Disusun oleh: Adetha Muhammad Dzulfaqar (@N11-Adetha)
Peduli adalah sebuah
nilai dasar dan sikap memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi
atau keadaan di sekitar kita. Peduli adalah sebuah sikap keberpihakan kita
untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di
sekitar kita.
Orang-orang peduli adalah mereka yang
terpanggil melakukan sesuatu dalam rangka memberi inspirasi, perubahan,
kebaikan kepada lingkungan di sekitarnya. Ketika ia melihat suatu keadaan
tertentu, ketika ia menyaksikan kondisi masyarakat maka dirinya akan tergerak
melakukan sesuatu. Apa yang dilakukan ini diharapkan dapat memperbaiki atau
membantu kondisi di sekitarnya.
Definisi Kepedulian Menurut Para Ahli
Heidegger (dalam Leininger 1981) mengatakan bahwa
kepedulian merupakan “sumber dari kehendak”. Menurut Heidigger, kehendak itulah
yang mendorong kekuatan hidup dan kepedulian adalah sumbernya. Peduli merupakan
fenomena dasar dari eksistensi manusia termasuk dirinya sendiri, dengan kata
lain jika kita tidak peduli, maka kita akan kehilangan kepribadian kita,
kemauan kita dan diri kita.
Leininger (1981) menyimpulkan bahwa kepedulian
adalah perasaan yang ditujukan kepada orang lain, dan itulah yang memotivasi
dan memberikan kekuatan untuk bertindak atau beraksi, dan mempengaruhi
kehidupan secara konstruktif dan positif, dengan meningkatkan kedekatan dan
self actualization satu sama lain Leininger (1981) mengusulkan ada empat tahap
dari kepedulian, attachment, assiduity, intimacy dan confirmation.
Masing-masing tahap dicapai dengan memenuhi tugas kebutuhan secara baik.
Kepedulian menjadi tidak berfungsi atau terhambat, apabila satu atau lebih
kebutuhan tidak tepenuhi.
Dimensi
Kepedulian Menurut Swanson (2000), ada lima dimensi penting dalam kepedulian:
1. Mengetahui
Berusaha keras memahami kejadian-kejadian yang memiliki makna dalam kehidupan
orang lain. Pada aspek ini menghindari asumsi tentang kejadian yang dialami
orang lain sangat penting, berpusat pada kebutuhan orang lain, melakukan
penilaian yang mendalam, mencari isyarat verbal dan non verbal, dan terlibat
pada kedua isyarat tersebut.
2. Turut
hadir Hadir secara emosi dengan menyampaikan ketersedian, berbagi perasaan, dan
memantau apakah orang lain terganggu atau tidak dengan emosi yang diberikan.
3. Melakukan
Melakukan sesuatu bagi orang lain, seperti melakukannya untuk diri sendiri,
apabila memungkinkan, seperti menghibur, melindungi, dan mendahulukan, seperti
melakukan tugas-tugas dengan penuh keahlian dan kemampuansaat mempertahankan
martabat.
4. Memungkinkan Memfasilitasi perjalanan hidup dan
kejadian yang tidak biasa yang dimiliki oleh orang lain dengan memberikan
informasi, memberikan penjelasan, memberikan dukungan, fokus pada perhatian
yang sesuai, dan memberikan alternatif.
5. Mempertahankan keyakinan Mendukung keyakinan
orang lain akan kemampuannya menjalani kejadian atau masa transisi dalam
hidupnya dan menghadapi masa yang akan datang. Tujuan tersebut untuk
memungkinkan orang lain dapat memaknai dan memelihara sikap yang penuh harapan.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kepedulian Kepedulian
Merupakan fenomena universal, dimana sebuah perasaan
yang secara alami menimbulkan pikiran tertentu dan mendorong perilaku tertentu
di seluruh budaya di dunia. Bisa jadi semua orang mengalami perasaan yang mirip
ketika peduli dengan orang lain. Bagaimanapun kepedulian itu dipikirkan dan
diwujudkan dalam bentuk perilaku, kepedulian dipengaruhi oleh kondisi budaya
dan variabel-variabel lainnya. Pengalaman dari perasaan peduli (ketika mencapai
level perasaan dan perilaku) melalui sebuah proses intrepretasi dari bahasa dan
tindakan yang merupakan simbol dan perwujudan dari perasaan yang hanya bisa
diekspresikan secara sosial (Leininger, 1981).
1) Budaya mempengaruhi bagaimana kepedulian tersebut
diekspresikan dan diwujudkan ke dalam tindakan. Budaya mengendalikan bagaimana
aksi atau tindakan tersebut diwujudkan. Penerimaan sosial dan harapan sosial
juga mempengaruhi bagaimana kepedulian diberikan di tempat tertentu.
2) Nilai yang
dianut oleh individu berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan bagi
seseorang, seperti bagaimana menentukan prioritas, mengatur keuangan, waktu dan
tenaga. Motivasi, maksud dan tujuan juga bergantung pada nilai yang dianut.
3) Faktor selanjutnya merupakan harga. Harga apa
yang kita dapatkan ketika kita bersedia untuk memberikan waktu, tenaga, bahkan
uang, harus sesuai dengan nilai dari hubungan kita dengan orang lain.
Kepedulian yang sungguh-sungguh tidak akan membuat waktu, uang, dan tenaga yang
bersedia kita berikan menjadi sia-sia atau tidak bijaksana.
4) Faktor berikutnya adalah keeksklusifan. Pada
sebuah hubungan, hal ini bisa saja dialami. Jika hal ini terus terjadi, maka
faktor ini akan memberikan pengaruh yang negatif dan oleh karena itu bukan lagi
merupakan wujud dari kepedulian. Hubungan lain terlihat sebagai kebutuhan untuk
kondisi manusia seperti untuk bertumbuh, stimulasi, memperdulikan, tetapi bagi
hubungan yang eksklusif, hal ini tidak akan diberikan.
5) Level
kematangan dari keprihatinan seseorang dalam sebuah hubungan kepedulian dapat
berpengaruh terhadap kualitas dan tipe hubungan kepedulian tersebut. Hubungan
kepedulian membutuhkan kesatuan dari kepedulian yang dilengkapi dengan
keintegritasan dari kepribadian seseorang.
Tujuan
Kepedulian
Tujuan pertama dari kepedulian adalah untuk
memudahkan pencapaian self actualization satu sama lain. Mencapai potensial
secara maksimal merupakan tujuan yang paling penting dalam kehidupan. Beberapa
diantara kita terus berusaha mencapai prestasi yang ingin dicapai. Prestasi
tidak hanya berarti kita dapat memproduksi sebuah buku terbaik misalnya,
menjadi Presiden dari sebuah perusahaan, kepala staf dan lain sebagainya.
Prestasi berarti mengembangkan kemampuan, kemampuan untuk mengetahui dan
mengalami secara penuh human being, kemampuan untuk bersabar, melakukan
kebaikan, terharu, kasih, dan kepercayaan, dan kemampuan untuk melatih
kemampuan fisik yang tersembunyi, wawasan, imajinasi dan kreatifitas. Pada
intinya, prestasi merupakan kemampuan untuk memenuhi ambisi, tujuan, dan
impian, sehingga mendapat kepuasaan terhadap hidup dan kemajuannya, dan
akhirnya menjadi manusia yang berpotensial penuh.
Kesimpulan
Sikap peduli memang harus ditanam pada diri sendiri sedari kecil, karena dengan kita peduli kita dapat memperbaiki dan memperlancar hubungan antara kita dan orang lain terutama dalam bermasyarakat. Dan dengan peduli juga kita dapat menjalankan kehidupan yang tenang dan tenteram, selain itu kita juga dapat mempererat tali persaudaraan antar sesama masyarakat.
Daftar pustaka
Kompas. 2010. Peduli adalah. https://nasional.kompas.com/read/2010/08/24/01134533/Peduli.Adalah?page=all. (akses 5 Oktober 2019).
Anonim. 2017. BAB II LANDASAN TEORI A. Kepedulian. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/46282/Chapter%20II.pdf;jsessionid=23317E41437158A1E93796FFC15D040D?sequence=4. (akses 5 Oktober 2019).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar