Kamis, 07 November 2019

KEMAMPUAN BERADAPTASI


KEMAMPUAN BERADAPTASI

PENGERTIAN ADAPTASI

 a. Adaptasi adalah suatu upaya untuk mempertahankan fungsi optimal yang melibatkan refleks, mekanisme otomatis untuk perlindungan mekanisme koping dan idealnya dalam mengarah pada penyesuaian atau penguasaan situasi (Potter, P, 2005).
 b. Adaptation. Adaptation diartikan penyesuaian psikologis terhadap berbagi keadaan yang berubah untuk mempertahankan fungsi yang normal             ( Brooker, 2001)

   c.  Adptation model adalah proses dinamika dalam pikiran, perasaan, perilaku dan biofisiologik individu yang terus berubah untuk menyesuaikan lingkungan terus berubah      ( Hartanto, 2004)
   d.   Adaptability. Adaptability merupakan kemampuan untuk beradaptasi baik secara maternal maupun fisik terhadap keadaan sekitar agar fleksibel (Hirchliff, S, 1999).

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Adaptasi
  
   a. Usia
Semakin  cukup usia dan tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seorang yang lebih dewasa juga akan lebih di percaya dari orang yang belum cukup tinggi kedewasaanya, hal ini sebagai akibat dari kematangan jiwanya. Oleh sebab itu dia telah memiliki kemampuan untuk mempelajari dan beradaptasi pada situasi yang baru, misalnya mengingat hal-hal yang dulu pernah dipelajari, penalaran analogis (Nursalam, 2001).
Semakin muda seseorang maka sedikit pengalaman dan informasi yang didapat. Untuk dapat menerima dan menyerap informasi dengan baik dibutuhkan kematangan dalam berfikir. Apabila kematangan dan kekuatan seseorang dalam berfikir kurang, serta cara berfikir mereka rendah maka kemapuan dalam menerima dan menyesuaikan diri dalam menghadapi peran sebagai calon ibu akan rendah (Notoatmodjo 2003)
   b. Pendidikan
Menurut Koentjoroningrat (1997) dikutip oleh Nursalam dan Siti Pariani (2001), dari tingkat pendidikan tersebut responden yang berpendidikan tinggi dengan mudah memperoleh informasi. semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima informasi sehingga semakin mampu menyesuaikan diri dalam menjalani peran sebagai calon ibu sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai yang baru diperkenalkan (Notoatmodjo 2003).
   c.  Pekerjan
Pekerjaan adalah serangkaian tugas atau kegiatan yang harus dilaksanakan atau diselesaikan oleh seseorang sesuai dengan jabatan atau profesi masing-masing. Status pekerjaan yang rendah sering mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Dan juga pekerjaan yang lebih baik adalah pekerjaan yang dapat berkembang, bermanfaat dan memperoleh berbagai pengalaman. (Notoatmodjo, 2003). 

Proses Penyesuaian Diri (Adaptasi)
Proses penyesuaian diri (adaptasi) menurut schneiders (1984) setidaknya melibatkan tiga unsur yaitu:
   a.  Motivasi dan Proses penyesuaian diri
Faktor motivasi dapat dikatakan sebagai kunci untuk memahami proses penyesuaian diri. Motivasi, sama halnya dengan kebutuhan, perasaan dan emosi merupakan kekuatan internal yang menyebabkan ketegangan dan ketidakseimbangan dalam organisme. Ketegangan dalam ketidakseimbangan merupakan kondisi yang tidak menyenangkan karena sesungguhnya kebebasan dari ketegangan dan keseimbangan dari kekuatan-kekuatan internal lebih wajar dalam organisme apabila dibandingkan dengan kedua kondisi tersebut.
   b. Sikap terhadap realitas dan proses penyesuaian diri
Berbagai aspek penyesuaian diri ditentukan oleh sikap dan cara individu bereaksi terhadap manusia disekitarnya, benda-benda dan hubungan-hubungan yang membentuk realitas. Secara umum, dapat dikatakan bahwa sikap yang sehat terhadap realitas dan kontak yang baik terhadap realitas itu sangat diperlukan bagi proses penyesuaian diri yang sehat.
   c. Pola dasar proses penyesuaian diri
Dalam penyesuaian diri sehari-hari terdapat suatu pola dasar penyesuaian diri. Pada orang dewasa, akan mengalami ketegangan dan frustasi karena terhambatnya keinginan memperoleh rasa kasih sayang, memperoleh anak, meraih prestasi dan sejenisnya. Untuk itu, dia akan berusaha mencari kegiatan yang dapat mengurangi ketegangan yang ditimbulkan sebagai akibat tidak terpenuhi kebutuhannya.

  Kesimpulan
            Bahwasannya stress itu ada dan berasal dari lingkungan, kondisi dirinya, serta pikiran. Penyebab stress dianggap suatu hal yang biasa dimana didalamnya dapat merespon apa yang terjadi pada hubungan stresor, dianggap positif karena adanya interaksi individu  dan lingkungan. Stress dapat mempengaruhi sifat dari stresor seperti lingkungan baik secara fisik, psikososial maupun spiritual serta  dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang.

Daftar Pustaka
    Alimul H, Aziz, 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika
       Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.
       Bobak, 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.
       Brooker, C, 2001. Kamus Saku Keperawatan .Ed : 31 . Jakarta : EGC
       Bryar, 2008. Teori Praktik Kebidanan. Jakarta : EGC



Tidak ada komentar:

Posting Komentar