Rabu, 14 September 2016

JUJUR

Jujur adalah sebuah kata yang telah dikenal oleh hampir semua orang. Kajian tentang sikap jujur berada dalam domain Psikologi Sosial.

Jujur dapat juga kita anggap sebagai sebuah sikap. Karena sikap jujur senantiasa berada dan lahir di dalam kelompok sosial atau masyarakat. Bagi yang telah mengenal kata jujur mungkin sudah tahu apa itu arti dan makna dari kata jujur tersebut. Dengan memahami makna kata jujur ini  maka mereka akan dapat menyikapi berbagai tindakan secara baik. Namun masih banyak yang tidak tahu sama sekali dan ada juga hanya tahu maknanya secara samar-samar. Indikator kearah itu sangat mudah ditemukan yakni   masih saja banyak orang belum jujur  jika dibandingkan dengan orang  yang telah jujur.
Cara Membiasakan Dan Menanamkan Diri Agar Selalu Jujur
Menerapakan sikap jujur memang sulit tetapi itu telah menjadi tuntutan hidup, agar selalu berada dijalan yang benar, yaitu jalan yang diridhoi Allah SWT. Adapun beberapa cara agar selalu bersikap jujur.
“Carilah teman yang jujur dan hindari teman yang buruk. Carilah lingkungan yang jujur dan hindari lingkungan yang buruk. Ingat selalu dampak buruk dari ketidakjujuran. Ingat kepada Allah”
Teman memang tak selalu di dekat kita. Tetapi teman bisa mempengaruhi sikap dan kepribadian kita. Seorang teman juga memegang faktor penting dalam menjaga sikap. Jika teman kita baik, maka secara tidak langsung kita terpengaruh oleh sikapnya yang baik. Bahkan teman yang baik tersebut akan mendorong kearah perilaku yang baik. Jika kita berbuat kejelakan dihadapan seorang teman yang baik tentunya kita akan merasa malu.
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan jadilah kalian bersama orang-orang yang jujur.”
Dengan hidup dilingkungan masyarakat yang baik dan kondusif, juga akan memberikan kita suatu sikap hidup yang menuntut untuk selalu bersikap jujur. Selalu mengingat dampak yang timbul disetiap perbuatan, tentunya kita akan selalu berhati-hati dalam bertindak. Disetiap langkah kaki, disetiap gapaian tangan pasti ada resiko yang menghadang. Entah itu kecil atau besar. Yang terakhir dan yang terpenting ialah kita selalu mengingat kepada Allah SWT. Dengan begitu kita selalu berpikir panjang saat ingin melakukan tindakan yang ada dampak positif maupun negatif. Beberapa dasar.
“Jujurlah kalian dan berpeganglah selalu dengan kejujuran, niscaya kalian termasuk orang-orang yang jujur dan akan selamat dari kebinasaan, serta Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikan kelapangan dan jalan keluar dalam berbagai urusan kalian”
 Memulai Sikap Jujur
Memulai sikap jujur tentunya dari diri sendiri sebelum mengajak orang lain untuk bersikap jujur. Dengan kesedaran dari hati, pasti sikap jujur akan tertanam dalam diri secara cepat, yang didasari niat yang ikhlas karena Allah SWT. Untuk diri kita sendiri bisa berubah menjadi lebih baik.
 Sikap jujur seharusnya dimulai sejak kanak-kanak karena dengan semenjak kanak-kanak sikap jujur tersebut akan selalu melekat pada diri seseorang tersebut, karena pada dasarnya sekap jujur itu tumbuh dengan membiasakan diri yang dibekali rasa percaya diri dan tanpa ada keraguan sedikit pun dari dalam diri.
Sikap kejujuran harus dikembangkan sejak dini. Anak-anak kita sejak kecil harus kita didik untuk jujur dan bertanggung jawab kepada dirinya sendiri. Orang tua harus menjadi teladan bagi anak-anaknya. Orang tua tidak boleh menyogok guru agar anaknya yang tidak naik kelas bisa naik kelas. Saya yakin bahwa tidak sedikit orang tua yang melakukan itu, menyogok guru agar anak-anaknya bisa naik kelas. Tindakan seperti itu memberikan contoh kepada anak bahwa uang dapat menyelesaikan segalanya. Sebuah tindakan yang sangat tidak terpuji yang dilakukan oleh orang tua dan langsung diserap ilmunya oleh anak-anak. Sangat disayangkan karena ilmu yang diserap itu adalah ilmu sogok-menyogok, ilmu korupsi, buah dari sebuah ketidakjujuran.(1)
Namun jika sejak kanak-kanak ataupun anak-anak bahkan sejak tadi belum ada sikap jujur maka, sesegeralah memulai sikap dari sekarang atau detik ini juga. Namun bila tidak bisa sekarang dengan sekejap mata, maka lakukan dengan secara perlahan-lahan, dikit demi sedikit dan diterapkan sehari-hari. Dengan begitu sikap jujur dalam diri akan tumbuh dengan secara perlahan dan bisa kemungkinan bisa menjadi kebiasaan yang tidak mudah untuk hilang dari dalam diri.
Konsep Diri Dan Jujur Dalam Diri Sendiri
Setiap orang perlu mengetahui dan memahami dirinya serta mampu menumbuhkan dan mengembangkan kemampuannya. Setelah seseorang mengetahui dirinya, maka terbentuklah sikap dan perilaku dalam menentukan arah dan prinsip hidup yang diinginkan. Seseorang yang mempunyai konsep diri, dapat menilai dirinya dalam menjalankan peranan hidup berkeluarga atau dalam masyarakat tanpa merasa lebih atau kurang terhadap kemampuan dan bersikap kepada orang lain. Perilaku seseorang dalam kehidupan bermasyarakat merupakan faktor yang menentukan, dengan demikian ‘konsep diri’ seseorang bukan suatu yang langsung jadi, melainkan diperoleh dan dibentuk melalui pendidikan, pengalaman serta pengaruh lingkungan. Membentuk konsep diri yang benar untuk terbebas dari ketidakjujuran pada diri sendiri. Beberapa hal itu adalah :

Tampil apa adanya
Tidak gengsian
Tidak memaksakan dirisendiri-dan-orang.

Daftar pustaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar