Laman

Senin, 25 November 2019

Mau dan Mampu Mengambil Risiko

Satria Hotma Hizkia
@N19-SATRIA



Mau dan Mampu Mengambil Risiko

Kata Kunci : Risiko, Mampu, Langkah-langkah.
1.      Pendahuluan
Sebelum jauh melangkah tentang risiko, penulis ingin mengingatkan bahwa kata yang baku sesuai kbbi bukanlah ‘resiko’ melainkan ‘risiko’ yang artinya akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan (KBBI). Jika dilihat dari artinya, maka tentu risiko berkaitan dengan suatu akibat yang tidak diinginkan dari suatu sebab, maka dari itu orang yang berani mengambil risiko bisa dikatan orang yang tangguh karena dia mau dan mampu berhadapan dengan sesuatu yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari perbuatan yang telah dilakukannya.

Jika seseorang mau dan mampu mengambil risiko berarti orang itu dapat dikatakan bertanggung jawab dan tidak ingin lari dari masalah melainkan ingin menghadapi masalah tersebut. Namun tidak sampai disitu saja, hal berikutnya adalah sikap rela menerima dari risiko tersebut, karena beberapa orang yang sudah mau dan mampu mengambil risiko ada yang tidak rela menerimanya. Sehingga yang terjadi pada akhirnya adalah kecewa dan emosi. Sementara orang yang mau dan mampu mengambil risiko kemudian memiliki sikap rela menerima, maka bisa jadi orang tersebut telah sukses atau berhasil menghadapai apa yang dikatakan akibat yang kurang menyenangkan.

2.      Permasalahan
2.1  Bagaimana agar sesorang mau dan mampu mengambil risiko ?
2.2  Manfaat seseorang yang mengambil risiko ?

3.      Pembahasan
3.1  Cara Agar Mau dan Mampu Mengambil Risiko
-         Dr Tara Swart, seorang ilmuwan syaraf dan pelatih kepemimpinan yang berbasis di London, Inggris, merekomendasikan praktik yang dia sebut sebagai "membungkam pikiran." Teknik ini dirancang untuk mengurangi "obrolan di dalam otak" dengan melatih otak agar tetap berada pada saat ini (pikiran tidak ke mana-mana).
Entah Anda sedang berjalan, makan, atau bernafas, dengan fokus pada pemandangan, suara, dan sensasi fisik pada momen tertentu dapat membantu meredam kebiasaan kita untuk mengulangi kesalahan dan kekhawatiran, kata Swart.
-          Srini Pillay, penulis buku Think Less, Learn More: Unlock the Power of the Unfocused Mind dan asisten profesor psikiatri di Harvard Medical School, mengatakan bahwa biologi memainkan peran yang sangat kecil dalam kemampuan pengambilan risiko dibandingkan dengan faktor lingkungan.
Agar menjadi pengambil risiko yang lebih baik, sangat penting untuk membiarkan alam bawah sadar Anda mengambil alih sesekali, membantu otak Anda untuk menggunakan kenangan-kenangan lama dan menghubungkan gagasan-gagasan, kata Pillay.
Beberapa langkah praktis yang dia berikan untuk melibatkan pikiran bawah sadar kita meliputi kegiatan beristirahat, tidur siang, dan bahkan mengadopsi persona - sebuah studi dari tahun 2016 menemukan bahwa orang lebih berhasil dalam memecahkan masalah dan mau tidak mau, berlatih mengambil risiko secara cerdas, ketika mereka berperilaku seperti seorang penyair eksentrik daripada pustakawan yang kaku.
"Otak dirancang secara optimal untuk mengambil risiko dan juga kepastian, fokus dan tidak fokus dan setiap manusia penting sekali untuk belajar bagaimana menyeimbangkannya," kata Pillay.
-          Syamsudin Kadir, Penulis buku The Power Of Motivation dalam blognya menulis orang sukses selalu meyakini bahwa satu jalan tempuh yang sudah dicoba dan menghasilkan sesuatu yang belum memuaskan bukanlah hasil akhir yang sesungguhnya. Itu justru pertanda bahwa dia mesti menata kembali langkah-langkah sebelumnya, atau jika tidak, dia mesti mencari jalan atau langkah-langkah baru yang lebih jitu. Sebab dia yakin bahwa peluang itu selalu terbukan bagi siapapun yang menginginkan kesuksesan.

3.2  Manfaat Orang yang Mengambil Risiko

“Keuntungan adalah imbalan atas kesiapan menanggung kerugian”.
Maksud kaedah ini ialah orang yang berhak mendapatkan keuntungan ialah orang yang punya kewajiban menanggung kerugian -jika hal itu terjadi-. Keuntungan ini menjadi milik orang yang berani menanggung kerugian karena jika barang tersebut suatu waktu rusak, maka dialah yang merugi. Jika kerugian berani  ditanggung, maka keuntungan menjadi miliknya.

Referensi
Giang, Vivian. 2017. Anda Bisa Melatih Diri Untuk Berani Mengambil Risiko.
Kadir, Syamsudin. 2012. Berani Mengambil Risiko
KBBI
Tuasikal, Muhammad Abduh. 2012. Keuntungan Bagi yang Berani Mengambil Risiko.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar