Kamis, 20 Desember 2018

Pentingnya Mengendalikan Diri

Oleh:
@J13-Silvia

Pengendalian diri atau disebut juga kendali diri dapat pula diartikan sebagai suatu aktivitas pengendalian tingkah laku. Pengendalian tingkah laku mengandung makna, yaitu melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu untuk bertindak. Dengan menggunakan berbagai pertimbangan sebelum bertindak, individu tersebut mencoba untuk mengarahkan diri mereka sesuai dengan yang mereka kehendaki. Dengan kata lain, semakin tinggi kendali diri yang dimiliki seseorang semakin intens pengendalian terhadap tingkah laku.

Pengendalian diri dapat digunakan untuk mereduksi efek psikologis yang negatif dan sebagai upaya pencegahan. Dengan memiliki pengendalian diri, individu mampu membuat perkiraan terhadap perilaku yang hendak dilakukan sehingga individu mampu mencegah sesuatu hal yang tidak menyenangkan yang akan diterimanya kelak. Hal tersebut diperkuat dengan definisi yang menjelaskan alasan individu menggunakan kendali diri.
CARA KITA MENGENDALIKAN DIRI:
1.      Tidak Terburu-buru dalam Bertindak
Bereaksi secara terburu-buru dapat menjadi kesalahan yang fatal. Jika tidak tahu cara bersikap sabar dalam segala hal, hampir bisa dipastikan kita akan mengeluarkan kata-kata atau tindakan yang akan kita sesali nantinya. Sebelum perasaan negatif mengambil alih, cobalah untuk menarik nafas dalam-dalam. Lakukan hal ini selama lima menit, rasa tegang perlahan akan menghilang dan detak jantung akan kembali normal. Ketika sudah merasa cukup tenang, yakinkan diri kita bahwa perasaan negatif tersebut hanya sementara.
2.      Sadar Diri
Jika kita sendiri tidak sadar ketika kehilangan kontrol diri, bagaimana bisa kita mengendalikannya? Introspeksi diri adalah salah satu cara membersihkan hati yang kotor. Oleh karena itu, Mulai kenali perasaan Anda. Ingat kapan dan bagaimana Anda merasakan perasaan tertentu. Sebagai contoh, perasaan senang. Perhatikan kapan, dimana, sedang apa, dan bersama siapa Anda saat perasaan ini muncul. Dengan mengenali perasaan-perasaan yang berbeda dalam diri kita, niscaya mengendalikan diri akan lebih mudah.
3.      Lampiaskan Emosi dengan Cara yang Sehat
Adanya emosi bukanlah untuk dipendam. Saat emosi menghinggapi diri Anda, cobalah menelepon atau mengunjungi teman dekat untuk menceritakan masalah yang sedang Anda hadapi.  Mendengarkan pendapat dari orang lain akan memberikan kita perspektif baru dalam menemukan solusi dari masalah tersebut. Mulailah menulis buku harian dan mencurahkan perasaan ke atas kertas. Selain itu, olahraga dan meditasi juga termasuk cara meredam emosi diri. Tahukah Anda bahwa dengan menggerakkan tubuh selama 10 menit saja dapat melepaskan senyawa organik yang dapat membuat otak merasa tenang sehingga kita tetap berada dalam kendali penuh. Lakukan aktivitas yang menurut Anda paling cocok untuk menghilangkan perasaan negatif dari dalam diri Anda.
4.      Hindari Membesar-besarkan Masalah
Ketika berada dalam situasi yang sulit, sangat penting untuk mengetahui terlebih dahulu seberapa berat permasalahan yang kita alami. Berusahalah untuk mencari cara menenangkan hati dan pikiran saat ada masalah. Jangan sampai kita malah panik duluan, padahal bisa saja masalah tersebut hanya sepele. Jika Anda ingin terbebas dari stres, hindari membesar-besarkan masalah. Ada banyak cara menghilangkan rasa takut yang berlebihan. Anda tentu tidak mau kehilangan kendali hanya gara-gara masalah kecil. Coba pikirkan bahwa di luar sana masih banyak yang memiliki masalah yang lebih berat daripada kita. Dengan begitu, kita akan lebih bersyukur dengan kondisi kita saat ini.
5.      Memaafkan Orang Lain
Sesuatu yang membuat kita kehilangan kendali bisa jadi adalah teman atau bahkan anggota keluarga kita sendiri. Emosi mungkin saja muncul secara tiba-tiba ketika teman Anda melakukan hal tertentu. Jika demikian, maafkan mereka. Carilah cara menghilangkan sifat egois diri sendiri. Di saat Anda memaafkan, Anda melepaskan diri dari perasaan marah, benci atau cemburu yang ada dalam diri. Dengan memaafkan, kita akan lebih menerima mereka apa adanya dan lebih tahu cara menghargai orang lain.
6.      Memaafkan Diri Sendiri
Saat gagal mengendalikan diri, seringkali timbul rasa bersalah dan kebencian terhadap diri sendiri. Bahkan perasaan bersalah ini dapat membekas dalam waktu yang lama. Jika hal ini terjadi, sangat penting untuk memaafkan diri kita dan move on. Berusahalah bagaimanacara melupakan masa lalu yang menyakitkan dan buruk. Namun tetap ingat bagaimana rasanya kehilangan kontrol diri dan bagaimana kita tidak ingin hal tersebut terjadi lagi. Alihkan fokus untuk mencari cara merubah kepribadian menjadi lebih baik. Memaafkan diri sendiri akan meringankan beban perasaan sehingga lebih mudah untuk mengendalikan diri.
1) Contoh sikap pengendalian diri dalam keluarga adalah sebagai berikut.
a) mengatur kegiatan rumah tangga dengan tertib,
b) menghindari perkataan yang menyakitkan hati orang tua/anggota keluarga, dan
c) selalu mengingat kebutuhan anggota keluarga yang lain.
2) Contoh sikap pengendalian diri di lingkungan sekolah adalah sebagai berikut.
a) tidak membuat gaduh ketika pelajaran berlangsung,
b) menghindari perkataan yang menyakiti hati guru atau teman, dan
c) menggunakan waktu istirahat untuk kegiatan yang positif.
3) Contoh sikap pengendalian diri di lingkungan tempat tinggal kita adalah sebagai berikut.
a) menghindari penggunaan kata-kata yang menyakiti hati orang lain,
b) bergaul dengan tetangga dan masyarakat sekitar sesuai dengan norma lingkungan, dan
c) tidak membuat keonaran di kampung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar