Jumat, 06 Desember 2019

Kejujuran





Pengertian
Jujur atau kejujuran mengacu pada aspek karaktermoral dan berkonotasi atribut positif dan berbudi luhur seperti integritaskejujuran, dan keterusterangan, termasuk keterusterangan pada perilaku, dan beriringan dengan tidak adanya kebohongan, penipuan, perselingkuhan, dll Selain itu, kejujuran berarti dapat dipercaya, setiaadil, dan tulus. Kejujuran dihargai di banyak budaya etnis dan agama [1] "Kejujuran adalah kebijakan terbaik" adalah pepatah dari Benjamin Franklin.; Namun, kutipan "Kejujuran adalah bab pertama dalam buku kebijaksanaan" tersebut diberikan untuk Thomas Jefferson, seperti yang digunakan dalam sebuah surat kepada Nathaniel Macon.

Pendidikan kejujuran
Pentingnya pengajaran kejujuran kepada semua peserta didik, entah itu anak usia dini hingga mahasiswa di tingkat perguruan tinggi, semata-mata karena kesadaran bahwa kejujuran bukanlah ilmu teoretis. Dia ialah tentang realitas dan praktik kehidupan keseharian kita semua. Kejujuran ialah inti ajaran setiap agama. Sejak awal Tuhan menurunkan aturan hukum-Nya kepada Musa, larangan berbohong menjadi satu dari 10 perintah Tuhan itu (Thou shalt not bear false witness against thy neighbor). Pun dalam rangkaian kenabian akhir, Nabi Muhammad selalu mewanti-wanti umatnya untuk berkata jujur meski itu menyakitkan (qul al-haq walau kaana murran).
Pasal 1 ayat 1 UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan dengan jelas bahwa sebagai tenaga pendidik profesional, guru punya tugas utama untuk mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, serta pada jenjang pendidikan dasar, menengah, termasuk pendidikan anak usia dini. Dalam hal ini, kunci keberhasilan dalam proses pembelajaran tidak semata-mata karena keberhasilan seorang peserta didik mendapatkan nilai yang bagus, yang biasanya digambarkan dengan nilai rapor atau indeks prestasi, tetapi justru yang jauh lebih penting ialah sejauh mana seorang guru dapat membangun dan menanamkan nilai-nilai akhlak mulia dari peserta didik tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Kejujuran akademik
Pada 2009, Transparansi Internasional pernah merilis Global Corruption Barometer yang di antaranya berisi opini publik dan pengalaman masyarakat terhadap perilaku sogokan (bribery). Yang menarik ialah hasil penelitian itu yang menyebutkan bahwa institusi-institusi pendidikan masih rentan terhadap berbagai bentuk tindakan korupsi. Artinya, lembaga-lembaga pendidikan di sekitar kita masih menjadi lokus dari tindakan kejahatan keuangan. Jika ini benar, dapat dikatakan bahwa kasus-kasus ketidakjujuran (dishonesty) masih menyelimuti berbagai kegiatan akademik dalam lembaga sekolah atau universitas kita.
Di sinilah yang harus menjadi perhatian kita semua. Ketika kejujuran akademik tidak menjadi prioritas utama dalam lembaga pendidikan, dapat dipastikan bahwa tujuan utama pendidikan untuk membina kecakapan moral, emosional, dan intelektual dari seluruh peserta didik menjadi jauh panggang dari api. Kegagalan dalam menjaga kejujuran akademik (academic honesty) berarti secara otomatis kegagalan institusi pendidikan. Di sinilah dapat dipahami betapa dalam rangka menjaga tingkat kejujuran ini, sekolah dan universitas di berbagai negara maju menciptakan sistem aturan yang begitu ketat. Pelanggaran terhadapnya pasti akan berhadapan dengan sanksi yang sangat berat, misalnya, pemecatan dengan tidak terhormat.
Kesimpulan
Kata kejujuran digunakan pada enam tempat, yaitu kebenaran dalam perkataan, kebenaran dalam niat, kehendak, kebenaran dalam tekad, kebenaran dalam mengetahui, kebenaran dalam mewujudkan dalam mewujudkan kebenaran agama. Moral adalah istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktifitas manusia dengan nilai (ketentuan) baik atau buruk, benar atau salah.

Daftar Pustaka :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar