A. Pembentukan Sikap Adil
Prasayarat
dasar dari berperilaku adil adalah kemampuan berfikir dan berperilaku ilmiah. Berfikir logis dapat berbentuk berfikir
tentang hubungan sebab akibat atau berfikir hubungan antar variabel. Sedangkan
empiris adalah kemampuan membuktikan keberadaan dari berfikir logis tadi.
Ketika melaksanakan kegiatan membagi atau mengambil keputusan, atau memilih,
seseorang akan dipengaruhi oleh kemampuannya dalam ketiga hal berfikir yang
masuk dalam kategori berfikir ilmiah tersebut.
Adil
memang bukan sebatas pada kemampuan berfikir ilmiah, tetapi tanpa kemampuan ini
seseorang sulit untuk berbuat adil. Berikut beberapa hal yang mempengaruhi
dalam pembentukan sifat adil ialah :
1. Arah Hidup
Sumber
keadilan yang paling utama adalah arah hidup. Dengan memiliki arah hidup
seseorang akan memiliki kemampuan tinggi untuk membedakan kebenaran dengan
keinginan atau kehendak diri.
2. Tanggung Jawab
Tanggung
jawab pada taraf paling rendah adalah kemampuan seseorang untuk menjalankan
kewajiban karena dari dirinya. Ia mengerjakan sesuatu bukan semata-mata karena
adanya aturan yang menyuruh untuk mengerjakan hal itu. Tetapi, ia merasa kalau
tidak menunaikan pekerjaan tersebut dengan baik, ia merasa sesungguhnya ia
tidak pantas untuk menerima apa yang selama ini menjadi haknya. Ini adalah
tanggung jawab paling dasar yang biasa disebut sebagai responsibility.
3. Sportif
Dalam
menjalani interaksi sosialnya, seseorang dituntut untuk mampu mengendalikan
diri ketika ia harus mengakui untuk mampu mengendalikan diri ketika ia harus
mengakui keunggulan dan kemenangan berada di pihak lain.
4. Sikap Hormat
Rasa
hormat merupakan perwujudan dari pengakuan atas keberadaan orang lain tanpa
pengakuan atas keberadaan orang lain tanpa memedulikan predikat yang melekat
pada diri orang tersebut. Tanpa rasa hormat, seseorang akan susah untuk bisa
berbuat adil.
5. Integritas
Dengan
memiliki integritas, seseorang akan mampu bersikap dan berbuat secara
bijaksana. Integritas sendiri diartikan dengan konsisten dalam memegang teguh
kebenaran yang dipercayai dan mengamalkan kebenaran tersebut.
B. Sudut Pandang Berprilaku Adil
Kalau
dilihat secara umum atau gambaran umum yang berlaku di masyarakat tentang “pengertian
adil”, maka bisa disimpulkan bahwa “bersikap adil” berarti menunjukkan sikap
berpihak kepada yang benar, tidak berat sebelah, dan tidak memihak salah
satunya. Berikut adalah beberapa sudut pandang mengenai “bersikap adil”
WURYANANO Blog:
1. Adil berdasarkan egoisme pribadi
Pandangan
seperti ini tentu saja menilai suatu tindakan yang pasti selalu dikaitkan
dengan keuntungan diri sendiri, seberapa besar keuntungan yang diperolehnya,
itulah yang sangat berpengaruh pada makna adil di sini.
2. Adil berdasarkan egoisme kelompok
Penganut
paham ini bisa sedikit berpandangan lebih luas mengenai keadilan, yaitu adil
untuk kelompoknya sendiri. Jika dia merasa kelompoknya memperoleh hasil-hasil
bagus dari sesuatu, dari siapa pun, maka dia juga akan berseru bahwa itu memang
adil.
3. Adil berdasarkan “kelayakan bagi
orang lain”
Inilah
pandangan yang dipegang oleh orang-orang dengan idealisme tinggi dan penuh rasa
peduli dengan sesama. Mereka dengan paham seperti ini akan selalu
memperjuangkan “rasa keadilan” bagi sesama. Setiap perbuatan yang dilakukan
oleh siapa pun, selalu dicermati dengan sudut pandang, seberapa jauh perbuatan
itu bisa bermanfaat bagi banyak orang.
4. Adil berdasarkan “kesamaan derajat”
Penganut
paham ini, saya pikir memang bisa lebih bersikap adil, baik terhadap sesama
orang, maupun terhadap dirinya sendiri. Ini bagi saya merupakan paham yang
paling cocok dan ideal untuk semua orang.
C. Manfaat Bersikap Adil
Karena
adil merupakan salah satu sikap yang mulia yang memiliki banyak manfaat bagi
siapa saja yang menjalaninya. Berikut beberapa manfaat adil diantaranya yaitu:
1. Mencegah Perpecahan.
Jika
bersikap tidak adil maka akan terjadi perselisihan. Mereka yang merasa
dirugikan pasti akan tentu akan berusaha melawan dan akhirnya, keduanya akan
saling menjatuhkan dan tidak harmonis.
2. Mempermudah Segala Urusan.
Mereka
yang adil akan menempatkan segala hal sesuai porsinya tanpa ada penyimpangan
sehingga tidak memiliki beban yang harus dipikul.
3. Meminimalisir Kecemburuan Sosial.
Dengan
berperilaku adil maka akan mengurangi kecemburuan sosial di masyarakat, mereka
secara mudah akan menyadari hak dan kewajibannya. Kehidupan bermasyarakat juga
menjadi lebih rukun dan sejahtera. Bahkan rasa saling percaya juga akan mudah
ditumbuhkan selama bersikap adil.
Jika
dianalogikan, adil diibaratkan timbangan degan berat beban yang sama di kedua
sisinya (balance). Tapi, bukan berarti adil itu harus sama. Seimbang disini
maksudnya buka memberikan sesuatu dengan porsi yang sama pada beberapa orang
tapi dengan memperlakukan sesuai pada tempatnya tanpa ada yang ditambahkan atau
dikurangi.
Sumber :
Anonim. 2019. Manfaat Sikap Adil. Online
Sammy. 2012. Menumbuhkan Sikap Adil. Online
Anonim. 2015. Adil dan Scientific Thinking. Online
Wuryanano. 2007. Pengertian Adil Menurut Saya. Online
Anonim.
2011. Adil dan Keadilan. Online
https://dizclusters.wordpress.com/2011/11/10/adil-dan-keadilan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar