Satria Aji Surya (N15-Satria)
PENDAHULUAN
Semangat kerja akan
menunjukkan sejauh mana karyawan bergairah dalam melakukan tugas dan tanggung
jawabnya di dalam perusahaan. Semangat kerja karyawan dapat dilihat dari
kehadiran, kedisiplinan, ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan dan tanggung
jawab. Peranan sumber daya manusia dalam perusahaan sangat penting demi
terciptanya kelangsungan kinerja perusahaan. Faktor semangat kerja harus
diketahui oleh para pemimpin atau manajer perusahaan karena penting artinya
bagi keberhasilan suatu usaha.
PEMBAHASAN
PENGERTIAN SEMANGAT KERJA
Semangat kerja adalah keinginan
diri untuk bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Semangat kerja bisa timbul dari dalam diri sendiri maupun dari lingkungan sekitar.
Setiap orang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan
suatu pekerjaan perlu adanya semangat kerja. Tanpa adanya semangat kerja, hasil
yang didapat tidak akan baik. Bekerja sebaiknya sesuai dengan keahlian masing-masing. Namun, karena
keterbatasan lapangan pekerjaan banyak orang yang memiliki keahlian dan senang
dalam bidang tertentu tidak memiliki kesempatan untuk bekerja sesuai dengan
keahlian yang dimilikinya. Dalam bekerja diperlukan adanya semangat kerja. Semangat kerja merupakan
suatu sikap yang sangat penting dan harus dimiliki oleh setiap orang. Dengan
semangat kerja, hasil pekerjaan yang diperoleh akan lebih baik.
Semangat kerja bisa timbul dari
dalam diri sendiri dan dari lingkungan sekitar. Dari keduanya, semangat kerja
dari dalam diri sendirilah yang paling berpengaruh. Memengaruhi seseorang untuk
tekun bekerja sehingga bisa mencapai prestasi. Begitu pula dengan pedagang.
Seorang pedagang yang berjualan dengan semangat akan mempunyai penghasilan yang
lebih banyak dibandingkan dengan pedagang yang malas berjualan. Demikian juga
dengan seorang siswa yang belajar dengan penuh semangat akan memperoleh
prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang malas belajar.
UNSUR UNSUR SEMANGAT KERJA
Semangat kerja dapat diukur melalui presensi
pegawai di tempat kerja, tanggungjawabnya terhadap pekerjaan, disiplin kerja,
kerja sama dengan pimpinan atau teman sejawat dalam organisasi serta tingkat
produktivitas kerja (Asas-asas manajemen. D. Hasley 1988:67).Untuk memahami unsur-unsur
semangat kerja berikut diuraikan penjelasan masing-masing unsur:
1. Presensi
Presensi merupakan kehadiran pegawai yang berkenaan
dengan tugas dan kewajibannya. Pada umumnya instansi / lembaga selalu
mengharapkan pegawainya untuk datang dan pulang tepat waktu, sehingga pekerjaan
tidak tertunda. Ketidakhadiran seorang pegawai akan berpengaruh terhadap
produktivitas kerja, sehingga instansi/ lembaga tidak bisa mancapai tujuan
secara optimal. Presensi atau kehadiran karyawan dapat diukur melalui :
1. Kehadiran pegawai di tempat kerja
1. Kehadiran pegawai di tempat kerja
2. Ketepatan
pegawai datang/pulang kerja
3.
Kehadiran pegawai apabila mendapat undangan untuk mengikuti kegiatan atau acara
dalam instansi
2. Disiplin
Kerja
Disiplin kerja merupakan ketaatan seseorang terhadap
suatu peraturan yang berlaku dalam organisasi yang menggabungkan diri dalam
organisasi itu atas dasar adanya kesadaram dan keinsafan, bukan karena adanya
paksaan. (IG. Wursanto. 1985:67)
Disiplin merupakan suatu kekuasaan yang berkembang dalam penyesuaian diri dengan sukarela kepada ketentuan-ketentuan, peraturan-peraturan dan nilai-nilai dari pekerja. (Moekijat, 1997 : 67). Dan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin merupakan kemauan dan kepatuhan untuk bertingkah laku sesuai dengan peraturan yang ada di instansi yang bersangkutan. Tingkat kedisiplinan kerja pegawai dapat diukur melalui:
Disiplin merupakan suatu kekuasaan yang berkembang dalam penyesuaian diri dengan sukarela kepada ketentuan-ketentuan, peraturan-peraturan dan nilai-nilai dari pekerja. (Moekijat, 1997 : 67). Dan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin merupakan kemauan dan kepatuhan untuk bertingkah laku sesuai dengan peraturan yang ada di instansi yang bersangkutan. Tingkat kedisiplinan kerja pegawai dapat diukur melalui:
a) Kepatuhan
pegawai terhadap peraturan dan tata tertib di instansi
b) Kepatuhan
pegawai terhadap intruksi yang datang dari atasan.
c) Bekerja
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
d) Memakai pakaian
seragam sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e) Menggunakan
dan memelihara peralatan
3. Kerjasama
Kerjasama merupakan tindakan konkret seseorang
dengan orang lain (Winardi, 1975:51). Kerjasama juga diartikan sebagai
suatu sikap dari individu maupun kelompok terhadap kesukarelaannya untuk
bekerja sama agar dapat mencurahkan kemampuannya secara menyeluruh. (Pariata
Westra, 1980: 49). Keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi tergantung
pada orang-orang yang terlibat di dalamnya. Untuk itu penting adanya kerjasama
yang baik diantara semua pihak dalam organisasi, baik dengan atasan, teman
sejawat, maupun bawahan.Untuk mengukur tingkat kerjasama digunakan kriteria sebagai
berikut:
1. Kesadaran pegawai untuk bekerjasama dengan atasan, teman sejawat, maupun bawahannya.
2. Adanya kemauan untuk membantu teman yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan.
3. Adanya kemauan untuk memberi dan menerima kritik serta saran dari orang lain.
4. Bagaimana tindakan seseorang apabila mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaannya.
1. Kesadaran pegawai untuk bekerjasama dengan atasan, teman sejawat, maupun bawahannya.
2. Adanya kemauan untuk membantu teman yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan.
3. Adanya kemauan untuk memberi dan menerima kritik serta saran dari orang lain.
4. Bagaimana tindakan seseorang apabila mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaannya.
4. Tanggung
jawab
Tanggung jawab merupakan keharusan pada seseorang
yang melaksanakan kegiatan selayaknya apa yang telah diwajibkan kepadanya. (Pariata
Westra, 1975:91)
Tanggung jawab juga merupakan kewajiban seseorang untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah diwajibkan kepadanya, dan jika terjadi kesalahan yang disebabkan karena kelalaiannya, maka seseorang dapat dituntut atau dipersoalkan.Tingkat tanggung jawab seseorang dapat melalui:
Tanggung jawab juga merupakan kewajiban seseorang untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah diwajibkan kepadanya, dan jika terjadi kesalahan yang disebabkan karena kelalaiannya, maka seseorang dapat dituntut atau dipersoalkan.Tingkat tanggung jawab seseorang dapat melalui:
a) Dapat
dituntut atau dipersoalkan. Kesanggupan dalam melaksanakan perintah dan
kesanggupan dalam bekerja
b) .Kemampuan
menyelesaikan tugas dengan tepat dan benar.
c) Melaksanakan
tugas atau perintah yang diberikan dengan sebaik-baiknya
d) Mempunyai kesadaran
bahwa pekerjaan yang diberikan bukan hanya untuk kepentingan instansi, tetapi
juga untuk kepentingan dirinya sendiri.
5. Produktivitas
Kerja
Produktivitas adalah rasio antara produksi yang
dapat dihasilkan dengan keseluruhan biaya yang telah dikeluarkan untuk
keperluan produk itu. (Slamet Saksosno, 1988:133).
Produktivitas juga diartikan sebagai efisiensi modal dan waktu yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa (Ravianto, 1985:21).Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan barang atau jasa dengan menggunakan berbagai sumber produksi sesuai dengan mutu dan jangka waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan. Produktivitas kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor lain Seperti ketrampilan, disiplin, sikap dan mental, etika kerja, motivasi kerja, kesehatan, penghasilan, jaminan social, lingkungan kerja, manajemen dan berprestasi. (Ravianto, 1985, 139).Tingkat produktivitas kerja pegawai dapat diukur melalui:
Produktivitas juga diartikan sebagai efisiensi modal dan waktu yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa (Ravianto, 1985:21).Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan barang atau jasa dengan menggunakan berbagai sumber produksi sesuai dengan mutu dan jangka waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan. Produktivitas kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor lain Seperti ketrampilan, disiplin, sikap dan mental, etika kerja, motivasi kerja, kesehatan, penghasilan, jaminan social, lingkungan kerja, manajemen dan berprestasi. (Ravianto, 1985, 139).Tingkat produktivitas kerja pegawai dapat diukur melalui:
a) Ketetapatan
penggunaan waktu
b) Out put/
hasil yang dicapai
c) Faktor-faktor
yang mempengaruhi semangat kerja
Aspek-aspek Semangat Kerja
Aspek-aspek semangat kerja
perlu untuk dipelajari karena aspek-aspek ini mengukur tinggi-rendahnya
semangat kerja. Menurut Maier (1999, p.180), seseorang yang memiliki semangat
kerja tinggi mempunyai alasan tersendiri untuk bekerja yaitu benar-benar
menginginkannya. Hal ini mengakibatkan orang tersebut memiliki kegairahan
kualitas bertahan dalam menghadapi kesulitan untuk melawan frustasi, dan untuk
memiliki semangat berkelompok. Menurut Maier (1999, p.184), ada empat aspek
yang menunjukkan
seseorang mempunyai semangat kerja yang tinggi, yaitu:
seseorang mempunyai semangat kerja yang tinggi, yaitu:
1) Kegairahan
Seseorang yang memiliki
kegairahan dalam bekerja berarti juga memiliki motivasi dan dorongan bekerja.
Motivasi tersebut akan terbentuk bila seseorang memiliki keinginan atau minat
dalam mengerjakan pekerjaannya. Yang lebih dipentingkan oleh karyawan adalah
seharusnya bekerja untuk organisasi bukan lebih mementingkan pada apa yang
mereka dapat. Seseorang akan dikatakan memiliki semangat kerja buruk apabila
lebih mementingkan
gaji daripada bekerja. Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa seseorang dengan gaji yang tinggi masih juga berkeinginan untuk pindah bekerja di tempat lain. Seseorang yang benar-benar ingin bekerja, akan bekerja dengan baik meskipun tanpa pengawasan dari atasannya dan juga mereka akan bekerja bukan karena perasaan takut tetapi lebih pada dorongan dari dalam dirinya untuk kerja yang tinggi akan menganggap bekerja sebagai sesuatu hal yang menyenangkan bukan hal yang menyengsarakan.
gaji daripada bekerja. Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa seseorang dengan gaji yang tinggi masih juga berkeinginan untuk pindah bekerja di tempat lain. Seseorang yang benar-benar ingin bekerja, akan bekerja dengan baik meskipun tanpa pengawasan dari atasannya dan juga mereka akan bekerja bukan karena perasaan takut tetapi lebih pada dorongan dari dalam dirinya untuk kerja yang tinggi akan menganggap bekerja sebagai sesuatu hal yang menyenangkan bukan hal yang menyengsarakan.
2) Kekuatan
untuk melawan frustasi
Aspek ini menunjukkan adanya
kekuatan seseorang untuk selalu konstruktif walaupun sedang mengalami kegagalan
yang ditemuinya dalam bekerja. Seseorang yang memiliki semangat kerja yang
tinggi tentunya tidak akan memilih sikap yang pesimis apabila menemui kesulitan
dalam pekerjaannya. Adanya semangat kerja yang tinggi ditimbulkan karena adanya
kesempatan yang diberikan oleh perusahaan untuk mendapatkan ijin ketika
menderita sakit.
3) Kualitas untuk bertahan
3) Kualitas untuk bertahan
Aspek ini tidak langsung menyatakan
seseorang yang mempunyai semangat kerja yang tinggi maka tidak mudah putus asa
dalam menghadapi kesukaran-kesukaran di dalam pekerjaannya. Ini berarti adanya
ketekunan dan keyakinan penuh dalam dirinya. Gaji ataupun insentif yang tinggi
yang diberikan oleh perusahaan mampu meningkatkan semangat kerja karyawan, dan
berpikir panjang jika ingin keluar dari perusahaan. Tunjangan serta fasilitas
yangdiberikan oleh perusahaan mampu merangsang semangat kerja karyawan untuk
bekerja dengan sungguh-sungguh. Keyakinan ini menunjukkan bahwa seseorang yang
mempunyai energi dan kepercayaan untuk memandang masa yang akan datang dengan
baik, hal inilah yang meningkatkan kualitas untuk bertahan. Ketekunan
mencerminkan seseorang memiliki kesungguhan dalam bekerja. Sehingga tidak
menganggap bahwa bekerja bukan hanya
menghabiskan waktu saja, melainkan sesuatu yang penting
menghabiskan waktu saja, melainkan sesuatu yang penting
4) Semangat
kelompok
Semangat kelompok
menggambarkan hubungan antar karyawan. Dengan adanya semangat kerja maka
karyawan akan saling bekerja sama, tolong-menolong, dan tidak saling bersaing
untuk menjatuhkan. Semangat kerja menunjukkan adanya kesediaan untuk bekerja
sama dengan orang lain agar orang lain dapat mencapai tujuan bersama.
Lingkungan kerja yang baik, menciptakan suasana kerja yang baik pula,
kebersamaan diantara karyawan dengan membagi pekerjaan secara adil mampu
meningkatkan semangat kerja
bagi karyawan itu sendiri
bagi karyawan itu sendiri
8 Motivasi Kerja Agar Semangat
1. Ingat kembali tujuan Anda
bekerja
2.
Tetapkan target
3.
Fokus
4.
Memupuk kreativitas
5.
Permudah pekerjaan
yang ada
6.
Buat suasana kerja
yang positif dan menyenangkan
7.
Bersikap positif
8.
Beri diri Anda
hiburan
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar