspek penting
pengorbanan dalam menegakkan disiplin:
1.
Waktu
dan Keprioritasan, salah satu pengorbanan terbesar dalam menegakkan disiplin
adalah waktu dan prioritas. Menjaga disiplin berarti memberikan prioritas pada
tugas-tugas. Ini mungkin berarti mengurangi waktu untuk aktivitas hiburan atau
hal-hal yang tidak produktif dan memberikan prioritas pada tugas-tugas yang
membutuhkan perhatian.
2. Kenyamanan
dan Kebiasaan, banyak pribadi seseorang terjebak dalam kebiasaan yang tidak
produktif atau bahkan merugikan. Untuk mengubah kebiasaan ini, harus
mengorbankan kenyamanan yang dirasakan saat ini.
3.
Gengsi
dan Ego, mengorbankan gengsi dan ego pada saat-saat tertentu. Mengakui bahwa diri
pribadi tidak selalu benar atau sempurna adalah langkah pertama menuju disiplin
yang lebih baik. Pengorbanan yang sangat penting dalam perjalanan disiplin
adalah mengakui kesalahan dan belajar dari kesalahan.
Penyesuaian
Penyesuaian adalah bagian integral dari disiplin.
Kemampuan beradaptasi dalam konteks penerapan disiplin menyangkut kemampuan
beradaptasi terhadap perubahan situasi dan keadaan. Artinya, harus siap
mengubah rencana, mengatasi hambatan yang muncul, dan tetap fleksibel untuk
mencapai tujuan sesuai peraturan dan standar yang berlaku sebelumnya. Hal ini
mencakup kemampuan untuk menerapkan disiplin secara konsisten, bahkan ketika
situasi atau keadaan berubah. Contoh penyesuaian dalam menegakkan disiplin:
Ø
Mengadaptasi
metode belajar atau bekerja ketika tugas atau pelajaran menjadi lebih kompleks
atau berubah.
Berikut beberapa aspek penting penyesuaian dalam
menegakkan disiplin:
1.
Resiliensi,
reseliansi adalah kemampuan seseorang untuk bangkit kembali atau pulih dari
kesulitan, tekanan, krisis, atau tantangan dalam kehidupan tanpa merasa hancur
atau terpengaruh secara negatif. Resiliensi juga mencakup kemampuan untuk
mengatasi stres, ketidakpastian, perubahan, dan kegagalan.
2.
Fleksibilitas,
situasi yang tidak terduga seringkali mengubah rencana yang telah dibuat.
diperlukan dalam menangani segala perubahan.
Pengorbanan dan penyesuaian saling berkaitan.
Untuk menerapkan disiplin, pengorbanan dan penyesuaian juga memerlukan
pengendalian diri. Untuk mencapai tujuan jangka panjang, harus dapat
menahan diri dari keinginan dan godaan cepat. Ini bisa berarti menahan diri
dari pengeluaran yang tidak perlu, mengabaikan keinginan untuk
bermalas-malasan, atau melawan keinginan untuk bersenang-senang sesaat.
Kekuatan batin yang kuat dan keinginan yang tulus untuk mencapai tujuan
diperlukan untuk pengendalian diri ini. Seseorang akan lebih efektif menjalankan
disiplin dalam berbagai situasi jika mereka bersedia mengorbankan sebagian
kenyamanan atau keinginan pribadi mereka dan bersedia menyesuaikan diri dengan
situasi yang mungkin mengganggu disiplin. Selain itu, menjaga keseimbangan
antara penyesuaian dan pengorbanan sangat penting untuk mempertahankan disiplin
yang kuat dan bertahan lama.
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4278/3/T1_172009012_BAB%20II.pdf
https://repositori.uma.ac.id/jspui/bitstream/123456789/1040/5/118320123_file5.pdf
https://smkbikuningan.sch.id/cara-meningkatkan-kedisiplinan-diri.html
Rabu, 04 Oktober 2023
Menjadi Pribadi Yang Lebih Baik Dengan Menerapkan Komunikasi Efektif, Konsep Berpikir Positif, Konsep Pengembangan Diri, Konsep Potensi Diri, Serta Konsep Karir dan Pengembangan Terhadap Karir. Review Konten Video Youtube
Diki Hermawan (@B32-DIKI)
1.
Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif merupakan proses
komunikasi dimana pesan atau informasi yang disampaikan dengan jelas, dipahami
dengan baik, dan mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini bertujuan agar
terhindar dari kesalahpahaman dalam berkomunikasi dan dapat memberikan pesan sesuai
tujuan yang ingin dicapai. Syarat terjadinya komunikasi efektif yaitu: (1) Pesan
disampaikan dengan jelas; (2) Dipahami
dengan baik oleh lawan bicara; (3) Mencapai tujuan komunikasi yang diinginkan. Beberapa
aspek penting yang dapat menjelaskan betapa pentingnya komunikasi efektif,
yaitu: (1) Keterampilan mendengarkan; (2) Pemahaman tentang audiens; (3) Kesederhanaan,
yaitu penyampaian pesan semudah mungkin agar mudah untuk dipahami; (4) Kepatuhan
waktu, menyesuaikan waktu dengan audiens; (5) Gestur tubuh, ekpresi wajah, dan
juga intonasi dalam berbicara agar sesuai dengan apa yang disampaikan; (6) Keterbukaan
dan kejujuran agar tumbuh rasa saling percaya; (7) Memahami konteks dan tujuan jelas
yang ingin di capai; (8) Meminta dan memberikan umpan balik sesuai dengaan konteks
untuk memastikan bahwa pesan telah diterima dengan baik; (9) Menunjukkan rasa
empati dan simpati; (10) Konsistensi dalam memberikan pesan.
2. Konsep
Berpikir Positif
Berpikir
positif merupakan sikap mental dimana seseorang cenderung melihat hal-hal dari
sudut pandang optimis, berfokus kepada solusi dan tidak berfokus pada
masalah. Selalu yakin dan memiliki peluang
untuk proses pelajaran, perbaikan, tumbuh dan berkembang. Aspek-aspek pemting
dalam berpikir positif, yaitu: (1) Memliki pikiran optimis; (2) Sikap terbuka
terhadap pengalaman dan hal-hal baru; (3) Mempunyai rasa syukur terhadap
hal-hal yang di alaminya; (4) Berfokus terhadap solusi dan tidak terus terusa
terjebak dalam pemikiran yang negatif; (5) Memiliki kemampuan mengelola emosi secara
bijaksana; (6) Memiliki kesadaram bahwa dirinya memegang kendali atas kehidupannya
sendiri; (7) Belajar dari kehidupan yang dilewatinya baik itu keberhasilan
maupun kegagalan; (8) Adanya dukungan sosial; (9) Menerima segala kenyataan
yang terjadi dalam kehidupannya; (10) Berdampak positif terhadap kesehatan fisik
dan mental.
3. Konsep
Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah suatu
proses yang memeliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan,
dan kualitas diri. Hal ini merupakan suatu bentuk upaya kesadaran demi menjadi
pribadi yang lebih baik dari kemarin. Pengembangan
diri dilakukan melalui berbagai cara yaitu: (1) pembelajaran; (2) Pertumbuhan;
dan (3) Transformasi pribadi. Konsep ini mencakup beberapa bidang seperti
intelektual, fisik, sosial, spiritual, dan sebagainya. Berikut adalah berapa aspek
penting yang dapat menjelaskan pentingnya konsep ini yaitu: (1) Pendidikan dan
pembelajaran; (2) Keterampilan dan kompetennsi; (3) Memiliki kesadaran diri
berupa pemahaman mengenai diri sendiri; (4) Pengelolaa waktu dan tujuan; (5)
Memiliki kesehatan fisik dan mental; (6) Memiliki Hubungan sosial yang sehat;
(7) Pemberdayaan terhadap diri sendiri; (8) Kreatifitas dan menjelaskan
ekspresi diri; (9); Dapat memhami dan melakukan pengelolaan terhadap emosi;
(10) Belajar dari segala pengalaman-pengalaman kehidupan.
4. Konsep
Potensi Diri
Konsep ini terus berkembang selama
hidup, ini merujuk pada kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengembangkan
segala potensi yang dimilikinya demi mencapai tujuan dan menjadi pribadi yang
lebih baik. Konsep ini mencakup beberapa aspek termasuk keterampilan, bakat, pengetahua,
minat dan sumber daya yang dimiliki pribadi seseorang. Ada beberapa aspek
penting dalam konsep potensi diri, yaitu: (1) Memiliki pemahaman mengenai diri
sendiri, ini melibatkan pengembangan kesadaran, pengelolaan atas kekuatan dan
kelemahan; (2) Pengembangan keterampilan dan peningkatan terhadap kompetensi; (3)
Memahami bakat dan minat diri sendiri; (4) Meningkatkan pengetahuan; (5) Pengelolaan
waktu dan rencana dengan baik; (6) Memiliki tujuan dan motivasi; (7) Kemampuan mengatasi
hambatan dan rintangan; (8) Mengembangkan relasi dengan hubungan sosial yang positif;
(9) Keseimbangan dalam hidup.
5. Konsep
Karir dan Pengembangan Terhadap karir
Karir melibatkan kemajuan dan
pengembangan profesi pekerjaan individu selama hidupnya. Ini merupakan pengelolaan
individu terhadap dirinya dalam konteks profesionalitas. (1) Karir adalah
perjalanan yang dimana dalam cakupannya terdapat serangkaian pekerjaan atau posisi
yang dijalani seseorang dalam kehidupannya, termasuk beberapa tahapan di dalamnya
yaitu pendidikan, pelatihan, pekerjaan awal, perkembangan dan kemajuan hingga
pada masa pensiun. (2) Pengembangan karir merupakan upaya kesadaran dalam meningkatkan
kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan kompetensi yang relevan dengan tujuan
profesionalitas individunya masing-masing. Hal ini melibatkan perencanaan dan
tindakan untuk mencapai tujuan dari karir yag ingin dicapai. Aspek-aspek
penting dalam pengembangan karir, yaitu: (3) Pendidikan dan pelatihan untuk
meningkatkan kualifikasi profesionalisme; (4) Perencanaan karir merupakan
proses merencanakan langkah-langkah demi mencapai tujuan karir; (5) Jelajah
diri (pemahaman tentang diri sendiri); (6) Pengalaman kerja; (7) Mengambangkan
relasi; (8) Memiliki keterampilan komunikasi dan manajemen waktu; (9) Dapat
beradaptasi dan bersifat fleksibel; (10) Evaluasi berkala (tujuan, proses, dan
karir).
Kamis, 28 September 2023
Evaluasi Berkala
Oleh: Diki Hermawan (@B32-DIKI)
A. Pengertian
Evaluasi Berkala
Pengembangan karir ialah proses
peningkatan kemauan kerja individu yang di capai dalam rangka mencapai karir
yang diinginkan. Dalam proses pengembangan karir diperlukan beberapa aspek,
salah satunya adalah evaluasi berkala. Lantas apa aitu evaluasi berkala?
Evaluasi berkala adalah ialah suatu
kegiatan penilaian yang dilakukan secara teratur untuk memastikan bahwa kinerja
dan kegiatan pengembangan karir berjalan lancar dan apapun tujuan dapat tercapai
secara optimal. Evaluasi berkala membantu perusahaan dan tenaga kerja dalam mengevaluasi kinerja dan perkembangan
karir mereka secara teratur, memastikan rencana pengembangan karir tetap
relevan dengan perkembangan zaman ataupun perusahaan dan dapat disesuaikan
dengan perubahan kebutuhan tenaga kerja.
Dalam konteks pengembangan karir,
evaluasi berkala membantu pegawai-pegawai atau individu-individu yang
bersangkutan dapat mengembangkan diri mereka secara maksimum.
B.
Model Evaluasi
Ada beberapa model evaluasi yang
populer, salah satunya adalah model evaluasi yang dikembangkan oleh pakar
evaluasi pelatihan dan pengembangan SDM, Donald Kirkpatrick. Dalam model
Evaluasi Kirkpatrick ini, ada 4 tahapan yang dilakukan sebagai bagian dari
proses evaluasi, yaitu:
1. Tahap
Reaksi, bertujuan mencari tahu seberapa penting program pelatihan dan pengembangan
yang telah diajukan bagi karyawan
2. Tahap
Pembelajaran, tahap ini berupaya menggali informasi bagaimana karyawan bisa meningkatkan
keahlian, sikap, pengetahuan, kepercayaan diri, dan komitmen mereka dalam melakukan
pekerjaannya dari program pelatihan dan pengembangan yang diikuti
3. Tahap
Perilaku, Evaluator akan melihat seberapa jauh karyawan mengaplikasi hasil
program pelatihan dan pengembangan karyawan yang mereka ikuti ke dalam
pekerjaannya sehari-hari di tempat kerja
4. Tahap
Hasil, hasil yang dimaksud dalam tahapan ini adalah efek yang dikehendaki oleh
perusahaan dari program pelatihan dan pengembangan karyawan
C. Tahapan
Evaluasi Efektif
Evaluasi program ini lebih menekankan
pada bagaimana caranya mengumpulkan informasi hingga cara mengolah informasi
tersebut. Menurut Notoatmojo dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Penelitian Kesehatan”, Beliau mengutarakan Langkah-langkah
dalam kegiatan evaluasi yaitu:
1.
Menetukan topik evaluasi, dipastikan terlebih dahulu
telah mengetahui apa yang akan dijadikan bahan untuk evaluasi
2.
Merancang kegiatan evaluasi yang mampu menentukan
keberhasilan program
3.
Menetapkan cara ataupun metode evaluasi yang akan
digunakan
4.
Melaksanakan evaluasi, mengolah, dan menganalisis
hasil dari evaluasi tersebut
5.
Menentukan keberhasilan program yang dievaluasi
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
6.
Menyusun rekomendasi terhadap program berikutnya berdasarkan
hasil evaluasi tersebut
D. Tujuan
Evaluasi Berkala
Tujuan
utama dari evaluasi berkala dalam konsep pengembangan karir adalah untuk
meningkatkan kinerja karyawan agar lebih efektif dan efisien serta memberikan
hasil yang memuaskan dalam mencapai tujuan yang diharapkan organisasi. Berikut
adalah beberapa tujuan lain dari evaluasi berkala:
1.
Meningkatkan komunikasi antara manajer dan karyawan.
2.
Meningkatkan kepuasan dan retensi kerja.
3.
Meningkatkan kinerja dan profitabilitas.
4.
Mengidentifikasi kandidat untuk promosi.
5.
Memberikan bantuan bagi karyawan yang membutuhkan
pelatihan.
6.
Menunjukkan seberapa jauh kemajuan yang diperoleh
akibat pelaksanaan program.
7.
Menunjukkan apakah program sesuai atau tidak.
8.
Menunjukkan efektivitas program.
9.
Membantu menemukan titik lemah pelaksanaan program.
Evaluasi berkala ini memberikan umpan
balik yang berharga tentang kinerja, sikap, dan keterlibatan karyawan, yang
kemudian dapat digunakan untuk merencanakan dan menerapkan strategi
pengembangan karir yang lebih efektif. Dengan demikian, evaluasi berkala
berfungsi sebagai alat penting untuk memastikan bahwa tujuan karir individu dan
organisasi selaras, dan bahwa karyawan terus tumbuh dan berkembang dalam peran
mereka. Dengan demikian, evaluasi berkala sangat penting dalam proses
pengembangan karir karena dapat membantu individu dan organisasi untuk terus
tumbuh dan berkembang.
DAFTAR
PUSTAKA
8 Manfaat Pengembangan Karier Bagi
Perusahaan (greatnusa.com)
OrangT - Digital Training -
Pentingnya Evaluasi Pelatihan dan Pengembangan Karyawan (myorangt.com)
8 Manfaat Pengembangan Karier Bagi
Perusahaan (greatnusa.com)
Evaluasi adalah: Tahapan, Tujuan,
dan Fungsinya (detik.com)
Pengembangan Karir: Pengertian,
Tujuan, Indikator, Tahapan, dsb - serupa.id
Infographic: How to Find the Right Career for Me (successatschool.org)