Oleh:
@J13-Silvia
Pengendalian diri atau disebut juga kendali diri dapat pula diartikan sebagai suatu aktivitas pengendalian tingkah laku. Pengendalian tingkah laku mengandung makna, yaitu melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu untuk bertindak. Dengan menggunakan berbagai pertimbangan sebelum bertindak, individu tersebut mencoba untuk mengarahkan diri mereka sesuai dengan yang mereka kehendaki. Dengan kata lain, semakin tinggi kendali diri yang dimiliki seseorang semakin intens pengendalian terhadap tingkah laku.
Pengendalian diri dapat digunakan untuk mereduksi efek psikologis yang negatif dan sebagai upaya pencegahan. Dengan memiliki pengendalian diri, individu mampu membuat perkiraan terhadap perilaku yang hendak dilakukan sehingga individu mampu mencegah sesuatu hal yang tidak menyenangkan yang akan diterimanya kelak. Hal tersebut diperkuat dengan definisi yang menjelaskan alasan individu menggunakan kendali diri.
@J13-Silvia
Pengendalian diri atau disebut juga kendali diri dapat pula diartikan sebagai suatu aktivitas pengendalian tingkah laku. Pengendalian tingkah laku mengandung makna, yaitu melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu untuk bertindak. Dengan menggunakan berbagai pertimbangan sebelum bertindak, individu tersebut mencoba untuk mengarahkan diri mereka sesuai dengan yang mereka kehendaki. Dengan kata lain, semakin tinggi kendali diri yang dimiliki seseorang semakin intens pengendalian terhadap tingkah laku.
Pengendalian diri dapat digunakan untuk mereduksi efek psikologis yang negatif dan sebagai upaya pencegahan. Dengan memiliki pengendalian diri, individu mampu membuat perkiraan terhadap perilaku yang hendak dilakukan sehingga individu mampu mencegah sesuatu hal yang tidak menyenangkan yang akan diterimanya kelak. Hal tersebut diperkuat dengan definisi yang menjelaskan alasan individu menggunakan kendali diri.
CARA KITA MENGENDALIKAN DIRI:
1. Tidak Terburu-buru
dalam Bertindak
Bereaksi
secara terburu-buru dapat menjadi kesalahan yang fatal. Jika tidak
tahu cara bersikap
sabar dalam segala hal, hampir bisa dipastikan kita
akan mengeluarkan kata-kata atau tindakan yang akan kita sesali
nantinya. Sebelum perasaan negatif mengambil alih, cobalah untuk
menarik nafas dalam-dalam. Lakukan hal ini selama lima menit, rasa tegang
perlahan akan menghilang dan detak jantung akan kembali normal. Ketika sudah
merasa cukup tenang, yakinkan diri kita bahwa perasaan negatif tersebut
hanya sementara.
2. Sadar Diri
Jika
kita sendiri tidak sadar ketika kehilangan kontrol diri, bagaimana bisa
kita mengendalikannya? Introspeksi diri adalah salah satu cara
membersihkan hati yang kotor. Oleh karena itu, Mulai kenali
perasaan Anda. Ingat kapan dan bagaimana Anda merasakan perasaan tertentu.
Sebagai contoh, perasaan senang. Perhatikan kapan, dimana, sedang apa, dan
bersama siapa Anda saat perasaan ini muncul. Dengan mengenali
perasaan-perasaan yang berbeda dalam diri kita, niscaya mengendalikan diri akan
lebih mudah.
3. Lampiaskan Emosi dengan
Cara yang Sehat
Adanya
emosi bukanlah untuk dipendam. Saat emosi menghinggapi diri Anda,
cobalah menelepon atau mengunjungi teman dekat untuk menceritakan masalah yang
sedang Anda hadapi. Mendengarkan pendapat dari orang lain akan memberikan
kita perspektif baru dalam menemukan solusi dari masalah tersebut. Mulailah
menulis buku harian dan mencurahkan perasaan ke atas kertas. Selain itu,
olahraga dan meditasi juga termasuk cara meredam
emosi diri. Tahukah Anda bahwa dengan menggerakkan tubuh selama
10 menit saja dapat melepaskan senyawa organik yang dapat membuat otak merasa
tenang sehingga kita tetap berada dalam kendali penuh. Lakukan aktivitas
yang menurut Anda paling cocok untuk menghilangkan perasaan negatif dari
dalam diri Anda.
4. Hindari Membesar-besarkan
Masalah
Ketika
berada dalam situasi yang sulit, sangat penting untuk mengetahui terlebih
dahulu seberapa berat permasalahan yang kita alami. Berusahalah untuk
mencari cara menenangkan hati dan pikiran saat ada masalah.
Jangan sampai kita malah panik duluan, padahal bisa saja masalah tersebut
hanya sepele. Jika Anda ingin terbebas dari stres, hindari membesar-besarkan
masalah. Ada banyak cara menghilangkan rasa takut yang berlebihan. Anda tentu
tidak mau kehilangan kendali hanya gara-gara masalah kecil. Coba pikirkan bahwa
di luar sana masih banyak yang memiliki masalah yang lebih berat daripada kita.
Dengan begitu, kita akan lebih bersyukur dengan kondisi kita saat ini.
5. Memaafkan Orang Lain
Sesuatu
yang membuat kita kehilangan kendali bisa jadi adalah teman atau bahkan anggota
keluarga kita sendiri. Emosi mungkin saja muncul secara tiba-tiba ketika
teman Anda melakukan hal tertentu. Jika demikian, maafkan mereka. Carilah cara menghilangkan sifat egois diri sendiri.
Di saat Anda memaafkan, Anda melepaskan diri dari perasaan marah,
benci atau cemburu yang ada dalam diri. Dengan memaafkan, kita akan lebih
menerima mereka apa adanya dan lebih tahu cara menghargai orang lain.
6. Memaafkan Diri Sendiri
Saat
gagal mengendalikan diri, seringkali timbul rasa bersalah dan kebencian
terhadap diri sendiri. Bahkan perasaan bersalah ini dapat membekas dalam waktu
yang lama. Jika hal ini terjadi, sangat penting untuk memaafkan diri
kita dan move on. Berusahalah bagaimanacara melupakan masa
lalu yang menyakitkan dan buruk. Namun tetap ingat bagaimana rasanya
kehilangan kontrol diri dan bagaimana kita tidak ingin hal tersebut terjadi
lagi. Alihkan fokus untuk mencari cara merubah kepribadian menjadi lebih baik.
Memaafkan diri sendiri akan meringankan beban perasaan sehingga lebih
mudah untuk mengendalikan diri.
1)
Contoh sikap pengendalian diri dalam keluarga adalah sebagai berikut.
a) mengatur kegiatan rumah tangga dengan tertib,
b) menghindari perkataan yang menyakitkan hati orang tua/anggota keluarga, dan
c) selalu mengingat kebutuhan anggota keluarga yang lain.
a) mengatur kegiatan rumah tangga dengan tertib,
b) menghindari perkataan yang menyakitkan hati orang tua/anggota keluarga, dan
c) selalu mengingat kebutuhan anggota keluarga yang lain.
2) Contoh sikap
pengendalian diri di lingkungan sekolah adalah sebagai berikut.
a) tidak membuat gaduh ketika pelajaran berlangsung,
b) menghindari perkataan yang menyakiti hati guru atau teman, dan
c) menggunakan waktu istirahat untuk kegiatan yang positif.
a) tidak membuat gaduh ketika pelajaran berlangsung,
b) menghindari perkataan yang menyakiti hati guru atau teman, dan
c) menggunakan waktu istirahat untuk kegiatan yang positif.
3) Contoh sikap pengendalian
diri di lingkungan tempat tinggal kita adalah sebagai berikut.
a) menghindari penggunaan kata-kata yang menyakiti hati orang lain,
b) bergaul dengan tetangga dan masyarakat sekitar sesuai dengan norma lingkungan, dan
c) tidak membuat keonaran di kampung.
a) menghindari penggunaan kata-kata yang menyakiti hati orang lain,
b) bergaul dengan tetangga dan masyarakat sekitar sesuai dengan norma lingkungan, dan
c) tidak membuat keonaran di kampung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar