@E02-Elvi, @Proyek A09
Disusun Oleh Elvi Khairina
Berani
mengambil resiko, artinya kita telah berani menjalani kehidupan itu sendiri.
Dengan menunjukkan bahwa kita yakin akan mendapatkan suatu pelajaran berharga
dari setiap resiko yang diambil. Bukan berarti kita melangkah mengambil sebuah
resiko tanpa perhitungan yang matang. Satu rahasia orang-orang yang telah
sukses, seperti yang mereka ungkapkan, adalah bahwa mereka BERANI untuk mengambil
resiko dalam bertindak (Arum,2013).
Keberanian
mengambil risiko, sesungguhnya lebih menunjukkan kepada karakter dan mental seseorang.
Ketika kiat berani mengambil dan menghadapiresiko dan ternyata kita salah, maka
itu merupakan pembelajaran yang sangat berharga untuk membuat kita menjadi
semakin lebih bijaksana lagi.
Hambatan yang dihadapi ketika berada
dalam proses mencapai tujuan untuk berani mengambil resiko (Jonar,2017):
1.
Zona
nyaman yang tidak bisa kita tinggalkan
2.
Keadaan
fisik tubuh kita
3.
Kondisi
alam (cuaca dan sebagainya)
4.
Tidak
ada orang sekitar kita yang mendukung
Agar berani
mengambil risiko, paling tidak seseorang mesti memiliki beberapa hal (Kadir,
2012):
1.
Berbaik
sangka kepada Allah
Meyakini
adanya takdir buruk yang datang dari Allah adalah bagian dari keimanan. Takdir
buruk terjadi atas izin Allah dan ada yang benar-benar menjadi cobaan maupun
pelajaran bagi manusia. Namun, ada juga takdir buruk yang justru terjadi karena
keteledoran manusia.Bagi siapapun yang ingin menggapai impiannya, jika dia
berani berikhtiar, maka dia mesti yakin bahwa ikhtiarnya benar-benar berada
dalam naungan Allah, berada dalam ridha Allah. Keberanian untuk menerima hasil
dengan segala macam risiko yang ditimbulkannya termasuk berbaik sangka kepada
Allah. Nah, jika apa yang dia dapatkan kelak adalah satu di antara takdir Allah
Yang Maha Kuasa di atas segalanya, lantas alasan apalagi yang membuatnya tidak
semangat
2.
Yakin bahwa
kesuksesan punya proses
Hampir tak
ada kejadian yang tidak melalui proses. Hampir tak ada yang mendapatkan
kesuksesan tanpa usaha serta tantangan yang bergulat di dalamnya. Dengan
demikian, jika seseorang ingin meraih impian atau menggapai kesuksesan, maka
dia mesti melalui proses atau langkah-langkahnya. Dia harus percaya bahwa
menggapai kesuksesan itu pasti melalui langkah-langkah. Selain itu, kesuksesan
juga butuh waktu pencapaian. Kesuksesan tidak didapatkan seketika saja, dia
butuh waktu yang kadang tak sedikit. Jika langkah-langkah yang sudah tersusun
mengalami kendala pencapaian, maka itu pertanda impian tersebut butuh
langkah-langkah baru yang lebih kreatif dan fleksibel.
3.
Percaya
bahwa semuanya berisiko
Memiliki
impian itu gratis, tapi menjadikannya sebagai sesuatu yang nyata atau
mewujudkannya butuh kerja keras dan berisiko tinggi. Satu hal yang mesti
dimiliki adalah berani mengambil sekaligus menerima risiko. Mengapa? Karena
tidak ada yang diperoleh dalam hidup ini yang tidak berisiko. Dengan adanya
kesadaran bahwa semuanya berisiko, seseorang akan matang secara psikologis. Di
samping itu, dia juga akan berusaha sejak dini untuk mencari solusi dari
kemungkinan-kemungkinan yang terjadi ke depan. Dengan adanya risiko, seseorang
menjadi antisipatif dalam melakoni kehidupannya.
4.
Percaya diri
atas hasil usaha
Orang sukses
adalah dia yang siap menerima hasil akhir dari usaha maksimalnya. Apapun
impiannya, jika perwujudannya dilalui dengan langkah-langkah terbaik dan
dilalui dengan sungguh-sungguh, apapun hasilnya, itu adalah keberhasilan. Dia
sangat percaya bahwa apa yang sudah dilaluinya adalah satu perjuangan yang tak
sia-sia. Dia sangat yakin akan mendapatkan hasil terbaik. Dia percaya bahwa apa
yang diperolehnya adalah hasil usaha dan pembuktian dari keringatnya sendiri.
Dia bangga dengan hasil apapun yang dia dapatkan dari usahanya.
5.
Percaya
akan peluang
Orang sukses
selalu meyakini bahwa satu jalan tempuh yang sudah dicoba dan menghasilkan
sesuatu yang belum memuaskan bukanlah hasil akhir yang sesungguhnya. Itu justru
pertanda bahwa dia mesti menata kembali langkah-langkah sebelumnya, atau jika
tidak, dia mesti mencari jalan atau langkah-langkah baru yang lebih jitu. Sebab
dia yakin bahwa peluang itu selalu terbukan bagi siapapun yang menginginkan
kesuksesan. Bukankah Allah akan memberi pertolongan kepada mereka yang
bersungguh-sungguh.
DAFTAR PUSTAKA
Arum. 2013 .
Berani Mengambil Resiko. Business Lounge Journal. Dalam http://blj.co.id/2013/05/13/berani-mengambil-resiko/
Jonar,Artha
Nugraha. 2017 . Berani Mengambil Resiko . Arthanugraha.com. Dalam http://www.arthanugraha.com/berani-mengambil-resiko/
Kadir,
Syamsudin. 2012. Berani Mengambil Resiko. Catatan Harian Syamsudin Kadir. Dalam
https://akarsejarah.wordpress.com/2012/07/30/berani-mengambil-risiko/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar