Laman

Senin, 25 November 2019

PENGENDALIAN DIRI


Disusun oleh Adrian Rahadi (N16-ADRIAN)

Pengendalian diri adalah merupakan suatu keinginan dan kemampuan dalam menggapai kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang pada hak dan kewajibannya sebagai individu dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Di dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari terdapat nilai dan norma yang berlaku secara umum serta harus kita hormati dan jalankan sebagai warga masyarakat yang baik. Hukum pun ada untuk mengatur warga masyarakatnya secara paksa untuk mengendalikan setiap manusia yang ada di masyarakat tersebut.
Contoh Sikap Dan Perilaku Pengendalian Diri :
1.         Dalam Keluarga
·                Hidup sederhana dan tidak suka pamer harta kekayaan dan kelebihannya.
·                Tidak mengganggu ketentraman anggota keluarga lain.
·                Tunduk dan taat terhadap aturan serta perintah orang tua.
2.         Dalam Masyarakat
·                  Mencari sahabat sebanyak-banyaknya dan membenci permusuhan
·                  Saling menghormati dan menghargai orang lain
·                  Mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi
·                  Mengikuti segara aturan yang berlaku dalam masyarakat
3.         Dalam Lingkungan Sekolah Dan Kampus
·                  Patuh dan taat pada peraturan di sekolah
·                  Menghormati dan menghargai teman, guru, karyawan, dll
·                  Berani mengatakan tidak pada ajakan dan paksaan tawuran pelajar / tawuran mahasiswa serta perbuatan tercela
·                  Hidup penuh kesederhanaan, tidak sombong dan gengsian
Beberapa Kunci Pengendalian Diri:
a.                Segala permasalahan harus dipahami secara alami
Jika kita sedang melihat televisi atau film, maka dapat dengan jelas kita mengikuti alur ceritanya tanpa harus terlibat menjadi aktor atau artis di dalamnya. Karenanya penilaian akan jalan cerita yang ada menjadi apa adanya. Namun bagaimana kalau kita yang menjadi pelaku didalamnya? Banyak sekali energi yang dihabiskan untuk menghadapi atau membayangkan cerita yang bakal terjadi, namun hasil akhirnya, semua persiapan itu akan berbeda dengan kenyataannya. Oleh karena itu, jika menginginkan melihat segala sesuatu sebgai apa adanya, maka seseorang harus berada dalam suatu kondisi “terjaga”. Ia harus berada dalam situasi yang netral, tidak memihak dan tidak berkeinginan, tetapi hanya membaca yang terjadi. Jika kamu tertidur atau tidak sadar, maka yang didapatkan hanyalah mimpi, dan kita mengetahui bahwa mimpi bukanlah sesuatu yang nyata.
b.                Semangat yang tidak pernah mati
Apa situasi terburuk dari seorang manusia? Kebuntuan akan ide, inspirasi, dan yang paling buruk adalah kehilangan semangat. Kenapa terkadang seseorang dapat kehilangan semangatnya? Jawabannya adalah karena mereka kecapaian dan menjadi “mengantuk”.
Kembali kepada Kesadaran yang diungkapkan oleh Anthony, maka kesadaran haruslah dimiliki. Situasi yang tidak baik harus dihadapi secara bijak. Energi negatif hanya bisa diatasi dengan energi positif. Energi positif dari Kesadaran adalah energi positif yang sangat kuat, yang akan membuat energi negatif tidak bisa datang menghampiri. Energi positif dari kesadaran berasal dari kesadaran (consciuosness) bahwa baik dan buruk selalu datang berdampingan, dan kita semua tidak bisa memilihnya. Ada plus juga ada minus, ada baik dan juga ada yang jelek, ada kanan ada kiri, semua datang berdampingan, dan hal tersebut adalah hukum alam. Maka dengan kesadaran kita dapat menerima segala sesuatu yang terjadi sebagi suatu kewajaran. Kesdaran ini akan membebaskan seseorang dari suatu kemelekatan maka energi negatif tidak akan mempengaruhi terhadap Rasa, sehingga energi kreatif tidak akan pernah menyurut.
c.                Ringan dalam Bertanggung jawab
Hidup tidak lain hanyalah sebagai suatu tanggung jawab. Jika kita ingin hidup sehat, maka kita harus bertanggung jawab terhadap kondisi badan. Sebagai seorang anak, maka dia bertanggung jawab sebagai seorang anak. Sebagai orang tua, maka dia barus bertanggung jawab sebagi orang tua. Sebagai seorang pelajar, maka dia harus bertanggung jawab sebagai seorang pelajar. Sebagai kekasih dari seseorang, amak dia harus bertanggung jawab sebagai kekasih.
Tanpa suatu Kesadaran, maka tanggung jawab dia akan terhambat. Kondisi selalu berubah, maka diperlukan kecepatan yang 2 kali lebih cepat dapat bertanggung jawab, karena kita harus melakukan penerjemahan atas kebutuhan dari yang lain dan melakukan pemenuhan atas kebutuhan tersebut. Jika tidak dapat bertanggung jawab secara terus menerus, maka seseorang akan menjadi tertekan, dan kecapatannya untuk mengantisipasi perubahan akan menjadi berkurang. Penerjemahan kebutuhan telah memiliki kesulitan tersendiri, dan aktivitas atas pemenuhan kebutuhan tersebut akan jauh lebih sulit lagi.
Maka tanpa suatu kesadaran, pengendalian rasa, kita tidak akan bisa siap selalu untuk menterjemahkan dan mengaktualisasikan diri.
d.                Bagaimana mencapai Kesadaran
Sebenarnya untuk mengajarkan orang lain untuk mencapai Kesadaran adalah hal yang sangat mudah. Konsep Kesadaran adalah sesuatu yang sangat-sangat mudah untuk dimengerti dan diajarkan ke orang lain. Namun, untuk mencapai kesadaran tersebut, bukanlah hal yang mudah, karena seseorang akan membutuhkan waktu yang sangat panjang dan usaha yang sangat keras. Konsep kesadaran bukanlah konsep untuk dimengerti, tetapi kesadaran adalah hasil dari suatu disiplin, dan yang natinya hanya dapat dirasakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar