@E12-Guntur, @ProyekA12
Disusun Oleh : Guntur Wahyu Prasetiyo
Kerja sama, atau kooperasi merujuk
pada praktik seseorang atau kelompok yang lebih besar yang bekerja di khayalak
dengan tujuan atau kemungkinan metode yang disetujui bersama secara umum, alih-alih
bekerja secara terpisah dalam persaingan.
Cara Membangun Semangat Kerjasama
di Sekolah
1. Tentukan tujuan bersama dengan jelas. Sebuah tim bagaikan
sebuah kapal yang berlayar di lautan luas. Jika tim tidak memiliki tujuan atau
arah yang jelas, tim tidak akan menghasilkan apa-apa. Tujuan memerupakan
pernyataan apa yang harus diraih oleh tim, dan memberikan daya memotivasi setiap
anggota untuk bekerja. Contohnya, sekolah yang telah merumuskan visi dan misi
sekolah hendaknya menjadi tujuan bersama. Selain mengetahui tujuan bersama,
masing-masing bagian seharusnya mengetahui tugas dan tanggungjawabnya untuk
mencapai tujuan bersama tersebut.
2. Perjelas keahlian dan tanggung jawab
anggota. Setiap anggota tim harus menjadi pemain di dalam tim. Masing-masing
bertanggung jawab terhadap suatu bidang atau jenis pekerjaan/tugas. Di
lingkungan sekolah, para guru selain melaksanakan proses pembelajaran biasanya
diberikan tugas-tugas tambahan, seperti menjadi wali kelas, mengelola
laboratorium, koperasi, dan lain-lain. Agar terbentuk kerja sama yang baik,
maka pemberian tugas tambahan tersebut harus didasarkan pada keahlian mereka
masing-masing.
3. Sediakan waktu untuk menentukan cara
bekerjasama. Meskipun setiap orang telah menyadari bahwa tujuan hanya bisa dicapai
melalui kerja sama, namun bagaimana kerja sama itu harus dilakukan perlu adanya
pedoman. Pedoman tersebut sebaiknya merupakan kesepakatan semua pihak yang
terlibat. Pedoman dapat dituangkan secara tertulis atau sekedar sebagai
konvensi.
4. Hindari masalah yang bisa diprediksi. Artinya mengantisipasi
masalah yang bisa terjadi. Seorang pemimpin yang baik harus
dapatmengarahkan anak buahnya untuk mengantisipasi masalah yang akan muncul,
bukan sekedar menyelesaikan masalah. Dengan mengantisipasi, apa lagi kalau
dapat mengenali sumber-sumber masalah, maka organisasi tidak akan disibukkan
kemunculan masalah yang silih berganti harus ditangani.
5. Gunakan konstitusi atau aturan tim yang
telah disepakati bersama. Peraturan tim akan banyak membantu
mengendalikan tim dalam menyelesaikan pekerjaannya dan menyediakan petunjuk
ketika ada hal yang salah. Selain itu perlu juga ada konsensus tim dalam
mengerjakan satu pekerjaan..
6. Ajarkan rekan baru satu tim agar anggota baru
mengetahui bagaimana tim beroperasi dan bagaimana perilaku antaranggota tim
berinteraksi. Yang dibutuhkan anggota tim adalah gambaran jelas tentang cara
kerja, norma, dan nilai-nilai tim. Di lingkungan sekolah ada guru baru atau
guru pindahan dari sekolah lain, sebagai anggota baru yang baru perlu ”diajari”
bagaimana bekerja di lingkungan tim kerja di sekolah. Suatu sekolah terkadang
sudah memiliki budaya saling pengertian, tanpa ada perintah setiap guru
mengambil inisiatif untuk menegur siswa jika tidak disiplin. Cara kerja ini
mungkin belum diketahui oleh guru baru sehingga perlu disampaikan agar tim
sekolah tetap solid dan kehadiran guru baru tidak merusak sistem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar