Oleh : Yolanda Puspitasari
(@B08-YOLANDA)
Oleh : Yolanda Puspitasari
(@B08-YOLANDA)
Oleh : Yolanda Puspitasari
(@B08-YOLANDA)
Kesimpulannya, kerjasama tim merupakan kolaborasi antara individu dengan tujuan bersama untuk mencapai sukses. Konsep kunci dari kerjasama tim melibatkan tujuan bersama, pembagian tugas dan tanggung jawab, komunikasi efektif, kepercayaan, kerjasama, penghargaan dan pengakuan, penyelesaian konflik, fleksibilitas, dan keterbukaan.
Tim yang efektif mampu mengatasi konflik, mendukung satu sama lain, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif. Fleksibilitas dan keterbukaan terhadap perubahan juga menjadi kunci dalam menghadapi dinamika lingkungan kerja yang cepat berubah. Hasil dari kerjasama tim yang baik adalah produktivitas tinggi, inovasi, kepuasan kerja, dan terciptanya lingkungan kerja yang positif.
Oleh : Yolanda Puspitasari
(@B08-YOLANDA)
Konsep profesionalitas mencakup seperangkat norma, nilai, sikap, dan perilaku yang diperlukan untuk berhasil dalam lingkungan kerja atau bidang tertentu. Profesionalitas melibatkan komponen seperti kompetensi, etika, dan tanggung jawab yang tinggi. Individu yang profesional juga harus memiliki kesadaran terhadap rekan kerja atau atasan, menghormati jadwal dan komitmen waktu, serta memiliki kemampuan mendengarkan dengan baik,
Beberapa aspek penting dari konsep profesionalitas termasuk kemampuan untuk bekerja dalam tim, pengembangan diri melalui pembelajaran berkelanjutan, penampilan fisik dan pakaian yang sesuai, kepatuhan terhadap hukum, ketepatan waktu, dan kesadaran terhadap kebutuhan pelanggan atau klien.
Oleh : Yolanda Puspitasari
(@B08-YOLANDA)
Oleh : Yolanda Puspitasari
(@B08-YOLANDA)
Karakter para profesional memiliki beberapa karakteristik umum yang sering dikaitkan dengan kesuksesan dan penghargaan. Beberapa karakteristik tersebut meliputi integritas tinggi, kejujuran, tanggung jawab, kepemimpinan yang kuat, kemampuan komunikasi yang baik, kemampuan untuk terus berkembang dan belajar, kreativitas, kesadaran terhadap pelanggan, pengelolaan waktu yang efisien, penghargaan terhadap keanekaragaman, ketaatan pada hukum dan peraturan, kerja tim, adaptabilitas terhadap perubahan, dan penampilan fisik yang profesional.
Para profesional yang sukses juga diharapkan dapat mengelola diri mereka sendiri dan bekerja sama dalam tim dengan baik, Penampilan yang rapi dan sesuai dengan lingkungan kerja juga dapat memberikan kesan positif pertama yang penting dalam menjalin hubungan profesional.
(@B08-YOLANDA)
Karakter memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik pada tingkat individu maupun kelompok. Karakter mencakup serangkaian sifat, nilai, dan perilaku yang membentuk kepribadian seseorang atau kelompok. Tujuan utama pendidikan karakter adalah membantu individu mengembangkan nilai-nilai positif, etika yang baik, dan perilaku yang bertanggung jawab.
Guru, orang tua, tokoh masyarakat, dan pemimpin memiliki peran penting sebagai contoh dan model perilaku yang baik. Pendidikan karakter melibatkan pengajaran nilai dasar seperti kejujuran, integritas, kebaikan, rasa hormat, tanggung jawab, keadilan, dan empati. Membangun karakter yang baik di setiap individu merupakan kunci untuk membentuk masyarakat yang beradab, mengurangi perilaku negatif, dan mempromosikan nilai-nilai positif. Pendidikan karakter juga dapat membantu meningkatkan disiplin, kualitas hubungan sosial, dan kinerja akademik.
Oleh : Yolanda Puspitasari
(@B08-YOLANDA)
Korupsi adalah bentuk penyalahgunaan kekuasaan, wewenang yang dilakukan secara individu atau kolektif yang bertujuan untuk menguntungkan diri sendiri, orang lain dan korporasi dengan perbuatan penyuapan dan memanipulasi serta perbuatan-perbuatan lain yang merugikan keuangan atau perekonomian negara, kesejahteraan, dan kepentingan rakyat. Hasil penelitian menunjukan bahwa guru berperan dalam menanamkan nilai-nilai anti korupsi kepada peserta didik yaitu mendidik, membimbing, dan mengarahkan. Institusi pendidikan menjadi tempat terbaik dan strategis untuk menanamkan dan menyebarkan pendidikan anti korupsi.
Pendidikan
bertujuan menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendorong peserta didik
untuk aktif mengembangkan potensi mereka. Pendidikan harus selaras dengan
nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 Republik Indonesia, yang berakar dalam
keagamaan, budaya Indonesia, serta mengikuti perkembangan zaman. “Keberhasilan
pendidikan anti korupsi di lingkungan sekolah memerlukan guru yang kompeten dan
profesional. Kompetensi guru adalah kualitas yang harus dimiliki oleh seorang
guru untuk mencapai hasil kerja yang baik dan efektif” (Rina Febriana, 2021).
Melansir
dari the e-Learning network, menurut Weinstein ada lima prinsip dasar etika
dalam pendidikan bagi murid, di antaranya yaitu:
1.
Tidak Menyakiti: Berusahalah untuk tidak menyebabkan
cedera fisik atau emosional kepada orang lain melalui tindakan Anda.
2.
Ubah Segalanya Menjadi Lebih Baik: Bantu orang lain dan
pahami perbedaan antara membantu dan merugikan. Dorong perubahan yang positif
dalam kehidupan orang lain.
3.
Hormati Orang Lain: Selalu berbicaralah jujur dan tetap setia
pada janji Anda. Upayakan menjadi individu yang dapat diandalkan oleh orang
lain.
4.
Bersikap Adil: Pertimbangkan keseimbangan emosi dalam
tindakan Anda dan hindari menghukum orang tanpa alasan yang jelas.
5.
Penuh Kasih: Tunjukkan kebaikan hati dan kasih sayang
kepada orang lain dengan mengekspresikan perhatian dan empati Anda
terhadap kebutuhan dan perasaan mereka.
Prinsip-prinsip
ini membentuk dasar etika dan moral yang penting dalam pendidikan dan
pengembangan karakter murid. Menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan
sehari-hari dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih positif dan
harmonis dalam konteks pendidikan.
Tujuan pendidikan adalah untuk
mengembangkan potensi peserta didik sambil menjunjung tinggi nilai-nilai
Pancasila dan hukum dasar negara. Keberhasilan pendidikan anti korupsi di
sekolah juga sangat tergantung pada kompetensi dan profesionalisme guru.
pendidikan anti korupsi untuk melatih pengetahuan mengenai bentuk tindakan
korupsi dan aspek lainnya, untuk memberikan perubahan persepsi dan sikap
terhadap tindakan korupsi.
1. Memberikan Teladan: Guru harus menjadi teladan dalam perilaku anti korupsi. Mereka harus mempraktikkan nilai-nilai integritas, kejujuran, dan etika dalam kehidupan sehari-hari mereka. Peserta didik cenderung meniru perilaku guru mereka, sehingga guru yang memiliki etika dan moral yang baik akan memberikan contoh yang kuat.
2. Mengajar Nilai-Nilai Anti Korupsi: Guru harus mengintegrasikan pendidikan anti korupsi dalam materi pembelajaran mereka. Ini dapat mencakup pembelajaran tentang akar penyebab korupsi, dampaknya, serta nilai-nilai etika dan moral yang mencegah korupsi.
3. Diskusi dan Refleksi: Guru dapat memfasilitasi diskusi di kelas tentang isu-isu korupsi dan etika. Diskusi semacam ini membantu peserta didik memahami konsep-konsep ini dan membuka kesempatan untuk berbicara tentang pengalaman mereka sendiri dan bagaimana nilai-nilai ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengembangkan Kesadaran: Guru harus membantu peserta didik mengembangkan kesadaran tentang pentingnya etika dan moral dalam kehidupan mereka. Mereka dapat membantu peserta didik memahami bagaimana tindakan mereka mempengaruhi masyarakat dan negara.
5. Mengidentifikasi Potensi Risiko Korupsi: Guru dapat membantu peserta didik mengenali situasi-situasi di mana korupsi mungkin terjadi, dan bagaimana cara mencegahnya. Hal ini melibatkan mengajarkan peserta didik untuk mengenali tanda-tanda korupsi dan cara melapor jika mereka mengetahui praktik korupsi.
6. Mendorong Penerapan Nilai-Nilai Etika: Guru harus mendorong peserta didik untuk menerapkan nilai-nilai etika dan moral dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
7.
Kolaborasi dengan Orang Tua dan Masyarakat: Guru dapat
berkolaborasi dengan orang tua dan komunitas lokal untuk memperkuat pendidikan
anti korupsi. Mereka dapat mengadakan seminar, lokakarya, atau proyek bersama
yang fokus pada isu korupsi dan etika.
DAFTAR
PUSTAKA
Wahyu Pradya Rizki, (14 April 2023)
PERAN GURU PPKn DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI ANTI KORUPSI PADA PESERTA DIDIK https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/didaktika/article/view/11339/7244
Widia
Aulia Rizki, Mahasiswa Universitas Pamulang (4 Juni 2023) Peran Guru dalam
Menanamkan Pendidikan Etika dan Moral pada Peserta Didik https://kumparan.com/rwidia004/peran-guru-dalam-menanamkan-pendidikan-etika-dan-moral-pada-peserta-didik-20Wy9zDUhrs/full
Dian
JP, Agus B Nugraha, Pendidikan Anti
Korupsi
Yustin
Septian Widi Tresnani, Penanaman Pendidikan Karakter Anti Korupsi pada
Pembelajaran Sejarah di SD Muhammadiyah 3 Kota Malang
file:///C:/Users/Asus/Downloads/50850-Article%20Text-99629-1-10-20230116%20(1).pdf
Neni
Puji Artanti (Neni Puji Artanti) Meningkatkan Kesadaran Untuk Berperilaku Anti
Koruptif Berlandaskan Sembilan Nilai Anti Korupsi https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-malang/baca-artikel/13948/Meningkatkan-Kesadaran-Untuk-Berperilaku-Anti-Koruptif-Berlandaskan-Sembilan-Nilai-Anti-Korupsi.html
PRESENTASI KELAS
Oleh : Yolanda Puspitasari
(@B08-YOLANDA)
Kemampuan komunikasi kepemimpinan adalah faktor kunci dalam kesuksesan perusahaan atau organisasi. Pemimpin yang efektif tidak hanya mampu menyampaikan gagasan dan pandangan mereka dengan jelas, tetapi juga memiliki kemampuan untuk memotivasi, menginspirasi, dan memandu tim mereka menuju tujuan bersama.
Kemampuan berkomunikasi
dengan jelas dan tujuan adalah faktor utama dalam mencapai kesuksesan baik
dalam karier pribadi maupun profesional. Pemimpin yang efektif tidak hanya
mampu menyampaikan pandangan mereka, tetapi juga mampu memotivasi dan
menginspirasi tim menuju tujuan bersama.
Kemampuan komunikasi yang
kuat pada tingkat kepemimpinan dapat membantu membangun budaya kerja yang
positif, meningkatkan produktivitas, mendukung inovasi, dan memastikan visi dan
tujuan organisasi dipahami dan diterapkan oleh seluruh tim.
Menurut G.Riley Mills,
co-founder dari Pinnacle Performance Co yang berbasis di Chicago sekaligus
penulis buku “The Bullseye Principle” menyebut, “kemampuan berkomunikasi dengan
kejelasan dan tujuan adalah kunci kesuksesan pribadi dan profesional.”
Kepemimpinan yang efektif
sangat penting karena itu memungkinkan organisasi untuk mempertahankan
karyawan, memuaskan pelanggan, dan meningkatkan produktivitas. Pemimpin harus
mampu secara efektif mengomunikasikan visi perusahaan, membimbing tim, dan
mempengaruhi perubahan. Sayangnya, banyak pemimpin kurang fokus pada
pengembangan keterampilan komunikasi dan lebih berorientasi pada keterampilan bisnis.
Namun, kurangnya kemampuan komunikasi dapat berdampak negatif pada organisasi,
mengakibatkan pemborosan waktu dan upaya, menurunkan moral, mengurangi
produktivitas, serta merusak kepercayaan dan kredibilitas. Menurut Dean
Brenner, presiden The Latimer Group di Wallingford, Conn., yang menyediakan
layanan pelatihan eksekutif.
Kemampuan komunikasi yang
kuat adalah salah satu aspek utama yang membedakan pemimpin yang sukses dari
yang tidak. Keterampilan bisnis penting, tetapi tanpa kemampuan komunikasi yang
baik, seorang pemimpin mungkin kesulitan dalam memandu timnya menuju
keberhasilan.
Berikut beberapa
Keterampilan Komunikasi Efektif yang harus dimiliki oleh seorang Pemimpin :
1. Kemampuan Menyesuaikan Gaya Komunikasi, Salah
satu penyebab komunikasi buruk yang sering terjadi adalah gaya komunikasi yang
berbeda. Ini dapat menyebabkan masalah seperti ketidakjelasan prioritas dan
peningkatan stres, menurut Economist Intelligence Unit.
2. Kemampuan menjadi Active Listener, Pemimpin
yang efektif tahu kapan harus berbicara dan kapan harus mendengarkan. Mereka
harus menghindari interupsi saat karyawan berbicara, tetap fokus pada apa yang
mereka katakan, dan menghilangkan gangguan seperti bermain ponsel.
3. Transparansi,
Dalam komunikasi perusahaan adalah kunci. Lebih dari sepertiga manajer senior,
eksekutif, dan karyawan tidak tahu apa yang terjadi di perusahaan, menurut
survei oleh American Management Association. Mengakui kesalahan dapat mendorong
eksperimen dan menciptakan ruang yang aman untuk pemecahan masalah.
4. Kejelasan dalam Komunikasi,
Ketika berbicara dengan karyawan, gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan
sampaikan informasi secara spesifik untuk menghindari kebingungan.
5. Kemampuan Mengajukan Pertanyaan Terbuka, Untuk memahami motivasi, pemikiran, dan tujuan karyawan dengan lebih baik, pemimpin dapat mengajukan pertanyaan terbuka. Gunakan akronim 'TED,' yang berarti 'Tell me more,' 'Explain what you mean,' dan 'Define that term or concept for me.'
6. Empati, Banyak
pemimpin kehilangan kredibilitas mereka karena kurang dalam mempraktikkan
empati. Dalam kemampuan berkomunikasi, empati adalah unsur kunci yang sangat
berpengaruh dalam berhasilnya komunikasi. Semakin baik seorang pemimpin dalam
mengenali dan memahami perasaan serta pengalaman karyawan, semakin besar
kemungkinan karyawan merasa didengar dan dihargai.
7. Keluwesan Berkomunikasi Lewat Bahasa
Tubuh, Jika seorang pemimpin berusaha memberikan inspirasi
kepada seseorang, hindari ekspresi wajah yang serius dan alis yang merengut
adalah penting. Sebaliknya, penting untuk menjaga kontak mata agar dapat
menunjukkan minat dan membangun hubungan yang baik. Selain itu, senyuman tulus
dapat digunakan untuk mengungkapkan kehangatan dan kepercayaan..
Komunikasi
adalah penyelesaian seluruh masalah dan dasar bagi pengembangan diri pribadi. -
Peter Shepherd.
Sebenarnya,
tingkat kualitas komunikasi antara bawahan dan pemimpin adalah hasil dari
hubungan personal yang ada di antara mereka, dan juga sejauh mana hubungan ini
memenuhi harapan bawahan. Keberhasilan dalam memastikan bahwa setiap bawahan
melaksanakan tugasnya dengan baik sangat bergantung pada kemampuan pemimpin
dalam berkomunikasi dengan efektif.
DAFTAR
PUSTAKA
Vindiasari Yunizha (2022, January 11 ) Pentingnya Memahami Karakter
Leadership Communication Skill bagi Pemimpin Bisnis dan Perusahaan https://www.ruangkerja.id/blog/pentingnya-memahami-karakter-leadership-communication-skill-bagi-pemimpin-bisnis-dan-perusahaan
A.M, (2022,
September 04) Komunikasi Dalam Kepemimpinan https://kumparan.com/ruhbanullail/komunikasi-dalam-kepemimpinan-1xtwOq0HzMY/2
Yolanda Puspitasari (@B08-YOLANDA)
1. Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting, tujuannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam berkomunikasi dalam penyampaiannya harus jelas, supaya audiens dapat lebih mudah untuk menangkap materi yang sudah dijelaskan. Pesan yang disampaikan secara tepat dan jelas dapat mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan. Komunikan dan audience harus saling memberikan feedback yang tujuannya untuk saling memudahkan satu sama lain untuk mencapai apa yang sudah direncanakan.
2. Konsep Berpikir Positif merupakan suatu sikap mental berpikir positif untuk fokus pada solusi bukan pada masalah, melibatkan keyakinan pada setiap situasi, selalu ada peluang untuk pertumbuhan.
Optimisme : meyakini bahwa hal hal baik akan terjadi pada diri kita dimasa depan.
Sikap Terbuka : berani untuk mencoba hal hal yang baru dan mereka akan selalu melihat akan ada peluang besar
Rasa Syukur : selalu menghargai dan bersyukur apa yang telah didapat
Fokus dan Solusi : mencari jalan keluar dengan cara yang konstruktif dalam menyelesaikan masalah yang terjadi
Kebijaksanaan Emosional : melibatkan manajemen emosi dengan cara bijaksana dan dapat mengatasi rasa cemas, insecure, marah dengan cara sehat
Pemberdayaan : setiap orang yang memiliki cara berpikir yang positif pasti mereka dapat mengendalikan hidupnya dengan baik
Keyakinan : pengalaman adalah sebuah peluang untuk sukses, karena jika tidak dicoba kita tidak akan tau bagaimana cara untuk sukses
Hubungan Sosial : lingkungan amat sangat penting untuk memberikan pertumbuhan yang positif, karena lingkungan sangat berpengaruh
Penerimaan : mengakui bahwa hidup tidak selamanya sesuai seperti yang kita rencanakan, kita harus menerima hal itu dengan sikap yang legowo
Kesehatan Mental : berpikir positif dapat membantu menaikan kualitas hidup jauh lebih baik, melibatkan keterampilan mental agar dapat mencapai kebahagiaan
3. Suatu proses untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan kualitas pribadi yang baik.
Point penting dalam konsep Pengembangan Diri
Pendidikan dan Pembelajaran : hidup adalah belajar, agar kita tau hidup itu harus digunakan untuk mengupgrade diri
Kesadaran Diri : pemahaman untuk mengerti apa yang kita inginkan dalam diri kita sendiri
Pengelolaan Waktu dan Tujuan : termasuk bagaimana cara kita untuk mengatur tujuan yang jelas dalam hidup
Kesehatan Fisik dan Mental : pondasi utama untuk diri sendiri
Hubungan Sosial : dapat berkembang dengan baik secara sosial
Kreativitas dan Ekspresif : cara untuk mengembakan diri, dapat mengekspresikan diri
Pertumbuhan Emosional : dapat mengelola emosi sehingga memiliki kemampuan untuk menghandle emosi
Pengalaman Hidup : menjadikan pengalaman tersebut untuk berkembang
4. Potensi Diri, kapasitas atau kemampuan yang dimiliki setiap individu, untuk mencapai versi terbaik dalam diri. Potensi dapat dikembangkan melalui keterampilan, pengetahuan maupun bakat. Minat pribadi adalah peran penting dalam individu dalam mengetahui minat dan bakat. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman adalah cara yang sangat optional untuk meningkatkan potensi diri. Pengelolaan waktu dan rencana yang melibatkan bagaimana individu mengelola waktu yang baik dan membuat rencana yang jelas untuk mencapai tujuan agar terarah. Memiliki tujuan yang jelas agar termotivasi untuk mencapainya. Mengatasi hambatan karena setiap jalan menuju kesuksesan pasti ada saja tantangannya, jadi jalani saja hambatan dan tantangannya untuk mencapai kesuksesan. Relasi yang positif juga penting untuk meningkatkan pengembangan diri. Keseimbangan Hidup dalam hidup kita harus melakukannya dengan seimbang
5. Karir adalah perjalanan yang melibatkan perkembangan, kemajuan, dan evolusi dalam profesi seseorang dalam hidupnya. Perkembangan Karir bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan, pengetahuan. Komponen penting dalam perkembangan karir adalah pendidikan dan pelatihan. Proses merencanakan langkah awal untuk merencanakan karir yang dituju. Pengalaman Kerja cara untuk mengembangkan karir karena pengalaman itu sangat penting. Manajemen Waktu hal yang sangat penting untuk mengelola proyek antar perusahaan. Evaluasi Berkala hal hal yang dievaluasi biasanya terkait pada tujuan karir, progres, rencana yang ada.