Senin, 08 Januari 2018

Mengambil Resiko




@D03- Almira, @ProyekB09
Oleh, Almira Septemi Yuna


Sewaktu menghadapi tantangan, terutama yang berbahaya, kebanyakan orang mengatakan, “Terlalu berisiko!” Ini membuat mereka berhenti menerima tantangan tersebut dan memandang tantangan bukan sebagai sesuatu yang harus ditaklukkan tetapi sebagai masalah yang harus dihindari . Memang benar semua manusia mempunyai suara-suara negatif di pikirannya yang membuat mereka berhenti untuk mengambil risiko.
Akan tetapi, ada sebuah lagu anak-anak yang sangat saya sukai dan bisa memotivasi saat berpikir tentang begitu banyaknya tantangan yang begitu menantang dalam kehidupan sehingga membuat hati menjadi ciut.
Nenek moyangku orang pelaut
Gemar mengarung luas samudra
Menerjang ombak tiada takut
Menempuh badai sudah biasa
Nyanyian ini memperlihatkan bahwa jika nenek moyang Indonesia adalah pelaut yang tangguh yang berani mengarung luas samudera dengan kapal-kapal sederhana, maka seharusnya keturunannya lebih berani lagi karena sekarang bangsa Indonesia adalah bangsa yang modern. Jika nenek moyang Indonesia berani menerjang ombak dan menempuh badai, maka keturunannya tidak akan mudah menyerah dalam menghadapi berbagai masalah yang terus-menerus datang bagai "ombak" yang tidak pernah berhenti menyerang pantai ataupun tantangan hidup yang penuh risiko dan sangat berat bagai "badai" dahsyat.

Sebenarnya ada banyak teknik yang dapat membantu orang-orang menghadapi masalah dan tantangan hidup yang berisiko. Berikut ini adalah beberapa tips dan saran yang mungkin bisa Anda jadikan referensi.

Jangan Banyak Berpikir sebelum Mengambil Risiko
Cara termudah untuk berenang di kolam renang yang sangat dingin adalah dengan langsung meloncat ke dalam kolam renang tanpa banyak berpikir. Dengan cara yang sama, jika Anda ragu-ragu mengambil risiko dan berpikir terlalu banyak, Anda tidak akan bergerak untuk mengambil risiko.

Sewaktu Meloncat, Loncatlah Setinggi Mungkin
Jangan ragu-ragu untuk meloncat! Lakukan loncatan tinggi SEKUAT TENAGA Anda.

Jika Anda Tidak Bertanya, Anda Tidak akan Mendapatkan
Cari dan datanglah ke orang yang tepat untuk menanyakan apa pun yang ingin Anda ketahui, pelajari dan dapatkan. Orang-orang akan menghargai jika Anda bertanya secara terus terang pada mereka.

Rangkul Kegagalan dan Penolakan
Jadikan kegagalan sebagai suatu kesempatan untuk belajar lebih banyak. Jika banyak hal yang Anda susun dan bangun tidak berjalan dengan baik, cari tahu alasannya dan ajukan banyak pertanyaan, “Kenapa?” Setelah itu buat perubahan dan cobalah lagi

Jadilah Hakim, bukan Tersangka
Jangan kuatirkan apa yang orang lain pikirkan tentang Anda, sebaliknya Andalah yang harus menjadi orang yang berpikir tentang orang lain; ini tidak berarti Anda menghakimi orang lain. Hal ini hanya memperlihatkan bahwa Anda benar-benar yakin mengenai pendapat dan cara yang Anda gunakan untuk melakukan sesuatu sebaik dengan yang dikerjakan oleh orang lain.

Jangan Pikirkan Kesan Orang Lain terhadap Anda tetapi Pikirkan Apa yang Anda Inginkan
Lakukan apa yang harus Anda lakukan untuk berhasil tanpa memedulikan penampilan atau reputasi Anda. Meskipun ini membuat Anda disepelekan, dicemooh, diledek atau pun dianggap orang gila. Lakukan saja dan buktikan jika apa yang Anda inginkan benar.

Fokus pada Fakta, bukan Perasaan
Jangan biarkan rasa tidak nyaman dan gelisah membuat Anda menjadi tidak tegas sehingga Anda membuat perkiraan yang salah tentang diri Anda sendiri. Buat pemeriksaan terhadap situasi Anda dan tunggulah fakta yang jelas sebelum Anda menentukan bahwa memang ada masalah yang harus segera diperbaiki.

Berlatihlah Mengambil Risiko
Langkah awal untuk melakukan ini memang tidak mudah, tetapi dengan berlatih, Anda akan semakin mudah untuk mengambil risiko-risiko lain.

Tanyakan Diri Sendiri, Apa yang Harus Anda Korbankan
Mengorbankan atau kehilangan sesuatu memang tidak mudah, akan tetapi jika Anda mengambil suatu resiko, Anda memang harus mengorbankan atau memberikan sesuatu sebagai gantinya. Sebenarnya, dalam kebanyakan kasus, Anda tidak pernah benar-benar kehilangan. Ego Andalah yang membuat Anda sulit membuat pengorbanan.

Lakukan!
Buatlah keberanian untuk melakukan sesuatu daripada menunggu untuk melihat apakah orang lain mau melakukan sesuatu untuk Anda. Lakukan dan lawan keragu-raguan ataupun suara-suara negatif dalam pikiran Anda .

Ambil Risiko yang Bertanggung-jawab
Jangan merisikokan keselamatan fisik Anda atau keselamatan orang-orang lain. Selalu kejar tujuan akhir yang “sehat”. Salah satu contoh merisikokan keselamatan fisik adalah dengan ikut dalam olahraga-olahraga ekstrim seperti bungee jumping. Sedangkan merisikokan keselamatan orang-orang lain adalah dengan ugal-ugalan saat berkendaraan di jalanan.

Seorang pemimpin dituntut untuk berani mengambil risiko, karena itu, cobalah mempraktekkan hal-hal di atas sehingga itu menjadi bagian dari gaya hidup Anda . Dengan terbiasa mengambil risiko dengan berani, Anda dapat menjadi pemimpin yang lebih kuat dan manusia yang lebih lengkap.

Jika Anda benar-benar seorang yang berani dan bermental baja, Anda juga dapat mencoba cara-cara di atas. Akan tetapi, gunakan secara bijaksana dan dewasa sehingga Anda dapat merasa puas dengan hal-hal yang dapat Anda capai karena telah mengambil risiko .

Sebenarnya, setiap orang memiliki caranya sendiri sewaktu ingin mengambil risiko. Saya sendiri sangat suka mengambil risiko karena ini dapat membuat hidup menjadi lebih berwarna . Langkah-langkah di atas memang pernah saya lakukan, tetapi saya menyesuaikan dengan kepribadian saya dan kebutuhan saat itu. Tapi yang pastinya, saya menambahkan satu prinsip penting yang pastinya selalu digunakan saat mengambil risiko, yaitu prinsip “Artificial Intelligence


Tidak ada komentar:

Posting Komentar