Tampilkan postingan dengan label @B49-ZAHRA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @B49-ZAHRA. Tampilkan semua postingan

Jumat, 17 November 2023

Profesionalisme Dalam Dunia Kerja


B49-ZAHRA

Profesional merupakan keahlian, pengetahuan, keterampilan serta komitmen yang dimiliki oleh seseorang. Profesional biasanya digunakan pada individu yang telah mengikuti pelatihan khusus, terutama pada bidang pekerjaan. Setiap konsep dalam profesionalitas sangat berguna untuk kehidupan setiap individu. Dari konsep-konsep yang dijelaskan, setiap individu yang profesional dapat menunjukkan kelebihannya karena adanya kreativitas dan sering kali berinovasi. Selain itu, pelatihan yang pernah diikuti oleh individu dapat meningkatkan sikap profesionalisme mereka. Dalam setiap pelatihan yang dijalankan oleh individu yang profesional akan meningkatkan bagaimana mereka beretika dan bertanggung jawab, serta komunikasi mereka terhadap orang lain. Sehingga dari penjelasan tersebut, setiap individu dengan profesionalitas tinggi, mereka memiliki suatu kelebihan yang belum tentu dimiliki oleh orang lain.

Karakteristik Profesionalitas yang Diperlukan di Dunia Kerja

 

B49-ZAHRA

Karakteristik para profesional bervariasi tergantung pada individu itu sendiri. Setiap individu profesional memiliki integritas yang tinggi. Contoh integritas yang tinggi adalah tidak mengikuti praktik-praktik tidak etis dalam bidang apapun. Sebagai individu yang profesional juga harus mempunyai kejujuran yang tinggi. Individu tidak menentang apabila memang salah, serta terbuka atas apapun. Seorang profesional juga harus memiliki kepemiminan yang kuat. Agar dapat mendorong serta memotivasi rekan-rekannya untuk bekerja sama. Oleh karena itu, dengan mengetahui karakteristik profesionalitas, setiap individu dapat mengasah kompeten serta menerapkan sikap profesionalitas dalam kehidupannya.

Membangun Karakter dengan Pendidikan Karakter

 

B49-ZAHRA


Karakter merupakan bagian dari kehidupan. Setiap orang pasti memiliki karakter. Karakter ini sendiri merupakan serangkaian sifat, nilai dan perilaku yang membentuk kepribadian seseorang atau kelompok. Karakter mencakup aspek moral, etika dan integritas. Selain itu, karakter juga bertujuan untuk melihat bagaimana seseorang berinteraksi ataupun bagaimana seseorang menjalani kehidupan sehari-hari. Karakter mencerminkan seseorang dalam banyak hal, yaitu ketika berperilaku, membuat keputusan, beradaptasi dan sebagainya. Karakter yang baik merupakan landasan untuk pembentukan individu. Pendidikan karakter bertujuan untuk mendorong individu mengembangkan nilai-nilai positif dan berpotensi berbuat baik. Pendidikan karakter juga berguna untuk membangun bangsa yang memiliki etika baik, moral baik, serta bertanggung jawab. Pendidikan karakter dapat dilakukan di berbagai tempat, terutama dalam lingkup pendidikan formal dan masyarakat.

Profesionalitas Sebagai Kunci Sukses

 

B49-ZAHRA


Profesionalitas merupakan seperangkat norma, nilai, sikap dan perilaku yang diperlukan untuk berhasil dalam mencapai tujuan tertentu. keberhasilan profesionalitas biasanya digunakan dalam lingkungan pekerjaan atau bidang yang berhubungan dengan karir. Profesionalitas menuntun setiap individu agar bekerja sesuai dengan tingkat kompetensi, etika dan tanggung jawab yang tinggi.

Profesionalitas membutuhkan kompetensi yang tinggi, artinya setiap individu yang memiliki profesionalitas yang baik harus ahli dalam bidangnya yang ia kompetenkan.

Individu yang memiliki profesionalitas harus memiliki etika yang baik. Etika disini berarti bagaimana setiap individu berperilaku atau bertindak atas keputusan yang diambil. Tidak hanya memutuskan sesuatu, tetapi harus didasari etika yang baik pula.

Dalam profesionalitas, tanggung jawab yang tinggi sangat diperlukan. Tanggung jawab disini berkaitan dengan tugas, klien, dan sebagainya.

Membangun Kerja Sama Tim

 

B49-ZAHRA


Bentuk kerja sama tim biasa dilihat dalam kelompok. Kerja sama tim merupakan kerja sama antar individu dalam suatu kelompok yang bertujuan untuk mencapai tujuan bersama. Dalam kerja sama biasanya berbagi tugas secara rata, tidak ada yang membeda-bedakan. Dalam kerja sama, setiap anggota harus berkontribusi dalam mencapai visi misi kelompok. Setiap anggota harus dapat komunikasi dengan baik agar tidak menciptakan kesalahan informasi, insecurities dan sebagainya dalam bekerja sama. Sehingga, dalam kerja sama tim, hubungan antar individu dalam kelompok harus baik untuk terus bergerak maju ke arah kesuksesan bersama.

Membangun Pemimpin Yang Efektif

 

B49-ZAHRA

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mempengaruhi, mengendalikan, memotivasi serta mengarahkan orang lain dalam mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan biasa terjadi di organisasi, kerja, kelompok, dan sebagainya yang lebih dari dua orang dalam kelompok. Pemimpin tidak selalu mengenai jabatan atau posisi, tetapi lebih mengarah ke kemampuan dan keterampilan. Seorang pemimpin harus memiliki visi misi yang baik dan memiliki cara komunikasi yang baik agar tidak ada kesalahan informasi untuk meningkatkan potensi orang lain. Selain itu, sebagai seorang pemimpin harus bisa berbaur dan beradaptasi dengan keadaan atau lingkungan kerja tersebut. Lalu, sebagai seorang pemimpin harus bisa dipercaya oleh setiap orang serta memberikan kebebasan dalam kesepakatan dalam menciptakan tujuan bersama. 

Rabu, 08 November 2023

Peran Pemuda Dalam Pencegahan Korupsi Dengan Pendidikan Anti Korupsi

 


Oleh: B49-ZAHRA

    Salah satu masalah yang diwariskan oleh Orde Baru adalah isu terkait korupsi, kolusi, dan nepotisme. Menurut pendapat Artidjo AlKostur, yang menjabat sebagai Hakim Agung sekaligus Ketua Kamar Pidana Mahkamah Agung RI, permasalahan utama yang dihadapi oleh Indonesia saat ini adalah meningkatnya tingkat korupsi, terutama yang terkait dengan tindakan korupsi dalam ranah politik. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena korupsi dianggap sebagai penghambat utama kemajuan pembangunan ekonomi, sosial, politik, dan budaya bangsa.
   Korupsi adalah perbuatan yang mencakup penyalahgunaan kekuasaan atau posisi dalam pemerintahan untuk mendapatkan keuntungan pribadi, terutama secara ilegal, termasuk keuntungan finansial. Dalam hal ini, keterlibatan para pemuda untuk mencegah dan memerangi korupsi sangat diperlukan. Terdapat beberapa cara untuk berperan aktif dalam hal tersebut sebagai seorang pemuda, yaitu salah satunya dengan memahami pendidikan anti korupsi. Dengan memahami pendidikan anti korupsi, setiap pemuda dapat menjadikan pendidikan tersebut sebagai pedoman untuk mencegah terjadinya korupsi baik di lingkungan masyarakat maupun politik. Selain itu, pencegahan juga dapat dilaksanakan melalui pengenalan dan penyebaran nilai-nilai yang menentang korupsi. Dengan cara ini, langkah-langkah pencegahan menjadi sangat signifikan dalam upaya mengatasi korupsi. Hal ini karena adanya upaya pencegahan tersebut dapat meningkatkan efektivitas dalam memberantas korupsi secara maksimal.
    Pencegahan melalui pendidikan anti korupsi dapat dibagi menjadi lima cara, antara lain:
1. Melalui pendidikan agama.
Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa setiap tindakan yang dilakukan akan mendapat pengawasan dari Tuhan dan akan diminta pertanggungjawaban.

2. Melalui pelatihan dan pendidikan anti korupsi.
Tindakan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai isu korupsi, dengan harapan agar masyarakat dapat dan bersedia untuk melawan korupsi.

3. Melalui pendidikan formal.
Hal tersebut dilakukan karena pendidikan formal sangat membantu dalam proses ini. Sebagai contoh, apabila wawasan mengenai anti korupsi disebarluaskan di wilayah kampus, mahasiswa yang mendapatkan wawasan tersebut dapat pandangan kelak akan menjadi pemimpin dari gerakan anti korupsi ataupun menjadi pemimpin dengan sifat anti korupsi.

4. Melalui pendidikan berbasis kampung dan keluarga.
Tindakan tersebut dilakukan dengan tujuan memberikan pendidikan anti-korupsi kepada lapisan masyarakat terendah, seperti di kampung dan dalam keluarga.

5. Melalui media.
Di era modern saat ini, informasi sangat mudah tersebar di media. Dengan menyisipkan nilai-nilai anti-korupsi dalam media, diharapkan masyarakat akan lebih teringat tentang isu korupsi, sambil tetap memanfaatkan media untuk tujuan lain.

    Dari kelima cara sosialisasi yang dijelaskan dalam pendidikan anti korupsi, para pemuda dapat memahami bahwa korupsi bukanlah masalah kecil, melainkan masalah yang dapat merambat ke segala aspek. Korupsi tidak hanya mengganggu ekonomi, melainkan pada aspek sosial, politik, hukum serta keadilan. Seringnya terdengar kalimat “Yang miskin semakin miskin, Yang kaya semakin kaya”, menciptakan pandangan bahwa orang kalangan bawah tidak akan bisa menjadi kalangan tengah ataupun atas. Hal tersebut harus diberantas agar tidak terjadi kesenjangan ekonomi yang jauh antar kalangan akibat korupsi.
    Oleh karena itu para pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam menanggulangi adanya korupsi. Karena para pemuda merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki kemampuan dan potensi untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Di tengah maraknya korupsi terjadi, sebagai seorang pemuda harus berpegang teguh pada sifat anti korupsi yang dibangun. Adapun beberapa cara untuk menanggulangi korupsi, yaitu dengan menjadi pelapor apabila menemukan kejadian tersebut, membela hak asasi manusia agar tidak ada masyarakat dari kalangan manapun yang tersakiti, membela keadilan serta membela integritas bahwa praktik korupsi tidak boleh dilakukan.


Daftar Pustaka

Alfaqi, M. Z. (2016). Mendorong Peran Pemuda dalam Pencegahan Korupsi Melalui Pendidikan Anti Korupsi. JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan), 1(1), 19-24.

Mardana, T., Rohman, C. P., Rohmadi, A., Let-let, H. A., Syamsudin, M. S., & Akbar, M. D. (2022). PERAN PEMUDA BERTAUHID DALAM MENCEGAH KORUPSI. Jurnal Hukum DE'RECHTSSTAAT, 8(2).

Saifulloh, P. P. A. (2017). Peran Perguruan Tinggi dalam Menumbuhkan Budaya Anti Korupsi di Indonesia. Jurnal Hukum & Pembangunan, 47(4), 459-476.

Wibowo, A. (2022). KESADARAN GENERASI MUDA DALAM MEWUJUDKAN TINDAKAN ANTI KORUPSI SEBAGAI AGENT PERUBAHAN UNTUK INDONESIA LEBIH MAJU. Ganesha Civic Education Journal, 4(2), 269-277.

Widhiyaastuti, I. G. A. A. D., & Ariawan, I. G. K. (2018). Meningkatkan Kesadaran Generasi Muda Untuk Berperilaku Anti Koruptif Melalui Pendidikan Anti Korupsi. Acta Comitas, 3(1), 17-25.

Rabu, 18 Oktober 2023

Delegasi Dalam Manajemen Waktu


Oleh Zahra Nabila (B49-ZAHRA)
    
    Manajemen waktu adalah menggunakan dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, seoptimal mungkin melalui perencanaan kegiatan yang terorganisir dan matang. Setiap individu akan melakukan pengaturan waktu sejalan dengan kebutuhannya dalam melakukan aktivitasnya (Mustika Dwi Mulyani, 2013).
    Delegasi merupakan elemen krusial dalam efisiensi manajemen waktu. Ini merupakan proses dimana seseorang mengalihkan tugas, tanggung jawab, atau kewenangan kepada orang lain untuk mencapai tujuan atau tugas tertentu. Delegasi yang efektif dalam manajemen waktu dapat meningkatkan produktivitas seseorang.
    Delegasi melibatkan beberapa elemen, termasuk pemindahan hak dan tanggung jawab. Pemindahan hak adalah tindakan di mana individu, biasanya atasan atau organisasi, memberikan sebagian dari hak atau tanggung jawab mereka kepada individu atau entitas lain, yang umumnya merupakan bawahan atau agen, untuk menjalankan tugas khusus atau membuat keputusan tertentu. Selanjutnya, tanggung jawab adalah kewajiban atau tugas yang harus dilaksanakan oleh penerima hak (delegee) yang menerima pemindahan hak dari pemberi hak (delegator).
    Ketika delegasi diimplementasikan, secara otomatis, bawahan memegang wewenang dan tanggung jawab tambahan di bawah pimpinan mereka. Delegasi dalam manajemen waktu merupakan kunci untuk meningkatkan efisiensi. Dengan menugaskan tugas kepada anggota tim yang kompeten, pemimpin dapat fokus pada tugas yang lebih strategis dan krusial. Ini memungkinkan pengelolaan waktu yang lebih efektif, memastikan bahwa pekerjaan diselesaikan dengan baik tanpa menimbulkan beban berlebihan.
    Sebagai contoh, dalam sebuah proyek, terdapat anggota yang sangat terampil di bidang A. Oleh karena itu, ketua proyek mendelegasikan tugas-tugas di bidang A kepada anggota tersebut. Meskipun waktu yang tersedia terbatas, anggota tersebut mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik. Anggota tersebut mengelola waktu dengan baik, memanfaatkan waktu luangnya untuk mengerjakan proyek dan tugas-tugas penting lainnya.


Daftar Pustaka

Bayu Ardi Isnanto(2023). Delegasi Adalah: Jenis, Unsur, Tujuan dan Manfaatnya. detikBali. https://www.detik.com/bali/berita/d-6532918/delegasi-adalah-jenis-unsur-tujuan-dan-manfaatnya . Tanggal Akses: 18 Oktober, 2023.

Fahmayanti, N. (2016). Motivasi dan Manajemen Waktu Pada Mahasiswa Wirausaha. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 4(4).

Kholisa, N. (2012). Hubungan manajemen waktu dengan efektivitas kerja karyawan. Journal of Social and Industrial Psychology, 1(1).

Rabu, 04 Oktober 2023

Meningkatkan Potensi Diri Dengan Komunikasi Efektif dan Pengembangan Diri

 Oleh Zahra Nabila (B49-ZAHRA)


Komunikasi yang Efektif

    Komunikasi yang efektif sangat penting dalam kehidupan sehari-hari yang di mana pesan harus disampaikan dengan jelas, dapat dipahami dengan baik oleh komunikan dan tujuan pesan yang disampaikan dapat diterima oleh komunikan. Tujuan dari komunikasi yang efektif adalah untuk menyampaikan pesan atau informasi dengan baik dan jelas agar tidak terjadi suatu kesalahpahaman antara komunikator dan komunikan.

    Untuk mencapai komunikasi yang efektif antara komunikator dan komunikan, diperlukan perhatian penuh pada komunikator serta adanya pemahaman tentang audiens atau komunikan. Kedua hal tersebut cukup penting dalam menciptakan komunikasi yang efektif, karena kalau tidak ada perhatian atau showing interest pada topik yang dibicarakan komunikator, akan sulit terjadi komunikasi yang efektif. Selain itu, dengan adanya pemahaman tentang komunikan, jalannya komunikasi akan terasa lebih baik. Komunikator dapat menyampaikan pesan dengan cara yang lebih relevan dan efektif.
    Dalam menciptakan komunikasi yang efektif juga tidak disarankan menggunakan kalimat yang sulit dipahami dan cara penyampaiannya terlalu rumit atau berputar-putar. Selain itu, dalam komunikasi sangat diperlukan adanya kejujuran dan keterbukaan antara komunikator dan komunikan.
    Selain itu, komunikasi terdapat dua jenis, yaitu: verbal dan nonverbal. Untuk menciptakan komunikasi yang efektif tidak selalu dilihat dari verbalnya saja. Kadang kala, nonverbal juga perlu dilihat. Komunikasi nonverbal berguna untuk mengekspresikan emosi, sikap, dan kepribadian individu (dan memahami karakteristik yang sama pada orang lain).

Berpikir Positif
    Berpikir positif adalah suatu sikap mental dimana seseorang cenderung melihat hal-hal dari sudut pandang yang optimis dan fokus pada solusi daripada masalah.
    Dengan berpikir positif, setiap individu dapat percaya bahwa hal-hal baik akan terjadi di masa mendatang dan akan lebih lapang dada dalam menerima setiap hal yang terjadi atau dimiliki. Selain itu, berpikir positif juga meningkatkan percaya diri bahwa setiap tindakan yang diambil akan menciptakan pengalaman baru. Dengan berpikir positif, tidak hanya merubah cara kita melihat dunia atau sekitar. Tetapi, dengan berpikir positif juga dapat meningkatkan kepercayaan kita atas diri kita dan lapang dada atas apa yang akan terjadi.

Pengembangan Diri
    Pengembangan diri adalah suatu proses yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan kualitas pribadi seseorang. Dalam pengembangan diri, setiap individu pasti akan berusaha semaksimal mungkin untuk menciptakan dirinya ke dalam versi yang lebih baik. Hal itu dapat dimulai sejak kecil hingga dewasa. Setiap pengembangan yang dilakukan harus berdasarkan atas minat dan bakat yang dimiliki, agar dapat lebih mengekspresikan kreativitas dan hasil karyanya. Dalam pengembangan diri, setiap individu harus berani mengambil tantangan dalam hidupnya agar dapat meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Selain itu, relasi dan kesehatan juga sangat diperlukan untuk pengembangan diri.
    Dengan konsep pengembangan diri, setiap individu dapat meningkatan kompetensi yang dimiliki dengan baik dan optimal.

Potensi Diri
    Potensi diri merujuk pada kapasitas atau kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk mengembangkan diri, mencapai tujuan, dan menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri. Potensi diri selalu berkaitan dengan diri sendiri, dapat dilihat dari kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Potensi diri selalu sejajar dengan bakat dan minat, apabila seorang individu memiliki bakat di bidang A, maka individu tersebut memiliki potensi untuk berkembang di bidang A. Untuk mencapai potensi diri yang lebih baik, setiap individu harus bisa mengoptimalkan waktu dan rencana mereka. Membangun relasi yang kuat dan baik dengan teman-teman juga dapat meningkatkan potensi diri. Dengan adanya konsep potensi diri, setiap individu dapat mengetahui potensi yang dimiliki, serta mengetahui bagaimana cara memaksimalkan potensi dan kompetensi yang dimiliki.

Pengembangan Karir
    Karir mencangkup suatu pekerjaan yang melibatkan perjalanan yang melibatkan pengembangan, kemajuan, dan evolusi dalam pekerjaan dan profesi seseorang sepanjang hidupnya. Karir adalah perjalanan yang mencakup pekerjaan, posisi, tanggung jawab yang dijalani seseorang dalam hidupnya. Pengembangan karir adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan, pengetahuan, kompetensi dan hal yang relevan dengan tujuan dari setiap orang. Pengembangan karir penting untuk mencapai keberhasilan dan kepuasan dalam pekerjaan dan kehidupan. Pengembangan karir mengutamakan pada tujuan dan perencanaan individu dalam menggapai profesi yang dituju. Pada pengembangan karir, seringkali dilakukan pelatihan yang berguna untuk mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme, kualifikasi, sertifikasi. Konsep pengembangan karir dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi yang baik dan fleksibel apabila masuk ke dalam dunia pekerjaan. Apabila sudah mencapai tahap bekerja, harus selalu melakukan evaluasi berkala untuk meningkatkan kompetensi pada pekerja.

Kamis, 28 September 2023

Bahasa Tubuh dan Ekspresi Wajah Dalam Komunikasi Efektif

 

Oleh: Zahra Nabila (B49-ZAHRA)

    Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin communicare, artinya berpartisipasi atau memberitahukan. Menurut Devito (2009), komunikasi adalah tingkah laku satu orang atau lebih yang terkait dengan proses mengirim dan menerima pesan. Sedangkan menurut Supratiknya (1995), komunikasi adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang baik verbal maupun nonverbal yang ditanggapi oleh orang lain.

    Menurut Jalaluddin, dalam karyanya berjudul "Psikologi Komunikasi" tahun 2008, mengungkapkan bahwa komunikasi yang berhasil dapat dikenali dengan beberapa ciri, yaitu adanya pemahaman yang baik, mampu menghasilkan kegembiraan, memiliki dampak pada sikap seseorang, memperbaiki hubungan sosial, dan pada akhirnya mendorong terjadinya tindakan.

    Pada umumnya manusia berkomunikasi melalui verbal baik secara langsung ataupun tidak. Namun pembahasan kali ini akan lebih menjurus ke arah komunikasi nonverbal, dimana Komunikasi nonverbal adalah cara orang berkomunikasi, disengaja atau tidak, tanpa kata-kata, termasuk melalui ekspresi wajah, nada suara, gerak tubuh, posisi tubuh, gerakan, sentuhan, dan tatapan. Ekspresi wajah, nada suara, gerak tubuh, posisi dan gerakan tubuh, penggunaan sentuhan, dan tatapan mata adalah saluran komunikasi nonverbal yang paling sering digunakan dan paling terbuka (Knapp, Hall, & Horgan, 2014). Komunikasi nonverbal berguna untuk mengekspresikan emosi, sikap, dan kepribadian individu (dan memahami karakteristik yang sama pada orang lain).

Ekspresi Wajah

    Darwin berpendapat bahwa ekspresi wajah merupakan jejak reaksi fisiologis yang pernah memiliki fungsi penting. Sebagai contoh, jika individu mengonsumsi makanan yang tidak enak, mereka akan mengerutkan hidung sebagai tanda ketidakpuasan dan mengeluarkan makanan tersebut dari mulut mereka. Hal tersebut juga dapat dilihat di salah satu film ya itu Inside Out. Pada film tersebut dijelaskan bahwa setiap manusia memiliki 5 emosi. Terdapat emosi bahagia, sedih, marah, jijik dan takut. Kelima emosi tersebut menciptakan ekspresi yang berbeda. Sehingga, komunikasi nonverbal sangat dapat berguna untuk mengetahui emosi apa yang sedang dihadapi oleh individu tersebut.
    Namun, menguraikan ekspresi wajah secara akurat lebih rumit daripada yang kami sebutkan karena berbagai alasan. Pertama, effect blend. Kedua, ekspresi wajah yang sama. Ketiga, budaya.

Budaya dan Saluran Komunikasi Nonverbal

    Isyarat nonverbal sangat dipengaruhi oleh faktor budaya. Salah satu contoh yang mencolok adalah kontak mata dan tatapan mata, yang merupakan isyarat nonverbal yang sangat kuat. Di budaya Amerika, seringkali orang akan menjadi curiga jika seseorang tidak mempertahankan kontak mata saat berbicara. Namun, di berbagai belahan dunia lain, tatapan mata langsung dapat dianggap sebagai perilaku yang invasif atau kurang sopan.

Bahasa Tubuh

    Bahasa tubuh dalam komunikasi adalah salah satu bentuk komunikasi non-verbal yang penting. Bahasa tubuh mencakup segala gerakan, ekspresi wajah, postur tubuh, gerakan tangan, dan ekspresi fisik lainnya yang digunakan seseorang untuk berkomunikasi tanpa menggunakan kata-kata. Gestur tangan dan lengan juga merupakan alat komunikasi yang menarik. Misalnya seperti orang Amerika, mereka terampil dalam menginterpretasikan gerakan-gerakan khusus, seperti tanda OK. Di mana seseorang membentuk lingkaran dengan ibu jari dan telunjuk, sambil melengkungkan jari-jari lain di atas lingkaran tersebut.

    Ringkasnya, komunikasi nonverbal seseorang dapat memberi tahu kita banyak hal tentang sikap, emosi, dan niatnya.


Daftar Pustaka


Triningtyas, D. A. (2016). Komunikasi antar pribadi. CV. AE MEDIA GRAFIKA.

Kurniati, D. P. Y. (2016). Modul Komunikasi verbal dan non verbal. Univ Udayana Fak Kedokt.

Suprapto, H. A. (2018). Pengaruh komunikasi efektif untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Khazanah Pendidikan, 11(1).

Aronson, E., Wilson, T. D., Akert, R. M., & Sommers, S. R. (2021). Social psychology (tenth edition). Pearson Education.