Jumat, 23 September 2016

MENGENAL DIRI




Oleh : Muhammad Zaki Rahman

Mengenali Diri Sendiri - Banyak orang berpikir dan selalu beranggapan bahwa mengenal lebih banyak orang akan memberikan peluang untuk membuka jaringan yang lebih luas.
Namun terkadang lupa mengenali diri sendiri sehingga potensi maupun kelemahan tidak teridentifikasi dengan baik.
Akhirnya apa yang menjadi kekuatan sulit di maksimalkan dan terkesan tertutupi.
Terkadang kita terlalu sibuk untuk bergaul dan mencari serta mengenal sebanyak-banyaknya orang disekitar kita.

Kita pun disibukan dengan mencari-cari kelemahan orang lain akan tetapi lupa pada diri sendiri akhirnya yang terjadi justru tidak mengenali diri sendiri bahkah tidak menjadi diri sendiri.
Belajar Mengakui Kelemahan tidak membuat kita menjadi lemah dihadapan orang lain, dan dari sinilah kemampuan kita akan semakin terasah.
Ada banyak sekali cara yang dapat kita lakukan untuk mulai mengenali diri sendiri, serta dapat menjadi diri sendiri baik dari pemikiran, perasaan maupun tindakan.
Banyak sekali keuntungan yang akan kita dapatkan bila kita menjadi diri sendiri, sedangkan bila kita selalu meniru orang lain yang mungkin lebih sukses, kita akan kehilangan jati diri serta memiliki kecendrungan untuk menjadi peniru/plagiat.
Kenali Diri Sendiri
Berikut ini adalah 3 cara yang dapat Anda lakukan untuk mengenali diri sendiri, diantaranya:
  
 Kenali Diri Sendiri Melalui Visualisasi dan Indra Penglihatan
Cara paling mudah melalui metode visualisasi, perhatikan apa yang kita lihat dan sering kita jumpai.
Bila kita merasakan getaran/vibrasi yang cocok dan sesuai dan kita cenderung merasa nyaman pasti disitulah kegemaran kita.
Gambaran melalui pandangan mata kita adalah alat paling canggih untuk mendeteksi keinginan kita, bahkan lebih canggih dari alat manapun.
Sebagai contoh, ketika kita melihat seseorang sedang memainkan alat musik gitar sambil bernyanyi.
Kita merasakan ikut dalam alunan musik serta lagunya, bahkan kita sesekali ikut bernyanyi dan menikmati lagunya.
Sesunggunya kondisi ini sedang menunjukan kepada kita bahwa kita senang dengan musik dan cara untuk mewujudkannya adalah mendengarkan musik.
  
 Kenali Diri Sendiri Melalui Perasaan
Alat pendeteksi tercanggih yang telah diciptakan Tuhan untuk manusia adalah perasaan.
Perasaan yang kita miliki tidak dapat digantikan dengan alat tercanggih sekalipun didunia ini, untuk alasan inilah manusia diciptakan dengan memiliki perasaan.
Perasaan inilah yang dapat menggambarkan diri kita, apakah kita memiliki perasaan halus, sensitif atau justru sebaliknya.
Sebagai contoh, bila kita melihat seseorang sedang bekerja keras untuk membangun bisnis agar masa depannya tidak melarat.
Melihatnya sukses membangun bisnis kita cenderung ingin menjadi sepertinya, yaitu sukses membangun bisnis.
Inspirasi darinya yang menjadi pendorong bagi kita untuk lebih giat dan tekun. Disini perasaan kita sedang bekerja, sehingga kita termotivasi.

    Kenali Diri Sendiri Melalui Pikiran
Pikiran memiliki kekuatan dasyat yang dapat mengubah apapun. Untuk alasan inilah banyak motivator mengatakan bahwa kunci dari kesuksesan adalah pikiran.
TheSecret Power Of  The Think, kira-kira seperti inilah gambaran kekuatan pikiran kita yang penuh dengan rahasia dan misteri.

Cara mendeteksinya adalah dengan pola pikir kita, pembentukan pola pikir (mindset) melalui proses yang tidak instant dan cenderung memerlukan pengorbanan.
Kenali pikiran-pikiran Anda dengan cara melatihnya terus menerus, jangan biarkan ia menjadi kerdil.
Cara melatihnya adalah dengan mengisinya dengan informasi yang baik dan bermanfaat.
Kesimpulan:
    Penting bagi kita untuk mengenal diri kita sendiri karena itu merupakan pondasi terkuat untuk Pengembangan Diri.
    Kenali pula diri kita dari kelemahan maupun kekuatan agar kita dapat memaksimalkan potensi yang kita miliki dan dapat mengelola kelamahan menjadi kekuatan.

    Apabila kita berhasil mengenali diri sendiri maka besar kemungkinan kita akan mampu menguasai serta mengendalikan diri.
    Ingatlah selalu bahwa Orang yang Menghalangi Kita Adalah Diri Kita Sendiri, jadi kalahkan musuh terbesar dalam diri kita untuk mencapai sukses.

Manfaat dan tujuan :
·         Seseorang dapat mengenal kenyataan dirinya, dan sekaligus kemungkinan-kemungkinannya,serta diharapkan mengentahui peran apa yang harus dia mainkan untuk mewujutkannya.
·         Sebaliknya, orang yang tidak mengenal dirinya, tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan dan dikembangkannya.
·         Tidak memahami posisi diri akan membuatnya sulit mengarahkan diri kepadatujuan hidupnya, sehingga gagal dalam pergumbulan hidupnya.

Cara mengenal diri sendiri :
1.      Bersikap terbuka (open minded) terhadap kritik, saran orang lain, dan mau menerima apa adanya demi perkembangan dirinya; tidak difensif.
2.      Melalu penelusuran bakat kepribadiannya
3.      Melalui pengalaman sehari-hari
4.      Melalui kebersamaan dengan orang lain
5.      Melalui refleksi dan perenungan diri pribadi merumuskan potret diri sendiri.

Situasi yang memudahkan mengenali diri sendiri :
1. Mendapatkan tekanan atau cobaan
Pada tulisan yang berjudul “Melalui Cobaan, Kita Lebih Mudah Mengenali Diri Sendiri”, sudah dibahas tentang peran cobaan dalam menyediakan kesempatan bagi kita untuk mengenali diri sendiri. Dalam situasi tersebut, kita cenderung merespon dengan cara kita yang asli. Lihat saja polanya. Jika konsisten, maka itulah diri kita yang sesungguhnya.

2. Kejadian yang tak terduga atau tiba-tiba
Tidak perlu membayangkan sebuah kejadian besar. Perhatikan lagi diri kita saat kejadian-kejadian kecil yang terjadi secara mendadak, misalnya jatuhnya gelas atau piring, kesalahan mengetik, kehabisan tinta saat akan ngeprint dan sebagainya. Perhatikan pada saat situasi tersebut, apa yang kita katakan, perasaan kita, sikap dan perbuatan kita. Misalnya saja kita menjatuhkan gelas secara tidak sengaja. Mungkin saja kita langsung berseru, “Sialan!”, “Innalillah..” dan sejenisnya. Tentu kita mengenal mana kata-kata baik dan mana yang buruk. Kita punya pola yang mana. Begitu juga dengan perasaan kita. Apakah saat gelas jatuh, kita merasa marah, sedih, atau tenang-tenang saja. Perhatikan polanya pada kejadian-kejadian yang serupa.
3. Saat kehilangan
Saat kehilangan juga dapat digunakan untuk mengenali diri sendiri. Dengan kata lain, saat kehilangan, kita lebih mudah mengenali diri sendiri. Kehilangan yang dimaksud, bisa kehilangan hal-hal kecil, seperti lupa meletakkan benda, kehilangan uang atau barang, sampai meninggalnya orang tersayang. Seperti halnya saat mengalami kejadian tak terduga, saat kehilangan, kita juga bisa mengamati apa perkataan dan perasaan kita. Mungkin saja kita mengatakan, “Duh, apes dah!”, “Ya sudahlah..”, “Saatnya membuat/mencari lagi..” dan sebagainya. Begitu juga dengan perasaan kita, bisa mangkel, marah, atau tenang-tenang saja. Perhatikan polanya, jika konsisten, maka seperti itulah kita yang sesungguhnya.
4. Saat mendapatkan
Tidak hanya saat kehilangan, saat mendapatkan juga menjadi waktu yang tepat untuk mengenali diri sendiri. Secara lebih mudah, boleh jadi situasi ini dapat membedakan antara orang yang bersyukur dan tidak, antara yang tahu terimakasih atau tidak. Memang, saat mendapatkan bukan situasi yang sangat akurat dalam mengenali diri sendiri, seperti hanya ketika mendapatkan musibah atau kehilangan. Tapi tetap saja bisa menolong kita dalam membuat pola diri kita. Misalnya saat mendapatkan posisi baru di sebuah pekerjaan. Mungkin saja kita berkata, “Wah hebat. Berarti aku dipercaya”, “Jabatan itu amanat”, atau “Ah, ini pasti berat”. Coba cermati kembali, jika konsisten, maka itulah diri kita yang sesungguhnya.

5. Tidak terjadi apapun
Maksud dari tidak terjadi apapun adalah saat semuanya tetap sama dalam waktu yang lama, misalnya ketika menunggu. Memang, untuk situasi seperti ini, lebih mudah melihat diri kita, apakah kita orang yang telaten, sabar, atau tidak. Coba perhatikan, kata-kata atau perasaan apa yang muncul saat menunggu. Mungkin kita berkata, “Lama banget!”, “Membosankan!”, “Lebih baik aku membaca/meneruskan menulis cerita”, dan sebagainya. Jika kata-kata dan perasaan kita konsisten, maka itulah diri kita yang sesungguhnya.
Kelima situasi ini punya keakuratan yang berbeda pada setiap orang. Mungkin saja ada orang yang lebih mudah mengenali diri sendiri ketika mendapatkan cobaan, sementara orang lain lebih mudah ketika kehilangan. Namun demikian, kelimanya bisa saling mendukung dan bisa jadi referensi ketika kita ingin lebih mengenali diri sendiri.

Daftar Pustaka :
Nagata, Daniel. 2015.Mengenal Diri Sendiri. www.danzierg.org. http://www.danzierg.com/2015/03/mengenali-diri-sendiri.html

Miftahur. 2016. www.miftahur.com http://www.miftahur.com/cara-untuk-mengenal-diri-sendiri/
Cahyo, Rudi. 2016. www.rudicahyo.com . www.rudicahyo.com/psikologi-artikel/5-situasi-yang-memudahkan-mengenali-diri-sendiri/

Azizah. 2012. www.iimazizah.wordpress.com https://iimazizah.wordpress.com/2012/10/22/mengenal-diri-sendiri/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar