Tampilkan postingan dengan label @P01-REZKY. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @P01-REZKY. Tampilkan semua postingan

Jumat, 06 Desember 2019

Pengendalian Diri



Pengertian
Mengendalikan diri adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan dirinya sendiri secara sadar agar menghasilkan perilaku yang tidak merugikan orang lain, sehingga sesuai dengan norma sosial dan dapat diterima oleh lingkungannya. Mengendalikan diri  juga didefinisikan sebagai kapasitas manusia untuk mengendalikan respon terutama dalam fungsinya untuk beradaptasi dengan norma ideal, moral, ekspektasi sosial, dan pencapaian jangka panjang. Mengendali kan diriberkairan erat dengan internal locus of control dan efikasi diri.           
Dalam keadaan tertentu kita kadang sulit untuk mengendalikan diri sendiri di mana banyak hal yang sangat membuat kita ingin marah dan berontak terhadap sesuatu hal yang membuat kita ingin marah. Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri sendiri dan mengendalikan dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan kecakapan sosial
Macam-macam Pengendalian diri
ini diantaranya adalah lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga terutama orangtua menentukan bagaimana kemampuan mengontrol diri seseorang. Bila orangtua menerapkan disiplin kepada anaknya sikap disiplin secara intens sejak dini, dan orangtua tetap konsisten terhadap semua konsekuensi yang dilakukan anak bila ia menyimpang dari yang sudah ditetapkan, maka sikap konsisten ini akan diinternalisasi oleh anak dan kemudian akan menjadi kontrol diri baginya.
  1. Objective Control
Objective control atau sering disebut actual control adalah kontrol diri yang dimunculkan oleh individu secara nyata dalam suatu situasi tertentu.
  1. Subjective Control
Subjective control atau sering disebut perceived control yaitu keyakinan yang dimiliki oleh individu bahwa individu tersebut memiliki kontrol diri.
  1. Experiences Control
Experiences control yaitu perasaan yang dimiliki oleh individu pada saat individu berinteraksi dengan lingkungannya, dan pada saat yang sama individu akan berusaha mencapai suatu hasil tertentu atau menghindari hasil yang tidak diinginkan.
Ciri-Ciri Pengendalian Diri
·         Kemampuan mengontrol perilaku;
·         Kemampuan mengontrol stimulus;
·         Kemampuan mengantisipasi peristiwa;
·         Kemampuan menafsirkan peristiwa;
·         Kemampuan mengambil keputusan

Kesimpulan
merupakan kemampuan individu untuk menghambat atau mencegah suatu impuls agar tidak muncul dalam bentuk tingkah laku yang melanggar atau bertentangan dengan standar moral. mendefinisikan kontrol diri sebagai suatu kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur, dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa individu ke arah konsekuensi positif.

Daftar Pustaka :



Peduli Terhadap Sesama




Pengertian
Peduli dengan sesama adalah memperhatikan dan memahami sesama manusia. Peduli terhadap sesama adalah hal manusiawi yang kini menjadi sikap langka yang haruslah di lestarikan. Di era modern seperti ini masyarakat cenderung hidup individual terutama masyarakat di kota-kota besar dan hidupnya di komplek. Hal ini di karenakan tuntutan hidup yang semakin tinggi dan Masyarakat berlomba -- lomba untuk mengejar hidup agar dapat menjadi lebih baik dari hidup orang lain.
Sukakah kita jika Allah memberi kemudahan dalam segala persoalan hidup, meringankan beban di akhirat kelak serta menolong di saat kita membutuhkan pertolongan? Maka buktikanlah dengan kepedulian pada sesama!
"Siapa saja yang meringankan beban seorang Mukmin di dunia, Allah pasti akan meringankan bebannya pada Hari Kiamat. Siapa saja yang memberikan kemudahan kepada orang yang kesulitan, Allah pasti akan memberi dia kemudahan di dunia dan akhirat. Allah SWT selalu menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya." (HR Muslim dan at-Tirmidizi)

Manusia yang di ciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna harusnya memiliki sikap kepedulian yang paling tinggi kepada sesamanya. Namun demikian meskipun manusia makhluk yang paling sempurna, manusia tetap tidak akan bisa hidup  sendiri. Manusia memiliki rasa saling ketergantungan yang sebaiknya diimbangi dengan rasa peduli yang di wujudkan dalam aksi nyata, bukan sekedar berkata "aku peduli" dan manusia haruslah manusiawi.
Cara menumbuhkan sikap peduli
Bagaimana cara menumbuhkan menumbuhkan kepekaan untuk saling berbagi, peduli, dan empati.
·         Tumbuhkan sikap positif dalam diri kita.
Insya Allah dengan kita selalu berbaik sangka terhadap seseorang, akan mempermudah kita semakin mendekat pada rasa kasih sayang dan kepedulian. Tidak hanya itu, kita juga mampu mengurangi sifat egois kita. Selain itu, kita bisa ikut merasakan penderitaan orang lain sehingga kita bisa mengerti keadaan orang lain.
·         Mengurangi beban dan penderitaan orang lain.
 jika kita biasakan sifat dan prilaku ini dalam diri kita, secara tidak langsung kita membuat orang lain membuat orang lain menjadi bahagia, karena kepedulian kita padanya, sehingga timbul hubungan yang harmonis semakin harmonis.
.
Manfaat sikap peduli
Manusia secara kodrat diciptakan memiliki hati kecil untuk mengingatkan agar selalu berbuat kebaikan dan mencegah berbuat keburukan. Salah satu bentuk kebaikan dan sifat yang kerap dilupakan adalah kepedulian terhadap sesama. Padahal, ada banyak alasan penting mengapa kita harus memiliki rasa peduli terhadap orang lain.
·         Lebih peka dan bersimpati
Banyak fenomena bencana alam yang terjadi bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk memahami dan berbagi rasa sakit dengan para korban. Membayangkan jika berada di posisi mereka akan memberikan efek kepada hati dan pikiran kita untuk terus peduli terhadap sesama manusia dan mahluk hidup lainnya.
·         Menghilangkan Stres
Belajar untuk saling berbagi memang sangatlah sulit. Namun, hati kecil pasti memiliki rasa yang kuat untuk mendorong setiap insan melakukan kebaikan. Pasalnya, secara manusiawi manusia akan lebih senang jika melihat sesama saudaranya senang. Dalam hal ini, kita sudah selangkah lebih maju untuk menghindari stres yang kerap dialami. Beberapa jurnal, studi kasus, dan pendapat psikologi juga mengatakan bahwa orang akan merasa lebih bahagia ketika dapat memberikan uang mereka kepada orang lain dibandingkan dibelanjakan.
·         Bisa dengan Berbagai Cara
Setiap orang pasti dikaruniai rezeki dan kemampuan yang berbeda. Namun tidak ada alasan bagi kita untuk tidak saling berbagi. Berbagi tidak harus dalam bentuk uang tetapi bisa dengan tenaga, doa, dan yang lainnya. Dengan demikian, kita bisa saling membantu dalam keadaan apapun dan di manapun.

·         Lebih Bermanfaat untuk Orang Lain
Pada momen ini, kita dapat memberikan kontribusi yang besar bagi orang lain. Pasalnya, di setiap tenaga, doa, dan harta kita terdapat hak orang lain yang membutuhkan. Jadi, keberadaan kita bermanfaat bagi orang lain yang berada di sekitar kita. Melalui momen berbagi terhadap sesama ini, kita diajarkan untuk bersyukur karena masih dalam keadaan selamat dan sehat.
 Kesimpulan
Semoga kita memiliki kepekaan sosial, rasa peduli dan empati yang tinggi sehingga hati kita akan tergerak untuk turut membantu meringankan penderitaan orang lain dengan berbagai macam wujud bantuan yang bisa kita berikan. Tak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri saja, apalagi sampai merampas hak orang lain yang sebenarnya bukan milik kita.
Daftar Pustaka :


Tanggung Jawab



Pengertian
Pengertian tanggung jawab secara umum adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan baik yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Adapun definisi tanggung jawab secara harafiah dapat diartikan sebagai keadaan wajib menanggung segala sesuatunya jika terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan atau juga berarti hak yang berfungsi menerima pembebanan sebagai akibat sikapnya oleh pihak lain.
Jadi, tanggung jawab adalah sebuah perbuatan yang dilakukan oleh setiap individu yang berdasarkan atas kewajiban maupun panggilan hati seseorang. Yaitu sikap yang menunjukkan bahwa seseorang tersebut memiliki sifat kepedulian dan kejujuran yg sangat tinggi.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah merupakan bagian dati kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian, maka  tanggung jawab dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain.
Hampir setiap orang ingin hidup bahagia tanpa harus banyak berusaha. Pada kenyataannya, sikap bertanggung jawab akan membuat hidup lebih berarti dan menjadi kesempatan untuk mengembangkan karakter, menjalin hubungan yang bermakna, dan mencapai keberhasilan dalam bekerja.
Manfaat
Adapun manfaat dari sikap bertanggungjawab adalah:
1. Dihargai Orang Lain
Orang yang memiliki sifat tanggung jawab yang baik pada umumnya akan lebih dihargai oleh orang lain. Karena sifat tersebut membuatnya menjadi orang yang bisa diandalkan dan dapat dipercayai untuk mengemban sesuatu.
2. Jarang Melakukan Kesalahan
Orang yang memiliki sifat tanggung jawab yang baik biasanya juga tidak mudah untuk melakukan kesalahan. Karena ia sangat berhati-hati akan tugas yang ia kerjakan. Dan ia juga sangat teliti untuk memeriksa apakah pekerjaannya terselesaikan dengan benar atau tidak.
3. Dapat Dipercaya
Orang yang memiliki sifat tanggung jawab yang baik juga lebih banyak dipercaya oleh orang lain. Kepercayaan itu pun didapat dari hasil kerja yang sudah dikerjakan oleh seseorang tersebut sebelumnya.
Maka dari itu biasanya orang yang memiliki sifat tanggung jawab lebih banyak mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, organisasi maupun tempat ia bekerja.
4. Mendorong Kesuksesan
Percaya tidak jika Anda selalu bertindak penuh dengan tanggung jawab maka kesuksesan akan mengikuti Anda?
Bagaimana tidak, kinerja Anda akan selalu mendapat pujian karena tidak asal-asalan. Anda juga tidak pernah lari dari masalah sehingga pekerjaan Anda selalu selesai.
Macam-macam
Macam-macam Tanggung Jawab dan Contohnya
1. Tanggung Jawab Pada Diri Sendiri
Hal pertama yang harus Anda tanamkan jika ingin menjadi orang yang bertanggungjawab ialah rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri.
Tanggung jawab pada diri sendiri dapat menentukan suatu kesadaran pada setiap pribadi orang utnuk dapat memenuhi kewajibannya sendiri di dalam mengembangkan kepribadian mereka sebagai manusia.
Contohnya: Menjaga pola hidup sehat dan menjauhi narkoba karena narkoba dapat merusak tubuh Anda. Contoh lainnya adalah menjauhi hal-hal yang merugikan Anda dan nama baik Anda.
2. Tanggung Jawab pada Keluarga
Tanggung jawab keluarga terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak di dalamnya. Dan pada tanggung jawab ini termasuk didalamnya ada keselamatan, kesejahteraan dan juga kehidupan harmonis didalam suatu keluarga.
Contoh: Ayah mencari nafkah untuk anak istrinya setiap hari. Ibu merawat anak di rumah.
3. Tanggung Jawab pada Masyarakat
Selain pada keluarga, ada pula tanggung jawab pada masyarakat. Tanggung jawab ini harus didilakukan pada setiap anggota masyarakat yang didalamnya. Guna untuk dapat terus melangsungkan hidupnya didalam kelompok masyarakat tersebut. Maka hal yang wajar jika segala perilaku dan juga perbuatan juga harus dipertangjawabkan oleh masyarakat itu sendiri.
Contoh: Menjaga kebersihan lingkungan, membayar iuran jaga malam dan ikut melakukan jaga malam.
4. Tanggung Jawab pada Tuhan
Setiap manusia yang telah dilahirkan didunia ini pasti memiliki tanggung jawab kepada Tuhan. Dan setiap orang yang memiliki agama juga tentu pasti tau tanggung jawab apa yang harus ia tanggung.

Kesimpulan
Lakukan beberapa langkah berikut agar bisa menjadi orang yang bertanggung jawab.
1.)Ketahuilah bahwa tanggung jawab berhubungan dengan kewajiban, bukan hak.
   Jika seseorang merasa ragu saat ingin memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada Anda, mungkin karena selama ini Anda kurang peduli dalam memenuhi kewajiban yang menjadi tanggung jawab.

2.)Hentikan kebiasaan mencari-cari alasan
   Dalam situasi apa pun, selalu ada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan. Orang-orang yang tidak bertanggung jawab mudah sekali mempersalahkan hal tersebut dan menjadikannya sebagai alasan.

3.)Jangan menyalahkan orang lain saat menghadapi masalah
   Cara lain untuk menerima tanggung jawab adalah dengan berhenti menyalahkan orang lain. Katakan kepada diri sendiri bahwa Anda gagal dalam tes matematika karena tidak belajar, bukan karena dibenci guru.
Daftar Pustaka :


Kejujuran





Pengertian
Jujur atau kejujuran mengacu pada aspek karaktermoral dan berkonotasi atribut positif dan berbudi luhur seperti integritaskejujuran, dan keterusterangan, termasuk keterusterangan pada perilaku, dan beriringan dengan tidak adanya kebohongan, penipuan, perselingkuhan, dll Selain itu, kejujuran berarti dapat dipercaya, setiaadil, dan tulus. Kejujuran dihargai di banyak budaya etnis dan agama [1] "Kejujuran adalah kebijakan terbaik" adalah pepatah dari Benjamin Franklin.; Namun, kutipan "Kejujuran adalah bab pertama dalam buku kebijaksanaan" tersebut diberikan untuk Thomas Jefferson, seperti yang digunakan dalam sebuah surat kepada Nathaniel Macon.

Pendidikan kejujuran
Pentingnya pengajaran kejujuran kepada semua peserta didik, entah itu anak usia dini hingga mahasiswa di tingkat perguruan tinggi, semata-mata karena kesadaran bahwa kejujuran bukanlah ilmu teoretis. Dia ialah tentang realitas dan praktik kehidupan keseharian kita semua. Kejujuran ialah inti ajaran setiap agama. Sejak awal Tuhan menurunkan aturan hukum-Nya kepada Musa, larangan berbohong menjadi satu dari 10 perintah Tuhan itu (Thou shalt not bear false witness against thy neighbor). Pun dalam rangkaian kenabian akhir, Nabi Muhammad selalu mewanti-wanti umatnya untuk berkata jujur meski itu menyakitkan (qul al-haq walau kaana murran).
Pasal 1 ayat 1 UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan dengan jelas bahwa sebagai tenaga pendidik profesional, guru punya tugas utama untuk mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, serta pada jenjang pendidikan dasar, menengah, termasuk pendidikan anak usia dini. Dalam hal ini, kunci keberhasilan dalam proses pembelajaran tidak semata-mata karena keberhasilan seorang peserta didik mendapatkan nilai yang bagus, yang biasanya digambarkan dengan nilai rapor atau indeks prestasi, tetapi justru yang jauh lebih penting ialah sejauh mana seorang guru dapat membangun dan menanamkan nilai-nilai akhlak mulia dari peserta didik tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Kejujuran akademik
Pada 2009, Transparansi Internasional pernah merilis Global Corruption Barometer yang di antaranya berisi opini publik dan pengalaman masyarakat terhadap perilaku sogokan (bribery). Yang menarik ialah hasil penelitian itu yang menyebutkan bahwa institusi-institusi pendidikan masih rentan terhadap berbagai bentuk tindakan korupsi. Artinya, lembaga-lembaga pendidikan di sekitar kita masih menjadi lokus dari tindakan kejahatan keuangan. Jika ini benar, dapat dikatakan bahwa kasus-kasus ketidakjujuran (dishonesty) masih menyelimuti berbagai kegiatan akademik dalam lembaga sekolah atau universitas kita.
Di sinilah yang harus menjadi perhatian kita semua. Ketika kejujuran akademik tidak menjadi prioritas utama dalam lembaga pendidikan, dapat dipastikan bahwa tujuan utama pendidikan untuk membina kecakapan moral, emosional, dan intelektual dari seluruh peserta didik menjadi jauh panggang dari api. Kegagalan dalam menjaga kejujuran akademik (academic honesty) berarti secara otomatis kegagalan institusi pendidikan. Di sinilah dapat dipahami betapa dalam rangka menjaga tingkat kejujuran ini, sekolah dan universitas di berbagai negara maju menciptakan sistem aturan yang begitu ketat. Pelanggaran terhadapnya pasti akan berhadapan dengan sanksi yang sangat berat, misalnya, pemecatan dengan tidak terhormat.
Kesimpulan
Kata kejujuran digunakan pada enam tempat, yaitu kebenaran dalam perkataan, kebenaran dalam niat, kehendak, kebenaran dalam tekad, kebenaran dalam mengetahui, kebenaran dalam mewujudkan dalam mewujudkan kebenaran agama. Moral adalah istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktifitas manusia dengan nilai (ketentuan) baik atau buruk, benar atau salah.

Daftar Pustaka :


Prinsip Hidup





Pengertian
Prinsip hidup adalah hal terpenting yang pada umumnya kita inginkan terlaksana ketika kita dihadapkan pada pilihan-pilihan dalam situasi tertentu. Misalnya, kalau salah satu prinsip hidup kita adalah “Setiap manusia harus disayangi, tetapi kejahatannya harus ditolak!” maka ketika kita dihadapkan pada situasi semacam itu, prinsip hidup kita itu akan mengarahkan kita pada keputusan untuk tetap berusaha menyayangi orang yang telah berbuat jahat dan berusaha membantunya keluar dari kejahatannya itu.
Semestinya setiap orang memiliki prinsip hidupnya sendiri. Mungkin sukar menyebutkan salah satu yang paling dominan karena prinsip itu umumnya hanya tampak ketika dihadapkan pada ujian. Tetapi, semestinya ada di dalam diri kita masing-masing, bertaut dengan aneka kebutuhan, tujuan atau nilai-nilai yang bertumbuh kembang di dalam diri kita. Dalam liku-liku hidup kita, prinsip itu serupa penggalan musik yang senantiasa kita dengar kendati situasi yang kita hadapi bisa saja berbeda. Maka, hanya kita sendirilah yang bisa menjawab pertanyaan ini: Apakah prinsip hidupku?
Sekadar contoh, mungkin ada orang yang memandang keamanan adalah di atas segala-galanya. Ia menolak datang ke semua tempat yang berbahaya, kendati bahaya itu bisa hadir di mana-mana. Ia tak mau mengambil risiko, berjudi dengan maut. Lebih baik di rumah saja di malam hari dan jangan ada tamu datang tanpa diundang. Lebih baik aman di rumah daripada menyesal kemudian.
Hal serupa bisa diurai pada diri orang yang perhatian utama dan prinsip hidupnya adalah pekerjaan, tugas, pengakuan, uang, kemasyhuran, kebutuhan tertentu, keberhasilan, bersenang-senang, hubungan, diterima orang lain, kekuasaan dan lain-lain.
Memiliki sebuah prinsip hidup adalah masalah psikologi dan terkait pula dengan ekonomi. Prinsip hidup membimbing pemiliknya untuk lebih mudah menentukan pilihan. Orang yang berprinsip hidup kesenangan, misalnya, jika mendapatkan dua undangan pada saat yang sama, akan bertanya kepada dirinya sendiri: Di manakah aku akan lebih senang? Secara ekonomis, prinsip hidup telah menunjukkan pilihan dalam situasi yang sulit dan itu adalah efisiensi.
Nah, apakah Anda menyadari prinsip hidup Anda berlandasan pandangan Sigmund Freud (prinsip kesenangan), Alfred Adler (prinsip kekuasaan/ kekuatan, prestasi) atau B.F. Skinner (prinsip kebebasan dan tanggung jawab), atau gabungannya, atau yang lain … dan mungkin justru nilai-nilai keagamaan yang Anda anut? Atau prinsip hidup itu berubah – dalam arti menjadi lebih mantap dan sempurna – sesuai dengan tahap pencapaian kebutuhan hidup Anda menurut Maslow atau Alderfer? Apa pun, semoga prinsip itu menjadikan hidup Anda semakin positif bagi diri sendiri dan orang lain.

Prinsip yang Hanya Dimiliki Oleh Orang Sukses:

1. Membuat rencana dan hidup sesuai rencana tersebut
Maksudnya adalah tidak menyimpang dari rencana tersebut. Kamu mau apa dalam hidupmu maka kelakuanmu sekrang inilah penentunya. Kalau kamu menyimpang dari rencana yang kamu ciptakan sendiri atau bahkan lupa, bagaimana kamu bisa suksesnya?

2. Tidak ciut dengan kekurangan diri sendiri
Latar belakang keluarga, pendidikan atau kemampuan diri sendiri bisa jadi penghalang untukmu meraih kesuksesan, memang, semua orang yang memiliki latar belakang keluarga yang mapan berkemungkinan besar untuk memiliki masa depan cerah dan terjamin juga. Tapi bukan berarti itu adalah tanda untukmu menyerah, justru kamu harus menjadikannya semangat untuk membuat dirimu lebih maju.

3. Selalu mencintai apa yang dikerjakan
Kalau kamu sekarang tidak mencintai apa yang kamu kerjakan maka jangan buang waktu dan segera cari yang membuatmu jatuh hati. Dan jika kamu sudah mengerjakan apa yang kamu cintai, perdalam pekerjaan itu sampai kamu terheran ada banyak hal yang belum kamu pelajari dan ingin kamu pelajari. Hidup adalah unlimited learning, jadi kamu pasti pengen nambah ilmu lagi dan lagi.

prinsip-prinsip hidup yang ingin saya kedepankan adalah :

1. Percaya dan yakin sepenuhnya  kepada Allah.
 2. Cinta kasih, akar segala kebaikan.
 3. Berkarya sesuai Passion.
 4. Menghargai perbedaan dan hak asasi.

Kesimpulan:
Dalam kehidupan bermasyarakat Manusia di harapkan atau di tuntut agar memiliki nilai Moral dan Etika yang baik. Moral dimiliki dalam diri manusia yang pada dasarnya baik dan juga terpuji. disaat seseorang telah memiliki moral yang baik maka penilaiorang lain terhadap dirinya akan menilainya memiliki pribadi yang baik juga. Didalam setiap Agama di dunia mengajarkan bagaimana cara untuk menjadi pribadi yang baik karbna moral yang terdapat pada dirinya menentukan bagaimana kepribadian seseorang tersebut. Ketika seseorang tidak memiliki moral yang baik maka hidupnya pun tidak akan baik, kepribadiannya rapuh dan sulit menjalin hubungan sosial dengan orang-orang disekitarnya. Maka itu pentingnya seseorang berusaha memiliki moral yang baik adalah suatu keharusan.

 DAFTAR PUSTAKA:
·                     https://ruhcitra.wordpress.com/2008/11/24/prinsip-hidup/
·                     https://ruhcitra.wordpress.com/2008/11/24/prinsip-hidup/   
·                     https://miracledy.wordpress.com/