Tampilkan postingan dengan label @B02-SELFIANA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @B02-SELFIANA. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 November 2023

KARAKTER SEBAGAI KUNCI KESUKSESAN

 ( @B02-SELFIANA )













Seorang profesional sukses dan dihormati membutuhkan karakteristik seperti integritas, kejujuran, kepemimpinan, kemampuan komunikasi, pengembangan diri, kesadaran terhadap pelanggan, pengelolaan waktu, penghargaan terhadap keanekaragaman, kepatuhan terhadap hukum, kerja tim, adaptasi terhadap perubahan, dan penampilan profesional. Penerapan karakteristik ini dalam kehidupan sehari-hari dapat memberikan kontribusi positif pada reputasi dan peluang karir.

SIFAT-SIFAT UNTUK SUKSES DI DUNIA KERJA

 ( @B02-SELFIANA )














Seorang profesional sukses dan dihormati memiliki karakteristik yang melibatkan integritas, kejujuran, kepemimpinan, kemampuan komunikasi, pengembangan diri, kesadaran terhadap pelanggan, pengelolaan waktu, penghargaan terhadap keanekaragaman, kepatuhan terhadap hukum, kerja tim, adaptasi terhadap perubahan, dan penampilan profesional. Penerapan karakteristik ini di kehidupan sehari-hari dapat berkontribusi pada reputasi yang terjaga dan peluang karir yang lebih baik.

KESUKSESAN PROFESIONALISME

 ( @B02-SELFIANA )












Seorang profesional memiliki keahlian, pengetahuan, keterampilan, dan komitmen. Profesionalitas juga melibatkan aspek etika, integritas, tanggung jawab terhadap pekerjaan, dan komitmen untuk pengembangan pribadi. Kualitas dan perilaku yang baik dalam konteks pekerjaan atau profesi sangat penting untuk mencapai kesuksesan dan membangun reputasi yang baik. Prinsip-prinsip profesionalisme menjadi kunci kesuksesan bagi para profesional.

KONSEP PROFESIONALITAS

 ( @B02-SELFIANA )












Konsep profesionalitas melibatkan seperangkat norma, nilai, sikap, dan perilaku yang diperlukan untuk berhasil dalam lingkungan kerja atau bidang tertentu. Ini mencakup kompetensi tinggi, etika, tanggung jawab, kerja sama tim, pengembangan diri, serta aspek-aspek seperti pakaian dan penampilan. Kesuksesan karir terkait erat dengan menjaga reputasi yang baik melalui perilaku profesional dalam masyarakat profesional.


KERJASAMA TIM YANG EFEKTIF

 ( @B02-SELFIANA )











Kerjasama tim yang efektif melibatkan pemahaman tujuan bersama, pembagian tugas dan tanggung jawab, komunikasi yang baik, kepercayaan sesama anggota tim, kolaborasi, penghargaan, penyelesaian konflik, fleksibilitas, dan keterbukaan terhadap perubahan. Kerja sama tim yang baik dapat meningkatkan produktivitas, inovasi, kepuasan kerja, dan menciptakan lingkungan kerja positif.

KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF



( @B02-SELFIANA )










Kepemimpinan melibatkan kemampuan mempengaruhi, memotivasi, dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan bukan hanya tentang posisi atau jabatan, melainkan keterampilan dan sifat-sifat yang memungkinkan seseorang memimpin dengan
efektif. Konsep-konsep seperti visi, kepemimpinan situasional, empati, dan kepemimpinan transformasional diuraikan untuk memahami beragam aspek kepemimpinan. Selain itu, integritas, kepemimpinan partisipatif, keterampilan komunikasi, dukungan, pengembangan, dan etika juga disoroti sebagai elemen kunci dalam kepemimpinan.

Rabu, 08 November 2023

Transformasi Pendidikan : Menghapus Korupsi Dari Dunia Pendidikan







@B02-SELFIANA










A.   Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan

Pendidikan adalah pondasi masyarakat yang kuat dan masa depan yang cerah. Pendidikan bukan hanya tentang pemberian pengetahuan, tetapi juga merupakan investasi dalam masa depan. Pendidikan yang berkualitas adalah hak setiap individu, dan korupsi dalam sistem pendidikan adalah pengkhianatan terhadap hak-hak ini. Oleh karena itu, transformasi pendidikan adalah suatu keharusan. Namun, korupsi telah merusak integritas pendidikan di banyak negara. 

 

B.    Akar Masalah Korupsi di Dunia Pendidikan

Korupsi dalam dunia pendidikan memiliki akar masalah yang kompleks. Korupsi dalam pendidikan bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Korupsi di dunia Pendidikan ini juga sangat merugikan siswa dan menghambat akses mereka ke pendidikan yang berkualitas. Selain itu, dana yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan fasilitas sekolah atau menggaji guru digunakan dengan tidak benar oleh pihak yang berwenang.

Beberapa aspek yang perlu diperhatikan adalah :

 

1.     Korupsi dalam Proses Penerimaan 

Terutama dalam tingkat perguruan tinggi, proses penerimaan sering kali tercemar oleh nepotisme, suap, dan praktik korupsi lainnya.

 

2.     Penyalahgunaan Dana Pendidikan 

Dana yang dialokasikan untuk pendidikan seringkali disalahgunakan oleh pejabat dan pihak yang berwenang, mengorbankan pembangunan fasilitas pendidikan dan kualitas pengajaran.

 

3.     Penyuapan Guru

Guru yang menjadi korban penyuapan sering kali tidak mampu memberikan pendidikan berkualitas kepada siswa, merusak masa depan generasi muda.

 

4.     Praktik Plagiat dan Kecurangan

 Korupsi juga tercermin dalam praktik plagiat dan kecurangan di kalangan siswa, yang menghancurkan nilai-nilai etika dan integritas.

 

C.   Dampak Korupsi di Dunia Pendidikan

Penting untuk memahami bahwa dampak korupsi dalam pendidikan sangat merusak. Dalam jangka panjang, ini dapat menciptakan siklus kemiskinan, ketidaksetaraan, dan kebodohan. Anak-anak yang menghadapi korupsi dalam sistem pendidikan mereka memiliki peluang yang lebih rendah untuk sukses dalam kehidupan. Selain itu, korupsi dalam pendidikan juga dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan dan pemerintah.

 

D.   Transformasi untuk Menghapus Korupsi

Transformasi Pendidikan untuk menghapus korupsi memerlukan upaya yang komprehensif dan kolaboratif. 

Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain :

1.     Transparansi dalam Proses Penerimaan : Menerapkan proses penerimaan yang transparan dan berdasarkan meritokrasi, dengan pengawasan yang ketat untuk mencegah korupsi.

 

2.     Pengawasan Keuangan yang Ketat :

Memastikan dana pendidikan dialokasikan dengan tepat dan meminimalkan risiko penyalahgunaan.

 

3.     Pendidikan tentang Etika :

Membekali siswa, guru, dan pejabat pendidikan dengan pendidikan tentang etika dan integritas, yang membantu mencegah praktik korupsi.

 

4.     Kemitraan dengan LSM dan Media : 

Kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan media dalam memerangi korupsi di pendidikan.

 

5.     Hukuman yang Tegas :

Memastikan bahwa pelaku korupsi dalam pendidikan diberi hukuman yang tegas dan efektif sebagai peringatan.

 

E.    Peran Masyarakat Dalam Menghapus Korupsi

 

Peran masyarakat dalam menghapus korupsi dari dunia pendidikan sangat penting. Orang tua, guru, dan komunitas sekolah harus bersatu untuk melawan korupsi. Mereka dapat membentuk komite pengawas sekolah untuk memantau pengelolaan dana sekolah dan melaporkan penyimpangan. Selain itu, media dan organisasi masyarakat sipil juga memiliki peran penting dalam mengawasi dan melaporkan praktik korupsi dalam pendidikan. Mereka dapat mempublikasikan temuan mereka dan memberikan tekanan kepada pihak berwenang untuk bertindak.

 

Dalam rangka menghapus korupsi dari dunia pendidikan, perlu adanya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga internasional. Ini adalah tantangan besar, tetapi perubahan yang diperlukan untuk mencapai pendidikan yang bersih dan bermutu tidak dapat dihindari. Menghapus korupsi dari dunia pendidikan adalah tugas yang tidak mudah, tetapi sangat penting. Ini melibatkan perubahan budaya, perbaikan kebijakan, dan kerja sama yang erat antara semua pihak terlibat. Masa depan anak-anak dan negara kita tergantung pada pendidikan yang bebas dari korupsi. Itu adalah investasi terbaik yang bisa kita lakukan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil, maju, dan berdaya saing.

 

Menghapus korupsi dari dunia pendidikan adalah langkah krusial menuju pembangunan masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan. Transformasi pendidikan harus menjadi prioritas bagi setiap negara, dan kerjasama internasional dalam memerangi korupsi dalam pendidikan adalah suatu keharusan. Hanya dengan usaha bersama kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

"Tugas pemuda adalah menantang korupsi." - Kurt Cobain




                     DAFTAR PUSTAKA


KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). (2019). "Pemberantasan Korupsi dalam Pendidikan di Indonesia: Tantangan dan Solusi." Diakses pada tanggal 05 November 2023

 

Transparency International. (2022). "Global Corruption Barometer: Education." Diakses 07 Nov 2023 melalui https://www.transparency.org/research/gcb/GCB_2021_education  https://www.transparency.org/research/gcb/GCB_2021_education

 

World Bank. (2022). "Tackling Corruption in Education: A Toolkit for Policymakers." Diakses pada 07 Nov 2023 melalui  https://www.worldbank.org/en/topic/education/publication/tackling-corruption-in-education-a-toolkit-for-policymakershttps://www.worldbank.org/en/topic/education/publication/tackling-corruption-in-education-a-toolkit-for-policymakers

 

Transparency International Indonesia. (2021). "National Integrity System Assessment: Indonesia 2021." Diakses 07 Nov 2023 melalui https://www.transparency.org/whatwedo/publication/national_integrity_system_assessment_indonesia_2021https://www.transparency.org/whatwedo/publication/national_integrity_system_assessment_indonesia_2021


Yulianto, Hanif Sri. (2020), "32 Kata-Kata Bijak Menyambut Hari Anti Korupsi Sedunia". Diakses 08 Nov 2023 melalui https://www.bola.com/ragam/read/4422426/32-kata-kata-bijak-menyambut-hari-anti-korupsi-sedunia?page=4

Rabu, 18 Oktober 2023

Kepemimpinan Situational


 

    Oleh : Selfiana

( @B02-SELFIANA)





A.   Definisi Kepemimpinan Situasional

 

Kepemimpinan Situasional atau Situational Leadership adalah leadership style (gaya kepemimpinan) yang digunakan seorang leader yang berbeda-beda, disesuaikan dengan perkembangan para pengikutnya (follower readiness). Pemimpin Situasional akan lebih efektif lagi menjadi pemimpin transformasional Yakni pemimpin yang mampu membawa perubahan sesuai dengan kondisi terkini dan kedepan dengan menyampaikan visi yang jelas kepada para pengikutnya. 


Kepemimpinan yang efektif bergantung sesuai situasi dan kondisi, seorang pemimpin yang sukses akan selalu lincah dan gesit untuk mengadaptasi gaya kepemimpinan yang paling tepat.

Pemimpin situasional harus dapat mengevaluasi tim atau organisasi mereka dengan mengamati dan bertanya atau berdiskusi tentang situasi organisasi saat ini. Inilah memngapa kepemimpinan situasinal penting untuk kita kuasai dengan baik.

 

B.    Kemampuan yang diperlukan dalam kepemimpinan situasional :

 

1.     Kemampuan Menetapkan Tujuan

Kemampuan menentapkan tujuan adalah bagian pertama yang harus dibentuk dan ditetapkan sebagai arah dan dasar melangkah yang terukur, spesifik, terkendali sesuai waktunya.

 

2.     Kemampuan Menganalisa dan mendiagnosa

Pemimpin harus belajar mendiagnosis tingkat perkembangan orang-orang yang bekerja sama dengannya dalam setiap target pekerjaan mereka. Seorang pemimpin penting untuk mempunyai kemampuan mengenali kompetensi para pengikutnya.

 

3.     Kemampuan Penyesuaian Gaya Kepemimpinan

Pemimpin harus menyesuaikan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan perkembangan para pengikutnya.

 

C.   Ciri-ciri Kepemimpinan Situasional

 

Ciri-ciri kepemimpinan situasional dibedakan menjadi 4 gaya kepemimpinan yaitu :

1.     S1 (Telling-Directing)

Kepemimpinan ini ditandai dengan perilaku arahan tinggi dan perilaku dukungan rendah, pemimpin memberitahukan keputusan dan mengarahkan bawahan melalui intruksi dan kontol yang ketat. Pemimpin menetapkan dengan rinci mengenai apa, bagaimana, dan kapan tugas-tugas harus diselesaikan oleh bawahan, dukungan kepada anggota sangat rendag dan hamper tidak ada ruang bagi inisiatif dan kreativitas pada bawahan.

Ciri kepemimpinan ini lebih dekat dengan gaya otokratik atau pemimpin yang ingin menyampaikan kebijakan dan prosedur dengan cara mendikte, mengarahkan dan mengendalikan semua kegiatan tanpa melibatkan pertisipasi orang lain atau bawahan. Model kepemimpinan ini cocok digunakan untuk situasi dimana anggota tim memiliki kompetensi rendah dan motivasi rendah untuk mengambil tanggung jawab.

 

2.     S2 (Selling-Coaching)

Kepemimpinan ini ditandai dengan perilaku arahan tinggi dan dukungan yang tinggi. Pemimpin memberikan dukungan penuh terhadap anggota tim, membantu membangun kepercayaan diri mereka, dan menyediakan bimbingan dalam menjalankan pekerjaan, pemimpin mulai menerapkan komunikasi dua arah , mendengarkan bawahan, dan mengembangkan hubungan meski pengambilan keputusan tetap di tangan pemimpin.

Ciri kepemimpinan ini tepat digunakan untuk situasi dimana anggota tim memiliki kopetensi rendah namun mempunyai percaya diri dan motivasi diri untuk mengambil tanggung jawab.

 

3.     S3 (Participating-Supporting)

Kepemimpinan ini ditandai dengan perilaku arah rendah dan perilaku dukungan tinggi. Pemimpin melibatkan bawahan untuk pengambilan keputusan, diskusi semakin terbuka terhadap saran, ide, dan kritik, pemimpin menjadi pendengar yang baik bagi anggota tim.

      Ciri kepemimpinan ini tepat digunakan untuk situasi dimana anggota tim memiliki kompetensi tinggi namun mempunyai motivasi dan kepercayaan rendah untuk mengambil tanggung jawab.

 

4.     S4 (Delegating-Monitoring)

Kepemimpinan ini ditandai dengan perilaku arahan rendah dan dukungan rendah dan pemimpin tidak melibatkan diri dalam tugas dan tanggung jawab. Pengambilan keputusan terpusat pada anggota tim dan tidak ada campur tangan atasan.

            Ciri kepemimpinan ini tepat digunakan untuk situasi dimana anggota tim memiliki kompetensi tinggi sekaligus motivas dan kepercayaan tinggi dalam mengambil tanggung jawab.

 

D.   Kelebihan dan Kekurangan Kepemimpinan Situasional

 

Kepemimpinan situasional dapat memengaruhi kinerja grup secara keseluruhan karena pemimpin menggunakan gaya yang memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerja dan dapat membuat lingkungan kerja menjadi nyaman dan efektif karena pemimpin membentuk manajemen yang mengikuti kesiapan dan kebutuhan tim.


Keuntungan lain dari teori kepemimpinan situasional yaitu :

1.     Mengajarkan pemimpi untuk menanggapi dan menafsirkan lingkungan mereka secara akurat dan efektif.

2.     Mempercepat kualitas dan laju pengembangan karyawan

3.     Menyelaraskan gerakan kinerja yang umum

4.     Menonjolkan pengaruh multi-arah

5.     Mendorong perubahan perilaku secara efektif

 

Meskipun banyak kelebihan, kepemimpinan situasional juga memiliki kekurangan yaitu :

1.     Dapat mengganggu semangat tim dan hubungan dengan pemimpin

2.     Berpotensi menjadi tindakan manipulative jika tidak dilakukan dengan cermat dan hati-hati oleh seorang pemimpin.

3.     Anggota tim memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan yang tiba-tiba

4.     Menciptakan kebingungan dalam kelompok Ketika pemimpi mengubah pendekatannya untuk satu anggota tim, bawahan dapat mempertanyakan maksud dari pendekatan tersebut.

 

E.    Langkah-Langkah Membangun Kepemimpinan Situasional

 

1.     Komunikasi harus selalu terbuka

Sebagai pemimpin harus memahami cara yang benar untuk memotivasi dan membimbing bawahan.

2.     Bersikap adil

Pemimpin harus memberlakukan kebijakan yang sama terlepas dari siapa karyawannya, pemimpi perlu memastikan bahwa sudah memperlakukan semua orang dengan esuai kapasitas masing-masing dan adil.

3.     Siap berkomitmen

Pemimpin harus menjalankan tugasnya dengan penuh keyakinan. Anggota tim sangat tergantung pada amanah yang jelas dan tidak membingungkan agar bisa menyelesaikan tugas meraka secra efektif.

 

 “ Seorang pemimpin adalah penyalur harapan” – Napoleon Bonaparte



DAFTAR PUSTAKA

 

Quamila, Ajeng (2021) Mengenal Gaya Kepemimpinan Situasional dan 4 Skenario Penerapannya. Diakses pada 15 Oktober 2023 melalui https://glints.com/id/lowongan/gaya-kepemimpinan-situasional/

 

Sudirgo, Jimmy (2020) Pelatihan Kepemimpinan Situasional : Apa, Mengapa, dan Bagaimana. Diakses pada 15 Oktober 2023 melalui https://www.jimmysudirgo.com/amp/pelatihan-kepemimpinan-situasional-apa-mengapa-dan-bagaimana