Pengendalian
Diri
@D19-Ellyza,
@Proyek10
Sebagai seorang mahasiswa salah
satu yang dibutuhkan dalam menumbuhkan
karakter dalam pribadi sebagai mahasiswa adalah pengendalian diri, mahasiswa
sering disebut sebagai penggerak kemajuan dimana terdapat semangat yang
menggebu untuk haus akan suatu pengetahuan, haus akan kemajuan. Dalam konteks
pengendalian diri, terkadang mahasiswa kurang dapat mengendalikan diri dengan
banyaknya aspirasi yang ingin disampaikan atau sebuah ide yang membantu
membangun kemajuan nasional. Pengendalian diri sangat dibutuhkan, untuk siapa
saja bahkan balita pun telah dan sedang menjalani pembelajaran mengenai
pengendalian diri.
Perkembangan self control pada dasarnya sejalan dengan bertambahnya usia
seseorang. Semakin dewasa diharapkan mempunyai self control yang lebih baik
dibanding saat remaja dan anak-anak. Menurut kamus
psikologi (Chaplin, 2002), definisi kontrol diri atau self control adalah
kemampuan individu untuk mengarahkan tingkah lakunya sendiri dan kemampuan
untuk menekan atau menghambat dorongan yang ada. Goldfried dan Merbaum,
mendefinisikan kontrol diri sebagai suatu kemampuan untuk menyusun, membimbing,
mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa individu kearah
konsekuensi positif.
Kontrol diri merupakan satu potensi yang dapat
dikembangkan dan digunakan individu selama proses-proses dalam kehidupan,
termasuk dalam menghadapi kondisi yang terdapat dilingkungan yang berada
disekitarnya, para ahli berpendapat bahwa kontrol diri dapat digunakan sebagai
suatu intervensi yang bersifat preventif selain dapat mereduksi efek-efek psikologis
yang negative dari stressor-stresor lingkungan. Disamping itu kontrol diri
memiliki makna sebagai suatu kecakapan individu dalam kepekaan membaca situasi
diri dan lingkungannya serta kemampuan untuk mengontrol dan mengelola
faktor-faktor perilaku sesuai dengan situasi dan kondisi untuk menampilkan diri
dalam melakukan sosialisasi (Calhoun dan Acocela, 1990).
Mengapa
penting memiliki self control ? Pertama, kontrol diri berperan penting dalam hubungan seseorang dengan orang lain (interaksi
social). Hal ini dikarenakan kita senantiasa hidup dalam kelompok atau
masyarakat dan tidakbisa hidup sendirian. Seluruh kebutuhan hidup kita
(fisiologis) terpenuhi dari bantuan orang lain, begitu pula kebutuhan
psikologis dan social kita. Oleh karena itu agar kita dapat memenuhi seluruh
kebutuhan hidup ini dibutuhkan kerjasama dengan orang lain dan kerjasama dapat
berlangsung dengan baik jika kita mampu mengendalikan diri dari perbuatan yang
merugikan orang lain. Kedua, Kontrol diri memiliki peran dalam menunjukkan
siapa diri kita (nilai diri). Seringkali seseorang memberikan penilaian dari
apa yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan kontrol diri merupakan
salah satu aspek penting dalam mengelola dan mengendalikan perilaku kita.
Kontrol diri menjadi aspek yang penting dalam aktualisasi pola pikir, rasa dan
perilaku kita dalam menghadapai setiap situasi. Seseorang yang dapat
mengendalikan diri dari hal-hal yang negatif tentunya akan memperoleh penilaian
yang positif dari orang lain (lingkungan sosial), begitu pula sebaliknya. Ketiga, kontrol diri berperan dalam pencapaian tujuan pribadi.
Pengendalian diri dipercaya dapat membantu seseorang dalam mencapai tujuan
hidup seseorang. Hal ini dikarenakan bahwa seseorang yang mampu menahan diri
dari perbuatan yang dapat merugikan diri atau orang lain akan lebih mudah focus
terhadap tujuan-tujuan yang ingin dicapai, mampu memilih tindakan yang memberi
manfaat, menunjukkan kematangan emosi dan tidak mudah terpengaruh terhadap
kebutuhan atau perbuatan yang menimbulkan kesenangan sesaat. Bila hal ini
terjadi niscaya seseorang akan lebih mudah untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
Daftar Pustaka
Borba, Michele
(2008). Membangun Kecerdasan Moral. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
Goleman, Daniel
(2007), Social Intelligence: Ilmu Baru tentang Hubungan
Antar Manusia. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar