Adil dalam Islam
@D22-Maytasya
Disusun oleh Maytasya Fadhila
Adil menurut bahasa Arab
disebut dengan kata ‘adilun, yang berarti sama dengan seimbang. Menurut kamus
besar bahasa Indonesia, adalah diartikan tidak berat sebelah,tidak memihak,berpihak
pada yang benar,berpegang pada kebenaran, sepatutnya, dan tidak
sewenang-wenang. Dan menurut ilmu akhlak ialah meletakan sesuatu pada
tempatnya, memberikan atau menerima sesuatu sesuai haknya, dan menghukum yang
jahat sesuai haknya, dan menghukumyang jahat sesuai dan kesalahan dan
pelanggaranya. Secara Bahasa Adil
Berasal dari bahasa arab yang berarti proporsional, tidak berat sebelah,
jujur Secara Istilah ada
beberapa makna antara lain: menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Adil adalah memberikan hak
kepada orang yang berhak menerimanya tanpa ada pengurangan, dan meletakkan
segala urusan pada tempat yang sebenarnya tanpa ada aniaya, dan mengucapkan
kalimat yang benar tanpa ada yang ditakuti kecuali terhadap Allah swt saja.
Islam memerintahkan kepada
kita agar kita berlaku adil kepada semua manusia
Allah SWT berfirman: “Hai
orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan
keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu
bapak dan kaum kerabatmu .” (An-Nisa’: 135)
1. Pentingnya Keadilan
Islam sangat menekankan
sikap adil dalam segala aspek kehidupan. Allah SWT memerintahkan kepada umat
manusia supaya berprilaku adil, baik kepada Allah SWT, dirinya sendiri
maupun orang lain. Al Qur'an memandang bahwa keadilan merupakan inti
ajaran Islam yang mencakup semua aspek kehidupan. Prinsip keadilan yang dibawa
Al Qur'an sangat kontekstual dan relevan untuk diterapkan kedalam kehidupan
beragama, berkeluarga dan bermasyarakat.
2. Karakteristik Sikap
Adil
Islam mengajarkan bahwa
semua orang mendapat perlakuan yang sama dan sederajat dalam hukum. Dalam Islam
, tidak ada diskriminasi hukum karena perbedaan kulit, status social, ekonomi,
atau politik.
3. Nilai Positif Sikap
Adil
Keadilan merupakan sesuatu
yang bernilai tinggi, baik, dan mulia. Apabila keadilan diwujudkan dalam
kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, serta bangsa dan Negara, sudah tentu
ketinggian, kebaikan, dan kemuliaan akan diraih. Jika seseorang mampu mewujudkn
keadilan dalam dirinya sendiri, tentu akan meraih keberhasilan dalam hidupnya,
memperoleh kegembiraan batin, disenangi banyak orang, dapat meningkatkan
kualitas diri, dan memperoleh kesejahteraan hidup duniawi serta ukkhrawi
(akhirat).
Jika keadilan dapat diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, akan terwujud masyarakat yang aman,tentram , serta damai sejahtera
lahir dan batin. Hal ini disebabkan masing-masing anggota masyarakat
melaksanakan kewajiban terhadap orang lain dan akan memenuhi hak orang lain
dengan seadil-adilnya .
4. Membiasakan Sikap
Adil
Seorang hendaknya
membiasakan diri berlaku adil, baik terhadap dirinya,kedua orang
tuanya,saudara-saudaranya,anak-anaknya, teman-temannya, tetangganya,
masyarakatnya, bangsa dan Negaranya, maupun terhadap sang Khalik(Allah swt).
Apabila keadilan itu
ditegakan dalam setiap aspek kehidupan, tentu keamanan, ketentraman,kedamaian,
serta kesejahteraan lahir dan batin, duniawi dan ukhrawi akan dapat
diraih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar