Disusun Oleh: @N11-Adetha
Pengertian
Dalam Chaplin (2006),
dikatakan bahwa self-control adalah kemampuan untuk membimbing
tingkah laku sendiri, kemampuan untuk menekan atau merintangi impuls-impuls
atau tingkah laku impulsif. Dalam Kartini Kartono (2000). Self-control atau
kontrol diri adalah mengatur sendiri tingkah laku yang dimiliki.
Menurut
Calhoun dan Acocella (1990), kontrol diri atau kendali diri adalah pengaruh
seseorang terhadap, dan peraturan tentang fisiknya, tingkah laku dan
proses-proses psikologisnya, dengan kata lain sekelompok proses yang mengikat
dirinya. Dalam Goldfried dan Merbaum (1973), self-control adalah
proses dimana seorang individu menjadi pihak utama membentuk, mengarahkan dan
mengatur perilaku yang akhirnya diarahkan pada konsekuensi positif.
Dari
kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa self-control (pengendalian
diri) adalah kemampuan individu untuk menggunakan kehendak atau keinginannya dalam membimbing
tingkah laku sendiri dan menekan atau merintangi impuls-impuls atau tingkah
laku impulsif yang dapat diarahkan pada konsekuensi positif.
Aspek-aspek Self-Control
Menurut
Averill (dalam Sarafino, 1994), terdapat lima jenis tipe mengontrol diri, yaitu
:
·
Behavioral
control
Berkaitan
dengan kemampuan untuk mengambil tindakan yang konkret untuk mengurangi dampak
stressor. Tindakan tersebut mungkin dapat mengurangi intensitas peristiwa yang
penuh dengan tekanan atau memperpendek jangka waktu.
Dalam
Averill (1973), behavioral control ini diperinci menjadi 2
komponen, yaitu mengatur pelaksanaan (regulated administration) dan
kemampuan memodifikasi stimulus (stimulus modification).
- Kemampuan mengatur pelaksanaan, merupakan kemampuan individu untuk menentukan siapa
yang mengendalikan situasi atau keadaan, dirinya sendiri atau sesuatu di
luar dirinya. Individu yang kemampuan mengontrol dirinya baik akan mampu
mengatur perilaku dengan menggunakan kemampuan dirinya dan bila tidak
mampu individu akan menggunakan sumber eksternal.
- Kemampuan memodifikasi stimulus, merupakan kemampuan untuk mengetahui bagaimana dan
kapan suatu stimulus yang tidak dikehendaki dihadapi. Ada beberapa cara
yang dapat digunakan, yaitu mencegah atau menjauhi stimulus, menempatkan
tenggang waktu diantara rangkaian stimulus yang sedang berlangsung,
menghentikan stimulus sebelum waktunya berakhir, dan membatasi
intensitasnya.
·
Cognitive
control
Merupakan
kemampuan untuk menggunakan proses dan strategi yang sudah dipikirkan untuk mengubah pengaruh
stressor. Ini untuk memodifikasi akibat dari tekanan-tekanan. Strategi tersebut
termasuk dalam hal yang berbeda atau fokus pada kesenangan atau pemikiran yang
netral atau. membuat sensasi.
Dalam
Averill (1973), cognitive control terdiri atas 2 komponen, yaitu memperoleh
informasi ( information gain ) dan melakukan penilaian ( appraisal ).
Dengan
informasi yang dimiliki oleh individu mengenai suatu keadaan yang tidak
menyenangkan individu dapat mengantisipasi keadaan tersebut dengan berbagai
pertimbangan. Melakukan penilaian berarti individu berusaha menilai dan
menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa dengan cara memperhatikan segi-segi
positif secara subjektif.
·
Decisional
control
Merupakan
kesempatan untuk memilih antara prosedur alternatif atau cara bertindak. Dalam
Averill (1973), decisional control merupakan kemampuan
seseorang untuk memilih hasil atau suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang
diyakini atau disetujuinya. Self-control dalam menentukan
pilihan akan berfungsi baik dengan adanya suatu kesempatan, kebebasan, atau
kemungkinan pada diri individu untuk memilih berbagai kemungkinan.
·
Informational
Control
Merupakan
waktu yang tepat untuk mengetahui lebih banyak tentang tekanan- tekanan, apa
saja yang terjadi, mengapa, dan apa konsekuensi selanjutnya. Informasi kontrol
diri dapat mengurangi tekanan dengan meningkatkan kemampuan individu untuk
memprediksikan dan mempersiapkan atas apa yang akan terjadi dengan mengurangi
ketakutan-ketakutan yang sering dimiliki seseorang yang tidak terduga.
·
Retrospective
Control
Bertujuan
untuk meyakinkan tentang apa dan siapa yang mengakibatkan tekanan-tekanan
setelah ini terjadi.
Kelima
aspek ini yang digunakan untuk menyusun instrumen self-control .
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kontrol Diri
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kontrol diri yaitu :
1. Orientasi Religius
Bergin
(dalam Dewi, 2014), orientasi religius dapat memiliki beberapa konsekuensi
positif, termasuk variabel kepribadian seperti kecemasan, kontrol diri,
keyakinan irasional, depresi dan sifat kepribadian lain. Orientasi religius
berkorelasi positif dengan kontrol diri, disamping itu ada hubungan antara
religius dan kepribadian positif.
2. Pola Asuh Orang Tua
Disiplin
yang diterapkan orangtua merupakan hal yang penting dalam kehidupan, karena
dapat mengembangkan self control dan self direction, sehingga seseorang bisa
mempertanggungjawabkan dengan baik segala tindakan yang dilakukannya. Hurlock
(dalam Hassassana, 2015).
Menurut
Mischee, dkk (dalam Dewi, 2014), kemampuan individu untuk mengendalikan diri
dipengaruhi oleh perencanaan yang baik dalam bertindak. Individu dapat
melakukan berbagai usaha untuk mengendalikan dirinya dengan cara berusaha untuk
tidak melihat stimulus melainkan kegiatan yang dapat mengalihkan perhatian
stimulus.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi kontrol diri adalah orientasi religius, pengaruh pola asuh orang tua, dan faktor kognitif.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi kontrol diri adalah orientasi religius, pengaruh pola asuh orang tua, dan faktor kognitif.
Fungsi Self-Control (Pengendalian
Diri)
Messina
dan Messina (dalam Singgih D. Gunarsa, 2009), menyatakan bahwa pengendalian
diri memiliki beberapa fungsi:
- Membatasi perhatian individu
kepada orang lain
Dengan
adanya pengendalian diri, individu akan memberikan perhatian pada kebutuhan
pribadinya pula, tidak sekedar berfokus pada kebutuhan, kepentingan, atau
keinginan orang lain di lingkungannya. Perhatian yang terlalu banyak pada
kebutuhan, kepentingan, atau keinginan orang lain akan menyebabkan individu
mengabaikan bahkan melupakan kebutuhan pribadinya.
- Membatasi keinginan individu
untuk mengendalikan orang lain di lingkungannya
Dengan
adanya pengendalian diri, individu akan membatasi ruang bagi aspirasi dirinya
dan memberikan ruang bagi aspirasi orang lain supaya terakomodasi secara
bersama-sama.
- Membatasi individu untuk
bertingkah laku negatif
Individu
yang memiliki pengendalian diri akan terhindar dari berbagai tingkah laku
negatif. Pengendalian diri memiliki arti sebagai kemampuan individu untuk
menahan dorongan atau keinginan untuk bertingkah laku ( negative )
yang tidak sesuai dengan norma sosial.
- Membantu individu untuk
memenuhi kebutuhan hidup secara seimbang
Individu
yang memiliki pengendalian diri yang baik, akan berusaha memenuhi kebutuhan
hidupnya dalam takaran yang sesuai dengan kebutuhan yang ingin dipenuhinya.
Dalam hal ini, pengendalian diri membantu individu untuk menyeimbangkan
pemenuhan kebutuhan hidup.
Berikut Tips Agar Berhasil Meningkatkan
Pengendalian Diri :
*Set a goal (1 Kor 9:26), harus punya target untuk
mencapai sesuatu, lalu fokuslah!
*Practice self control (1 Kor 9 : 24-25), karena
kita tidak dilahirkan dengan kemampuan untuk menguasai diri, maka kita harus
berlatih.
*Discipline (1 Kor 9:26-27), kedisiplinan sangat
dibutuhkan dalam latihan penguasaan diri.
*Get a Coach, cari orang yang bisa melatih, menuntun dan
memperhatikan kita agar kita bisa sampai pada tujuan yang kita inginkan.
Kesimpulan
Seseorang yang tidak
mempunyai penguasaan diri akan selalu rentan terhadap segala sesuatu yang
menekan dirinya, orang itu tidak akan sanggup bertahan apabila menghadapi
tantangan dan halangan dalam kehidupannya. Salah satu
karakteristik dari sikap kekanan-kanakan adalah tidak adanya penguasaan diri.
Penguasaan diri bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir, melainkan sesuatu
yang harus dilatih dan dipelajari dalam proses pendewasaan diri. Karena itu,
salah satu tanda menuju kedewasaan adalah kemampuan untuk mengendalikan diri.
Daftar Pustaka
·
Fahma. 2017. Apa yang
dimaksud dengan Pengendalian Diri atau Self Control. http: https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-pengendalian-diri-atau-self-control/8224
·
Larasati. 2017. Apa
yang dimaksud dengan Pengendalian Diri atau Self Control. http: https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-pengendalian-diri-atau-self-control/8224
·
Putri, Cahyono. 2012.
Pengendalian diri ( Self Control). http:
https://www.jawaban.com/read/article/id/2012/03/04/59/120301120634/Pengendalian-Diri--Self-Control-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar