KEMAMPUAN BERADAPTASI
PENGERTIAN ADAPTASI
a. Adaptasi
adalah suatu upaya untuk mempertahankan fungsi optimal yang melibatkan refleks,
mekanisme otomatis untuk perlindungan mekanisme koping dan idealnya dalam
mengarah pada penyesuaian atau penguasaan situasi (Potter, P, 2005).
b. Adaptation.
Adaptation diartikan penyesuaian psikologis terhadap berbagi keadaan yang
berubah untuk mempertahankan fungsi yang normal ( Brooker, 2001)
c. Adptation model adalah proses dinamika dalam pikiran, perasaan,
perilaku dan biofisiologik individu yang terus berubah untuk menyesuaikan
lingkungan terus berubah ( Hartanto, 2004)
d. Adaptability.
Adaptability merupakan kemampuan untuk beradaptasi baik secara maternal maupun
fisik terhadap keadaan sekitar agar fleksibel (Hirchliff, S, 1999).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan
Adaptasi
a. Usia
Semakin
cukup usia dan tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih
matang dalam berpikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seorang
yang lebih dewasa juga akan lebih di percaya dari orang yang belum cukup tinggi
kedewasaanya, hal ini sebagai akibat dari kematangan jiwanya. Oleh sebab itu
dia telah memiliki kemampuan untuk mempelajari dan beradaptasi pada situasi
yang baru, misalnya mengingat hal-hal yang dulu pernah dipelajari, penalaran
analogis (Nursalam, 2001).
Semakin
muda seseorang maka sedikit pengalaman dan informasi yang didapat. Untuk dapat
menerima dan menyerap informasi dengan baik dibutuhkan kematangan dalam
berfikir. Apabila kematangan dan kekuatan seseorang dalam berfikir kurang,
serta cara berfikir mereka rendah maka kemapuan dalam menerima dan menyesuaikan
diri dalam menghadapi peran sebagai calon ibu akan rendah (Notoatmodjo 2003)
b. Pendidikan
Menurut
Koentjoroningrat (1997) dikutip oleh Nursalam dan Siti Pariani (2001), dari
tingkat pendidikan tersebut responden yang berpendidikan tinggi dengan mudah
memperoleh informasi. semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin
mudah menerima informasi sehingga semakin mampu menyesuaikan diri dalam
menjalani peran sebagai calon ibu sebaliknya pendidikan yang kurang akan
menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai yang baru diperkenalkan
(Notoatmodjo 2003).
c. Pekerjan
Pekerjaan
adalah serangkaian tugas atau kegiatan yang harus dilaksanakan atau
diselesaikan oleh seseorang sesuai dengan jabatan atau profesi masing-masing.
Status pekerjaan yang rendah sering mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.
Dan juga pekerjaan yang lebih baik adalah pekerjaan yang dapat berkembang,
bermanfaat dan memperoleh berbagai pengalaman. (Notoatmodjo, 2003).
Proses
Penyesuaian Diri (Adaptasi)
Proses
penyesuaian diri (adaptasi) menurut schneiders (1984) setidaknya melibatkan
tiga unsur yaitu:
a. Motivasi
dan Proses penyesuaian diri
Faktor
motivasi dapat dikatakan sebagai kunci untuk memahami proses penyesuaian diri.
Motivasi, sama halnya dengan kebutuhan, perasaan dan emosi merupakan kekuatan
internal yang menyebabkan ketegangan dan ketidakseimbangan dalam organisme.
Ketegangan dalam ketidakseimbangan merupakan kondisi yang tidak menyenangkan
karena sesungguhnya kebebasan dari ketegangan dan keseimbangan dari
kekuatan-kekuatan internal lebih wajar dalam organisme apabila dibandingkan
dengan kedua kondisi tersebut.
b. Sikap
terhadap realitas dan proses penyesuaian diri
Berbagai
aspek penyesuaian diri ditentukan oleh sikap dan cara individu bereaksi
terhadap manusia disekitarnya, benda-benda dan hubungan-hubungan yang membentuk
realitas. Secara umum, dapat dikatakan bahwa sikap yang sehat terhadap realitas
dan kontak yang baik terhadap realitas itu sangat diperlukan bagi proses
penyesuaian diri yang sehat.
c. Pola
dasar proses penyesuaian diri
Dalam
penyesuaian diri sehari-hari terdapat suatu pola dasar penyesuaian diri. Pada
orang dewasa, akan mengalami ketegangan dan frustasi karena terhambatnya
keinginan memperoleh rasa kasih sayang, memperoleh anak, meraih prestasi dan
sejenisnya. Untuk itu, dia akan berusaha mencari kegiatan yang dapat mengurangi
ketegangan yang ditimbulkan sebagai akibat tidak terpenuhi kebutuhannya.
Kesimpulan
Bahwasannya
stress itu ada dan berasal dari lingkungan, kondisi dirinya, serta pikiran.
Penyebab stress dianggap suatu hal yang biasa dimana didalamnya dapat merespon
apa yang terjadi pada hubungan stresor, dianggap positif karena adanya
interaksi individu dan lingkungan. Stress dapat mempengaruhi sifat
dari stresor seperti lingkungan baik secara fisik, psikososial maupun spiritual
serta dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang.
Daftar
Pustaka
Alimul H,
Aziz, 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba
Medika
Arikunto,
2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Bobak,
2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.
Brooker,
C, 2001. Kamus Saku Keperawatan .Ed : 31 . Jakarta : EGC
Bryar,
2008. Teori Praktik Kebidanan. Jakarta : EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar