Senin, 18 Desember 2017

Kerjasama Yes Individualisme No




Oleh: Niko Prayoga

Manusia itu merupakan mahkluk sosial, artinya mereka tidak dapat hidup sendiri tapi harus berdampingan dengan manusia lainnya. Karena manusia sewaktu-waktu akan membutuhkan bantuan dari orang lain dalam menjalankan hidupnya. Salah satu contohnya yaitu jika ingin mencapai suatu tujuan tertentu manusia akan saling bekerjasama untuk mencapai tujuannya tersebut. Kerjasama bisa dilakukan dengan orang lain yang ada pada lingkungan sekitar. Misalnya orang orang yang ada di sekolah, lingkungan masyarakat, di perusahaan dan lain-lain. Tentunya kerjasama bisa terbentuk karena adanya kepentingan yang sama salah satunya kepentingan untuk mencapai suatu tujuan. Pada tulisan kali ini kami akan memberikan beberapa penjelasan mengenai apa itu kerjasama.
Lalu apa pengertian kerjasama itu?
kerjasama adalah suatu pekerjaan yang di kerjakan oleh dua orang ataupun lebih untuk mencapai tujuan atau target yang sebelumnya telah direncanakan dan disepakati bersama. Atau kerjasama dapat diartikan sebagai tindakan-tindakan dalam pekerjaan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan dan demi keuntungan bersama.
Pengertian kerjasama menurut para ahli
1. Menurut Pamudji, kerja sama adalah pekerjaan yang dilakukan dua orang atau lebih dengan melibatkan interaksi antarindividu bekerja bersama sama sampai terwujud tujuan yang dinamis. Lebih lanjut ia berpendapat bahwa unsur utama kerjasama ada tiga yakni adanya individu individu, adanya interaksi dan adanya tujuan yang sama.
2. Seorang ahli bernama Charles H. Cooley berpendapat, kerjasama akan timbul jika orang menyadari bahwa mereka memiliki kepentingan yang sama dan sekaligus memiliki pengetahuan yang cukup serta kesadaran atas diri sendiri untuk memenuhi kepentingan kepentingan tersebut.
3. Menurut Rosen, kerja sama merupakan sumber yang dianggap sangat efisien untuk kualitas pelayanan terutama dalam konteks kerjasama bidang ekonomi khususnya jual beli.
4. Thomson Dan Perry, kerja sama merupakan kegiatan yang mempunyai tingkatan berbeda dimulai dari tahapan koordinasi juga kooperasi sampai terjadinya kolaborasi dalam suatu kegiatan kerjasama.
5. Tangkilisan, kerja sama adalah sumber kekuatan yang muncul dalam sebuah organisasi sehingga bisa mempengaruhi keputusan juga tindakan organisasi.
Kerjasama dilakukan atas dasar tujuan yang sama yang hendak dicapai, sehingga kerjasama berbeda dengan ‘sama-sama kerja’ yang tidak mempunyai tujuan bersama.

Beberapa keuntungan yang dapat dipetik dari kerjasama antara lain:
1. Memperingan tugas yang harus dipikul oleh masing-masing pihak;
2. Menghemat tenaga, pikiran dan dana yang biasanya sangat terbatas dalam setiap kegiatan; 3. Dengan dana, tenaga, pikiran yang tersedia, dapat menghasilkan lebih banyak;
4. Lebih memberi kemungkinan pada seluruh pihak untuk mengembangkan kemampuan dalam rangka menuju terbangunnya kemanusiaannya.


beberapa hal yang dapat mendukung agar terjalin kerjasama antara lain :
1. Masing-masing pihak harus sadar dan mengakui kemampuan masing-masing. Masing-masing pihak yang akan kerjasama harus mengerti dan memahami akan masalah yang dihadapi.
 2. Masing-masing pihak yang bekerjasama perlu berkomunikasi.
 3. Pihak yang bekerjasama perlu peka terhadap pihak lain dalam arti mengerti kesulitan dan kelemahan orang lain.
 4. Meskipun semua pihak harus memberi sesuai dengan kemampuan, tetapi agar semuanya itu dapat berdaya hasil dan berhasil guna, perlu ada pengaturan, yaitu koordinasi yang mantap.
5. Keterbukaan dan Melibatkan orang lain.

Ada beberapa hal yang dapat mengganggu kerjasama yaitu:
1. Ada pihak yang selalu bersikap menyerahkan pekerjaan kepada orang lain dan tidak bersedia bertanggung-jawab.
2. Ada pihak yang bersedia menampung semua pekerjaan meskipun jelas tidak mampu mengerjakannya.
3. Tidak bersedia memberikan sebagian dari kemampuannya untuk membantu pihak lain. Dalam pengertian, ini termasuk tidak bersedia menyerahkan sebagian dari wewenangnya kepada pihak lain.
 4. Lekas puas dengan hasil pekerjaannya sendiri, sehingga tidak memperlihatkan dan tidak menaruh perhatian pada pihak yang masih bekerja.
5. Hanya bersedia memberikan sesuatu yang dirasa tidak lagi diperlukan dirinya, sehingga memberi tidak sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan oleh pihak lain.
6. Tidak bersedia memberi bantuan sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi, hanya terus tekun dengan pekerjaannya sendiri.
7. Menutup diri, dan tidak mengundang pihak lain yang dapat memberi bantuan, misal selain berusaha mengerjakan sesuatu dengan sempurna sehingga sulit pihak lain dapat membantu.
8. Tidak bersedia berkorban, misalnya membongkar atau merubah kegiatan yang sudah direncanakan, demi mencapai kerjasama dan hasil kegiatan yang lebih baik.
 9. Bersikap maha tahu, sehingga menutup diri untuk minta pendapat dan bantuan pihak lain.
10. Tidak percaya kemampuan pihak lain sehingga tidak bersedia minta bantuan atau pendapat kepadanya.

referensi




Tidak ada komentar:

Posting Komentar