Rabu, 14 September 2016

Apa sih jujur itu?



Pengertian dan Arti Jujur
 Jujur jika diartikan secara baku adalah “mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran”.
Dalam praktek dan penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi.



Bila berpatokan pada arti kata yang baku dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak sesuai dengan kebenaran dan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang sebenarnya, orang tersebut sudah dapat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu, mungkir, berbohong, munafik atau lainnya.
Kejujuran adalah bagian dari sifat positif manusia. Kejujuran adalah bagian dari harga diri yang harus dijaga karena bernilai tinggi. Kehilangan uang bisa dicari lagi, tapi kehilangan kejujuran di mana harus dicari?
Jujur itu mahal harganya, orang merusak kejujuran sangsinya akan berat dan berlangsung lama. Kejujuran diikat dengan hati nurani manusia, dan keduanya itu merupakan anugerah dari Allah Swt. Dua eleman ini saling keterkaitan.
Ketika ucapan tak sesuai dengan kenyataan, hati menjadi risau karena ucapan dirasa tak jujur. Jujur memang indah, sikap jujur membuat hidup kita lebih tentram tanpa ada tekanan dari luar maupun dari batin kita sendiri.
Coba bayangkan ketika kejujuran dinafikkan pasti hidup kita tak pernah tenang. Kebohongan pertama pasti harus ditutup dengan kebohongan kedua dan seterusnya. Yang pasti kebohongan itu sangat melelahkan dan membebani hati nurani, hidup tak nyaman dan diselubungi rasa was-was.
Dari sumber lain juga diketahui bahwa kejujuran juga termasuk harga diri. Kejujuran adalah harga mati yang harus dipegang sampai mati pula. Jujur di dunia selamat di akhirat. Prinsipnya miskin materi tak mengapa asalkan kita masih punya nilai kejujuran.
Karena kejujuran ibarat pelampung penyelamat ketika manusia menghadapi pengadilan super adil yakni pada hari perhitungan kelak. Norma jujur itulah salah satu saksi yang menyelamatkan dari hukuman Allah.

Contoh Penerapan Jujur

Sifat jujur merupakan suatu hal yang harus ditegakkan dalam kehidupan dan hal ini dapat kita ambil contoh dari kehidupan sehari-hari kita sendiri. Yang antara lain sebagai berikut :

1. Menyimpan Rahasia Orang

Dalam hidup ini banyak sekali hal yang harus dibicarakan, tetapi ada pula yang tidak boleh dibicarakan kepada orang lain atau lebih jelasnya harus dirahasiakan. Seperti halnya jika Anda sedang diberitahu oleh seseorang mengenai sesuatu yang tidak seharusnya diketahui oleh orang lain, maka wajib bagi Anda untuk menjaga sesuatu itu dan tidak membicarakannya kepada orang lain.

Bila saja Anda mengetahui keburukan seseorang maka hendaknya lebih baik dirahasiakan saja hal tersebut dan jangan dibeberkan atau dibicarakan kepada orang lain. Allah menyukai seorang hamba yang bisa menjaga rahasia dan pandai mengatur omongan supaya keluar ucapan yang baik-baik.

Sebagai pepatahnya sering terucap "Mulutmu adalah harimau-mu, ucapan-mu menandakan akhlakmu "

2. Melaksanakan Amanah Seseorang

Kadang-kadang orang lain menitipkan sesuatu kepada kita, baik itu berupa pesan, uang, barang, atau yang lain untuk disampaikan kepada orang lain yang mana hal ini tidak berhak untuk kita ambil atau mungkin barang itu hanya sekedar dititipkan sampai pada saatnya diambil kembali.

Bila terjadi hal seperti itu, maka solusi tepat agar kita tidak menjadi orang yang buruk adalah harus selalu menjaga dan melaksanakan apa yang disampaikan pemberi amanah. Ketika amanah yang diberikan oleh seseorang dapat terlaksana dengan baik, artinya anda dapat memegang amanah dan menjalankan kepribadian yang jujur sesuai tata perilaku yang baik.

3. Menjadi Siswa Yang Jujur dalam Ulangan

Sebagai siswa yang sama seperti yang lain, tentu tidak jarang menjumpai anak yang mencontek bila sedang mengerjakan ulangan. Hal ini wajar, tapi tidak baik dan harus segera diusahakan agar tidak dilakukan lagi supaya besok kelak menjadi pribadi yang baik dan jujur.

Sebenarnya mengerjakan ulangan secara mandiri dan terima hasil apa adanya itu jauh lebih baik dari pada hasil memuaskan namun dari teman-teman. Jika hasil kurang memuaskan tapi hasil mengerjakan sendiri, coba evaluasi diri dan lakukan belajar dengan lebih serius pada saat sebelum ulangan lagi agar pada saat kemudian pada waktu ada ulangan bisa mengerjakan soal dengan lebih percaya diri sehingga hasilnya tentu akan lebih memuaskan dan itupun dari usaha sendiri yang mana tentu jauh membanggakan. Beda dengan mencontek terus, jika mencontek terus nanti dampaknya akan menjadikan diri semakin sulit mengevaluasi apa kekurangan dan hasilnya akan jauh mengecewakan.

Manfaat Sikap Jujur
Sikap jujur merupakan sikap terpuji yang tentunya banyak sekali manfaatnya apabila kita bisa membiasakan diri dengan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari. Memang sulit tetapi dengan sikap jujur kita mudah dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa mamfaat, apabila kita bisa bersikap jujur:
1.      Dalam menjalani kehidupan sehari-hari tak merasa di bebani. Maksudnya bila kita jujur tentunya tidak ada kebohongan yang harus di tutup-tutupi. Dalam hal lisan secara otomatis dapat berbicara tanpa ada larangan atau pantangan yang harus dibicarakan dan bisa mengungkapkan kata-kata secara leluasa dan mencritakan segala yang terjadi. Sedangkan dalam hal perbuatan tidak ada yang harus disembunyi-sembunyikan. Secara leluasa dapat bebas melakukan sesuatu tanpa takut ketahuan oleh siapapun.
2.      Timbul rasa percaya diri pada diri sendiri. Merasa optimis mampu melakukan sesuatunya tanpa ada rasa ragu dalam benak dengan dasar-dasar yang kuat walaupun hasil yang tidak memuaskan. Segala apapun, apabila dilakukan dengan rasa percaya diri akan terasa senang karena dapat sebagai ukuran kemampuaannya. Tentunya dimasa yang akan datang akan sangat mempengaruhi dalam kehidupan di dalam banyak hal, mulai dari pekerjaan, hubungan keluarga, hubungan masyarakat, hubungan pertemanan dan banyak lagi.
3.      Bersikap jujur dalam kehidupan masyarakat tentunya akan banyak membawa dampak positif. Misal saja jika kita jujur dalam hal pemilu pasti akan tidak ada lagi yang suap menyuap. Fakta dalam masyarakat kalau ada pemilihan pemimpin baru, entah itu Presiden atau Gubernur atau Bupati hingga sampai pemilihan ketua RTpun banyak yang melakukan suap agar memenangkan dalam pemilihan. Bahkan yang menerima itu termasuk sama dengan yang menyuap. Karena dengan menerima suap tadi, maka dengan terpaksa harus memilih yang sudah diperintahkan orang yang meyuap, dan bukan dari hati nurani sendiri.
4.      Dampak sikap jujur dalam keluarga tentunya membuat anggota keluarga tersebut menjadi nyaman, karena antar keluarga dapat berinteraksi tanpa beban dan saling membantu apabila ada maslah dalam satu pihak keluarga.
5.      Bagi seorang pelajar tentunya mempunyai angan-angan untuk mendapatkan sebuah pekerjaan yang enak tetepi dapat menghasilkan uang banyak. Nah, dengan mempunyai perilaku yang jujur tentunya akan mempermudah untuk mendapatkan dan lebih-lebih menciptakan sebuah pekerjaan yang di inginkan. Hal ini dikarenakan seseorang yang mempunyai sikap jujur maka ia akan mudah mengerti jika diberikan sebuah persoalan-persolan yang ditugaskannya kepada seseorang tersebut. Kemungkinan besar akan mempermudah menyelesaikan tugas-tugasnya dan cepat tanggap dengan segala masalah-masalah yang menghadang.
6.      Pada diri pribadi akan timbul sikap yang tidak selalu bergantung pada orang lain. Akan hidup mandiri.
7.      “Melaksanakan ajaran yang mulia dari agama dan budaya luhur yang dianut oleh bangsa manapun. Akan dihormati oleh sesama manusia, karena semua orang menghargai kejujuran yang sejati. Sang generasi akan berani melawan kemungkaran, karena merasa benar atau tidak bersalah, dengan batinnya yang bening”
8.      “Kejujuran membawa pelakunya bersikap berani, karena ia kokoh tidak lentur, dan karena ia berpegang teguh tidak ragu-ragu. Karena itu disebutkan dalam salah satu definisi jujur adalah: berkata benar di tempat yang membinasakan”
9.      Dengan berkikap meupun bersifat jujur tentunya Allah SWT akan member balasan yang tak terkira oleh kita.


 Ciri Orang Tidak Jujur

1.  Menghindari Kontak Mata
Hal ini sudah menjadi reaksi alamiah manusia, di mana mereka tidak bisa menatap mata lawan bicara ketika sedang berbohong.  Oleh karen itu, cobalah untuk menatap mata lawan bicara anda dalam-dalam ketika ia sedang mengungkapkan sesuatu.  Jika ia mengalihkan pandangan dari anda, kemungkinan besar hal yang ia katakan adalah sebuah kebohongan

2.  Tangan Terlalu Banyak Menyentuh Bagian Tubuh Tertentu
Melakukan kebohongan bisa menimbulkan suatu perasaan tidak nyaman.  Hal ini berakibat sang pembohong menjadi salah tingkah, dan terlalu banyak menyentuh dirinya, seperti wajah, bibir, dan leher.  Kenali tanda-tanda ini sebagai salah satu ciri orang berbohong, terutama ketika anda terus mengejar dia dengan berbagai pertanyaan-pertanyaan yang potensial untuk membongkar kebohongannya.

3.  Cara Bicara Yang Tidak Natural
Kebohongan bisa membuat orang yang mengatakannya menjadi tidak natural dalam berbicara.  Ia cenderung menambahkan terlalu banyak detail pada topik pembicaraan, menyisipkan humor-humor yang terkesan dipaksakan, atau bahkan menjadi diam dalam durasi waktu yang cukup lama.  Pastikan pula anda menangkap tanda-tanda ketidak laziman ini jika ingin mendeteksi kejujuran seseorang.

4.  Mengalihkan Topik Pembicaraan
Rasa tidak nyaman ketika sedang berbohong cenderung membuat si pembohong tak ingin terus menerus membicarakan topik tersebut.  Ia akan mencoba mengganti bahan pembicaraan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, melakukan aktivitas lain, atau menggunakan berbagai sindiran dan sarkasme untuk meninggalkan topik tersebut.

5.  Jeda Antara Ekspresi Fisik dan Emosi
Orang yang tidak jujur cenderung meninggalkan jeda yang sangat nampak antara ekspresi fisik dan emosi yang ia tunjukkan.  Contohnya, misalkan anda memberi sebuah hadiah yang tidak disukai oleh orang tersebut, dan orang tersebut berpura-pura menyukai hadiah dari anda.  Pertama, ia akan berkata "Oh, saya menyukai hadiah ini!", dan beberapa saat kemudian baru tersenyum.  Jika ia benar-benar menyukai hadiah tersebut, dia akan tersenyum dan mengatakan perkataan tersebut dalam waktu yang bersamaan.

6.  Cobalah Untuk Mengganti Topik Pembicaraan dan Amati Ekspresinya
Jika anda mencurigai seseorang sedang berbohong, cobalah dengan sengaja untuk mengalihkan pembicaraan dari topik tersebut.  Jika orang tersebut dengan sukarela mengikuti pergantian topik dan terlihat jauh lebih rileks dalam berbicara, ada kemungkinan ia sedang berbohong dan memang ingin menghindari pembicaraan seputar topik tersebut.

7.  Perhatikan Titik Tumpuan Berat Badan
Anda bisa mengamati hal ini ketika sedang melakukan percakapan sambil berdiri.  Seorang pembohong biasanya tidak akan pernah merasa nyaman, sehingga ia akan berganti-ganti memindahkan tumpuan titik berat tubuhnya dari satu kaki ke kaki yang lain, terus menerus selama pembicaraan.  

8.  Nada Suara Yang Cenderung Rendah
Penelitian psikologis membuktikan bahwa saat orang sedang berbohong, ia cenderung memelankan suaranya dan membuat nada suaranya terdengar rendah, bahkan nyaris berbisik.  Oleh karena itu, jika anda sedang bercakap-cakap dengan nada berapi-api, kemudian tiba-tiba gaya bicara partner anda menjadi lebih pelan dan monoton, ada kemungkinan saat itu ia sedang berbohong.

9.  Amati Cara Dia Bernapas
Ketika sedang berbohong, orang cenderung untuk bernapas dengan cepat, bahkan hampir terengah-engah.  Namun ada pula saat-saat di mana ia berhenti bernapas sama sekali atau mengambil napas panjang, sebagai usaha si pembohong untuk menenangkan dan mengontrol dirinya.  Nah, perubahan dalam bernapas ini bisa menjadi salah satu ciri orang berbohong.

10.  Mencoba Meyakinkan Anda Secara Berlebihan
Seorang pembohong selalu dihantui rasa takut jika kebohongannya terbongkar.  Oleh karena itu, secara tidak sadar mereka berusaha meyakinkan anda secara berlebihan, dengan menggunakan kata-kata, "Percayalah", "Saya mengatakan hal ini sejujurnya", "Sebenarnya...", atau bahkan "Demi Tuhan...".  Jika anda melihat tanda-tanda tidak natural ini, bersiap-siaplah untuk mengantisipasi kebohongannya.





 DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar