Disusun oleh : Adrian Rahadi (N16-ADRIAN)
Abstrak
Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak mungkin bisa
memisahkan hidupnyadengan manusia lain. Sudah bukan rahasia lagi bahwa segala
bentuk kebudayaan,tatanan hidup, dan sistem kemasyarakatan terbentuk karena
interaksi dan benturankepentingan antara satu manusia dengan manusia lainnya.
Sejak zaman prasejarahhingga sejarah, manusia telah disibukkan dengan
keterciptaan berbagai aturan dannorma dalam kehidupan berkelompok mereka.
Keutuhan manusia akan tercapai apabilamanusia sanggup
menyelaraskan perannya sebagai makhluk ekonomi dan social.Sebagai makhluk
sosial (homo socialis), manusia tidak hanya mengandalkankekuatannya sendiri,
tetapi membutuhkan manusia lain dalam beberapa hal tertentu,dan haruslah saling
menghormati, mengasihi, serta peduli terhadap berbagai macamkeadaan
disekitarnya.
Kata
Kunci : peduli, jiwa sosial
I. Pendahuluan
Pendidikan
merupakan usaha yang dilakukan lembaga kependidikan untuk mencapai tujuan
tertentu. Pendidikan merupakan sarana untuk pembentukan kepribadian dan
kecerdasan manusia. Pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dilakukan
dalam menciptakan sekolah untuk pembentukan kepribadian siswa yang memiliki
etika, tanggung jawab, dan kepedulian dengan menerapkan dan mengajarkan
karakter-karakter yang baik melalui penekanan pada nilai-nilai dasar
kemanusiaan. Hal ini sesuai dengan tujuan UU Sisdiknas tahun 2013 menjelaskan
bahwa pendidikan tidak hanya membentuk manusia yang cerdas, akan tetapi juga
membentuk manusia yang berkepribadian dan berkaraker. Pendidikan karakter
memiliki makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya
adalah membentuk pribadi anak supaya menjadi manusia yang baik dan menjadi
warga Negara yang baik pula. Karakter seseorang jika tidak dikembangkan akan
menjadi lembek, maka dari itu menumbuhkan karakter perlu adanya latihan demi
latihan, maka karakter akan menjadi kuat dan akan mewujudkan kebiasaan
Sebagaimana menurut pendapat Gunawan (2012: 3) karakter adalah keadaan asli
yang ada dalam diri individu seseorang yang membedakan dirinya dengan orang
lain. Hidayatullah (2010: 13) menyatakan bahwa karakter ciri khas yang dimiliki
oleh setiap 3 individu. Pendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana yang
benar dan mana yang salah, lebih dari itu, pendidikan karakter menanamkan
kebiasaan tentang mana yang baik sehingga siswa menjadi paham tentang mana yang
benar dan mana yang salah, serta mampu merasakan nilai yang baik dan biasa
melakukannya. Seseorang dapat dikatakan berkarakter jika telah berhasil
menyerap nilai dan keyakian yang dikehendaki masyarakat serta digunakan sebagai
kekuatan moral dalam hidupnya.
II. Permasalahan
Kepedulian
sosial adalah sebuah sikap keterhubungan dengan kemanusiaan pada umumnya,
sebuah empati bagi setiap anggota komunitas manusia. Kepedulian sosial
merupakan kondisi alamiah spesies manusia dan perangkat yang mengikat
masyarakat secara bersama-sama(Adler, 1927: 72 dalam Sugiyarbini 2012. Teori
Psikologi Individu Adler Online. http://sugithewae.wordpress.com). Oleh karena
itu, kepedulian sosial adalah minat atau ketertarika sesorang untuk membantu
orang lain atau sesama. Lebih lanjut, lingkungan terdekat adalah yang paling
berpengaruh besar dalam menentukan tingkat kepedulian sosial seseorang.
Lingkungan terdekat yang dimaksud adalah keluarga, sekolah, teman-teman, dan
lingkungan masyarakat tempat seseorang tersebut tumbuh. Dari lingkungan
tersebutlah seseorang mendapat nilai-nilai tentang kepedulian sosial.
Nilai-nilai yang tertanam dalam kepedulian sosial secara umum meliputi nilai
kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong atau gotong royong, kerendahan hati,
keramahan dan kesetiakawanan. Kepedulian sosial bukanlah untuk mencampuri
urusan orang lain, tetapi lebih pada ikut merasakan yang dirasakan orang lain
serta membantu menyelesaikan permasalahan yang di hadapi orang lain dengan
tujuan kebaikan. Namun
seiring dengan perkembangan zaman, di era globalisasi ini nilainilai kepedulian
sosial terus mengalami degradasi khususnya dikalangan generasi muda atau
kalangan pelajar. Nilai-nilai kepedulian sosial yang saat ini mulai luntur
contohnya sikap acuh tak acuh, sikap ingin menang sendiri, tidak setia kawan
dan lain sebagainya. Penyebab lunturnya nilai-nilai tersebut sangat beragam,
diantaranya karena kesengjangan sosial atau status sosial, karena sikap egois
masing-masing individu, kurangnya pemahaman atau penanaman tentang nilai-nilai
peduli sosial, kurangnya sikap toleransi, simpati dan empati.
III. Pembahasan
2.1 Pengertian Kepedulian Sosial
Kepedulian sosial adalah perasaan bertanggung jawab atas
kesulitan yang dihadapi olehorang lain di mana seseorang terdorong untuk
melakukan sesuatu untuk mengatasinya.
“Kepedulian Sosial” dalam kehidupan bermasyarakat lebih
kental diartikan sebagai perilaku baik seseorang terhadap orang lain di
sekitarnya. Kepedulian sosial dimulai dari kemauan “MEMBERI” bukan “MENERIMA”.
Bagaimana ajaran Nabi Muhammad untuk mengasihi yang KECIL dan Menghormati yang
BESAR; orang-orang kelompok besar‟ hendaknya mengasihi dan menyayangi orang-orang
kelompok „kecil‟, sebaliknyaorang „kecil‟ agar mampu memposisikan diri,
menghormati, dan memberikan hakkelompok „besar‟.
Berjiwa sosial dan
senang membantu merupakan sebuah ajaran yang universal dandianjurkan oleh semua
agama. Meski begitu, kepekaan untuk melakukan semua itu tidak bisa tumbuh
begitu saja pada diri setiap orang karena membutuhkan proses melatih
danmendidik. Memiliki jiwa peduli terhadap sesama sangat penting bagi setiap
orang karenakita tidak bisa hidup sendirian di dunia ini. Faktor lingkungan
tentunya sangat berpengaruh dalam proses menumbuhkan jiwa kepedulian sosial.
Lingkungan terdekatseperti keluarga, teman-teman, dan lingkungan masyarakat
tempat dimana kita tumbuhdan bersosialisasi sangat berpengaruh besar dalam
menentukan tingkat kepedulian sosial.Semua nilai-nilai tentang kepedulian
sosial kita dapatkan melalui lingkungan. Kepeduliansosial yang dimaksud
bukanlah untuk mencampuri urusan orang lain, tetapi lebih padamembantu
menyelesaikan permasalahan yang di hadapi orang lain dengan tujuankebaikan dan
perdamaian. Nilai-nilai yang tertanam itulah yang nanti akan menjadi suarahati
kita untuk selalu membantu dan menjaga sesama.
1.2 Bentuk Kepedulian Sosial
Kepedulian sosial dibagi menjadi 3, yaitu:
• Kepedulian yang berlangsung saat suka maupun duka
Kepedulian sosial merupakan keterlibatan pihak yang satu
kepada pihak yang lain dalamturut merasakan apa yang sedang dirasakan atau
dialami oleh orang lain.
• Kepedulian pribadi dan bersama
Kepedulian bersifat pribadi, namun ada kalanya kepedulian
itu dilakukan bersama. Caraini penting apabila bantuan yang dibutuhkan cukup
besar atau berlangsung secara berkelanjutan.
• Kepedulian yang sering lebih mendesak
Kepedulian akan kepentingan bersama merupakan hal yang
sering mendesak untuk kitalakukan. Caranya dengan melakukan sesuatu atau justru
menahan diri untuk tidakmelakukan sesuatu demi kepentingan bersama
B. Melalui proses pemerolehan Informasi verbal tentang
kondisi dan keadaan sosialorang yang lemah sehingga dapat diperoleh pemahaman
dan pengetahuan tentang apayang menimpa dan dirasakan oleh mereka dan bagaimana
ia harus bersikap dan berperilaku peduli kepada orang lemah (mengacu pada teori
kognitif Bruner). MenurutTeori Kognitif Jerome Bruner, belajar melibatkan tiga
proses yang berlangsung hampir bersamaan, yakni: 1) Memperoleh informasi baru2)
Transformasi informasi3) EvaluasiC. Melalui penerimaan Penguat/Reinforcement
berupa konsekuensi logis yang akanditerima seseorang setelah melakukan
kepedulian sosial (mengacu pada teori operantconditioning nya Skinner
(konsekuensi mempengaruhi perilaku). Dalam operantconditoning, individu belajar
mengenai hubungan antara sebuah perilaku dankonsekuensinya. Sebagai hasil dari
hubungan asosiasi ini, setiap individu belajar untukmeningkatkan perilaku yang
diikuti dengan pemberian ganjaran dan mengurangi perilakuyang diikuti dengan
hukuman.
1.4 Implementasi Kepedulian Sosial Implementasi terhadap
diri sendiri
Setelah membaca
topic diatas, sudah selayaknya kita harus menumbuhkan rasakepedulian social
agar bisa menjadi individu yang peka terhadap masalah-masalah socialyang sedang
terjadi. Kita tidak boleh bersikap acuh tak acuh terhadap permasalahansocial
yang terjadi di lingkungan kita. Berbagai cara dapat dilakukan misalnya
denganikut menjadi panitia dalam acara seperti amal dan bakti social. Dengan
begitu kita bisamenumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama dan juga kepekaan
kita.
Implementasi Terhadap Masyarakat
Setelah berusaha
mengimplementasikan kepedulian sosial terhadap diri sendiri,selanjutnya adalah
bagaimana menerapkan sifat kepedulian sosial dalam bermasyarakat.
Penerapan dalam masyarakat dapat di implementasikan
dengan lingkungan sekitar kitakarena masih banyak orang yang kurang peduli pada
sesama yang tidak menghiraukanorang yang membutuhkan bantuan dan mereka hanya
tak acuh pada sesama mereka.Seharusnya kita lebih peduli agar tidak ada orang
yang kesusahan lagi. Implementasi peduli terhadap sesama bisa dilakukan dari
hal-hal kecil yang kelihatannya sepele, seperti berbagi kebahagiaan dengan orang
sekitar, rutin bersedekah.
Kesimpulan
Kepedulian sosialadalah suatu nilai penting yang harus
dimiliki seseorang karena terkaitdengan nilai kejujuran, kasih sayang,
kerendahan hati, keramahan, kebaikan dan lainsebagainya. Dengan pesatnya
kemajuan teknologi-teknologi modern yang bisamenghubungkan individu dengan
individu lain tanpa batasan ruang dan waktu, membuatsebagian individu memiliki
sifat individualistis yang dominan dikarenakan dampak dari perkembangan zaman
dan teknologi ini. Contoh nyata yang dapat ditemukan adalah,individu maupun kelompok
cenderung menertawai orang yang terjatuh daripadamenolongnya terlebih dahulu.
Namun, hal ini tidak berlaku apabila yang terjatuh adalahgadget canggih. Oleh
karna itu, topik diatas sangat penting untuk kita pahami dan pelajari agar
kepedulian sosial yang ada di kultur budaya kita bisa tumbuh kembali.
Daftar Pustaka
Prayitno. 2015. Pengembangan Karakter Peduli Dan Tanggung
Jawab Melalui Implementasi Model Pembelajaran Value Clarification Technique
(VCT)
Suyanto, Totok. 2013. Strategi Pendidikan Karakter Peduli
Lingkungan Melalui Program Kampung Hijau Di Kampung Margorukun Surabaya
Suwanto, A A. 2018. Upaya Menumbuhkan Karakter Peduli
Sosial Pada Siswa Kelas Atas MI Muhammadiyah Bolon
Sifa, Layyinatus. 2015. Implementasi Karakter Bersahabat
dan Peduli Sosial Pada Siswa SMP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar