PEDULI TERHADAP SESAMA MAKHLUK HIDUP
ABSTRAK
Peduli terhadap sesama adalah memperhatikan dan memahami sesama manusia. Peduli
terhadap sesama adalah hal manusiawi
yang kini menjadi sikap langka yang harus dilestarikan. Kita sebagai manusia diberikan otak untuk
berfikir, memiliki perasaan, dan kemaampuan untuk analisa. Kita sebagai
maanusia yang diberikan otak untuk berfikir, dan kita memiliki perasaan. Dari itulah
kita dapat peduli terhadap sesama makhluk, dengan perasaan kita saling peduli
KATA
KUNCI : Peduli, kita sebagai manusia, saling peduli
PENDAHULUAN
Kehidupan mahluk hidup sangat beragam, mulai dari keberagaman suku,
ras, agama, pekerjaan, jenis kelamin, dan warna kulit, hal tersebut tidak
menjadi sebuah perbedaan yang harus di pertentangkan dilingkungan masyarakat.
Keberagaman tersebut mendominasi masyarakat dan berlangsung begitu lama,
sehingga terjalin sebuah komunikasi dalam kehidupan sehari-hari diantara anggota
masyarakat, sebuah interaksi antara individu dengan individu, kelompok dengan individu, dan
kelompok dengan kelompok juga berlangsung dalam keseharian mereka. Interaksi tersebut
menumbuhkan rasa simpati dan empati, rasa saling menghormati, dan menghargai
kepentingan yang dimiliki setiap anggota masyarakat. Terjalinnya berbagai bentuk
hubungan antara anggota masyarakat menumbuhkan karakter kepedulian sosial, yang
tertanam dalam diri setiap masing-masing individu. Karakter kepedulian sosial
di masyarakat begitu kuat, tidak peduli ras, suku, agama, pekerjaan, warna
kulit,jenis kelamin, kaya, miskin, semua bekerja sama saling peduli satu dengan
yang lain.
PEMBAHASAN
Kata peduli memiliki makna yang beragam. Banyak
literatur yang menggolongkannya berdasarkan orang yang peduli, orang yang
dipedulikan dan sebagainya. Oleh karena itu kepedulian menyangkut tugas, peran,
dan hubungan.Kata peduli juga berhubungan dengan pribadi, emosi dan kebutuhan.
Pengertian
peduli menurut para ahli :
1. Tronto
(1993) mendefinisikan peduli sebagai pencapaian terhadap sesuatu diluar dari
dirinya sendiri. Peduli juga sering dihubungkan dengan kehangatan, postif, penuh makna, dan hubungan.
2. Swanson
(1991) mendefinisikan kepedulian sebagai salah satu cara untukmemelihara
hubungan dengan orang lain, dimana orang lain merasakan komitmendan tanggung
jawab pribadi.
3. Noddings (2002) menyebutkan bahwa ketika
kitapeduli dengan orang lain, maka kita akan merespon positif apa yang
dibutuhkanoleh orang lain dan mengeksresikannya menjadi sebuah tindakan.
4. Menurut
Bender (2003) kepedulian adalah menjadikan diri kita terkaitdengan orang lain
dan apapun yang terjadi terhadap orang tersebut. Orang yang mengutamakan
kebutuhan dan perasaan orang lain daripada kepentingannya sendiri adalah orang
yang peduli. Orang yang peduli tidak
akan menyakiti perasaan orang lain.
Dimensi Kepedulian
Menurut Swanson (2000), ada lima dimensi penting dalam kepedulian yaitu
sebagai berikut :
1. Mengetahui
Berusaha keras memahami kejadian-kejadian yang memiliki makna dalam
kehidupan orang lain. Pada aspek ini menghindari asumsi tentang kejadian yang
dialami orang lain sangat penting, berpusat pada kebutuhan orang lain,
melakukan
penilaian yang mendalam, mencari isyarat verbal dan non verbal, dan
terlibat pada
kedua isyarat tersebut.
2. Turut hadir
Hadir secara emosi dengan menyampaikan ketersedian, berbagi perasaan, dan
memantau apakah orang lain terganggu atau tidak dengan emosi yang
diberikan.
3. Melakukan
Melakukan sesuatu bagi orang lain, seperti melakukannya untuk diri sendiri,
apabila memungkinkan, seperti menghibur, melindungi, dan mendahulukan,
seperti melakukan tugas-tugas dengan penuh keahlian dan kemampuan saat mempertahankan
martabat.
4. Memungkinkan
Memfasilitasi perjalanan hidup dan kejadian yang tidak biasa yang dimiliki
oleh
orang lain dengan memberikan informasi, memberikan penjelasan, memberikan
dukungan, fokus pada perhatian yang sesuai, dan memberikan alternatif.
1. Mengembangkan Cara Pandang yang Lebih Berempati
2. Mengembangkan Sifat-Sifat
Peduli
3. Peduli kepada Orang Lain
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kepedulian
1.
Harga.
Harga apa
yang kita dapatkan ketika kita bersedia
untuk memberikan waktu, tenaga, bahkan uang, harus sesuai dengan nilai dari
hubungan kita dengan orang lain. Kepedulian yang sungguh-sungguh tidak akan
membuat waktu, uang, dan tenaga yang bersedia kita berikan menjadi sia-sia atau
tidak bijaksana.
2.
Keeksklusifan.
Pada sebuah
hubungan, hal ini bisasaja dialami. Jika hal ini terus terjadi, maka faktor ini
akan memberikan pengaruh yang negatif dan oleh karena itu bukan lagi merupakan
wujud dari kepedulian. Hubungan lain terlihat sebagai kebutuhan untuk kondisi
manusia seperti untuk bertumbuh, stimulasi, memperdulikan, tetapi bagi hubungan
yang eksklusif, hal ini tidak akan diberikan.
3.
Budaya
mempengaruhi bagaimana kepedulian tersebut diekspresikan dandiwujudkan ke dalam
tindakan.
Budaya
mengendalikan bagaimana aksi atau tindakan tersebut diwujudkan. Penerimaan
sosial dan harapan sosial juga mempengaruhi bagaimana kepedulian diberikan di
tempat tertentu.
KESIMPULAN
Kepedulian adalah suatu
nilai penting yang harus dimiliki seseorang karena terkait dengan nilai
kejujuran, kasih sayang, kerendahan hati, keramahan, kebaikan dan
lainsebagainya. Dengan pesatnya kemajuan teknologi-teknologi modern yang bisa menghubungkan
individu dengan individu lain tanpa batasan ruang dan waktu,
membuat sebagian individu memiliki sifat
individualistis yang dominan dikarenakan dampakdari perkembangan zaman dan teknologi ini.
SARAN
Menumbuhkan jiwa kepedulian hendaknya dimulai sejak kecil dalam lingkungan
mana pun. Mendidik seseorang tentang
kepribadian dengan menumbuhkan kepedulian sosial yang tinggi terhadap sesama tidak
kalah pentingnya dengan mendidik agar
mereka berprestasi. Banyak orang yang beranggapan bahwa sikap kepedulian tumbuh
di dalam kepribadian seseorang dimulai pada saat beranjak dewasa. Tapi
kenyataannya, sikap kepedulian dapat diajarkan atau diterapkan sejak dini.
Perilaku yang baik akan tertanam dalam diri seseorang jika sering dilatih dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar