Satria Hotma Hizkia
@N19-SATRIA
Mau
dan Mampu Mengambil Risiko
Kata Kunci : Risiko, Mampu, Langkah-langkah.
1.
Pendahuluan
Sebelum jauh melangkah tentang risiko, penulis ingin
mengingatkan bahwa kata yang baku sesuai kbbi bukanlah ‘resiko’ melainkan
‘risiko’ yang artinya akibat yang
kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau
tindakan (KBBI). Jika dilihat dari artinya, maka tentu risiko berkaitan dengan
suatu akibat yang tidak diinginkan dari suatu sebab, maka dari itu orang yang
berani mengambil risiko bisa dikatan orang yang tangguh karena dia mau dan
mampu berhadapan dengan sesuatu yang kurang menyenangkan (merugikan,
membahayakan) dari perbuatan yang telah dilakukannya.
Jika seseorang mau dan mampu mengambil risiko
berarti orang itu dapat dikatakan bertanggung jawab dan tidak ingin lari dari
masalah melainkan ingin menghadapi masalah tersebut. Namun tidak sampai disitu
saja, hal berikutnya adalah sikap rela menerima dari risiko tersebut, karena
beberapa orang yang sudah mau dan mampu mengambil risiko ada yang tidak rela
menerimanya. Sehingga yang terjadi pada akhirnya adalah kecewa dan emosi.
Sementara orang yang mau dan mampu mengambil risiko kemudian memiliki sikap
rela menerima, maka bisa jadi orang tersebut telah sukses atau berhasil
menghadapai apa yang dikatakan akibat yang kurang menyenangkan.
2. Permasalahan
2.1 Bagaimana
agar sesorang mau dan mampu mengambil risiko ?
2.2 Manfaat
seseorang yang mengambil risiko ?
3. Pembahasan
3.1 Cara Agar Mau dan Mampu Mengambil Risiko
-
Dr Tara Swart, seorang
ilmuwan syaraf dan pelatih kepemimpinan yang berbasis di London, Inggris,
merekomendasikan praktik yang dia sebut sebagai "membungkam pikiran."
Teknik ini dirancang untuk mengurangi "obrolan di dalam otak" dengan
melatih otak agar tetap berada pada saat ini (pikiran tidak ke mana-mana).
Entah Anda sedang berjalan, makan, atau bernafas, dengan fokus pada
pemandangan, suara, dan sensasi fisik pada momen tertentu dapat membantu
meredam kebiasaan kita untuk mengulangi kesalahan dan kekhawatiran, kata Swart.
-
Srini Pillay, penulis
buku Think Less, Learn More: Unlock the Power of the Unfocused Mind dan
asisten profesor psikiatri di Harvard Medical School, mengatakan bahwa biologi
memainkan peran yang sangat kecil dalam kemampuan pengambilan risiko
dibandingkan dengan faktor lingkungan.
Agar menjadi pengambil risiko yang lebih baik, sangat penting untuk
membiarkan alam bawah sadar Anda mengambil alih sesekali, membantu otak Anda
untuk menggunakan kenangan-kenangan lama dan menghubungkan gagasan-gagasan,
kata Pillay.
Beberapa langkah praktis yang dia berikan untuk melibatkan pikiran
bawah sadar kita meliputi kegiatan beristirahat, tidur siang, dan bahkan
mengadopsi persona - sebuah studi dari tahun 2016 menemukan bahwa orang lebih
berhasil dalam memecahkan masalah dan mau tidak mau, berlatih mengambil risiko
secara cerdas, ketika mereka berperilaku seperti seorang penyair eksentrik
daripada pustakawan yang kaku.
"Otak dirancang secara optimal untuk mengambil risiko dan juga
kepastian, fokus dan tidak fokus dan setiap manusia penting sekali untuk
belajar bagaimana menyeimbangkannya," kata Pillay.
-
Syamsudin Kadir, Penulis
buku The Power Of Motivation dalam blognya menulis orang sukses selalu meyakini bahwa satu jalan tempuh
yang sudah dicoba dan menghasilkan sesuatu yang belum memuaskan bukanlah hasil
akhir yang sesungguhnya. Itu justru pertanda bahwa dia mesti menata kembali
langkah-langkah sebelumnya, atau jika tidak, dia mesti mencari jalan atau
langkah-langkah baru yang lebih jitu. Sebab dia yakin bahwa peluang itu selalu
terbukan bagi siapapun yang menginginkan kesuksesan.
3.2 Manfaat Orang yang Mengambil Risiko
“Keuntungan adalah imbalan atas kesiapan menanggung kerugian”.
Maksud kaedah ini ialah orang yang berhak mendapatkan keuntungan ialah
orang yang punya kewajiban menanggung kerugian -jika hal itu terjadi-.
Keuntungan ini menjadi milik orang yang berani menanggung kerugian karena jika
barang tersebut suatu waktu rusak, maka dialah yang merugi. Jika kerugian
berani ditanggung, maka keuntungan menjadi miliknya.
Referensi
Giang, Vivian. 2017. Anda Bisa Melatih Diri Untuk Berani Mengambil
Risiko.
Kadir, Syamsudin. 2012. Berani Mengambil Risiko
KBBI
Tuasikal, Muhammad Abduh. 2012. Keuntungan Bagi yang Berani Mengambil
Risiko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar