Disusun oleh Adrian Rahadi (N16-ADRIAN)
Pengendalian diri adalah merupakan suatu
keinginan dan kemampuan dalam menggapai kehidupan yang selaras, serasi dan
seimbang pada hak dan kewajibannya sebagai individu dalam kehidupan keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara.
Di dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari terdapat nilai dan
norma yang berlaku secara umum serta harus kita hormati dan jalankan sebagai
warga masyarakat yang baik. Hukum pun ada untuk mengatur warga masyarakatnya
secara paksa untuk mengendalikan setiap manusia yang ada di masyarakat
tersebut.
Contoh Sikap Dan Perilaku Pengendalian
Diri :
1.
Dalam
Keluarga
·
Hidup sederhana dan
tidak suka pamer harta kekayaan dan kelebihannya.
·
Tidak mengganggu
ketentraman anggota keluarga lain.
·
Tunduk dan taat
terhadap aturan serta perintah orang tua.
2.
Dalam
Masyarakat
·
Mencari sahabat
sebanyak-banyaknya dan membenci permusuhan
·
Saling menghormati dan
menghargai orang lain
·
Mengutamakan
kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi
·
Mengikuti segara
aturan yang berlaku dalam masyarakat
3.
Dalam
Lingkungan Sekolah Dan Kampus
·
Patuh dan taat pada
peraturan di sekolah
·
Menghormati dan
menghargai teman, guru, karyawan, dll
·
Berani mengatakan
tidak pada ajakan dan paksaan tawuran pelajar / tawuran mahasiswa serta
perbuatan tercela
·
Hidup penuh
kesederhanaan, tidak sombong dan gengsian
Beberapa Kunci Pengendalian Diri:
a.
Segala
permasalahan harus dipahami secara alami
Jika kita sedang melihat televisi atau film, maka dapat dengan
jelas kita mengikuti alur ceritanya tanpa harus terlibat menjadi aktor atau
artis di dalamnya. Karenanya penilaian akan jalan cerita yang ada menjadi apa
adanya. Namun bagaimana kalau kita yang menjadi pelaku didalamnya? Banyak
sekali energi yang dihabiskan untuk menghadapi atau membayangkan cerita yang
bakal terjadi, namun hasil akhirnya, semua persiapan itu akan berbeda dengan
kenyataannya. Oleh karena itu, jika menginginkan melihat segala sesuatu sebgai
apa adanya, maka seseorang harus berada dalam suatu kondisi “terjaga”. Ia harus
berada dalam situasi yang netral, tidak memihak dan tidak berkeinginan, tetapi
hanya membaca yang terjadi. Jika kamu tertidur atau tidak sadar, maka yang
didapatkan hanyalah mimpi, dan kita mengetahui bahwa mimpi bukanlah sesuatu
yang nyata.
b.
Semangat
yang tidak pernah mati
Apa situasi terburuk dari seorang manusia? Kebuntuan akan ide,
inspirasi, dan yang paling buruk adalah kehilangan semangat. Kenapa terkadang
seseorang dapat kehilangan semangatnya? Jawabannya adalah karena mereka
kecapaian dan menjadi “mengantuk”.
Kembali kepada Kesadaran yang diungkapkan oleh Anthony, maka
kesadaran haruslah dimiliki. Situasi yang tidak baik harus dihadapi secara
bijak. Energi negatif hanya bisa diatasi dengan energi positif. Energi positif
dari Kesadaran adalah energi positif yang sangat kuat, yang akan membuat energi
negatif tidak bisa datang menghampiri. Energi positif dari kesadaran berasal
dari kesadaran (consciuosness) bahwa baik dan buruk selalu datang berdampingan,
dan kita semua tidak bisa memilihnya. Ada plus juga ada minus, ada baik dan
juga ada yang jelek, ada kanan ada kiri, semua datang berdampingan, dan hal
tersebut adalah hukum alam. Maka dengan kesadaran kita dapat menerima segala
sesuatu yang terjadi sebagi suatu kewajaran. Kesdaran ini akan membebaskan
seseorang dari suatu kemelekatan maka energi negatif tidak akan mempengaruhi
terhadap Rasa, sehingga energi kreatif tidak akan pernah menyurut.
c.
Ringan
dalam Bertanggung jawab
Hidup tidak lain hanyalah sebagai suatu tanggung jawab. Jika
kita ingin hidup sehat, maka kita harus bertanggung jawab terhadap kondisi
badan. Sebagai seorang anak, maka dia bertanggung jawab sebagai seorang anak.
Sebagai orang tua, maka dia barus bertanggung jawab sebagi orang tua. Sebagai
seorang pelajar, maka dia harus bertanggung jawab sebagai seorang pelajar.
Sebagai kekasih dari seseorang, amak dia harus bertanggung jawab sebagai
kekasih.
Tanpa suatu Kesadaran, maka tanggung jawab dia akan terhambat.
Kondisi selalu berubah, maka diperlukan kecepatan yang 2 kali lebih cepat dapat
bertanggung jawab, karena kita harus melakukan penerjemahan atas kebutuhan dari
yang lain dan melakukan pemenuhan atas kebutuhan tersebut. Jika tidak dapat
bertanggung jawab secara terus menerus, maka seseorang akan menjadi tertekan,
dan kecapatannya untuk mengantisipasi perubahan akan menjadi berkurang.
Penerjemahan kebutuhan telah memiliki kesulitan tersendiri, dan aktivitas atas
pemenuhan kebutuhan tersebut akan jauh lebih sulit lagi.
Maka tanpa suatu kesadaran, pengendalian rasa, kita tidak akan
bisa siap selalu untuk menterjemahkan dan mengaktualisasikan diri.
d.
Bagaimana
mencapai Kesadaran
Sebenarnya untuk mengajarkan orang lain untuk mencapai Kesadaran
adalah hal yang sangat mudah. Konsep Kesadaran adalah sesuatu yang
sangat-sangat mudah untuk dimengerti dan diajarkan ke orang lain. Namun, untuk
mencapai kesadaran tersebut, bukanlah hal yang mudah, karena seseorang akan
membutuhkan waktu yang sangat panjang dan usaha yang sangat keras. Konsep
kesadaran bukanlah konsep untuk dimengerti, tetapi kesadaran adalah hasil dari
suatu disiplin, dan yang natinya hanya dapat dirasakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar