PENGERTIAN
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungannya. Ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat
dilakukan, yaitu dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja
organ tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi perubahan lingkungan. Kemampuan
beradaptasi merupakan suatu perilaku yang sangat kompleks karena didalamnya
melibatkan sejumlah fungsi dan intelektual. Misalnya : penalaran, ingatan
kerja, dan belajar keterampilan makin tinggi. Kecerdasan atau intelegensi
manusia maka seseorang tersebut akan lebiuh cepat dan efektif didalam
menentukan strategi beradaptasi dengan perubahan tugas dan lingkungan yang baru
begitu puloa sebaliknya.dimana didalam lingkungan baru harus dapat beradaptasi
dengan lingkungan itu dengan peraturan-peraturan yang berlaku dan harus bisa
menyikapi masalah-masalah sosial yang terjadi. Setiap kehidupan di dunia ini
tergantung pada kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya dalam arti luas.
Akan tetapi berbeda dengan kehidupan lainnya, manusia membina hubungan dengan
lingkungannya secara aktif.
TUJUAN
·
Untuk
Bertahan Hidup
·
Untuk
Melindungi Diri
·
Untuk
Memperoleh Makanan
·
Untuk
Berkembang Biak
·
Untuk
Melestarikan Keturunannya
MACAM ADAPTASI
1. Adaptasi Genetis
Setiap lingkungan hidup selalu merangsang penghuninya
untuk membentuk struktur tubuh tertentu. Struktur yang dibentuk ini dapat
bersifat menurun dan permanen, sehingga dapat dikatakan adanya hubungan yang
kuat antara struktur tertentu dari organisme dengan lingkungan hidupnya.
Manusia memiliki banyak ciri-ciri genetika yang spesifik dibanding makhluk
hidup lainnya, antara lain:
·
a.
mempunyai susunan gigi yang lengkap
gigi incisivus untuk mengerat seperti
binatang pengerat (rodentia)
gigi caninus untuk merobek-robek
daging seperti binatang pemakan daging (carnivora)
gigi molar untuk menghancurkan makanan
seperti binatang pemakan tumbuhan (herbivora),
·
b.
mempunyai organ pencernaan dengan enzim-enzim dan kekuatan-kekuatan khusus yang
ada di dalamnya,
·
c.
mempunyai struktur badan yang lengkap, termasuk susunan syaraf yang menjadikan
manusia sebagai makhluk hidup “berakal”.
Keadaan sifat-sifat genetika tersebut
membuat manusia mempunyai toleransi yang besar terhadap lingkungan hidupnya.
2. Adaptasi Somatis
Adaptasi somatis adalah adaptasi yang berbentuk perubahan
struktural ataupun fungsional, bersifat sementara serta tidak diturunkan kepada
keturunannya. Apabila terjadi perubahan lingkungan yang baru, maka struktur
atau fungsinya bisa berbeda pula sesuai dengan perubahan yang terjadi.
Misalnya, pada daerah panas kulit manusia akan berubah menjadi lebih gelap,
sedangkan daerah yang dingin menjadi lebih terang. Di daerah pegunungan dengan
kadar oksigen yang lebih rendah dari daerah pantai, maka bentuk jantung dan
paru- paru juga akan menyesuaikan menjadi lebih besar.
Adaptasi somatis selain mengubah struktur dan fungsi pada
manusia, juga dapat mengubah kemampuan manusia. Dengan kemampuan ini manusia
menjadi lebih mudah menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang
bermacam-macam. Berbagai alat yang diproduksi manusia semakin lama semakin
kompleks sesuai dengan kemajuan teknologi mereka, misal kemajuan teknologi di bidang
konstruksi bangunan, pakaian, persenjataan, obat-obatan sampai teknologi
mengeksplorasi luar angkasa. Kemampuan ini tidak dapat dijumpai pada
makhluk lain seperti binatang maupun tumbuhan. Adaptasi somatis ini juga mampu
membentuk sifat-sifat manusia menjadi agresif, pemalas, pemarah, dan
sebagainya.
Manusia sebagai penghuni bumi, bukan hanya bertempat
tinggal, tetapi mencakup berbagai hal, seperti mempertahankan diri dan
meningkatkan taraf hidupnya baik secara individu maupun secara berkelompok.
Adaptasi manusia terhadap lingkungannya berbeda dengan adaptasi tumbuhan dan
hewan. Adaptasi manusia lebih terlihat pada perubahan perilaku dan budayanya
sebagai respons yang tepat terhadap tantangan dari lingkungannya.
Adaptasi pada manusia di muka bumi dengan kondisi
lingkungan yang berbeda akan menimbulkan bentuk adaptasi yang berbeda pula,
misalnya cara berpakaian, bermata pencaharian, berbahasa, dan sebagainya.
Secara keseluruhan adaptasi itu akan membentuk pola-pola kebudayaan yang
berbeda- beda yang tersebar di permukaan bumi, sehingga membentuk wilayah
kebudayaan (cultural region).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADAPTASI
Menurut suster callista roy (1969), Faktor yang
mempengaruhi diantaranya:
·
Lingkungan,
dalam penggambaran lingkungan ini merupakan suatu input dalam psikologi sosial yang bisa dikatakan jauh lebih luas dan
adaptif, namun jika didefinisikan juga bisa dikatakan sebaagi suatu kondisi
ataupun suatu keadaan di dalamnya dapat mempengaruhi suatu keadaan, dalam suatu
kondisi, keadaan yang dapat mempengaruhi perkembangan dan juga perilaku
manusia.
·
Manusia,
manusia merupakan sebuah sistem adaptif, dimana di dalamnya dapat digambarkan
secara holistik dan bisa dilakukan sebagai suatu kesatuan yang memiliki input,
kontrol, output dan juga proses umpan balik. di dalamnya juga terdapat proses
kontrol yang didefinisikan pada sebuah sistem adaptif dengan sebuah aktivitas
kognator dan juga dalam mempertahankan adaptasi tersebut.
·
Kesehatan,
secara tidak langsung yang namanya kesehatan dapat mempengaruhi kondisi yang
dapat digunkan sebagai kelengkapan hubungan adaptasi/ sebuah adaptasi yang
bebas juga dapat mengizinkan manusia melakukan respons pada situmulus yang lain
(nursalam,2008)
DAFTAR PUSTAKA
https://adilalaras.wordpress.com/2014/10/23/kemampuan-beradaptasi/
https://sainsmini.blogspot.com/2014/12/penjelasan-mengenai-adaptasi-manusia.html
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-adaptasi.html
https://dosenpsikologi.com/faktor-yang-mempengaruhi-adaptasi-dalam-psikologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar