OLEH: LU'LU ILMAKNUN
ABSTRAK
Sebagai
pelajar/mahasiswa yang kelak akan merasakan dunia kerja pasti kita pernah
berpikir untuk menjadi seorang pemimpin saat kerja nanti. Namun, ketika
keinginan kita sudah terwujud bagaimana caranya agar kita disukai oleh bawahan
kita? Salah satunya dengan bersikap adil. Apasih itu adil? Apakah hanya seorang
pemimpin yang harus berlaku adi? Artikel berikut akan membahas secara singkat
tentang adil.
KATA
KUNCI: adil, pemimpin, sehari-hari
Bukan
hanya seorang pemimpin saja yang harus memiliki sifat adil. Tetapi, semua jenis
pekerjaan ataupun kegiatan dibutuhkan orang yang memiliki sifat adil. Seperti
firman Allah Swt dalam surat An-Nisa’ ayat 58:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan AMANAT kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara
manusia supaya kamu menetapkan dengan ADIL. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.”
Salah satu tuntutan yang selalu diajukan, walau mungkin
tidak selalu diucapkan, oleh orang yang dipimpin kepada pemimpinnya ialah
‘bersikap adillah’. Ukuran adil dalam suatu urusan memang tidak selalu dapat
ditetapkan, namun kerap dirasakan oleh orang-orang yang dipimpin dan inilah
yang menjadikan tidak mudah bagi seorang pemimpin untuk bersikap dan bertindak
adil, terlebih lagi bila ia tidak pernah menjelaskan alasan yang melatari sikap
dan tindakannya. Adil
adalah memberikan hak kepada orang yang
berhak menerimanya tanpa ada pengurangan, dan meletakkan segala urusan pada
tempat yang sebenarnya tanpa ada aniaya, dan mengucapkan kalimat yang benar
tanpa ada yang ditakuti kecuali terhadap Allah Subhanallahuwata’ala.
Pengertian
adil adalah pemimpin yang adil kepada dirinya dan adil dalam menjalankan amanah
kepemimpinan.
1) Adil kepada dirinya
Seorang pemimpin harus dekat
kepada Tuhannya sehingga terhindar dari perbuatan dosa, memiliki sifat Wara’
(hati-hati) yang tidak terobsesi mengejar kepentingan dunia dan dapat dipercaya
dalam memegang amanah (kepercayaan) kepemimpinan.
2) Adil dalam aspek sosial
Berarti pembebasan kekayaan
negara dari eksploitasi negara asing. Penerapan perekonomian Syariah, serta
adil dalam pembagian kekayaan negara kepada semua lapisan masyarakat sesuai
kadarnya.
3) Adil dalam perbuatan, perkataan, dan dalam penetapan putusan
hukum
Tidak memihak kepada
kepentingan kelompok tertentu yang terkandang diikuti dengan janji tertentu
dalam rangka memenuhi atau memuaskan kepentingan pribadi juga.
4) Adil juga berarti bahwa seorang pemimpin harus mampu membina
sekaligus menjadi pelindung umat dan agama, bukan malah sebaliknya menjadi
ancaman baik kebijakannya yang tidak pro umat dan tidak pro agama yang diyakini
masyarakatnya.
Cara menjadi adil:
1)
Berlaku adil sebagai atasan
a. Beri kesetaraan kepada seluruh karyawan
b. Jadikan diri anda sebagai contoh
c. Buatlah aturan yang jelas untuk karyawan
d. Beri karyawan anda hak suara
e. Minta maaf jika anda berbuat kesalahan
2)
Berlaku adil sebagai pengajar
a. Beri kesempatan kepada semuanya untuk berbicara
b. Ketahui cara menyanjung seseorang di depan orang lain
c. Memberi nilai adil
d. Hidari menjadikan salah satu murid sebagai kesayangan anda
3)
Berlaku adil sebagai orang tua
a. Menjadi pengertian
b. Dengarkan apa yang dibutuhkan anak
c. Berikan apa yang dibutuhkan anak
d. Hidarkan berkata “hidup itu tidak adil” kepada anak
e. Buatlah aturan rumah dengan jelas
Beberapa
manfaat dari memiliki sifat adil:
1)
Disukai banyak orang
2)
Tanggap terhadap masalah
lingkungan
3)
Jauh dari keributan
4)
Sopan dalam tutur kata
5)
Hidup rukun dan aman
6)
Tidak ada rasa iri hati dll
KESIMPULAN
Dari artikel
di atas dapat disimpulkan bahwa bersikap adil bukan hanya untuk seorang
pemimpin saja tetapi setiap pekerjaan dan kegiatan pun harus dilakukan secara
adil. Adil mendatangkan banyak manfaat dan disukai oleh Allah Swt. Sebagai
pelajar/mahasiswa penting untuk menanamkan sikap adil sejak dini contohnya
dengan tekun dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
v Basuki, Dian. 2018. “adil, karakter kepemimpinan yang kian
menipis” dalam https://indonesiana.tempo.co/read/122302/2018/02/03/desibelkoe/adil-karakter-kepemimpinan-yang-kian-menipis (diakses 15 Desember 2018)
v Ardhi, Dhiayudin Rijal. 2012. “menumbuhkan sikap adil dan bijaksana” dalam https://ultimatesammy.wordpress.com/2012/08/17/menumbuhkan-sikap-adil-dan-bijaksana/
(diakses 15 Desember 2018)
v Anonim. 2017. “menjadi
pemimpin yang adil dan bijaksana” dalam https://www.hidayatullah.com/kajian/gaya-hidup-muslim/read/2017/01/04/109128/109128.html
(diakses 15 Desember 2018)
v Klopotelu. 2013. “pemimpin
yang adil” dalam https://klopotelu.wordpress.com/2013/01/30/pemimpin-yang-adil/
(diakses 15 Desember 2018)
v Dimas, Setiawan. 2012. “definisi
pemimpin” dalam http://definisimu.blogspot.com/2012/09/definisi-pemimpin.html
(diakses 15 Desember 2018)
v Aisha, Mendy. 2018. “pengertian
adil menurut ahli dan islam” dalam https://jagad.id/pengertian-adil-menurut-para-ahli-dan-dalam-islam/
(diakses 15 Desember 2018)
v Anonim. “cara menjadi
orang adil” dalam https://id.wikihow.com/Menjadi-Orang-Yang-Adil
(diakses 15 Desember 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar