Minggu, 10 September 2017

Berani Jujur Hebat !


@D23-Abi
Oleh: M. Abi Haykal









BERANI JUJUR HEBAT!
                Saya sengaja mengambil judul artikel ini dari tagline khas sebuah lembaga institusi pemberantasan korupsi di Indonesia yaitu KPK. Mengapa demikian? Karena institusi tersebut adalah salah satu contoh teladan dalam menjunjung keadilan dan kejujuran untuk rakyat. Sungguh memprihatinkan saat ini karena para pejabat yang notabene orang yang sudah dewasa memberikan contoh buruk bagi masyarakat. Namun saya yakin suatu hari nanti ada masa dimana semua kebohongan yang dibuat oleh para tersangka yang tidak bisa beramanah dapat dipertanggungjawabkan baik didunia maupun diakhirat kelak.
Kembali ke pembahasan yaitu mengenai kata jujur. Apa sih jujur itu? Menurut www.kamusbahasaindonesia.org (2017) makna jujur itu sendiri  adalah lurus hati; tidak berbohong (berkata apa adanya); tidak curang (mengikuti aturan yang berlaku); tulus atau ikhlas. Menurut saya Kejujuran merupakan bagian dari sifat positif manusia. Kejujuran adalah bagian dari harga diri yang harus dijaga karena  bernilai tinggi. Kehilangan uang bisa dicari lagi, tapi kehilangan kejujuran di mana harus dicari? Karena kejujuran merupakan pangkal dari kepercayaan.
                Saya sendiri terkadang masih suka berbohong pada keluarga saya dan juga pada orang lain. Hal tersebut juga terkadang karena keterpaksaan dan pada akhirnya saya mengakui kesalahan saya dan usaha positif dari saya adalah mengakui bahwa saya tidak jujur dan meminta maaf. Dipikiran kebanyakan orang sudah terbentuk mindset bahwa bohong mudah dilakukan dan menjadi alternatif  karena kenyataan yang sulit diterima ketika kita berkata atau berbuat jujur. Jika seperti itu tergantung dari intropeksi diri dan intropeksi hati masing-masing orang, Karena kejujuran adalah harga mati yang harus dipegang sampai mati pula. Jujur di dunia selamat di akhirat. Prinsipnya miskin materi tak mengapa asalkan kita masih punya nilai kejujuran. Karena kejujuran ibarat pelampung penyelamat ketika manusia menghadapi pengadilan super adil yakni pada hari perhitungan kelak.
                Ketidakjujuran yang saya akui dan mungkin orang lain juga dapat mengakuinya yaitu tidak jujur kepada diri sendiri. Ucapan dan perbuatan yang tidak sesuai dengan hati kita sendiri akan menentukan karakter kita apakah menjadi lebih baik atau menjadi lebih buruk. Kita dapat menjadi seseorang yang hebat apabila kita mampu jujur kepada diri sendiri dan kita mau memperbaiki apa yang salah. Karena pada dasarnya tidak ada bohong kepada orang lain apabila kita bisa jujur pada diri sendiri.
                Saya membagi kejujuran dalam dua faktor, yakni faktor dari dalam dan juga faktor dari luar. Yang pertama faktor dari dalam seperti menutupi kelemahan/ketidakmampuan yang ada pada dirinya, tidak ingin hal-hal yang bersifat privasi diketahui orang lain, menghindarkan diri dari tanggung jawab, dapat dihargai oleh orang lain, menipu orang lain atau bahkan sekedar ingin menyenangkan hati orang lain. Sedangkan faktor dari luar seperti pengaruh pergaulan, melindungi/menyelamatkan diri sendiri atau orang lain dari ancaman seseorang, karena ingin mendapatkan uang atau karena profesi yang menuntut harus berbohong. Kesimpulan dari faktor tersebut apabila suatu perbuatan atau pekerjaan yang didasari oleh kebohongan, maka keberkahan serta kepercayaan akan jauh dari setiap langkahnya.
                Pada era modern seperti ini kejujuran menjadi barang langka yang nilainya merosot dimata masyarakat. Kita dapat lihat dizaman ini isu-isu hoax banyak disebarkan yang semata-mata demi memecah belah masyarakat. Mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat nantinya akan dibalas yang sama oleh orang lain. Padahal jujur memiliki banyak manfaat yang tak terhingga, tetapi yang perlu diatasi yaitu kesadaran untuk menjadi pribadi yang baik terlebih dahulu. cobalah sekarang kita yang masih berusia muda ini menggunakan kejujuran dengan baik dalam kehidupan, baik dalam keluarga, pertemanan, percintaan, pergaulan, lingkungan, maupun dalam bernegara. Apa hasil yang didapat? Ya hasilnya pasti kedamaian. Semua akan terasa damai jika tidak ada ketidakjujuran/kebohongan dalam kehidupan ini. Pergunakanlah kejujuran dalam hal kecil untuk mencapai tujuan yang besar.

REFERENSI
http://kamusbahasaindonesia.org/jujur Diakses tanggal 10 September 2017











Tidak ada komentar:

Posting Komentar