Sabtu, 09 November 2019

KEMAMPUAN BERADAPTASI


PENGERTIAN
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan, yaitu dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi perubahan lingkungan. Kemampuan beradaptasi merupakan suatu perilaku yang sangat kompleks karena didalamnya melibatkan sejumlah fungsi dan intelektual. Misalnya : penalaran, ingatan kerja, dan belajar keterampilan makin tinggi. Kecerdasan atau intelegensi manusia maka seseorang tersebut akan lebiuh cepat dan efektif didalam menentukan strategi beradaptasi dengan perubahan tugas dan lingkungan yang baru begitu puloa sebaliknya.dimana didalam lingkungan baru harus dapat beradaptasi dengan lingkungan itu dengan peraturan-peraturan yang berlaku dan harus bisa menyikapi masalah-masalah sosial yang terjadi. Setiap kehidupan di dunia ini tergantung pada kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya dalam arti luas. Akan tetapi berbeda dengan kehidupan lainnya, manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif.

TUJUAN
·         Untuk Bertahan Hidup
·         Untuk Melindungi Diri
·         Untuk Memperoleh Makanan
·         Untuk Berkembang Biak
·         Untuk Melestarikan Keturunannya

MACAM ADAPTASI
1. Adaptasi Genetis
Setiap lingkungan hidup selalu merangsang penghuninya untuk membentuk struktur tubuh tertentu. Struktur yang dibentuk ini dapat bersifat menurun dan permanen, sehingga dapat dikatakan adanya hubungan yang kuat antara struktur tertentu dari organisme dengan lingkungan hidupnya. Manusia memiliki banyak ciri-ciri genetika yang spesifik dibanding makhluk hidup lainnya, antara lain:
·         a. mempunyai susunan gigi yang lengkap
gigi incisivus untuk mengerat seperti binatang pengerat (rodentia)
gigi caninus untuk merobek-robek daging seperti binatang pemakan daging (carnivora)
gigi molar untuk menghancurkan makanan seperti binatang pemakan tumbuhan (herbivora),
·         b. mempunyai organ pencernaan dengan enzim-enzim dan kekuatan-kekuatan khusus yang ada di dalamnya,
·         c. mempunyai struktur badan yang lengkap, termasuk susunan syaraf yang menjadikan manusia sebagai makhluk hidup “berakal”.
Keadaan sifat-sifat genetika tersebut membuat manusia mempunyai toleransi yang besar terhadap lingkungan hidupnya.

2. Adaptasi Somatis
Adaptasi somatis adalah adaptasi yang berbentuk perubahan struktural ataupun fungsional, bersifat sementara serta tidak diturunkan kepada keturunannya. Apabila terjadi perubahan lingkungan yang baru, maka struktur atau fungsinya bisa berbeda pula sesuai dengan perubahan yang terjadi. Misalnya, pada daerah panas kulit manusia akan berubah menjadi lebih gelap, sedangkan daerah yang dingin menjadi lebih terang. Di daerah pegunungan dengan kadar oksigen yang lebih rendah dari daerah pantai, maka bentuk jantung dan paru- paru juga akan menyesuaikan menjadi lebih besar.
Adaptasi somatis selain mengubah struktur dan fungsi pada manusia, juga dapat mengubah kemampuan manusia. Dengan kemampuan ini manusia menjadi lebih mudah menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang bermacam-macam. Berbagai alat yang diproduksi manusia semakin lama semakin kompleks sesuai dengan kemajuan teknologi mereka, misal kemajuan teknologi di bidang konstruksi bangunan, pakaian, persenjataan, obat-obatan sampai teknologi mengeksplorasi luar angkasa. Kemampuan ini tidak dapat dijumpai pada makhluk lain seperti binatang maupun tumbuhan. Adaptasi somatis ini juga mampu membentuk sifat-sifat manusia menjadi agresif, pemalas, pemarah, dan sebagainya.
Manusia sebagai penghuni bumi, bukan hanya bertempat tinggal, tetapi mencakup berbagai hal, seperti mempertahankan diri dan meningkatkan taraf hidupnya baik secara individu maupun secara berkelompok. Adaptasi manusia terhadap lingkungannya berbeda dengan adaptasi tumbuhan dan hewan. Adaptasi manusia lebih terlihat pada perubahan perilaku dan budayanya sebagai respons yang tepat terhadap tantangan dari lingkungannya.
Adaptasi pada manusia di muka bumi dengan kondisi lingkungan yang berbeda akan menimbulkan bentuk adaptasi yang berbeda pula, misalnya cara berpakaian, bermata pencaharian, berbahasa, dan sebagainya. Secara keseluruhan adaptasi itu akan membentuk pola-pola kebudayaan yang berbeda- beda yang tersebar di permukaan bumi, sehingga membentuk wilayah kebudayaan (cultural region).

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADAPTASI

Menurut suster callista roy (1969), Faktor yang mempengaruhi diantaranya:
·         Lingkungan, dalam penggambaran lingkungan ini merupakan suatu input dalam psikologi sosial yang bisa dikatakan jauh lebih luas dan adaptif, namun jika didefinisikan juga bisa dikatakan sebaagi suatu kondisi ataupun suatu keadaan di dalamnya dapat mempengaruhi suatu keadaan, dalam suatu kondisi, keadaan yang dapat mempengaruhi perkembangan dan juga perilaku manusia.
·         Manusia, manusia merupakan sebuah sistem adaptif, dimana di dalamnya dapat digambarkan secara holistik dan bisa dilakukan sebagai suatu kesatuan yang memiliki input, kontrol, output dan juga proses umpan balik. di dalamnya juga terdapat proses kontrol yang didefinisikan pada sebuah sistem adaptif dengan sebuah aktivitas kognator dan juga dalam mempertahankan adaptasi tersebut.
·         Kesehatan, secara tidak langsung yang namanya kesehatan dapat mempengaruhi kondisi yang dapat digunkan sebagai kelengkapan hubungan adaptasi/ sebuah adaptasi yang bebas juga dapat mengizinkan manusia melakukan respons pada situmulus yang lain (nursalam,2008)


DAFTAR PUSTAKA
https://adilalaras.wordpress.com/2014/10/23/kemampuan-beradaptasi/
https://sainsmini.blogspot.com/2014/12/penjelasan-mengenai-adaptasi-manusia.html
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-adaptasi.html
https://dosenpsikologi.com/faktor-yang-mempengaruhi-adaptasi-dalam-psikologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar