Senin, 18 November 2019

Mengambil Resiko









Pengertian
Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian. Risiko selalu menghadang setiap individu maupun berbagai institusi, termasuk organisasi bisnis. Resiko, dalam manajemen resiko, memiliki beberapa tingkatan (derajat resiko/ risk degree), yaitu resiko besar dan resiko kecil.

Jenis-Jenis Risiko Secara Umum
Secara umum, jenis risiko dapat dibedakan dalam empat kelompok. Berikut ini adalah beberapa jenis risiko tersebut:
1. Risiko Murni (Pure Risk)
Pengertian risiko murni adalah suatu risiko yang bila terjadi akan mengakibatkan kerugian dan bila tidak terjadi tidak mengakibatkan keuntungan. Ada dua hal yang dapat diakibatkan risiko ini, yaitu rugi atau break even
Contoh risiko murni; kecelakaan lalu lintas, kebakaran, pencurian, dan lain-lain
2. Risiko Spekulatif (Speculative Risk)
Pengertian risiko spekulatif adalah risiko yang dapat menimbulkan kerugian dan juga keuntungan. Ada tiga hal yang dapat diakibatkan risiko ini, yaitu rugi, untung, break even.
Contoh risiko spekulasi; judi, bursa efek, membeli undian berhadiah
3. Risiko Partikular
Risiko partikular merupakan risiko yang sumbernya dari individu dan berdampak secara lokal. Contohnya kecelakaan kendaraan.
4. Risiko Fundamental
Risiko fundamental merupakan risiko yang bersumber dari alam atau lingkungan dan berdampak besar. Contohnya tsunami, gempa bumi, banjir bandang, angin topan.
Manfaat Keberanian Mengambil Risiko
Anda berharap usaha yang Anda rintis terus berkembang pesat maka wajib mengetahui manfaat sebuah risiko dalam mengambil keputusan. Semakin Anda berani mengambil lebih banyak risiko maka hal-hal berikut ini bakal Anda dapatkan.
1) Membawa perubahan yang variatif dalam kehidupan seseorang
Keberanian mengambil sebuah risiko akan membuat seorang pengusaha bersiap menghadapi kemungkinan terburuk seperti gagal dan lain-lain. Tentu saja hal yang bakal terjadi tersebut akan memberikan perubahan yang variatif dari skala kecil hingga besar. Setidaknya hal itu pula yang membuat pebisnis mempersiapkan diri secara maksimal sebelum mengambil keputusan.


2) Membuat kehidupan lebih berwarna
Pasang surut sebuah usaha juga ditentukan oleh sikap berani mengambil risiko. Memang terkadang risiko bisa saja membuat banyak pelaku usaha tertekan dan stress jika tidak sesuai hasil yang didambakan. Namun, Anda bisa merasakan dampak positif dengan menjadi pribadi yang tidak gampang menyerah pada kegagalan sebelumnya.
3) Risiko bisnis mengajari seorang pengusaha sejati pentingnya sebuah proses
Pernahkah Anda melihat seorang jutawan mendadak dalam merintis sebuah usaha? Mungkin ada segelintir orang yang mengalami hal tersebut namun banyak pula yang harus melalui banyak hal.
Dari berbagai hal berisiko yang dijalani, banyak pemula menjadi pengusaha sejati. Mereka memiliki sikap berani mengambil risiko terburuk sekali pun. Tak heran jika pengusaha model seperti ini lebih tahan banting terhadap perubahan tren pasar. Mereka lebih terbuka dan berani tanpa harus meninggalkan sikap hati-hati. Ciri inilah yang akan membuat Anda sukses mengembangkan sebuah usaha.
 Kesimpulan
Resiko bagi para wirausaha bukanlah sebagai suatu hambatan untuk meraih kesuksesan tetapi dijadikan sebagai suatu tantangan. Wirausaha adalah orang yang lebih menyuka ihal-hal yang menantang untuk lebih mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Pengambilan resiko menurut perspektif wirausaha yaitu dengan mengambil resiko yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Karena seorang wirausaha selalu ingin berhasil mereka menjauhi resiko yang tinggi, dan menghindari resiko yang lebih rendah karena bagi mereka tidak ada tantangan. Beberapa jenis resiko:  Objective riskSubjective risk, Uncertainty. dan Risk managemen procces terdiri dari lima langkah sebagai berikut: Harus adanya pembinaan prosedur dan komunikasi dalam organisasi secara baik, Selalu melakukan identifikasi pada risk, Pengambilan keputusan (decision maker),  Implementasi daripada metode yang sudah dipilih dan Evalusi terhadap keputusan yang telah diambil.

Daftar Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar