oleh :muhamad fadilah (J20-Fadilah)
Abstrak: Pengertian
Pengendalian diri. self control atau pengendalian diri
merupakan kemampuan diri dalam mengendalikan perilaku untuk mencapai tujuan
tertentu. Seorang individu dengan pengendalian diri yang baik dapat memahami
benar konsekuensi akibat tindakan yang akan mereka lakukan.
Pengendalian diri (self control) didefinisikan
sebagai “pengaturan proses fisik, psikologis, dan perilaku seseorang, dengan
kata lain serangkaian proses yang membentuk dirinya sendiri”. Pengendalian diri
merupakan keseluruhan dari proses yang membentuk diri individu yang mencakup
proses pengaturan fisik, psikologis dan perilaku.
Cara cara mengendalikan diri
1. Sadar
diri
Mulai kenali perasaan Anda. Ingat
kapan dan bagaimana Anda merasakan perasaan tertentu. Sebagai contoh, perasaan
senang. Perhatikan kapan, dimana, sedang apa, dan bersama siapa Anda saat
perasaan ini muncul. Dengan mengenali perasaan-perasaan yang berbeda dalam
diri kita, niscaya mengendalikan diri akan lebih mudah.
2. Lampiaskan
emosi dengan cara yang sehat
Adanya emosi bukanlah untuk dipendam. Saat
emosi menghinggapi diri Anda, cobalah menelepon atau mengunjungi teman
dekat untuk menceritakan masalah yang sedang Anda hadapi. Mendengarkan
pendapat dari orang lain akan memberikan kita perspektif baru dalam menemukan
solusi dari masalah tersebut. Mulailah menulis buku harian dan mencurahkan
perasaan ke atas kertas. Selain itu, olahraga dan meditasi juga termasuk cara
meredam emosi diri.
3. Memaafkan
orang lain
Sesuatu yang membuat kita
kehilangan kendali bisa jadi adalah teman atau bahkan anggota keluarga kita
sendiri. Emosi mungkin saja muncul secara tiba-tiba ketika teman Anda
melakukan hal tertentu. Jika demikian, maafkan mereka. Carilah cara
menghilangkan sifat egois diri sendiri. Di saat Anda memaafkan,
Anda melepaskan diri dari perasaan marah, benci atau cemburu yang ada
dalam diri. Dengan memaafkan, kita akan lebih menerima mereka apa adanya dan
lebih tahu cara menghargai orang lain.
4. Memaafkan
diri sendiri
Saat gagal mengendalikan diri,
seringkali timbul rasa bersalah dan kebencian terhadap diri sendiri. Bahkan perasaan
bersalah ini dapat membekas dalam waktu yang lama. Jika hal ini terjadi,
sangat penting untuk memaafkan diri kita dan move on.
Berusahalah bagaimana cara melupakan masa lalu yang menyakitkan dan buruk. Namun
tetap ingat bagaimana rasanya kehilangan kontrol diri dan bagaimana kita tidak
ingin hal tersebut terjadi lagi. Alihkan fokus untuk mencari cara merubah
kepribadian menjadi lebih baik. Memaafkan diri sendiri akan meringankan
beban perasaan sehingga lebih mudah untuk mengendalikan diri. Saat
gagal mengendalikan diri, seringkali timbul rasa bersalah dan kebencian terhadap
diri sendiri. Bahkan perasaan bersalah ini dapat membekas dalam waktu yang
lama. Jika hal ini terjadi, sangat penting untuk memaafkan diri
kita dan move on. Berusahalah bagaimana cara melupakan masa lalu
yang menyakitkan dan buruk. Namun tetap ingat bagaimana rasanya kehilangan
kontrol diri dan bagaimana kita tidak ingin hal tersebut terjadi lagi. Alihkan
fokus untuk mencari cara merubah kepribadian menjadi lebih baik. Memaafkan diri
sendiri akan meringankan beban perasaan sehingga lebih mudah untuk
mengendalikan diri.
Manfaat mengendalikan diri
Seseorang yang melakukan
kontrol diri atau
mengendalikan diri (mujahadah an-nafs) akan
memperoleh manfaat dan hikmah sebagai berikut :
·
Hati semakin bersih dan
tenang
·
Memperoleh kebahagiaan lahir dan batin
·
Diberi kemudahan oleh Allah SWT dalam mengerjakan amal shaleh
·
Dijauhkan dari sifat-sifat
tercela, seperti iri, dengki dan sombong
·
Dicintai Allah SWT dan
sesama manusia
·
Mendapatkan hidayah yang
sempurna dari Allah SWT
·
Mendapatkan ridha dari
Allah SWT
Faktor faktor yg mempengaruhi
pengendalian diri
·
Kepribadian. Kepribadian mempengaruhi control
diri dalam konteks bagaimana seseorang dengan tipikal tertentu bereaksi dengan
tekanan yang dihadapinya dan berpengaruh pada hasil yang akan diperolehnya.
Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda (unik) dan hal inilah yang akan
membedakan pola reaksi terhadap situasi yang dihadapi. Ada seseorang yang
cenderung reaktif terhadap situasi yang dihadapi, khususnya yang menekan secara
psikologis, tetapi ada juga seseorang yang lamban memberikan reaksi.
·
Situasi. Situasi merupakan faktor yang
berperan penting dalam proses kontrol diri. Setiap orang mempunyai strategi
yang berbeda pada situasi tertentu, dimana strategi tersebut memiliki
karakteristik yang unik. Situasi yang dihadapi akan dipersepsi berbeda oleh
setiap orang, bahkan terkadang situasi yang sama dapat dipersepsi yang berbeda
pula sehingga akan mempengaruhi cara memberikan reaksi terhadap situasi
tersebut. Setiap situasi mempunyai karakteristik tertentu yang dapat
mempengaruhi pola reaksi yang akan dilakukan oleh seseorang.
·
Etnis. Etnis atau budaya mempengaruhi
kontrol diri dalam bentuk keyakinan atau pemikiran, dimana setiap kebudayaan
tertentu memiliki keyakinan atau nilai yang membentuk cara seseorang
berhubungan atau bereaksi dengan lingkungan. Budaya telah mengajarkan
nilai-nilai yang akan menjadi salah satu penentu terbentuknya perilaku
seseorang, sehingga seseorang yang hidup dalam budaya yang berbeda akan
menampilkan reaksi yang berbeda dalam menghadapi situasi yang menekan, begitu
pula strategi yang digunakan.
·
Pengalaman. Pengalaman akan membentuk proses
pembelajaran pada diri seseorang.
Pengalaman yang diperoleh dari proses pembelajaran lingkungan keluarga
juga memegang peran penting dalan kontrol diri seseorang, khususnya pada masa
anak-anak. Pada masa selanjutnya seseorang bereaksi dengan menggunakan pola
fikir yang lebih kompleks dan pengalaman terhadap situasi sebelumnya untuk
melakukan tindakan, sehingga pengalaman yang positif akan mendorong seseorang
untuk bertindak yang sama, sedangkan pengalaman negatif akan dapat merubah pola
reaksi terhadap situasi tersebut.
·
Usia. Bertambahnya usia pada dasarnya
akan diikuti dengan bertambahnya kematangan dalam berpikir dan bertindak. Hal
ini dikarenakan pengalaman hidup yang telah dilalui lebih banyak dan
bervariasi, sehingga akan sangat membantu dalam memberikan reaksi terhadap
situasi yang dihadapi. Orang yang lebih tua cenderung memiliki control diri
yang lebih baik dibanding orang yang lebih muda.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar